Oleh-oleh haji dan umroh merupakan barang atau cendera mata yang dibawa oleh umat Islam yang telah melaksanakan ibadah haji atau umroh dari Tanah Suci. Oleh-oleh ini biasanya berupa makanan, pakaian, aksesoris, atau benda-benda keagamaan yang khas dari Arab Saudi. Contoh oleh-oleh haji dan umroh yang populer antara lain kurma, air zamzam, sajadah, dan baju ihram.
Oleh-oleh haji dan umroh memiliki makna yang penting bagi umat Islam. Selain sebagai oleh-oleh biasa, oleh-oleh ini juga menjadi simbol keberkahan dan pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan. Oleh-oleh haji dan umroh juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar Tanah Suci, karena menjadi salah satu sumber penghasilan bagi para pedagang dan pengrajin setempat.
Secara historis, tradisi membawa oleh-oleh haji dan umroh telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, para sahabat Nabi yang melaksanakan ibadah haji atau umroh sering membawa pulang berbagai oleh-oleh dari Tanah Suci untuk dibagikan kepada keluarga dan teman-teman mereka. Tradisi ini kemudian terus berlanjut hingga sekarang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah haji dan umroh.
oleh oleh haji dan umroh nabawi
Oleh-oleh haji dan umroh merupakan bagian penting dari ibadah haji dan umroh. Oleh-oleh ini tidak hanya berfungsi sebagai cendera mata, tetapi juga memiliki makna simbolis dan manfaat bagi yang membawanya. Berikut adalah 8 aspek penting terkait oleh-oleh haji dan umroh:
- Jenis
- Tujuan
- Makna
- Manfaat
- Tradisi
- Perkembangan
- Etika
- Rekomendasi
Jenis oleh-oleh haji dan umroh sangat beragam, mulai dari makanan, pakaian, aksesoris, hingga benda-benda keagamaan. Tujuan membawa oleh-oleh ini adalah untuk berbagi keberkahan dengan keluarga dan teman, sekaligus menjadi pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan. Oleh-oleh haji dan umroh juga memiliki makna simbolis, seperti kurma yang melambangkan kesuburan dan air zamzam yang melambangkan kesucian.
Selain itu, oleh-oleh haji dan umroh juga memiliki manfaat bagi yang membawanya, baik secara fisik maupun spiritual. Manfaat fisik, seperti mengonsumsi kurma yang baik untuk kesehatan, atau menggunakan sajadah untuk beribadah. Sedangkan manfaat spiritual, seperti mengingat kembali momen-momen khusyuk selama berhaji atau berumroh.
Tradisi membawa oleh-oleh haji dan umroh telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini terus berkembang hingga sekarang, dengan semakin beragamnya jenis dan bentuk oleh-oleh yang tersedia. Namun, yang terpenting adalah tetap menjaga etika dalam membawa oleh-oleh, seperti tidak berlebihan dan tidak memberatkan orang lain.
Bagi yang ingin membawa oleh-oleh haji dan umroh, disarankan untuk memilih oleh-oleh yang bermanfaat dan memiliki makna simbolis. Selain itu, perhatikan juga peraturan bea cukai yang berlaku agar tidak mengalami kesulitan saat membawa oleh-oleh tersebut masuk ke Indonesia.
Jenis Oleh-oleh Haji dan Umroh
Jenis oleh-oleh haji dan umroh sangat beragam, mulai dari makanan, pakaian, aksesoris, hingga benda-benda keagamaan. Keragaman jenis oleh-oleh ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kebutuhan dan keinginan jamaah haji dan umroh
- Tradisi dan budaya masyarakat setempat
- Perkembangan teknologi dan transportasi
Jenis oleh-oleh haji dan umroh yang paling populer antara lain:
- Makanan: kurma, air zamzam, kacang arab, coklat arab
- Pakaian: baju ihram, peci, mukena, sarung
- Aksesoris: tasbih, sajadah, kopiah
- Benda-benda keagamaan: Al-Qur’an, buku-buku agama, suvenir dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Jenis oleh-oleh haji dan umroh yang dipilih oleh jamaah biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ada yang memilih untuk membawa oleh-oleh yang bermanfaat dan tahan lama, seperti Al-Qur’an atau sajadah. Ada pula yang memilih untuk membawa oleh-oleh yang khas dan unik, seperti kurma Ajwa atau air zamzam dari sumur zamzam. Apa pun jenis oleh-oleh yang dipilih, yang terpenting adalah oleh-oleh tersebut dapat menjadi pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan.
