Telur penyu, meskipun kontroversial karena isu konservasi, secara tradisional diyakini oleh sebagian masyarakat memiliki khasiat tertentu untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Keyakinan ini mendorong pemanfaatan telur penyu sebagai bagian dari ritual perawatan kulit, dengan harapan memperoleh kulit yang lebih bercahaya dan sehat alami. Praktik ini, bagaimanapun, perlu ditimbang dengan pertimbangan etika dan hukum terkait perlindungan penyu sebagai satwa yang dilindungi.