Haji Wada adalah ibadah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 10 Hijriah. Dalam haji ini, Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa ajaran penting, di antaranya tentang persatuan umat Islam, pentingnya berbuat baik kepada sesama, dan kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
Haji Wada memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam, karena menjadi pedoman dalam menjalankan ibadah haji. Selain itu, haji ini juga menjadi bukti kesempurnaan ajaran Islam, karena Nabi Muhammad SAW menyampaikan ajaran-ajarannya yang terakhir dalam kesempatan tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Haji Wada, mulai dari sejarahnya, tata cara pelaksanaannya, hingga hikmah yang terkandung di dalamnya.
Penjelasan Pengertian Haji Wada
Haji Wada merupakan ibadah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 10 Hijriah. Ibadah ini memiliki makna yang penting bagi umat Islam, karena menjadi pedoman dalam menjalankan ibadah haji. Selain itu, haji ini juga menjadi bukti kesempurnaan ajaran Islam, karena Nabi Muhammad SAW menyampaikan ajaran-ajarannya yang terakhir dalam kesempatan tersebut.
- Sejarah
- Tata Cara
- Hikmah
- Pesan Nabi
- Dampak
- Pelajaran
- Relevansi
- Kontroversi
- Penelitian
- Pandangan Ulama
Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang Haji Wada. Melalui sejarahnya, kita dapat mengetahui latar belakang dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama haji ini. Tata cara pelaksanaannya memberikan panduan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Hikmah yang terkandung di dalamnya memberikan pelajaran berharga tentang nilai-nilai Islam, seperti persatuan, persaudaraan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Pesan Nabi yang disampaikan selama haji ini menjadi pedoman hidup bagi umat Islam hingga akhir zaman.
Sejarah
Sejarah Haji Wada tidak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Haji ini menjadi peristiwa puncak dalam penyampaian ajaran Islam, di mana Nabi Muhammad SAW menyampaikan khotbah terakhirnya di hadapan umat Islam.
- Latar Belakang
Haji Wada dilaksanakan pada tahun 10 Hijriah, beberapa bulan sebelum Nabi Muhammad SAW wafat. Haji ini diikuti oleh sekitar 100.000 umat Islam dari berbagai penjuru Jazirah Arab.
- Perjalanan
Perjalanan haji dimulai dari Madinah menuju Mekah. Nabi Muhammad SAW memimpin langsung rombongan haji dan sepanjang perjalanan beliau memberikan bimbingan dan ajaran kepada para sahabatnya.
- Khutbah Terakhir
Puncak Haji Wada adalah khutbah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW di Arafah. Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan penting, di antaranya tentang persatuan umat Islam, pentingnya berbuat baik kepada sesama, dan kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
- Kembali ke Madinah
Setelah menyelesaikan ibadah haji, Nabi Muhammad SAW dan rombongan kembali ke Madinah. Perjalanan kembali ini juga diwarnai dengan peristiwa-peristiwa penting, seperti peristiwa Ghadir Khum, di mana Nabi Muhammad SAW mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya.
Sejarah Haji Wada memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Di antaranya adalah pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan ibadah haji, serta pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam.
Tata Cara
Tata cara Haji Wada merupakan panduan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Tata cara ini mencakup berbagai aspek, mulai dari persiapan hingga penyelesaian ibadah haji.
- Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji. Niat ini dilakukan dengan memakai pakaian ihram dan mengucapkan talbiyah.
- Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dilakukan di Masjidil Haram.
- Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf.
- Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji. Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah di Padang Arafah.
Tata cara Haji Wada memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji. Dengan mengikuti tata cara ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah haji sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dan memperoleh pahala yang besar.
Hikmah
Hikmah merupakan kebijaksanaan atau pelajaran berharga yang dapat diambil dari sebuah peristiwa atau pengalaman. Dalam konteks Haji Wada, hikmah memiliki peran yang sangat penting karena ibadah haji ini merupakan peristiwa puncak dalam penyampaian ajaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW.
Hikmah yang terkandung dalam Haji Wada sangat beragam, di antaranya adalah:
- Pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam.
- Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
- Larangan berbuat syirik dan maksiat.
- Pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam beribadah.
Hikmah-hikmah tersebut menjadi pedoman hidup bagi umat Islam hingga akhir zaman. Dengan memahami hikmah Haji Wada, umat Islam dapat menjalankan ibadah haji dengan benar dan memperoleh pahala yang besar.
Selain itu, hikmah Haji Wada juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, hikmah tentang persatuan dan kesatuan umat Islam dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong.
Pesan Nabi
Pesan Nabi Muhammad SAW dalam Haji Wada merupakan ajaran-ajaran penting yang disampaikan beliau kepada umat Islam pada saat melaksanakan ibadah haji terakhirnya. Pesan-pesan ini menjadi pedoman hidup bagi umat Islam hingga akhir zaman dan memiliki makna yang sangat penting dalam rangka memahami hakikat ibadah haji.
- Persatuan Umat Islam
Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Beliau berpesan agar umat Islam saling mengasihi, tolong-menolong, dan tidak berpecah belah.
- Kewajiban Menunaikan Haji
Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
- Larangan Berbuat Syirik
Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan umat Islam untuk menjauhi segala bentuk perbuatan syirik, seperti menyekutukan Allah SWT dengan makhluk lainnya.
- Pentingnya Mengikuti Sunnah
Nabi Muhammad SAW berpesan agar umat Islam selalu mengikuti sunnahnya, baik dalam beribadah maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pesan-pesan Nabi Muhammad SAW dalam Haji Wada memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan memahami dan mengamalkan pesan-pesan tersebut, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dampak
Dampak haji wada sangatlah besar dan luas, baik bagi individu maupun umat Islam secara keseluruhan. Secara individu, haji wada menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan transformatif. Ibadah haji yang dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dapat membersihkan jiwa dari dosa-dosa, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, haji wada juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Ibadah haji mempertemukan umat Islam dari berbagai penjuru dunia, sehingga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Persatuan dan kesatuan umat Islam yang ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haji wada menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian.
Dalam konteks yang lebih luas, haji wada juga berdampak pada perkembangan peradaban Islam. Pengetahuan dan ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haji wada menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan peradaban Islam. Pesan-pesan Nabi Muhammad SAW tentang persatuan, keadilan, dan kesetaraan menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin dan pemikir Muslim.
Pelajaran
Pelajaran yang dapat dipetik dari haji wada sangatlah banyak dan berharga. Pelajaran-pelajaran ini dapat menjadi pedoman hidup bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah haji dan menjalani kehidupan sehari-hari.
- Pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Haji wada mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Nabi Muhammad SAW berpesan agar umat Islam saling mengasihi, tolong-menolong, dan tidak berpecah belah. Persatuan dan kesatuan umat Islam merupakan modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian.
- Kewajiban Menunaikan Haji
Haji wada menegaskan bahwa menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu.
- Larangan Berbuat Syirik
Haji wada juga mengingatkan umat Islam untuk menjauhi segala bentuk perbuatan syirik, seperti menyekutukan Allah SWT dengan makhluk lainnya. Syirik merupakan dosa besar yang dapat membatalkan ibadah haji.
- Pentingnya Mengikuti Sunnah
Haji wada berpesan agar umat Islam selalu mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, baik dalam beribadah maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sunnah Nabi Muhammad SAW merupakan pedoman hidup yang dapat membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pelajaran-pelajaran dari haji wada ini sangat penting untuk diamalkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan pelajaran-pelajaran tersebut, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Relevansi
Relevansi haji wada sangatlah penting bagi umat Islam, karena ibadah ini menjadi pedoman dalam menjalankan ibadah haji. Selain itu, haji wada juga menjadi bukti kesempurnaan ajaran Islam, karena Nabi Muhammad SAW menyampaikan ajaran-ajarannya yang terakhir dalam kesempatan tersebut.
Pemahaman tentang haji wada sangat penting untuk mengamalkan ibadah haji sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Melalui haji wada, umat Islam dapat mempelajari tata cara pelaksanaan haji, memahami hikmah yang terkandung di dalamnya, dan mengamalkan pesan-pesan Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, ibadah haji yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan berpahala.
Contoh relevansi haji wada dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika umat Islam menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam haji wada. Nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti dalam bekerja sama, tolong-menolong, dan menjaga kerukunan.
Dengan memahami relevansi haji wada, umat Islam dapat memperoleh banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, haji wada dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan secara sosial, haji wada dapat mempererat ukhuwah Islamiyah dan menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran Islam.
Kontroversi
Kontroversi merupakan bagian dari sejarah dan pemahaman haji wada. Perbedaan interpretasi dan pandangan tentang peristiwa ini telah menimbulkan perdebatan dan diskusi di kalangan umat Islam.
- Perbedaan Tata Cara
Salah satu kontroversi yang muncul terkait haji wada adalah perbedaan tata cara pelaksanaannya. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa tata cara haji wada berbeda dengan tata cara haji yang dilakukan saat ini. Perbedaan ini meliputi jumlah tawaf dan waktu pelaksanaan wukuf.
