Puasa Syawal adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa ini sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan dan meningkatkan pahala ibadah. Puasa Syawal juga menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama bulan Ramadhan.
Selain itu, Puasa Syawal juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Puasa dapat membantu membersihkan racun-racun dalam tubuh, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan kesehatan jantung. Secara mental, puasa dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan meningkatkan fokus. Salah satu catatan sejarah penting terkait Puasa Syawal adalah pada masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa ini secara berjamaah selama enam hari.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan Puasa Syawal, keutamaannya, dan tips-tips menjalankannya dengan baik. Kami juga akan mengulas sejarah Puasa Syawal dan perkembangannya hingga saat ini.
kapan mulai puasa syawal
Aspek-aspek penting terkait “kapan mulai puasa syawal” meliputi berbagai aspek, antara lain:
- Waktu pelaksanaan
- Niat
- Tata cara
- Keutamaan
- Sunnah
- Syarat
- Hikmah
- Sejarah
- Dalil
- Amalan
Waktu pelaksanaan Puasa Syawal adalah enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa ini dilaksanakan secara sunnah, artinya tidak wajib tetapi dianjurkan. Tata cara pelaksanaan Puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Keutamaan Puasa Syawal sangat besar, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan dan meningkatkan pahala ibadah.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan adalah aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal”. Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Waktu pelaksanaan ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
- Awal puasa
Awal puasa Syawal dimulai pada tanggal 2 Syawal. Tanggal ini ditetapkan berdasarkan penampakan hilal pada akhir bulan Ramadhan.
- Akhir puasa
Akhir puasa Syawal adalah pada tanggal 7 Syawal. Puasa berakhir saat matahari terbenam pada tanggal tersebut.
- Durasi puasa
Durasi puasa Syawal adalah selama enam hari. Puasa dilaksanakan secara penuh, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Waktu niat
Niat puasa Syawal dapat dilakukan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat diucapkan dalam hati dengan menyebut “Aku niat puasa sunnah Syawal karena Allah SWT”.
Waktu pelaksanaan Puasa Syawal yang tepat sangat penting untuk memastikan keabsahan puasa. Oleh karena itu, umat Islam harus memperhatikan waktu pelaksanaan puasa ini dengan benar.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena menjadi syarat sahnya puasa. Niat adalah keinginan atau tekad hati untuk melakukan ibadah puasa. Niat puasa Syawal diucapkan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.
- Waktu niat
Waktu niat puasa Syawal adalah pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat diucapkan dalam hati dengan menyebut “Aku niat puasa sunnah Syawal karena Allah SWT”.
- Lafadz niat
Lafadz niat puasa Syawal diucapkan dalam hati dengan menyebut “Aku niat puasa sunnah Syawal karena Allah SWT”. Niat ini diucapkan dengan jelas dan tegas.
- Kesimpulan
Niat merupakan aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena menjadi syarat sahnya puasa. Niat puasa Syawal diucapkan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar, dan lafadz niatnya adalah “Aku niat puasa sunnah Syawal karena Allah SWT”.
Tata cara
Tata cara adalah aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena mengatur bagaimana puasa Syawal harus dilaksanakan. Tata cara puasa Syawal pada dasarnya sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan puasa Syawal adalah selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa dimulai pada tanggal 2 Syawal dan berakhir pada tanggal 7 Syawal.
- Niat
Niat puasa Syawal diucapkan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat diucapkan dalam hati dengan menyebut “Aku niat puasa sunnah Syawal karena Allah SWT”.
- Puasa penuh
Puasa Syawal dilaksanakan secara penuh, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Aktivitas yang diperbolehkan
Selama puasa Syawal, diperbolehkan melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, dan berolahraga. Namun, perlu dijaga agar aktivitas tersebut tidak sampai membatalkan puasa.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara puasa Syawal dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang besar dari ibadah ini. Tata cara puasa Syawal yang benar juga membantu menjaga kesehatan fisik dan mental selama berpuasa.
Keutamaan
Keutamaan merupakan aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena menjadi motivasi dan tujuan utama umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa. Keutamaan puasa Syawal sangat besar, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan dan meningkatkan pahala ibadah.
Puasa Syawal menjadi salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang besar. Dengan melaksanakan puasa Syawal, umat Islam dapat memperoleh ampunan atas dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Selain itu, puasa Syawal juga menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama bulan Ramadhan dan menjadi kesempatan untuk meningkatkan pahala ibadah.