Tujuan
Oleh-oleh haji dan umroh merupakan bagian penting dari ibadah haji dan umroh. Oleh-oleh ini tidak hanya berfungsi sebagai cendera mata, tetapi juga memiliki makna simbolis dan manfaat bagi yang membawanya. Tujuan membawa oleh-oleh haji dan umroh sangat beragam, mulai dari tujuan pribadi hingga tujuan sosial.
- Sebagai Kenang-kenangan
Salah satu tujuan utama membawa oleh-oleh haji dan umroh adalah sebagai kenang-kenangan perjalanan spiritual yang telah dilakukan. Oleh-oleh ini akan menjadi pengingat akan momen-momen khusyuk dan pengalaman yang tidak terlupakan selama berhaji atau berumroh.
- Untuk Berbagi Kebahagiaan
Bagi banyak jamaah haji dan umroh, membawa oleh-oleh juga merupakan cara untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan keluarga, teman, dan kerabat. Oleh-oleh haji dan umroh menjadi simbol kegembiraan dan rasa syukur atas kesempatan yang telah diberikan untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh.
- Untuk Menjalin Silaturahmi
Oleh-oleh haji dan umroh juga dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi. Dengan membawa oleh-oleh, jamaah haji dan umroh dapat mempererat hubungan dengan orang-orang yang mereka cintai, sekaligus memperkenalkan budaya dan tradisi Tanah Suci.
- Sebagai Bentuk Ibadah
Bagi sebagian jamaah haji dan umroh, membawa oleh-oleh juga merupakan bentuk ibadah. Dengan membeli oleh-oleh dari pedagang setempat, jamaah haji dan umroh dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar Tanah Suci.
Tujuan membawa oleh-oleh haji dan umroh sangat beragam dan memiliki makna yang penting bagi jamaah haji dan umroh. Oleh-oleh ini tidak hanya berfungsi sebagai cendera mata, tetapi juga sebagai simbol keberkahan, pengingat perjalanan spiritual, dan sarana untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat silaturahmi.
Makna
Oleh-oleh haji dan umroh memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Lebih dari sekadar cendera mata, oleh-oleh haji dan umroh merupakan simbol keberkahan, pengingat perjalanan spiritual, dan sarana untuk berbagi kebahagiaan. Makna ini tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ibadah haji dan umroh itu sendiri.
Salah satu makna penting dari oleh-oleh haji dan umroh adalah sebagai simbol keberkahan. Dengan membawa oleh-oleh dari Tanah Suci, jamaah haji dan umroh berharap dapat membawa pulang keberkahan dan pahala yang telah mereka peroleh selama beribadah. Oleh-oleh tersebut menjadi pengingat akan momen-momen khusyuk dan pengalaman spiritual yang tidak terlupakan.
Selain itu, oleh-oleh haji dan umroh juga menjadi pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan. Setiap oleh-oleh yang dibawa, memiliki cerita dan kenangan tersendiri. Misalnya, sebutir kurma yang dimakan menjadi pengingat akan manisnya iman, atau sehelai kain ihram yang menjadi saksi bisu perjuangan dan pengorbanan selama berhaji.
Makna oleh-oleh haji dan umroh tidak hanya berhenti pada simbolisme dan kenangan. Oleh-oleh haji dan umroh juga memiliki makna sosial yang penting. Dengan berbagi oleh-oleh dengan keluarga, teman, dan kerabat, jamaah haji dan umroh dapat mempererat silaturahmi dan menyebarkan kebahagiaan. Oleh-oleh tersebut menjadi jembatan penghubung antara jamaah haji dan umroh dengan orang-orang yang mereka cintai, sekaligus menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya dan tradisi Tanah Suci.
Pemahaman akan makna oleh-oleh haji dan umroh memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Makna tersebut dapat menginspirasi kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT, berbagi kebahagiaan dengan sesama, dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman. Oleh-oleh haji dan umroh menjadi pengingat bahwa perjalanan spiritual tidak hanya terbatas pada ibadah di Tanah Suci, tetapi juga harus terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat
Oleh-oleh haji dan umroh tidak hanya memiliki makna simbolis dan spiritual, tetapi juga memiliki manfaat yang beragam bagi jamaah haji dan umroh, baik secara fisik maupun spiritual. Manfaat-manfaat ini meliputi:
- Manfaat Fisik
Beberapa oleh-oleh haji dan umroh, seperti kurma dan air zamzam, memiliki manfaat kesehatan. Kurma kaya akan serat, potasium, dan antioksidan, sehingga baik untuk pencernaan dan kesehatan jantung. Sementara air zamzam mengandung berbagai mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
- Manfaat Spiritual
Selain manfaat fisik, oleh-oleh haji dan umroh juga memiliki manfaat spiritual. Membawa oleh-oleh dari Tanah Suci dapat menjadi pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan, sekaligus menjadi sarana untuk berbagi keberkahan dengan orang lain. Oleh-oleh tersebut dapat digunakan untuk beribadah, seperti sajadah dan tasbih, atau sebagai pengingat akan nilai-nilai luhur Islam, seperti buku-buku agama.
- Manfaat Sosial
Oleh-oleh haji dan umroh juga memiliki manfaat sosial. Dengan membeli oleh-oleh dari pedagang setempat di Tanah Suci, jamaah haji dan umroh dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, berbagi oleh-oleh dengan keluarga, teman, dan kerabat dapat mempererat silaturahmi dan menyebarkan kebahagiaan.
- Manfaat Ekonomi
Perdagangan oleh-oleh haji dan umroh merupakan salah satu sumber pendapatan penting bagi masyarakat di sekitar Tanah Suci. Oleh-oleh haji dan umroh tidak hanya bermanfaat bagi jamaah haji dan umroh, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal dan nasional.
Dengan demikian, oleh-oleh haji dan umroh memiliki beragam manfaat, baik secara fisik, spiritual, sosial, maupun ekonomi. Manfaat-manfaat ini menjadikan oleh-oleh haji dan umroh sebagai bagian penting dari ibadah haji dan umroh.
Tradisi
Tradisi membawa oleh-oleh haji dan umroh telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini terus berlanjut hingga sekarang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah haji dan umroh. Tradisi ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Sebagai bentuk syukur atas kesempatan yang telah diberikan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh.
- Untuk berbagi keberkahan dan kebahagiaan dengan keluarga, teman, dan kerabat.
- Sebagai pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan.
Oleh-oleh haji dan umroh yang dibawa oleh jamaah haji dan umroh sangat beragam, mulai dari makanan, pakaian, aksesoris, hingga benda-benda keagamaan. Jenis oleh-oleh yang dipilih biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing jamaah. Namun, secara umum, oleh-oleh haji dan umroh yang paling populer antara lain kurma, air zamzam, sajadah, dan baju ihram.
Tradisi membawa oleh-oleh haji dan umroh memiliki nilai yang sangat penting bagi umat Islam. Selain sebagai simbol keberkahan dan pengingat perjalanan spiritual, oleh-oleh haji dan umroh juga dapat mempererat silaturahmi dan menyebarkan kebahagiaan. Oleh karena itu, tradisi ini perlu terus dijaga dan dilestarikan.
Perkembangan
Perkembangan teknologi dan transportasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap oleh-oleh haji dan umroh. Dahulu, jamaah haji dan umroh hanya dapat membawa oleh-oleh yang terbatas karena keterbatasan ruang dan waktu perjalanan. Namun, dengan berkembangnya teknologi transportasi, seperti pesawat terbang, jamaah haji dan umroh kini dapat membawa oleh-oleh dalam jumlah yang lebih banyak dan beragam.
Selain itu, perkembangan teknologi juga membuat jenis oleh-oleh haji dan umroh semakin bervariasi. Saat ini, jamaah haji dan umroh dapat membeli oleh-oleh yang tidak tersedia di Tanah Air, seperti kurma dengan kualitas terbaik atau oleh-oleh khas dari negara-negara Timur Tengah lainnya. Perkembangan teknologi juga memudahkan jamaah haji dan umroh untuk mencari informasi tentang oleh-oleh yang ingin dibeli, sehingga dapat memilih oleh-oleh yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Dengan demikian, perkembangan teknologi dan transportasi telah membawa dampak positif bagi oleh-oleh haji dan umroh. Jamaah haji dan umroh kini dapat membawa oleh-oleh dalam jumlah yang lebih banyak, jenis yang lebih beragam, dan kualitas yang lebih baik. Hal ini tentu saja memberikan manfaat bagi jamaah haji dan umroh, keluarga, teman, dan kerabat mereka.
Etika
Etika memegang peranan penting dalam praktik oleh-oleh haji dan umroh. Etika tidak hanya mengatur perilaku jamaah haji dan umroh dalam membeli dan membawa oleh-oleh, tetapi juga berkaitan dengan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan tersebut. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait etika dalam oleh-oleh haji dan umroh:
- Kesederhanaan
Etika dalam oleh-oleh haji dan umroh menekankan pada kesederhanaan. Jamaah haji dan umroh hendaknya tidak berlebihan dalam membeli oleh-oleh, baik dari segi jumlah maupun jenis. Kesederhanaan ini sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang mengedepankan sikap zuhud dan tidak berlebih-lebihan.
- Kejujuran
Jamaah haji dan umroh harus selalu jujur dan tidak melakukan kecurangan dalam membeli oleh-oleh. Kejujuran ini meliputi tidak menawar harga secara berlebihan, tidak membeli barang palsu atau ilegal, dan tidak menyembunyikan barang bawaan dari petugas bea cukai.
- Kepedulian Lingkungan
Etika dalam oleh-oleh haji dan umroh juga mencakup kepedulian terhadap lingkungan. Jamaah haji dan umroh hendaknya memilih oleh-oleh yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem. Hindari membeli oleh-oleh yang terbuat dari bahan-bahan yang dilindungi atau yang dapat mengancam kelestarian lingkungan.
Dengan memperhatikan etika dalam oleh-oleh haji dan umroh, jamaah haji dan umroh dapat menjalankan ibadah dengan lebih bermakna dan memberi manfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
Rekomendasi
Pemberian oleh-oleh haji dan umroh merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak zaman dahulu. Oleh-oleh tersebut tidak hanya berfungsi sebagai buah tangan, tetapi juga memiliki makna simbolis dan manfaat bagi yang membawanya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan beberapa rekomendasi dalam memilih dan membawa oleh-oleh haji dan umroh.
- Jenis Oleh-oleh
Jenis oleh-oleh yang dipilih sebaiknya bermanfaat dan memiliki makna simbolis. Beberapa jenis oleh-oleh yang direkomendasikan, antara lain kurma, air zamzam, sajadah, dan baju ihram. Oleh-oleh tersebut memiliki manfaat dan makna yang sesuai dengan ibadah haji dan umroh.
- Kualitas Oleh-oleh
Perhatikan kualitas oleh-oleh yang dibeli. Pastikan oleh-oleh tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki kualitas yang baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa oleh-oleh tersebut bermanfaat dan aman untuk digunakan.
- Jumlah Oleh-oleh
Jumlah oleh-oleh yang dibawa sebaiknya tidak berlebihan. Pertimbangkan kapasitas bagasi dan kebutuhan orang yang akan menerima oleh-oleh. Pembelian oleh-oleh yang berlebihan dapat menimbulkan masalah, seperti kelebihan berat bagasi dan pemborosan.
- Harga Oleh-oleh
Harga oleh-oleh haji dan umroh bervariasi, tergantung pada jenis dan kualitasnya. Tetapkan anggaran yang jelas dan lakukan riset sebelum membeli oleh-oleh. Hal ini untuk menghindari pembelian oleh-oleh yang terlalu mahal atau tidak sesuai dengan kebutuhan.
Dengan memperhatikan rekomendasi tersebut, pemilihan dan pembelian oleh-oleh haji dan umroh dapat dilakukan dengan lebih baik. Oleh-oleh yang dibawa akan lebih bermanfaat, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan. Pemberian oleh-oleh haji dan umroh juga dapat menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat silaturahmi.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Oleh-oleh Haji dan Umroh Nabawi
Pertanyaan dan jawaban berikut akan membantu Anda memahami lebih lanjut tentang oleh-oleh haji dan umroh nabawi, termasuk jenis, makna, dan etikanya.
Pertanyaan 1: Apa saja jenis oleh-oleh haji dan umroh yang populer?
Jenis oleh-oleh haji dan umroh yang populer antara lain kurma, air zamzam, sajadah, baju ihram, tasbih, dan kopiah.
Pertanyaan 2: Apa makna dari membawa oleh-oleh haji dan umroh?
Membawa oleh-oleh haji dan umroh memiliki makna simbolis sebagai tanda syukur, pengingat perjalanan spiritual, dan sarana untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Pertanyaan 3: Bagaimana etika dalam membeli oleh-oleh haji dan umroh?
Etika dalam membeli oleh-oleh haji dan umroh meliputi kesederhanaan, kejujuran, dan kepedulian lingkungan.
Pertanyaan 4: Apakah ada aturan khusus untuk membawa oleh-oleh haji dan umroh?
Ya, ada aturan khusus yang ditetapkan oleh bea cukai terkait jenis dan jumlah oleh-oleh yang dapat dibawa masuk ke Indonesia.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara memilih oleh-oleh haji dan umroh yang berkualitas?
Pilihlah oleh-oleh dari pedagang terpercaya dan perhatikan kualitas bahan dan pembuatannya.
Pertanyaan 6: Apa manfaat membawa oleh-oleh haji dan umroh?
Manfaat membawa oleh-oleh haji dan umroh antara lain sebagai simbol keberkahan, pengingat perjalanan spiritual, sarana berbagi kebahagiaan, serta membantu perekonomian masyarakat setempat.
Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban seputar oleh-oleh haji dan umroh nabawi. Dengan memahami hal-hal tersebut, Anda dapat mempersiapkan dan membawa oleh-oleh dengan lebih baik, sehingga dapat menjadi kenangan yang berharga dan bermanfaat bagi Anda dan orang-orang di sekitar Anda.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan oleh-oleh haji dan umroh nabawi.
Tips Memilih dan Membawa Oleh-oleh Haji dan Umroh Nabawi
Membawa oleh-oleh haji dan umroh merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh umat Islam selama berabad-abad. Oleh-oleh tersebut tidak hanya berfungsi sebagai buah tangan, tetapi juga memiliki makna simbolis dan manfaat bagi yang membawanya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memilih dan membawa oleh-oleh haji dan umroh dengan baik:
Pilih oleh-oleh yang bermanfaat dan bermakna. Jenis oleh-oleh yang direkomendasikan, antara lain kurma, air zamzam, sajadah, dan baju ihram. Oleh-oleh tersebut memiliki manfaat dan makna yang sesuai dengan ibadah haji dan umroh.
Perhatikan kualitas oleh-oleh. Pastikan oleh-oleh yang dibeli berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki kualitas yang baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa oleh-oleh tersebut bermanfaat dan aman untuk digunakan.
Jangan berlebihan dalam membeli oleh-oleh. Pertimbangkan kapasitas bagasi dan kebutuhan orang yang akan menerima oleh-oleh. Pembelian oleh-oleh yang berlebihan dapat menimbulkan masalah, seperti kelebihan berat bagasi dan pemborosan.
Sesuaikan pembelian oleh-oleh dengan anggaran. Harga oleh-oleh haji dan umroh bervariasi, tergantung pada jenis dan kualitasnya. Tetapkan anggaran yang jelas dan lakukan riset sebelum membeli oleh-oleh. Hal ini untuk menghindari pembelian oleh-oleh yang terlalu mahal atau tidak sesuai dengan kebutuhan.
Perhatikan aturan bea cukai. Ada aturan khusus yang ditetapkan oleh bea cukai terkait jenis dan jumlah oleh-oleh yang dapat dibawa masuk ke Indonesia. Pastikan untuk mematuhi aturan tersebut untuk menghindari masalah saat membawa oleh-oleh.
Dengan memperhatikan tips tersebut, Anda dapat memilih dan membawa oleh-oleh haji dan umroh dengan lebih baik. Oleh-oleh yang dibawa akan lebih bermanfaat, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan. Pemberian oleh-oleh haji dan umroh juga dapat menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat silaturahmi.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan oleh-oleh haji dan umroh nabawi, serta makna dan manfaatnya bagi umat Islam.
Kesimpulan
Oleh-oleh haji dan umroh merupakan bagian penting dari ibadah haji dan umroh. Oleh-oleh ini memiliki makna simbolis yang mendalam, manfaat bagi yang membawanya, dan tradisi yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi membawa oleh-oleh haji dan umroh terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan transportasi, namun etika dalam membeli dan membawa oleh-oleh tetap perlu diperhatikan.
Beberapa poin utama yang saling berhubungan dalam artikel ini adalah:
- Oleh-oleh haji dan umroh memiliki makna simbolis sebagai tanda syukur, pengingat perjalanan spiritual, dan sarana untuk berbagi kebahagiaan.
- Oleh-oleh haji dan umroh memiliki berbagai manfaat, baik secara fisik, spiritual, sosial, maupun ekonomi.
- Etika dalam membeli dan membawa oleh-oleh haji dan umroh sangat penting untuk menjaga nilai-nilai ajaran Islam dan dampak sosial dari kegiatan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami makna, manfaat, dan etika dalam membawa oleh-oleh haji dan umroh. Dengan demikian, oleh-oleh yang dibawa dapat menjadi kenangan yang berharga dan bermanfaat, serta dapat mempererat silaturahmi dan menyebarkan kebahagiaan.
Youtube Video:
![](https://i.ytimg.com/vi/5Aq4zM1mSys/sddefault.jpg)