- Khutbah Terakhir
Kontroversi lainnya berkaitan dengan isi khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW di haji wada. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa khutbah tersebut tidak direkam secara lengkap, sehingga ada beberapa bagian yang hilang. Perdebatan tentang isi khutbah ini berdampak pada pemahaman tentang pesan-pesan penting yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
- Dampak Politik
Haji wada juga memiliki dampak politik yang kontroversial. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa haji wada menjadi sarana bagi Nabi Muhammad SAW untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin politik dan agama. Pandangan ini memicu perdebatan tentang peran Nabi Muhammad SAW dalam politik.
Kontroversi-kontroversi ini menunjukkan bahwa haji wada merupakan peristiwa yang kompleks dan multidimensi. Perbedaan interpretasi dan pandangan tentang peristiwa ini menjadi bagian dari khazanah intelektual Islam dan mendorong umat Islam untuk terus mendalami ajaran agama mereka.
Penelitian
Penelitian merupakan aspek penting dalam memahami “jelaskan pengertian haji wada”. Melalui penelitian, umat Islam dapat mendalami sejarah, tata cara, hikmah, dan dampak dari haji wada.
- Metodologi Penelitian
Penelitian tentang haji wada dapat dilakukan melalui berbagai metodologi, seperti studi sejarah, analisis teks, dan observasi lapangan. Pemilihan metodologi yang tepat akan menentukan kualitas dan keabsahan hasil penelitian.
- Sumber Data
Sumber data untuk penelitian haji wada sangat beragam, antara lain kitab-kitab sejarah, hadis, dan tafsir. Selain itu, peneliti juga dapat memanfaatkan sumber-sumber arkeologi dan epigrafis.
- Analisis Data
Setelah mengumpulkan data, peneliti perlu menganalisis data tersebut secara kritis dan objektif. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti analisis kualitatif, analisis kuantitatif, dan analisis intertekstual.
- Interpretasi Hasil
Langkah terakhir dalam penelitian adalah menginterpretasikan hasil penelitian. Interpretasi hasil harus didasarkan pada data yang valid dan analisis yang mendalam. Peneliti perlu berhati-hati dalam menarik kesimpulan dan menghindari bias pribadi.
Penelitian tentang haji wada sangat bermanfaat bagi umat Islam. Melalui penelitian, umat Islam dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang ibadah haji dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, penelitian juga dapat membantu meluruskan kesalahpahaman dan kontroversi yang terkait dengan haji wada.
Pandangan Ulama
Pandangan ulama sangat penting dalam menjelaskan pengertian haji wada. Ulama adalah para ahli agama Islam yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, termasuk tentang haji wada. Pandangan ulama menjadi rujukan bagi umat Islam dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, termasuk dalam hal haji wada.
Pandangan ulama tentang haji wada dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti sejarah, tata cara, hikmah, dan dampaknya. Ulama memberikan penjelasan yang komprehensif tentang setiap aspek tersebut berdasarkan sumber-sumber Islam yang otentik, seperti Al-Qur’an, hadis, dan kitab-kitab fiqih. Pandangan ulama membantu umat Islam memahami makna dan tujuan haji wada, sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat.
Selain itu, pandangan ulama juga menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan dan peraturan terkait penyelenggaraan ibadah haji. Pemerintah dan lembaga terkait mengacu pada pandangan ulama dalam menetapkan ketentuan-ketentuan yang mengatur pelaksanaan haji, seperti kuota haji, syarat dan ketentuan bagi jamaah haji, serta tata cara pelaksanaan ibadah haji. Dengan demikian, pandangan ulama memiliki peran penting dalam memastikan bahwa ibadah haji dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.
Sebagai contoh, perbedaan pendapat ulama tentang tata cara haji wada menjadi dasar bagi adanya perbedaan praktik pelaksanaan haji di kalangan umat Islam. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa tata cara haji wada berbeda dengan tata cara haji yang dilakukan saat ini, sementara sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa tata cara haji wada sama dengan tata cara haji yang dilakukan saat ini. Perbedaan pendapat ini tidak menjadi masalah selama perbedaan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar haji. Umat Islam dapat memilih pendapat ulama yang mereka yakini dan mengamalkannya dalam pelaksanaan ibadah haji.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Haji Wada
Pertanyaan yang sering diajukan ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan klarifikasi mengenai aspek-aspek penting dari haji wada. Pertanyaan dan jawaban ini disusun berdasarkan pemahaman yang komprehensif tentang sejarah, tata cara, hikmah, dan dampak haji wada.
Pertanyaan 1: Apa itu haji wada?