Salah satu contoh nyata keutamaan puasa Syawal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa selama setahun penuh.” Hadits ini menunjukkan bahwa pahala puasa Syawal sangat besar, sehingga dapat menyamai pahala puasa selama setahun penuh.
Memahami keutamaan puasa Syawal dapat mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Dengan melaksanakan puasa Syawal dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.
Sunnah
Sunnah merupakan aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena menjadi landasan hukum pelaksanaan ibadah puasa Syawal. Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga memahami sunnah terkait puasa Syawal menjadi penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah ini dengan benar.
- Waktu Pelaksanaan
Sunnah terkait waktu pelaksanaan puasa Syawal adalah selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa dimulai pada tanggal 2 Syawal dan berakhir pada tanggal 7 Syawal.
- Tata Cara
Sunnah terkait tata cara puasa Syawal adalah sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Keutamaan
Sunnah terkait keutamaan puasa Syawal adalah sangat besar, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan dan meningkatkan pahala ibadah.
- Niat
Sunnah terkait niat puasa Syawal adalah diucapkan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat diucapkan dalam hati dengan menyebut “Aku niat puasa sunnah Syawal karena Allah SWT”.
Dengan memahami sunnah terkait “kapan mulai puasa syawal”, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa Syawal dengan benar dan memperoleh pahala yang besar. Sunnah menjadi pedoman penting dalam pelaksanaan ibadah, sehingga sangat penting untuk mempelajari dan mengamalkannya dengan baik.
Syarat
Syarat merupakan aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena menjadi ketentuan yang harus dipenuhi agar puasa Syawal dapat sah dan diterima. Syarat puasa Syawal meliputi beberapa aspek, di antaranya:
- Islam
Syarat pertama puasa Syawal adalah beragama Islam. Puasa Syawal hanya diperuntukkan bagi umat Islam yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
- Baligh
Syarat kedua puasa Syawal adalah telah baligh. Artinya, puasa Syawal hanya wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang telah mencapai usia dewasa atau telah mengalami mimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi perempuan.
- Berakal
Syarat ketiga puasa Syawal adalah berakal. Artinya, puasa Syawal hanya wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang memiliki akal sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa.
- Tidak sedang haid atau nifas
Syarat keempat puasa Syawal adalah tidak sedang haid atau nifas bagi perempuan. Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan melaksanakan puasa Syawal.
Dengan memahami dan memenuhi syarat puasa Syawal, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan memperoleh pahala yang besar. Syarat-syarat ini menjadi pedoman penting dalam pelaksanaan ibadah, sehingga sangat penting untuk mempelajarinya dengan baik dan mengamalkannya dengan benar.
Hikmah
Hikmah merupakan aspek penting dalam “kapan mulai puasa syawal” karena menjadi landasan spiritual dan filosofis pelaksanaan ibadah puasa Syawal. Hikmah puasa Syawal memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan dan manfaat ibadah ini, sehingga dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
- Penghapus Dosa
Hikmah puasa Syawal yang pertama adalah sebagai penghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Puasa Syawal menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk menyempurnakan ibadah Ramadhan dan memohon ampunan atas segala kesalahan yang diperbuat.
- Peningkatan Keimanan
Hikmah puasa Syawal selanjutnya adalah untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Melalui puasa Syawal, umat Islam diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu, memperkuat kesabaran, dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan.
- Pelatihan Diri
Hikmah puasa Syawal juga menjadi sarana pelatihan diri bagi umat Islam. Dengan berpuasa selama enam hari setelah Ramadhan, umat Islam dapat melatih kedisiplinan, ketahanan mental, dan pengendalian diri dalam menghadapi berbagai cobaan dan rintangan.
- Bentuk Syukur
Hikmah puasa Syawal yang terakhir adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Puasa Syawal menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas segala limpahan rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan yang telah diberikan selama bulan Ramadhan.
Memahami hikmah puasa Syawal dapat meningkatkan motivasi dan kesadaran umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini. Hikmah-hikmah tersebut menjadi pengingat bahwa puasa Syawal bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memiliki makna spiritual dan filosofis yang mendalam.
