Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan terdiri dari beberapa rakaat, yang paling umum adalah 23 rakaat.
Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah pahala yang berlimpah, pengampunan dosa, dan peningkatan ketakwaan. Shalat ini juga memiliki sejarah yang panjang, yang berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah tata cara shalat Tarawih 23 rakaat:
Tata Cara Shalat Tarawih 23 Rakaat
Shalat Tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah pahala yang berlimpah, pengampunan dosa, dan peningkatan ketakwaan. Tata cara shalat Tarawih 23 rakaat adalah sebagai berikut:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek
- Ruku
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Tasyahud akhir
- Salam
Shalat Tarawih 23 rakaat dikerjakan dengan cara dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 8 rakaat pada bagian pertama dan 15 rakaat pada bagian kedua. Pada setiap bagian, terdapat 2 rakaat shalat witir. Setelah selesai shalat Tarawih, disunnahkan untuk membaca wirid dan doa.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun shalat yang sangat penting. Niat adalah menyengaja melakukan ibadah shalat dengan ikhlas karena Allah SWT. Dalam shalat Tarawih, niat juga menjadi hal yang sangat penting karena menentukan sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan.
- Lafadz Niat
Lafadz niat shalat Tarawih 23 rakaat adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatan tarawihi ‘isyaiina lilallah ta’ala.”
- Waktu Niat
Niat shalat Tarawih dilakukan pada saat takbiratul ihram.
- Tempat Niat
Niat shalat Tarawih dilakukan dalam hati.
- Ikhlas
Niat shalat Tarawih harus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Jika salah satu dari syarat niat di atas tidak terpenuhi, maka shalat Tarawih yang dikerjakan tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan niat sebelum melaksanakan shalat Tarawih.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan salah satu bagian terpenting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan pada awal shalat, menandakan dimulainya shalat.
- Lafadz Takbiratul ihram
Lafadz takbiratul ihram adalah “Allahu Akbar”. Lafadz ini diucapkan dengan jelas dan jahr (suara yang keras).
- Waktu Takbiratul ihram
Takbiratul ihram diucapkan pada saat mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
- Niat Takbiratul ihram
Saat mengucapkan takbiratul ihram, jamaah harus berniat untuk memulai shalat Tarawih 23 rakaat.
- Rukun Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan salah satu rukun shalat, sehingga jika tidak dilakukan maka shalat tidak sah.
Takbiratul ihram merupakan bagian yang sangat penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Oleh karena itu, jamaah harus memperhatikan lafadz, waktu, niat, dan rukun takbiratul ihram agar shalat yang dikerjakan sah dan diterima Allah SWT.
Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca surat Al-Fatihah merupakan salah satu rukun shalat yang wajib dilakukan pada setiap rakaat, termasuk dalam shalat Tarawih 23 rakaat. Surat Al-Fatihah merupakan surat yang sangat penting dan memiliki banyak keutamaan, sehingga sangat dianjurkan untuk membacanya dengan baik dan benar.
- Lafadz Surat Al-Fatihah
Lafadz surat Al-Fatihah adalah sebagai berikut:
“Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin.
Arrahmanirrahim.
Maliki yaumiddin.
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.
Ihdinashshirathal mustaqim.
Shiratalladzina an’amta ‘alaihim.
Ghairil maghdhubi ‘alaihim wa la adh dhallin.” - Waktu Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat pendek.
- Cara Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah dibaca dengan tartil (pelan-pelan dan jelas), jahr (suara yang keras) pada rakaat pertama, dan sirr (suara yang pelan) pada rakaat selanjutnya.
- Keutamaan Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Merupakan sebaik-baiknya surat dalam Al-Qur’an
- Merupakan obat bagi segala penyakit
- Mendapat pahala seperti membaca sepertiga Al-Qur’an
Dengan membaca surat Al-Fatihah dengan baik dan benar, insya Allah shalat Tarawih 23 rakaat yang kita kerjakan akan lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan bacaan surat Al-Fatihah dalam shalat Tarawih, baik dari segi lafadz, waktu, cara membaca, maupun keutamaannya.
Membaca Surat Pendek
Membaca surat pendek merupakan salah satu sunnah dalam shalat Tarawih 23 rakaat. Sunnah ini dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat.
Surat pendek yang dibaca dalam shalat Tarawih biasanya dipilih dari juz amma, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Pemilihan surat-surat pendek ini tidak hanya karena singkat dan mudah dihafal, tetapi juga karena mengandung makna dan ajaran yang mendalam.
Membaca surat pendek dalam shalat Tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
- Mendapatkan pahala tambahan
- Meningkatkan kekhusyukan dalam shalat
- Menambah hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membaca surat pendek dalam shalat Tarawih 23 rakaat. Dengan membaca surat pendek, kita tidak hanya akan mendapatkan pahala tambahan, tetapi juga dapat meningkatkan kekhusyukan dan menambah hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.
Ruku
Ruku merupakan salah satu gerakan dalam shalat yang dilakukan dengan cara membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Ruku memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk mengagungkan Allah SWT, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.
Dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat, ruku merupakan salah satu gerakan yang wajib dilakukan pada setiap rakaat. Ruku dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Cara melakukan ruku adalah dengan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai, meletakkan kedua tangan di atas lutut, dan mengucapkan kalimat “Subhana rabbiyal ‘azhim” sebanyak tiga kali.
Ruku memiliki peran yang sangat penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Tanpa melakukan ruku, maka shalat Tarawih yang dikerjakan tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan gerakan ruku dengan benar agar shalat yang dikerjakan diterima oleh Allah SWT.
I’tidal
I’tidal merupakan salah satu gerakan dalam shalat Tarawih 23 rakaat yang dilakukan setelah ruku. I’tidal adalah berdiri tegak dengan posisi punggung lurus dan kedua tangan diletakkan di samping badan. I’tidal memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk mengagungkan Allah SWT, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.
- Posisi Badan
Saat i’tidal, posisi badan harus tegak dengan punggung lurus dan kedua tangan diletakkan di samping badan. Kepala tidak boleh tertunduk atau terangkat terlalu tinggi.
- Ucapan
Saat i’tidal, disunnahkan untuk mengucapkan kalimat “Sami’allahu liman hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) atau “Rabbanaa wa lakal hamdu” (Ya Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu).
- Lamanya
I’tidal dilakukan selama beberapa saat, yaitu sampai badan terasa nyaman dan siap untuk melakukan gerakan selanjutnya.
- Keutamaan
I’tidal memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapuskan dosa, melapangkan dada, dan meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
I’tidal merupakan salah satu gerakan penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Dengan melakukan i’tidal dengan benar, insya Allah shalat yang kita kerjakan akan lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.
Sujud
Sujud merupakan salah satu gerakan terpenting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Sujud dilakukan dengan cara meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk mengagungkan Allah SWT, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.
- Posisi Sujud
Posisi sujud yang benar adalah dahi, kedua tangan, lutut, dan kedua ujung kaki diletakkan di lantai. Punggung harus lurus dan kepala tidak boleh terangkat atau tertunduk.
- Ucapan
Saat sujud, disunnahkan untuk mengucapkan kalimat “Subhana rabbiyal a’laa” (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi) sebanyak tiga kali.
- Lamanya Sujud
Sujud dilakukan selama beberapa saat, yaitu sampai badan terasa nyaman dan siap untuk melakukan gerakan selanjutnya.
- Keutamaan Sujud
Sujud memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapuskan dosa, melapangkan dada, dan meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
Dengan melakukan sujud dengan benar dan penuh kekhusyukan, insya Allah shalat Tarawih 23 rakaat yang kita kerjakan akan lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.
Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu gerakan dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat yang dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Gerakan ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah untuk mengistirahatkan badan, mempersiapkan diri untuk sujud kedua, dan sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.
- Posisi Duduk
Posisi duduk di antara dua sujud adalah duduk iftirasy, yaitu duduk dengan posisi kedua kaki ditekuk ke belakang dan kedua telapak kaki menghadap ke kiblat.
- Ucapan
Saat duduk di antara dua sujud, disunnahkan untuk mengucapkan kalimat “Rabbighfirli” (Ya Tuhanku, ampunilah aku) atau doa-doa lainnya.
- Lamanya Duduk
Duduk di antara dua sujud dilakukan selama beberapa saat, yaitu sampai badan terasa nyaman dan siap untuk melakukan gerakan selanjutnya.
- Keutamaan Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapuskan dosa, melapangkan dada, dan meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
Dengan melakukan duduk di antara dua sujud dengan benar dan penuh kekhusyukan, insya Allah shalat Tarawih 23 rakaat yang kita kerjakan akan lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Gerakan ini merupakan salah satu bagian penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat, sehingga sangat penting untuk memperhatikannya dengan baik agar shalat yang dikerjakan sah dan bernilai ibadah.
Tasyahud akhir
Tasyahud akhir merupakan salah satu bagian penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir sebelum salam, dan memiliki beberapa keutamaan dan manfaat.
- Lafadz Tasyahud akhir
Lafadz tasyahud akhir adalah sebagai berikut:
“Attahiyyatu lillahi wasshalawatuth thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis shalihin. Asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.”
- Waktu Tasyahud akhir
Tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir sebelum salam, setelah duduk iftirasy.
- Keutamaan Tasyahud akhir
Tasyahud akhir memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Menghapuskan dosa-dosa kecil
- Memperkuat iman dan keyakinan
- Sunnah-sunnah saat Tasyahud akhir
Selain membaca lafadz tasyahud akhir, disunnahkan juga untuk melakukan beberapa hal saat tasyahud akhir, di antaranya adalah:
- Mengangkat jari telunjuk tangan kanan saat membaca kalimat “laa ilaha illallah”
- Membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW
- Mendoakan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain
Dengan melakukan tasyahud akhir dengan benar dan penuh kekhusyukan, insya Allah shalat Tarawih 23 rakaat yang kita kerjakan akan lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Tasyahud akhir merupakan salah satu bagian penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat, sehingga sangat penting untuk memperhatikannya dengan baik agar shalat yang dikerjakan sah dan bernilai ibadah.
Salam
Salam merupakan salah satu gerakan terakhir dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Salam dilakukan setelah tasyahud akhir, dan memiliki beberapa keutamaan dan manfaat.
Salam dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah” sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Ucapan salam ini merupakan bentuk penghormatan dan doa keselamatan kepada sesama makhluk ciptaan Allah SWT. Selain itu, salam juga menjadi tanda bahwa shalat telah selesai dikerjakan.
Salam merupakan salah satu komponen penting dalam tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Salam menjadi tanda bahwa shalat telah selesai dikerjakan dengan sempurna. Tanpa salam, maka shalat tidak dianggap sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan gerakan salam dengan baik agar shalat yang dikerjakan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Pertanyaan Umum Seputar Tata Cara Shalat Tarawih 23 Rakaat
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya seputar tata cara shalat Tarawih 23 rakaat:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat Tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat Tarawih adalah 23 rakaat, yang dibagi menjadi 8 rakaat pada bagian pertama dan 15 rakaat pada bagian kedua. Pada setiap bagian terdapat 2 rakaat shalat witir.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat Tarawih?
Jawaban: Waktu pelaksanaan shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh.
Pertanyaan 3: Bagaimana niat shalat Tarawih 23 rakaat?
Jawaban: Niat shalat Tarawih 23 rakaat adalah “Ushalli sunnatan tarawihi ‘isyaiina lilallah ta’ala.”
Pertanyaan 4: Apakah membaca surat Al-Fatihah wajib dalam shalat Tarawih?
Jawaban: Ya, membaca surat Al-Fatihah wajib dalam setiap rakaat shalat Tarawih, baik pada rakaat pertama maupun rakaat selanjutnya.
Pertanyaan 5: Bolehkah membaca surat pendek yang sama pada setiap rakaat?
Jawaban: Ya, diperbolehkan membaca surat pendek yang sama pada setiap rakaat, namun dianjurkan untuk membaca surat pendek yang berbeda-beda.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan shalat Tarawih 23 rakaat?
Jawaban: Shalat Tarawih 23 rakaat memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah pahala yang berlimpah, pengampunan dosa, dan peningkatan ketakwaan.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya seputar tata cara shalat Tarawih 23 rakaat. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan benar dan khusyuk.
Selanjutnya, kita akan membahas beberapa tips dan amalan sunnah yang dapat dilakukan saat melaksanakan shalat Tarawih, sehingga ibadah kita menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih 23 Rakaat
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melaksanakan shalat Tarawih 23 rakaat dengan lebih baik dan khusyuk:
Tip 1: Bersihkan diri dan berpakaian rapi
Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, bersihkan diri dengan berwudu dan berpakaian rapi untuk menunjukkan keseriusan dalam beribadah.
Tip 2: Datang ke masjid lebih awal
Dengan datang ke masjid lebih awal, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik, seperti mencari tempat yang nyaman untuk shalat dan membaca Al-Qur’an.
Tip 3: Membaca niat dengan benar
Niat merupakan salah satu syarat sah shalat. Pastikan membaca niat dengan benar dan ikhlas karena Allah SWT.
Tip 4: Khusyuk dan fokus dalam shalat
Hindari segala hal yang dapat mengganggu kekhusyukan dalam shalat, seperti mengobrol atau melihat ke kanan kiri.
Tip 5: Memperpanjang bacaan dan gerakan shalat
Lakukan bacaan dan gerakan shalat dengan tenang dan tidak terburu-buru, sehingga dapat lebih meresapi makna dan hikmah dari setiap gerakan.
Tip 6: Memperbanyak doa dan istighfar
Manfaatkan waktu shalat Tarawih untuk memperbanyak doa dan istighfar, memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Tip 7: Berjamaah dengan orang lain
Shalat Tarawih berjamaah memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan shalat sendirian. Jika memungkinkan, usahakan untuk shalat Tarawih berjamaah di masjid.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah shalat Tarawih yang kita kerjakan akan lebih bermakna, khusyuk, dan diterima oleh Allah SWT. Shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan, sehingga marilah kita laksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Tips-tips di atas juga dapat membantu kita meningkatkan kualitas ibadah shalat secara keseluruhan, tidak hanya pada saat shalat Tarawih saja. Dengan membiasakan diri melaksanakan shalat dengan khusyuk dan penuh penghayatan, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan memperoleh ketenangan dalam hidup.
Kesimpulan
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Tata cara pelaksanaannya terdiri dari beberapa gerakan dan bacaan, yang harus dilakukan dengan benar dan khusyuk. Artikel ini telah mengulas tata cara shalat tarawih secara lengkap, mulai dari niat hingga salam.
Salah satu poin penting dalam shalat tarawih adalah kekhusyukan. Kekhusyukan dapat dicapai dengan memfokuskan pikiran dan hati pada ibadah, serta menghindari segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi. Selain itu, memperbanyak doa dan istighfar selama shalat tarawih juga sangat dianjurkan. Doa dan istighfar merupakan bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT, dan dapat menjadi sarana untuk memperoleh ampunan dan keberkahan.
Shalat tarawih merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya, memohon ampunan atas dosa-dosa kita, dan memperoleh pahala yang berlimpah. Oleh karena itu, marilah kita laksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya, agar ibadah kita dapat diterima dan bernilai di sisi Allah SWT.