Inilah 10 Hal Penting tentang secara bahasa tarawih artinya di Bulan Suci

Sisca Staida

Inilah 10 Hal Penting tentang secara bahasa tarawih artinya di Bulan Suci

Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadhan. Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari “tarwihah”, yang berarti “istirahat”. Istirahat di sini merujuk pada jeda singkat antara setiap empat rakaat shalat Tarawih. Shalat ini dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir.

Sebagai contoh, umat Muslim berkumpul di masjid setelah shalat Isya untuk melaksanakan shalat Tarawih berjamaah. Mereka melaksanakan shalat Tarawih sebanyak 8 atau 20 rakaat dengan jeda istirahat sejenak di antara setiap empat rakaat. Jeda ini biasanya diisi dengan membaca dzikir, shalawat, atau mendengarkan ceramah singkat. Setelah shalat Tarawih, dilanjutkan dengan shalat Witir.

Inilah 10 Hal Penting tentang secara bahasa tarawih artinya di Bulan Suci

Shalat Tarawih menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di bulan Ramadhan. Kehadirannya menambah semarak ibadah di bulan suci ini. Masyarakat berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan shalat Tarawih berjamaah.

Pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim. Suasana khusyuk dan khidmat terasa di setiap rakaat shalat Tarawih. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bacaan-bacaan dalam shalat Tarawih umumnya lebih panjang dari shalat fardhu. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk lebih mendalami makna Al-Qur’an. Keutamaan shalat Tarawih juga sangat besar, di antaranya diampuni dosa-dosa yang telah lalu.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat Tarawih, meskipun tidak mewajibkannya. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat Tarawih) karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Shalat Tarawih juga menjadi momen untuk meningkatkan kualitas ibadah. Di bulan Ramadhan, pahala ibadah dilipatgandakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Muslim berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah, termasuk shalat Tarawih.

Selain di masjid, shalat Tarawih juga dapat dikerjakan di rumah secara sendiri atau berjamaah dengan keluarga. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi mereka yang memiliki kendala untuk pergi ke masjid. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan tata cara yang benar.

Di beberapa daerah, terdapat tradisi unik setelah shalat Tarawih, seperti membagikan makanan atau minuman kepada jamaah. Tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan saling berbagi di bulan Ramadhan.

Melaksanakan shalat Tarawih secara rutin dapat membentuk disiplin diri dan meningkatkan ketakwaan. Khusyuk dan khidmat dalam shalat Tarawih juga dapat menenangkan hati dan pikiran.

Semoga dengan melaksanakan shalat Tarawih, kita dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini.

10 Poin Penting tentang Shalat Tarawih

  1. Waktu Pelaksanaan: Shalat Tarawih dikerjakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah di sepertiga malam terakhir. Namun, dapat juga dikerjakan di awal malam setelah shalat Isya.
  2. Jumlah Rakaat: Shalat Tarawih dapat dikerjakan 8 atau 20 rakaat. Tidak ada batasan jumlah rakaat yang pasti, yang terpenting adalah dilakukan dengan ikhlas dan sesuai kemampuan.
  3. Bacaan: Bacaan dalam shalat Tarawih dapat berupa surat-surat pendek atau panjang dari Al-Qur’an. Disarankan untuk membaca surat-surat yang berbeda setiap rakaatnya.
  4. Hukum: Shalat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri pernah melaksanakannya dan menganjurkan kepada umatnya.
  5. Keutamaan: Keutamaan shalat Tarawih sangat besar, di antaranya diampuni dosa-dosa yang telah lalu, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  6. Berjamaah: Shalat Tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid. Namun, dapat juga dikerjakan sendiri di rumah jika ada halangan.
  7. Istirahat: Dianjurkan untuk beristirahat sejenak antara setiap empat rakaat shalat Tarawih. Istirahat ini dapat diisi dengan dzikir, shalawat, atau mendengarkan ceramah singkat.
  8. Niat: Niat shalat Tarawih adalah “Ushallii sunnatat-taraawiihi rok’ataini lillaahi ta’aalaa”. Niat ini dibaca dalam hati sebelum memulai shalat.
  9. Tata Cara: Tata cara shalat Tarawih sama seperti shalat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam. Yang membedakan adalah jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.
  10. Hikmah: Shalat Tarawih mengajarkan kedisiplinan, keistiqamahan, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih

  • Mempersiapkan diri: Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, persiapkan diri dengan berwudhu dengan sempurna dan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi. Pastikan juga untuk datang ke masjid lebih awal agar tidak terburu-buru.
  • Membaca Al-Qur’an: Manfaatkan waktu luang sebelum shalat Tarawih untuk membaca Al-Qur’an. Hal ini dapat menambah pahala dan meningkatkan keimanan.
  • Fokus dan Khusyuk: Usahakan untuk fokus dan khusyuk dalam shalat Tarawih. Hindari pikiran-pikiran yang dapat mengganggu konsentrasi. Pusatkan perhatian pada bacaan dan gerakan shalat.
  • Berdoa: Setelah shalat Tarawih, jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. Panjatkan doa-doa terbaik untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Muslim lainnya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan suci ini, termasuk shalat Tarawih. Shalat Tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan yang besar.

Dengan melaksanakan shalat Tarawih, umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Shalat Tarawih juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.

Suasana khusyuk dan khidmat dalam shalat Tarawih dapat menenangkan hati dan pikiran. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan diri dan introspeksi.

Pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah di masjid juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim. Kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah terjalin dengan erat di bulan Ramadhan.

Selain shalat Tarawih, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah lainnya di bulan Ramadhan, seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berpuasa.

Dengan menjalankan ibadah puasa dan amalan sunnah lainnya di bulan Ramadhan, diharapkan umat Muslim dapat meraih derajat takwa dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan meraih keberkahan yang melimpah.

Mari kita jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.

Shalat Tarawih merupakan ibadah yang penuh keberkahan. Semoga kita semua dapat istiqomah dalam melaksanakannya.

Dengan melaksanakan shalat Tarawih dengan ikhlas dan khusyuk, diharapkan kita dapat meraih ampunan dan ridha Allah SWT.

FAQ Seputar Shalat Tarawih

Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh shalat Tarawih dikerjakan sendiri di rumah?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Boleh, shalat Tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah jika ada halangan untuk pergi ke masjid. Namun, shalat Tarawih berjamaah di masjid lebih utama.

Ahmad Zainuddin: Berapa jumlah rakaat shalat Tarawih yang paling utama?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Jumlah rakaat shalat Tarawih yang paling utama adalah 8 atau 20 rakaat. Namun, tidak ada batasan jumlah rakaat yang pasti, yang terpenting adalah dilakukan dengan ikhlas dan sesuai kemampuan.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh membaca surat yang sama di setiap rakaat shalat Tarawih?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Boleh, tetapi disarankan untuk membaca surat yang berbeda di setiap rakaatnya agar lebih variatif.

Fadhlan Syahreza: Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan shalat Tarawih?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat Tarawih adalah di sepertiga malam terakhir. Namun, dapat juga dikerjakan di awal malam setelah shalat Isya.

Ghazali Nurrahman: Apa yang harus dilakukan jika tertinggal shalat Tarawih berjamaah di masjid?

KH. Abdul Rozak Ma’mun: Jika tertinggal shalat Tarawih berjamaah di masjid, dapat dikerjakan sendiri di rumah dengan jumlah rakaat yang sama.

Artikel Terkait

Bagikan:

Sisca Staida

Kenalin, saya adalah seorang penulis artikel yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi membaca referensi membuat saya selalu ingin berbagi pengalaman dalam bentuk artikel yang saya buat.

Tags

Artikel Terbaru