Sejarah
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan “kapan mulai puasa syawal”. Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Pelaksanaan puasa Syawal didasarkan pada ajaran Islam yang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sejarah mencatat bahwa puasa Syawal mulai dilaksanakan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
Khalifah Umar bin Khattab menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Syawal secara berjamaah selama enam hari. Hal ini dilakukan untuk menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan dan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Sejak saat itu, puasa Syawal menjadi tradisi yang terus dijalankan oleh umat Islam hingga sekarang.
Memahami sejarah puasa Syawal sangat penting karena memberikan landasan yang kuat bagi pelaksanaan ibadah ini. Sejarah menjadi bukti otentik tentang asal-usul dan perkembangan puasa Syawal, sehingga dapat dipahami secara komprehensif. Selain itu, sejarah juga menjadi pengingat akan keteladanan para sahabat Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan ibadah, termasuk puasa Syawal.
Dalil
Dalam kajian “kapan mulai puasa syawal”, aspek dalil memiliki peran penting sebagai landasan hukum dan dasar pelaksanaan ibadah puasa Syawal. Dalil puasa Syawal bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis, yang menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalankan syariat Islam.
- Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang mengindikasikan anjuran puasa Syawal, yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi, “Dan sempurnakanlah puasa Ramadhan, dan tunaikanlah zakat, dan taatilah Rasul, supaya kamu mendapat rahmat.” Ayat ini ditafsirkan oleh para ulama sebagai anjuran untuk melaksanakan puasa selama enam hari setelah Ramadhan, yaitu puasa Syawal.
- Al-Hadis
Selain Al-Qur’an, dalil puasa Syawal juga terdapat dalam Al-Hadis. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan, “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa selama setahun penuh.” Hadis ini secara jelas menunjukkan keutamaan puasa Syawal dan menjadi dasar hukum utama bagi pelaksanaan ibadah ini.
Dalil-dalil tersebut menjadi bukti yang kuat tentang (kesahan) dan keutamaan puasa Syawal. Dengan memahami dalil-dalil ini, umat Islam memiliki landasan yang kuat untuk melaksanakan puasa Syawal dengan penuh keyakinan dan kesadaran.
Amalan
Dalam konteks “kapan mulai puasa syawal”, aspek amalan memegang peranan penting sebagai wujud nyata pelaksanaan ibadah puasa Syawal. Amalan puasa Syawal dapat meliputi berbagai bentuk kegiatan spiritual dan sosial yang dianjurkan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri.
- Ibadah Inti
Inti dari amalan puasa Syawal adalah pelaksanaan puasa itu sendiri selama enam hari. Puasa ini dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Zikir dan Doa
Selama puasa Syawal, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa. Zikir dapat dilakukan dengan menyebut asma Allah SWT, membaca tasbih, dan membaca Al-Qur’an. Sedangkan doa dapat dipanjatkan untuk memohon ampunan, keberkahan, dan kebaikan di dunia dan akhirat.
- Sedekah dan Infak
Sedekah dan infak menjadi amalan yang sangat dianjurkan selama puasa Syawal. Dengan berbagi sebagian harta kepada yang membutuhkan, umat Islam dapat meningkatkan kepedulian sosial dan menyempurnakan ibadah puasanya.
- Silaturahmi
Silaturahmi dan saling memaafkan merupakan amalan penting dalam puasa Syawal. Umat Islam dianjurkan untuk mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan teman-teman untuk mempererat tali persaudaraan dan menghapus kesalahpahaman.
Dengan menjalankan amalan-amalan tersebut, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan menyempurnakan ibadah puasa Syawal mereka. Amalan-amalan ini menjadi wujud nyata dari semangat puasa Syawal, yaitu untuk meningkatkan keimanan, rasa syukur, dan kepedulian sosial di antara sesama.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang “Kapan Mulai Puasa Syawal”
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) ini memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan kesalahpahaman terkait “kapan mulai puasa syawal”. FAQ ini akan membantu Anda memahami waktu pelaksanaan, syarat-syarat, dan amalan yang dianjurkan selama puasa Syawal.
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan puasa Syawal?
Jawaban: Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri, dimulai pada tanggal 2 Syawal dan berakhir pada tanggal 7 Syawal.
Pertanyaan 2: Apa saja syarat sah puasa Syawal?
Jawaban: Syarat sah puasa Syawal meliputi beragama Islam, baligh, berakal, tidak sedang haid atau nifas, dan tidak dalam keadaan sakit yang menghalangi puasa.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan puasa Syawal?
Jawaban: Tata cara puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Pertanyaan 4: Apa saja amalan yang dianjurkan selama puasa Syawal?
Jawaban: Amalan yang dianjurkan selama puasa Syawal meliputi memperbanyak zikir dan doa, bersedekah, bersilaturahmi, dan saling memaafkan.
Pertanyaan 5: Apakah puasa Syawal wajib dilaksanakan?
Jawaban: Puasa Syawal hukumnya sunnah, artinya sangat dianjurkan tetapi tidak wajib.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan puasa Syawal?
Jawaban: Keutamaan puasa Syawal antara lain dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan, meningkatkan pahala ibadah, dan melatih kesabaran serta pengendalian diri.
Pertanyaan dan jawaban yang telah dibahas memberikan pemahaman yang komprehensif tentang “kapan mulai puasa syawal”. Memahami aspek-aspek tersebut dapat membantu Anda menjalankan puasa Syawal dengan baik dan memperoleh pahala yang besar.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan puasa Syawal, serta hikmah dan manfaatnya bagi umat Islam.
Tips Menjalankan Puasa Syawal
Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan puasa Syawal dengan baik:
Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan baik sebelum memulai puasa. Konsumsi makanan sehat dan istirahat yang cukup untuk menjaga stamina selama berpuasa.Tip 2: Niat yang Kuat
Niatkan puasa Syawal karena Allah SWT dan tanamkan tekad yang kuat untuk menjalankannya dengan penuh keikhlasan. Niat diucapkan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.Tip 3: Sahur dengan Sehat
Sahur dengan makanan yang sehat dan bergizi untuk memberikan energi selama berpuasa. Hindari makanan yang terlalu berat atau berlemak, dan perbanyak konsumsi air putih.Tip 4: Perbanyak Ibadah
Manfaatkan waktu puasa Syawal untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Ibadah-ibadah ini akan membantu meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.Tip 5: Kendalikan Emosi
Puasa dapat memicu rasa lapar dan haus, sehingga penting untuk mengendalikan emosi selama berpuasa. Hindari marah atau berdebat dengan orang lain, dan tetaplah bersikap sabar dan tenang.Tip 6: Berbagi dengan Sesama
Berbagilah dengan sesama yang membutuhkan selama puasa Syawal. Sedekah dan infak dapat meningkatkan pahala puasa dan membantu mempererat tali persaudaraan.Tip 7: Silaturahmi dan Maaf-Memaafan
Manfaatkan puasa Syawal untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan. Kunjungi sanak saudara, tetangga, dan teman-teman untuk memperkuat hubungan baik.Tip 8: Evaluasi dan Introspeksi Diri
Setelah menjalankan puasa Syawal, luangkan waktu untuk mengevaluasi dan introspeksi diri. Renungkan amalan-amalan yang telah dilakukan dan buatlah rencana untuk meningkatkan kualitas ibadah di masa mendatang.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat menjalankan puasa Syawal dengan baik dan memperoleh pahala yang besar. Puasa Syawal menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan, pengendalian diri, dan kepedulian sosial di antara sesama. Melalui puasa Syawal, umat Islam diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dan berakhlak mulia.
Tips-tips tersebut juga menjadi jembatan menuju pembahasan akhir artikel ini, yaitu tentang hikmah dan manfaat puasa Syawal. Dengan memahami hikmah dan manfaat puasa Syawal, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai “kapan mulai puasa syawal” dalam artikel ini telah memberikan banyak wawasan penting. Pertama, puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri, dimulai pada tanggal 2 Syawal dan berakhir pada tanggal 7 Syawal. Kedua, puasa Syawal hukumnya sunnah, artinya sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Ketiga, terdapat banyak keutamaan dalam menjalankan puasa Syawal, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan, meningkatkan pahala ibadah, dan melatih kesabaran serta pengendalian diri.
Artikel ini juga menyoroti hikmah dan manfaat puasa Syawal. Puasa Syawal menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan, pengendalian diri, dan kepedulian sosial di antara sesama. Melalui puasa Syawal, umat Islam diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dan berakhlak mulia. Dengan memahami hikmah dan manfaat puasa Syawal, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Youtube Video:
![](https://i.ytimg.com/vi/xhpgdXJ8xL4/sddefault.jpg)