Jawaban: Haji wada adalah ibadah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 10 Hijriah. Ibadah ini menjadi puncak penyampaian ajaran Islam dan memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam.
Pertanyaan 2: Kapan haji wada dilaksanakan?
Jawaban: Haji wada dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah tahun 10 Hijriah, beberapa bulan sebelum Nabi Muhammad SAW wafat.
Pertanyaan 3: Apa saja hikmah yang terkandung dalam haji wada?
Jawaban: Hikmah haji wada sangat beragam, di antaranya adalah pentingnya persatuan umat Islam, kewajiban menunaikan haji bagi yang mampu, larangan berbuat syirik, dan pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pertanyaan 4: Apa pesan Nabi Muhammad SAW dalam haji wada?
Jawaban: Pesan utama Nabi Muhammad SAW dalam haji wada adalah tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam, kewajiban menunaikan haji, larangan berbuat syirik, dan pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pertanyaan 5: Bagaimana haji wada memengaruhi perkembangan Islam?
Jawaban: Haji wada menjadi puncak penyampaian ajaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW. Pesan-pesan dan ajaran yang disampaikan dalam haji wada menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan peradaban Islam.
Pertanyaan 6: Apa saja kontroversi yang terkait dengan haji wada?
Jawaban: Beberapa kontroversi yang terkait dengan haji wada meliputi perbedaan tata cara pelaksanaan, isi khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW, dan dampak politik haji wada.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan ini memberikan pemahaman dasar tentang haji wada. Untuk pembahasan yang lebih mendalam, silakan lanjutkan membaca artikel ini.
Lanjut membaca: Pembahasan Aspek-Aspek Haji Wada
Tips Memahami Pengertian Haji Wada
Untuk memahami pengertian haji wada secara lebih mendalam, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
Pelajari Sejarah Haji Wada: Mulailah dengan mempelajari sejarah haji wada, termasuk latar belakang, peristiwa-peristiwa penting, dan dampaknya terhadap perkembangan Islam.
Pahami Tata Cara Haji Wada: Pelajari tata cara pelaksanaan haji wada sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, mulai dari ihram hingga penyelesaian ibadah haji.
Dapatkan Hikmah dari Haji Wada: Renungkan hikmah atau pelajaran berharga yang terkandung dalam haji wada, seperti pentingnya persatuan umat Islam dan kewajiban menunaikan haji bagi yang mampu.
Pahami Pesan Nabi Muhammad SAW: Pelajari pesan-pesan penting yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haji wada, seperti pesan tentang persatuan, larangan berbuat syirik, dan pentingnya mengikuti sunnah.
Pelajari Dampak Haji Wada: Ketahui dampak haji wada, baik secara individu maupun bagi umat Islam secara keseluruhan, termasuk dampak spiritual, sosial, dan intelektual.
Pahami Kontroversi Haji Wada: Pahami berbagai kontroversi yang terkait dengan haji wada, seperti perbedaan tata cara pelaksanaan dan isi khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW.
Pelajari Penelitian Haji Wada: Ketahui tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan tentang haji wada, termasuk metodologi penelitian, sumber data, dan interpretasi hasil.
Pahami Pandangan Ulama tentang Haji Wada: Pelajari pandangan para ulama tentang haji wada, termasuk pandangan tentang sejarah, tata cara, hikmah, dan dampak haji wada.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang haji wada dan maknanya bagi umat Islam.
Pemahaman yang mendalam tentang haji wada akan menjadi dasar bagi kita untuk mengamalkan nilai-nilai dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Artikel ini telah membahas secara komprehensif tentang haji wada, ibadah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Melalui pembahasan sejarah, tata cara, hikmah, pesan Nabi, dampak, dan berbagai aspek lainnya, kita memperoleh pemahaman yang mendalam tentang makna dan signifikansi haji wada bagi umat Islam.
Beberapa poin utama yang dapat ditekankan dari artikel ini meliputi:
- Haji wada merupakan puncak penyampaian ajaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi bukti kesempurnaan ajaran Islam.
- Haji wada mengajarkan nilai-nilai penting seperti persatuan umat Islam, kewajiban menunaikan haji, larangan berbuat syirik, dan pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
- Haji wada memiliki dampak yang luas, baik secara individu maupun bagi umat Islam secara keseluruhan, meliputi dampak spiritual, sosial, dan intelektual.
Pemahaman tentang haji wada tidak hanya penting untuk pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan syariat, tetapi juga untuk mengamalkan nilai-nilai dan pesan-pesan haji wada dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita jadikan haji wada sebagai inspirasi untuk mempererat persatuan umat Islam, meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupan.