Ibadah haji dan umroh merupakan dua ibadah penting dalam agama Islam. Haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah ini dilaksanakan di Mekah, Arab Saudi, pada bulan Dzulhijjah. Sementara itu, umroh adalah ibadah sunah yang dapat dilakukan kapan saja, namun dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Ramadan.
Kedua ibadah ini memiliki banyak manfaat spiritual dan sosial. Haji dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta mempererat persaudaraan sesama umat Islam. Sementara itu, umroh dapat menjadi sarana untuk memohon pengampunan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam sejarah Islam, ibadah haji dan umroh telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada masa Rasulullah SAW, ibadah haji dilakukan dengan cara yang sederhana. Namun seiring waktu, ibadah ini semakin terorganisir dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Ibadah Haji dan Umroh
Ibadah haji dan umroh merupakan dua ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki banyak aspek penting. Aspek-aspek ini mencakup:
- Syarat
- Rukun
- Wajib
- Sunah
- Tata cara
- Waktu
- Tempat
- Sejarah
- Hikmah
- Adab
Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk dapat melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya, syarat haji harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang dapat melaksanakan ibadah haji. Rukun haji adalah amalan-amalan yang wajib dilakukan selama ibadah haji, jika salah satu rukun ditinggalkan maka haji tidak sah. Sunah haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan selama ibadah haji, meskipun tidak wajib.
Syarat
Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah haji dan umroh. Syarat adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan ibadah haji atau umroh. Syarat-syarat ini bertujuan untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
- Islam
Syarat pertama untuk dapat melaksanakan ibadah haji atau umroh adalah beragama Islam. Hal ini karena haji dan umroh merupakan ibadah khusus bagi umat Islam.
- Baligh
Syarat kedua adalah baligh, yaitu sudah mencapai usia dewasa menurut syariat Islam. Batasan usia baligh bagi laki-laki adalah ketika sudah mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah ketika sudah haid.
- Berakal
Syarat ketiga adalah berakal, yaitu memiliki kemampuan berpikir dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Orang yang gila atau tidak berakal tidak wajib melaksanakan ibadah haji atau umroh.
- Merdeka
Syarat keempat adalah merdeka, yaitu tidak dalam keadaan terikat sebagai budak. Ibadah haji dan umroh merupakan ibadah yang harus dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan dari pihak lain.
Selain keempat syarat di atas, ada juga syarat-syarat lainnya yang harus dipenuhi, seperti mampu secara finansial dan fisik, serta memiliki mahram bagi perempuan yang belum menikah. Syarat-syarat ini harus dipenuhi agar ibadah haji atau umroh yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Rukun
Rukun merupakan salah satu aspek terpenting dalam ibadah haji dan umroh. Rukun adalah amalan-amalan yang wajib dilakukan selama ibadah haji atau umroh, jika salah satu rukun ditinggalkan maka haji atau umroh tidak sah. Rukun haji ada 5, yaitu:
- Ihram
Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh, yang ditandai dengan mengenakan pakaian ihram.
- Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimulai dari Hajar Aswad.
- Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali.
- Wukuf
Wukuf adalah berdiam diri di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Melontar jumrah
Melontar jumrah adalah melempar batu ke tiang-tiang jumrah.
Selain 5 rukun di atas, ada juga beberapa amalan wajib lainnya yang harus dilakukan selama ibadah haji atau umroh, seperti tahallul, mencukur rambut, dan membayar dam jika melakukan pelanggaran.
Wajib
Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, terdapat beberapa amalan yang wajib dilakukan selain rukun haji. Amalan-amalan ini disebut dengan wajib haji atau wajib umroh. Wajib haji dan umroh memiliki kedudukan yang penting, karena jika salah satu wajib ditinggalkan maka haji atau umroh yang dilakukan menjadi tidak sempurna, meskipun tidak sampai membatalkan.
- Ihram dari miqat
Wajib haji dan umroh yang pertama adalah ihram dari miqat. Miqat adalah batas-batas tertentu di sekitar Mekah yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Ihram dari miqat artinya mengenakan pakaian ihram dan memulai niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh dari batas-batas tersebut.
- Mabit di Muzdalifah
Wajib haji selanjutnya adalah mabit di Muzdalifah. Mabit artinya bermalam. Muzdalifah adalah sebuah tempat antara Arafah dan Mina. Jemaah haji wajib bermalam di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, setelah wukuf di Arafah.
- Melempar jumrah aqabah pada hari tasyrik
Wajib haji lainnya adalah melempar jumrah aqabah pada hari tasyrik. Hari tasyrik adalah tiga hari setelah hari raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Jemaah haji wajib melempar jumrah aqabah, yaitu tiang jumrah yang paling besar, pada ketiga hari tersebut.
- Tawaf ifadah
Wajib haji dan umroh yang terakhir adalah tawaf ifadah. Tawaf ifadah adalah tawaf yang dilakukan setelah wukuf di Arafah (bagi haji) atau setelah ihram (bagi umroh). Tawaf ifadah dilakukan sebanyak 7 kali mengelilingi Ka’bah, dimulai dari Hajar Aswad.
Selain keempat wajib haji dan umroh di atas, masih ada beberapa amalan wajib lainnya yang harus dilakukan, seperti membayar dam jika melakukan pelanggaran, mencukur rambut, dan melontar jumrah ula dan wustha. Dengan melaksanakan semua wajib haji dan umroh dengan baik dan benar, diharapkan ibadah yang dilakukan menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.
Sunah
Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan, yang disebut dengan sunah haji dan umroh. Amalan-amalan sunah ini memiliki kedudukan yang penting, karena dapat menyempurnakan ibadah haji dan umroh yang dilakukan. Namun, jika tidak dilakukan, tidak sampai membatalkan haji atau umroh.
Sunah haji dan umroh dapat berupa ucapan, perbuatan, maupun doa-doa. Beberapa contoh sunah haji dan umroh antara lain:
- Melakukan ihram sebelum memasuki miqat.
- Mabit di Mina pada malam hari sebelum melontar jumrah.
- Melakukan tawaf sunah dan shalat sunah di Masjidil Haram.
- Membaca doa-doa tertentu saat melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf.
- Menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha.
Dengan melaksanakan sunah haji dan umroh dengan baik dan benar, diharapkan ibadah yang dilakukan menjadi lebih sempurna dan bernilai lebih di sisi Allah SWT. Selain itu, pelaksanaan sunah haji dan umroh juga dapat memberikan manfaat bagi jemaah haji dan umroh, seperti menambah pahala, memudahkan dalam melaksanakan ibadah, dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.
Tata cara
Tata cara ibadah haji dan umroh merupakan panduan pelaksanaan ibadah haji dan umroh sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Tata cara ini meliputi berbagai aspek, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah haji dan umroh.
- Niat
Niat merupakan syarat sah ibadah haji dan umroh. Niat harus diucapkan secara lisan atau dalam hati saat memulai ihram.
- Ihram
Ihram adalah mengenakan pakaian khusus untuk ibadah haji dan umroh. Ihram dilakukan di miqat yang telah ditentukan.
- Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dilakukan di Masjidil Haram, Mekah.
- Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf.
Tata cara ibadah haji dan umroh sangat penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan benar. Dengan melaksanakan tata cara dengan benar, ibadah haji dan umroh yang dilakukan akan sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, tata cara ibadah haji dan umroh juga dapat membantu jemaah haji dan umroh dalam memperoleh pengalaman ibadah yang lebih khusyuk dan bermakna.
Waktu
Waktu merupakan aspek penting dalam ibadah haji dan umroh. Pelaksanaan ibadah haji dan umroh memiliki waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan. Waktu-waktu tersebut menjadi pedoman bagi jemaah haji dan umroh dalam melaksanakan ibadahnya.
- Waktu Ihram
Waktu ihram adalah waktu yang telah ditentukan untuk memulai ibadah haji atau umroh. Jemaah haji dan umroh harus mengenakan pakaian ihram pada waktu yang telah ditentukan, yaitu sebelum memasuki miqat.
- Waktu Wukuf
Waktu wukuf adalah waktu yang telah ditentukan untuk berdiam diri di Arafah. Jemaah haji wajib melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dari waktu setelah matahari tergelincir hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.
- Waktu Melontar Jumrah
Waktu melontar jumrah adalah waktu yang telah ditentukan untuk melempar jumrah. Jemaah haji wajib melaksanakan melontar jumrah pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, pada waktu setelah matahari tergelincir hingga terbenam.
- Waktu Tawaf Ifadah
Waktu tawaf ifadah adalah waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan tawaf ifadah. Jemaah haji wajib melaksanakan tawaf ifadah pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah wukuf di Arafah. Tawaf ifadah dilakukan sebanyak tujuh kali mengelilingi Ka’bah.
Waktu-waktu tersebut harus diperhatikan dengan baik oleh jemaah haji dan umroh. Dengan melaksanakan ibadah haji dan umroh pada waktu yang telah ditentukan, diharapkan ibadah yang dilakukan menjadi lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Tempat
Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah haji dan umroh. Pelaksanaan ibadah haji dan umroh tidak dapat dipisahkan dari tempat-tempat tertentu yang telah ditentukan. Tempat-tempat tersebut memiliki makna dan sejarah yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dan para nabi sebelumnya.
Salah satu tempat terpenting dalam ibadah haji dan umroh adalah Ka’bah. Ka’bah merupakan bangunan berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Ka’bah menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia saat melaksanakan salat. Tawaf, salah satu rukun haji dan umroh, dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Selain Ka’bah, tempat-tempat penting lainnya dalam ibadah haji dan umroh antara lain Masjid Nabawi di Madinah, Jabal Rahmah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Tempat-tempat tersebut memiliki makna dan sejarah yang mendalam bagi umat Islam. Misalnya, Masjid Nabawi merupakan tempat di mana Nabi Muhammad SAW membangun masjid pertama dan menjadi tempat beliau dimakamkan. Jabal Rahmah adalah tempat di mana Nabi Adam AS dan Siti Hawa AS dipertemukan kembali setelah diturunkan ke bumi. Muzdalifah dan Mina merupakan tempat di mana jemaah haji melaksanakan mabit dan melontar jumrah.
Dengan memahami tempat-tempat yang terkait dengan ibadah haji dan umroh, jemaah dapat lebih memahami makna dan sejarah di balik setiap ritual yang dilakukan. Selain itu, pemahaman tentang tempat-tempat tersebut juga dapat membantu jemaah dalam mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Sejarah
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan ibadah haji dan umroh. Sejarah mencatat bagaimana ibadah haji dan umroh telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Peristiwa-peristiwa sejarah yang terkait dengan ibadah haji dan umroh memberikan makna dan nilai yang mendalam bagi umat Islam.
Sejarah merupakan komponen penting dari ibadah haji dan umroh. Melalui sejarah, umat Islam dapat memahami asal-usul dan makna dari setiap ritual yang dilakukan selama ibadah haji dan umroh. Misalnya, tawaf mengelilingi Ka’bah mengingatkan umat Islam pada perjalanan Siti Hajar mencari air untuk Ismail AS. Sa’i antara bukit Safa dan Marwah mengenang perjuangan Siti Hajar mencari bantuan untuk Ismail AS yang kehausan. Dengan memahami sejarah di balik setiap ritual, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan lebih penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Selain itu, sejarah juga memberikan banyak contoh nyata tentang bagaimana ibadah haji dan umroh telah membentuk kehidupan umat Islam. Misalnya, ibadah haji telah menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan persaudaraan di antara umat Islam dari seluruh dunia. Ibadah haji juga telah menjadi katalisator bagi perubahan sosial dan ekonomi di berbagai negara. Dengan mempelajari sejarah ibadah haji dan umroh, umat Islam dapat memperoleh inspirasi dan motivasi untuk menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Memahami sejarah ibadah haji dan umroh memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, hal ini dapat membantu umat Islam dalam mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik untuk melaksanakan ibadah ini. Kedua, hal ini dapat membantu umat Islam dalam memahami makna dan nilai dari setiap ritual yang dilakukan selama ibadah haji dan umroh. Ketiga, hal ini dapat membantu umat Islam dalam mengapresiasi keberagaman budaya dan tradisi yang ada di antara umat Islam di seluruh dunia. Dengan memahami sejarah ibadah haji dan umroh, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih bermakna, khusyuk, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Hikmah
Hikmah merupakan aspek penting dalam ibadah haji dan umrah. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran berharga yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau pengalaman. Ibadah haji dan umrah mengandung banyak hikmah yang dapat memberikan manfaat spiritual dan kehidupan bagi umat Islam.
- Pengingat akan Kesetaraan
Ibadah haji dan umrah mengajarkan kesetaraan di hadapan Allah SWT. Semua jemaah haji mengenakan pakaian ihram yang sederhana, yang melambangkan kesatuan dan menghapus perbedaan status sosial atau ekonomi.
- Penguatan Keimanan
Menjalankan ibadah haji dan umrah dapat memperkuat keimanan kepada Allah SWT. Jemaah haji dan umrah dapat merasakan langsung kebesaran dan keagungan Allah SWT melalui pengalaman spiritual yang mereka alami.
- Pelajaran tentang Pengorbanan
Ibadah haji dan umrah mengajarkan tentang pentingnya pengorbanan dalam beribadah kepada Allah SWT. Jemaah haji dan umrah harus meninggalkan kenyamanan mereka, menanggung biaya, dan bahkan mempertaruhkan nyawa mereka untuk memenuhi panggilan ibadah ini.
- Kesempatan untuk Refleksi Diri
Ibadah haji dan umrah memberikan kesempatan bagi jemaah haji dan umrah untuk merefleksikan diri mereka sendiri dan memperbaiki hubungan mereka dengan Allah SWT. Di tanah suci, jemaah haji dan umrah dapat merenungkan dosa-dosa mereka, memohon ampunan, dan membuat komitmen untuk hidup yang lebih baik.
Hikmah yang terkandung dalam ibadah haji dan umrah dapat menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hikmah ini dapat membantu umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih beriman, taat, dan berakhlak mulia. Selain itu, hikmah ini juga dapat memberikan motivasi bagi umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas ibadah mereka kepada Allah SWT.
Adab
Adab merupakan aspek penting dalam ibadah haji dan umroh yang mengatur perilaku dan sikap jemaah haji dan umroh selama menjalankan ibadah. Adab mencerminkan kesopanan, kesantunan, dan penghormatan terhadap sesama manusia, lingkungan sekitar, dan kesucian Tanah Haram.
- Adab Terhadap Allah SWT
Menjaga kesucian hati, niat, dan perbuatan selama beribadah, serta menghindari segala bentuk kemusyrikan dan maksiat. Menghormati dan memuliakan Allah SWT dengan melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya.
- Adab Terhadap Rasulullah SAW
Mengirimkan salam dan doa kepada Rasulullah SAW, mengikuti sunnah-sunnahnya, serta meneladani akhlak mulia beliau dalam setiap aspek ibadah.
- Adab Terhadap Sesama Jemaah
Menjaga sikap saling menghormati, membantu, dan tidak menyakiti sesama jemaah, serta menghindari perselisihan dan pertengkaran.
- Adab Terhadap Lingkungan
Menjaga kebersihan dan kesucian Masjidil Haram, tidak merusak atau mengotori lingkungan sekitar, serta berperilaku ramah terhadap hewan dan tumbuhan.
Menerapkan adab selama ibadah haji dan umroh tidak hanya menunjukkan sikap terpuji sebagai seorang muslim, tetapi juga menjadi bagian penting dari ibadah itu sendiri. Dengan menjaga adab, jemaah haji dan umroh dapat menciptakan suasana ibadah yang kondusif, mempererat tali persaudaraan antar sesama jemaah, dan memperoleh keberkahan serta ridha dari Allah SWT.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Ibadah Haji dan Umroh
Bagian ini berisi daftar pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) tentang ibadah haji dan umroh. FAQ ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan ringkas mengenai berbagai aspek ibadah haji dan umroh, sehingga dapat membantu jemaah haji dan umroh dalam mempersiapkan dan melaksanakan ibadahnya dengan baik.
Pertanyaan 1: Apa saja syarat-syarat untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh?
Jawaban: Syarat-syarat untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh meliputi beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan mampu secara finansial dan fisik.
Pertanyaan 2: Apa saja rukun-rukun haji?
Jawaban: Rukun-rukun haji meliputi ihram, tawaf, sa’i, wukuf, dan melontar jumrah.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara menjaga adab selama ibadah haji dan umroh?
Jawaban: Untuk menjaga adab selama ibadah haji dan umroh, jemaah haji dan umroh harus menghormati sesama jemaah, menjaga kebersihan lingkungan, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.
Kesimpulannya, FAQ ini telah membahas berbagai aspek penting dari ibadah haji dan umroh, mulai dari syarat dan rukun hingga hikmah dan adab. Dengan memahami informasi yang diberikan dalam FAQ ini, diharapkan jemaah haji dan umroh dapat mempersiapkan dan melaksanakan ibadahnya dengan baik, sehingga memperoleh manfaat dan keberkahan yang maksimal.
Selanjutnya, artikel ini akan membahas tentang persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh, seperti persiapan fisik, mental, dan finansial.
Tips Persiapan Ibadah Haji dan Umroh
Persiapan yang matang sangat penting untuk kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji dan umroh. Berikut adalah beberapa tips persiapan yang dapat dilakukan:
Tip 1: Persiapan Fisik
Latih fisik secara bertahap dengan berjalan atau berlari, karena ibadah haji dan umroh memerlukan banyak aktivitas fisik.
Tip 2: Persiapan Mental
Pelajari tentang tata cara dan doa-doa yang akan dilakukan selama ibadah haji dan umroh, agar dapat melaksanakannya dengan benar.
Tip 3: Persiapan Finansial
Siapkan biaya yang cukup untuk menutupi seluruh pengeluaran selama ibadah haji atau umroh, termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi.
Tip 4: Persiapan Kesehatan
Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kesehatan Anda dalam kondisi baik dan dapatkan vaksinasi yang diperlukan.
Tip 5: Persiapan Logistik
Siapkan dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa, serta bawa pakaian ihram dan perlengkapan ibadah lainnya.
Tip 6: Persiapan Rohani
Perbanyak ibadah dan doa, serta memohon bimbingan dan kemudahan kepada Allah SWT dalam melaksanakan ibadah haji atau umroh.
Tip 7: Persiapan Keluarga
Informasikan rencana ibadah haji atau umroh kepada keluarga dan titipkan amanah kepada mereka selama Anda pergi.
Tip 8: Persiapan Keamanan
Jaga keamanan diri dan barang bawaan, serta selalu waspada terhadap lingkungan sekitar.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, insya Allah ibadah haji atau umroh dapat dilaksanakan dengan lancar, khusyuk, dan membawa banyak manfaat.
Tips-tips ini akan sangat bermanfaat dalam mempersiapkan ibadah haji dan umroh. Persiapan yang matang akan membantu jemaah haji dan umroh untuk melaksanakan ibadahnya dengan lebih baik dan memperoleh manfaat yang maksimal.
Kesimpulan
Ibadah haji dan umroh merupakan ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki banyak aspek penting, meliputi syarat, rukun, wajib, sunah, tata cara, waktu, tempat, sejarah, hikmah, dan adab. Memahami aspek-aspek ini sangat penting agar ibadah haji dan umroh dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Persiapan yang matang juga sangat penting untuk kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji dan umroh. Persiapan ini meliputi persiapan fisik, mental, finansial, kesehatan, logistik, rohani, keluarga, dan keamanan. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, insya Allah ibadah haji atau umroh dapat dilaksanakan dengan lancar, khusyuk, dan membawa banyak manfaat.
Ibadah haji dan umroh merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa, yang dapat memberikan pengalaman hidup yang mengubah hidup. Ibadah ini mengajarkan tentang kesetaraan, pengorbanan, keimanan, dan persaudaraan. Semoga kita semua memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan sebaik-baiknya, dan memperoleh keberkahan dan ridha dari Allah SWT.
Youtube Video:
