Apakah jika tidak sahur boleh puasa? Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan dalam agama Islam bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberikan energi bagi tubuh untuk berpuasa seharian, mencegah dehidrasi, dan membantu menjaga konsentrasi. Namun, bagaimana hukumnya jika seseorang tidak sempat sahur karena suatu alasan?
Menurut jumhur ulama, puasa tetap sah jika seseorang tidak sempat sahur. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Barangsiapa yang tidak sempat makan sahur, maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang makan sahur, maka itu lebih baik baginya.” Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa sahur bukanlah syarat wajib dalam berpuasa. Sahur hanya merupakan amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Meskipun demikian, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk tetap melaksanakan sahur jika memungkinkan. Sahur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan dapat membantu memperlancar ibadah puasa. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah meninggalkan sahur tanpa alasan yang jelas.
apakah jika tidak sahur boleh puasa
Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan dalam agama Islam bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Meskipun sahur tidak wajib, namun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan dapat membantu memperlancar ibadah puasa. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk tetap melaksanakan sahur jika memungkinkan.
- Hukum Sahur: Sunah
- Waktu Sahur: Sebelum imsak
- Manfaat Sahur: Memberi energi, mencegah dehidrasi, menjaga konsentrasi
- Hukum Puasa Tanpa Sahur: Sah
- Dalil Sahur: Hadis Nabi Muhammad SAW
- Hikmah Sahur: Melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu
- Anjuran Sahur: Sebisa mungkin dilakukan
- Pengecualian Sahur: Sakit, bepergian jauh, dan uzur lainnya
- Etika Sahur: Tidak berlebihan dan tidak mubazir
Demikianlah beberapa aspek penting terkait dengan hukum dan hikmah sahur dalam ibadah puasa. Memahami aspek-aspek ini dapat membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
Hukum Sahur
Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan dalam agama Islam bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberikan energi bagi tubuh untuk berpuasa seharian, mencegah dehidrasi, dan membantu menjaga konsentrasi. Meskipun sahur tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan karena termasuk dalam ibadah sunah yang dapat menambah pahala.
- Waktu Sahur
Waktu sahur dimulai dari masuknya waktu imsak hingga terbit fajar. Imsak adalah waktu yang ditentukan sebagai batas akhir untuk makan dan minum sebelum berpuasa. - Makanan Sahur
Makanan sahur sebaiknya terdiri dari makanan yang bergizi dan mengenyangkan, seperti nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran. Hindari makanan yang terlalu pedas, berlemak, atau mengandung banyak gula karena dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan saat berpuasa. - Manfaat Sahur
Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberikan energi bagi tubuh untuk berpuasa seharian, mencegah dehidrasi, dan membantu menjaga konsentrasi. Selain itu, sahur juga dapat melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu. - Anjuran Sahur
Meskipun sahur tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan karena termasuk dalam ibadah sunah yang dapat menambah pahala. Sebisa mungkin, umat Muslim hendaknya melaksanakan sahur sebelum berpuasa.
Demikianlah beberapa aspek penting terkait dengan hukum sahur dalam ibadah puasa. Memahami aspek-aspek ini dapat membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
Waktu Sahur
Waktu sahur adalah waktu yang sangat penting dalam ibadah puasa. Sahur merupakan waktu makan terakhir sebelum umat Islam memulai puasa seharian penuh. Waktu sahur dimulai dari masuknya waktu imsak hingga terbit fajar. Imsak adalah batas waktu akhir untuk makan dan minum sebelum berpuasa. Hukum melaksanakan sahur adalah sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak manfaat, di antaranya memberikan energi bagi tubuh untuk berpuasa seharian penuh, mencegah dehidrasi, dan menjaga konsentrasi.
- Batasan Waktu Sahur
Waktu sahur dimulai sejak masuknya waktu imsak hingga terbit fajar. Imsak adalah waktu yang ditentukan sebagai batas akhir untuk makan dan minum sebelum berpuasa. Di Indonesia, waktu imsak biasanya diumumkan oleh masjid-masjid atau melalui media massa. - Hukum Sahur
Hukum melaksanakan sahur adalah sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak manfaat. Sahur dapat membantu memperlancar ibadah puasa dan menambah pahala. - Manfaat Sahur
Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberikan energi bagi tubuh untuk berpuasa seharian penuh, mencegah dehidrasi, menjaga konsentrasi, melatih kesabaran, dan menahan hawa nafsu. - Makanan Sahur
Makanan sahur sebaiknya terdiri dari makanan yang bergizi dan mengenyangkan, seperti nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran. Hindari makanan yang terlalu pedas, berlemak, atau mengandung banyak gula karena dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan saat berpuasa.
Demikianlah beberapa aspek penting terkait dengan waktu sahur dalam ibadah puasa. Memahami aspek-aspek ini dapat membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
Manfaat Sahur
Dalam konteks “apakah jika tidak sahur boleh puasa”, memahami manfaat sahur sangatlah penting. Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang memiliki banyak manfaat, di antaranya memberi energi, mencegah dehidrasi, dan menjaga konsentrasi. Dengan memahami manfaat-manfaat ini, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
- Memberi energi
Sahur memberikan energi yang cukup bagi tubuh untuk berpuasa seharian penuh. Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan diubah menjadi energi yang akan digunakan oleh tubuh selama berpuasa. Tanpa sahur, tubuh akan kekurangan energi dan dapat menyebabkan lemas, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Mencegah dehidrasi
Sahur juga membantu mencegah dehidrasi selama berpuasa. Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan memberikan cairan yang cukup bagi tubuh. Selain itu, sahur juga dapat membantu mengurangi rasa haus yang berlebihan selama berpuasa.
- Menjaga konsentrasi
Sahur dapat membantu menjaga konsentrasi selama berpuasa. Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan memberikan nutrisi yang cukup bagi otak, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Tanpa sahur, konsentrasi dapat menurun dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan manfaat-manfaat tersebut, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan sahur sebelum berpuasa. Sahur dapat membantu memperlancar ibadah puasa dan menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa.
Hukum Puasa Tanpa Sahur
Dalam konteks “apakah jika tidak sahur boleh puasa”, memahami hukum puasa tanpa sahur sangatlah penting. Hukum puasa tanpa sahur adalah sah, artinya puasa tetap dianggap sah meskipun seseorang tidak sempat makan sahur. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Barangsiapa yang tidak sempat makan sahur, maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang makan sahur, maka itu lebih baik baginya.” Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa sahur bukanlah syarat wajib dalam berpuasa.
Meskipun demikian, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk tetap melaksanakan sahur jika memungkinkan. Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberi energi, mencegah dehidrasi, dan menjaga konsentrasi. Dengan memahami hukum puasa tanpa sahur dan manfaat sahur, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
Dalam praktiknya, hukum puasa tanpa sahur sering kali diterapkan dalam beberapa kondisi, seperti:
- Orang yang kesiangan atau ketiduran sehingga tidak sempat makan sahur.
- Orang yang sakit dan tidak diperbolehkan makan atau minum.
- Orang yang bepergian jauh dan tidak memungkinkan untuk mencari makanan untuk sahur.
Dengan memahami hukum puasa tanpa sahur dan manfaat sahur, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan sesuai dengan kondisi masing-masing. Sahur bukanlah syarat wajib dalam berpuasa, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki banyak manfaat. Jika seseorang tidak sempat makan sahur, maka puasanya tetap sah dan tidak perlu diqadha.
Dalil Sahur
Dalam konteks “apakah jika tidak sahur boleh puasa”, “Dalil Sahur: Hadis Nabi Muhammad SAW” memainkan peran penting dalam memberikan landasan hukum dan keabsahan bagi ibadah puasa tanpa sahur. Hadis ini menjadi rujukan utama bagi umat Islam dalam memahami hukum dan hikmah sahur dalam berpuasa.
- Sanad Hadis
Sanad hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dua perawi hadis yang terkenal dengan kredibilitas dan ketelitiannya. Sanad yang kuat ini menunjukkan keaslian dan otoritas hadis.
- Matan Hadis
Matan hadis yang berbunyi, “Barangsiapa yang tidak sempat makan sahur, maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang makan sahur, maka itu lebih baik baginya” secara jelas menyatakan bahwa puasa tetap sah meskipun seseorang tidak sempat makan sahur.
- Implikasi Hukum
Hadis ini menjadi dasar hukum bagi umat Islam untuk tetap melaksanakan puasa meskipun tidak sempat makan sahur. Puasa yang dikerjakan tanpa sahur tetap dianggap sah dan tidak perlu diqadha.
- Anjuran Sahur
Meskipun puasa tanpa sahur tetap sah, hadis ini juga menganjurkan umat Islam untuk tetap melaksanakan sahur jika memungkinkan. Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberi energi, mencegah dehidrasi, dan menjaga konsentrasi.
Dengan memahami “Dalil Sahur: Hadis Nabi Muhammad SAW”, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Hadis ini memberikan landasan hukum yang jelas bagi puasa tanpa sahur, sekaligus menganjurkan untuk tetap melaksanakan sahur jika memungkinkan. Memahami hadis ini menjadi bagian penting dalam mengamalkan ibadah puasa secara optimal.
Hikmah Sahur
Dalam konteks “apakah jika tidak sahur boleh puasa”, memahami hikmah sahur sangatlah penting. Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang memiliki banyak manfaat, di antaranya melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu. Dengan memahami hikmah sahur, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
- Melatih Kesabaran
Sahur melatih kesabaran karena menahan diri dari makan dan minum selama berjam-jam. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk bersabar dalam menghadapi godaan dan kesulitan.
- Menahan Hawa Nafsu
Sahur juga melatih menahan hawa nafsu karena membatasi keinginan untuk makan dan minum. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk mengendalikan hawa nafsu dan memprioritaskan ibadah.
- Menguatkan Tekad
Sahur menguatkan tekad karena menunjukkan komitmen untuk berpuasa. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk tetap teguh pada pendirian dan tidak mudah menyerah.
- Membangun Disiplin
Sahur membangun disiplin karena mengajarkan umat Islam untuk mengatur waktu dan kebiasaan makan. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk hidup teratur dan disiplin.
Dengan memahami hikmah sahur, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Sahur tidak hanya sebagai sarana untuk memberikan energi, tetapi juga sebagai sarana untuk melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, menguatkan tekad, dan membangun disiplin. Memahami hikmah sahur menjadi bagian penting dalam mengamalkan ibadah puasa secara optimal.
Anjuran Sahur
Dalam konteks “apakah jika tidak sahur boleh puasa”, memahami “Anjuran Sahur: Sebisa mungkin dilakukan” sangatlah penting. Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan dalam agama Islam bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Sahur memiliki banyak manfaat, antara lain memberi energi, mencegah dehidrasi, dan menjaga konsentrasi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan sahur jika memungkinkan.
- Manfaat Sahur
Sahur memiliki banyak manfaat, antara lain memberi energi, mencegah dehidrasi, menjaga konsentrasi, melatih kesabaran, dan menahan hawa nafsu. Dengan melaksanakan sahur, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal.
- Kemudahan Sahur
Sahur adalah ibadah sunah yang mudah dilaksanakan. Umat Muslim hanya perlu menyediakan sedikit waktu sebelum imsak untuk makan dan minum. Kemudahan ini menjadi alasan mengapa sahur sangat dianjurkan untuk dilakukan.
- Dukungan Sosial
Sahur juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan sosial. Umat Muslim dapat berkumpul bersama untuk makan sahur, saling berbagi makanan, dan mempererat tali silaturahmi.
- Pahala Sahur
Melaksanakan sahur tidak hanya memberikan manfaat kesehatan dan sosial, tetapi juga bernilai ibadah. Umat Muslim yang melaksanakan sahur akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Berdasarkan berbagai aspek tersebut, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan sahur jika memungkinkan. Sahur tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan dan sosial, tetapi juga memberikan pahala dari Allah SWT. Memahami “Anjuran Sahur: Sebisa mungkin dilakukan” menjadi bagian penting dalam mengamalkan ibadah puasa secara optimal.
Pengecualian Sahur
Dalam konteks pembahasan “apakah jika tidak sahur boleh puasa”, “Pengecualian Sahur: Sakit, bepergian jauh, dan uzur lainnya” merupakan aspek penting yang perlu dipahami. Pengecualian ini menunjukkan bahwa terdapat kondisi tertentu yang membolehkan seseorang tidak melaksanakan sahur tanpa mengurangi keabsahan puasanya.
Penyebab utama adanya pengecualian ini adalah adanya kondisi yang dapat menyulitkan atau membahayakan seseorang jika ia melaksanakan sahur. Misalnya, bagi orang yang sakit dan tidak diperbolehkan makan atau minum, melaksanakan sahur dapat memperburuk kondisinya. Demikian juga bagi orang yang bepergian jauh dan tidak memungkinkan untuk mencari makanan untuk sahur.
Contoh nyata penerapan pengecualian sahur dalam praktik kehidupan sehari-hari antara lain:
- Seseorang yang menderita sakit maag akut dan tidak diperbolehkan makan sebelum imsak.
- Seseorang yang sedang dalam perjalanan jauh dan tidak sempat mencari makanan untuk sahur.
- Seseorang yang mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri saat waktu sahur.
Memahami “Pengecualian Sahur: Sakit, bepergian jauh, dan uzur lainnya” sangat penting dalam mengamalkan ibadah puasa secara bijak. Pengecualian ini menunjukkan bahwa Islam memberikan keringanan bagi pemeluknya yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan ibadah tertentu, tanpa mengurangi pahala atau keabsahan ibadahnya.
Etika Sahur
Etika sahur merupakan aspek penting dalam menjalankan ibadah puasa. Sahur yang baik tidak hanya memperhatikan aspek kecukupan gizi, tetapi juga memperhatikan aspek etika, yaitu tidak berlebihan dan tidak mubazir. Etika sahur ini memiliki hubungan erat dengan hukum dan hikmah diperbolehkannya tidak sahur dalam berpuasa.
Tidak berlebihan dalam sahur berarti tidak mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan, melebihi kebutuhan tubuh. Sikap berlebihan ini tidak sesuai dengan semangat puasa yang mengajarkan pengendalian diri dan kesederhanaan. Selain itu, makan berlebihan saat sahur dapat menyebabkan rasa kantuk dan lemas saat berpuasa, sehingga justru menghambat kekhusyukan ibadah puasa.
Tidak mubazir dalam sahur berarti tidak menyisakan makanan dan minuman yang masih layak konsumsi. Mubazir merupakan sikap yang bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan sikap hemat dan tidak menyia-nyiakan rezeki. Makanan yang tersisa dapat diberikan kepada orang lain yang membutuhkan, sehingga lebih bermanfaat dan berkah.
Memahami etika sahur menjadi penting karena memiliki implikasi langsung terhadap keabsahan puasa. Sahur yang berlebihan dan mubazir dapat mengurangi pahala puasa bahkan dapat membatalkan puasa jika disertai dengan niat yang tidak baik. Sebaliknya, sahur yang sesuai dengan etika akan menyempurnakan ibadah puasa dan mendatangkan pahala yang lebih besar.
Pertanyaan Umum tentang Sahur
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang sahur yang sering diajukan, beserta jawabannya, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif:
Pertanyaan 1: Apakah boleh tidak sahur?
Sahur merupakan sunah yang sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Jika seseorang tidak sempat atau tidak memungkinkan untuk melakukan sahur, puasanya tetap sah.
Pertanyaan 2: Apa hukum puasa tanpa sahur?
Puasa tanpa sahur tetap dianggap sah secara hukum. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, “Barangsiapa yang tidak sempat makan sahur, maka hendaklah ia berpuasa.”
Pertanyaan 3: Kapan waktu sahur?
Waktu sahur dimulai sejak masuknya waktu imsak hingga terbit fajar. Imsak adalah batas waktu terakhir untuk makan dan minum sebelum berpuasa.
Pertanyaan 4: Apa manfaat sahur?
Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya memberi energi, mencegah dehidrasi, menjaga konsentrasi, melatih kesabaran, dan menahan hawa nafsu.
Pertanyaan 5: Apa saja makanan yang baik untuk sahur?
Makanan sahur sebaiknya terdiri dari makanan yang bergizi dan mengenyangkan, seperti nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran. Hindari makanan yang terlalu pedas, berlemak, atau mengandung banyak gula.
Pertanyaan 6: Apakah boleh makan dan minum setelah imsak?
Tidak diperbolehkan makan dan minum setelah masuk waktu imsak bagi orang yang berniat puasa. Jika seseorang makan atau minum setelah imsak, puasanya batal.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang sahur yang sering diajukan. Memahami aspek-aspek ini dapat membantu kita dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal. Dalam pembahasan selanjutnya, kita akan mengulas lebih lanjut tentang hikmah dan etika sahur dalam berpuasa.
Transisi: Hikmah dan etika sahur merupakan aspek penting dalam menjalankan ibadah puasa. Pemahaman tentang hikmah dan etika sahur akan menyempurnakan ibadah puasa kita dan mendatangkan pahala yang lebih besar.
Tips Sahur yang Baik dan Benar
Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam berpuasa. Sahur yang baik dan benar dapat membantu kita menjalankan ibadah puasa dengan lebih optimal. Berikut adalah beberapa tips sahur yang baik dan benar:
Tip 1: Makanlah secukupnya
Jangan makan berlebihan saat sahur, karena dapat menyebabkan rasa kantuk dan lemas saat berpuasa. Makanlah secukupnya untuk memberikan energi bagi tubuh selama berpuasa.
Tip 2: Konsumsi makanan bergizi
Pilihlah makanan bergizi saat sahur, seperti nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran. Makanan bergizi akan memberikan energi yang lebih tahan lama bagi tubuh.
Tip 3: Hindari makanan berlemak dan manis
Hindari makanan berlemak dan manis saat sahur, karena dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan saat berpuasa. Pilihlah makanan yang lebih sehat dan mengenyangkan.
Tip 4: Minumlah yang cukup
Minumlah yang cukup saat sahur untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa. Air putih, jus buah, atau susu merupakan pilihan minuman yang baik saat sahur.
Tip 5: Sahurlah di waktu yang tepat
Sahurlah di waktu yang tepat, yaitu sebelum imsak. Jangan menunda-nunda sahur hingga mendekati waktu imsak, karena dapat menyebabkan terburu-buru dan tidak sempat makan dengan tenang.
Tip 6: Berdoa sebelum dan sesudah sahur
Berdoalah sebelum dan sesudah sahur. Mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa.
Tip 7: Niat puasa
Niatkan puasa sebelum imsak. Niat puasa dapat dilakukan dalam hati atau diucapkan dengan lisan.
Tip 8: Hindari begadang
Hindari begadang pada malam sebelum sahur. Begadang dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat kita merasa lemas saat berpuasa.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat menjalankan ibadah sahur dengan baik dan benar. Sahur yang baik dan benar akan memberikan energi bagi tubuh, mencegah dehidrasi, dan membantu kita menjalankan ibadah puasa dengan lebih optimal.
Transisi: Tips sahur yang baik dan benar akan membantu kita menjalankan ibadah sahur dengan optimal. Hal ini akan berdampak pada kualitas ibadah puasa secara keseluruhan.
Kesimpulan
Artikel ini mengulas tentang hukum, hikmah, dan etika sahur dalam berpuasa. Sahur merupakan salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Puasa tetap sah meskipun tidak sahur, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki banyak manfaat dan pahala. Sahur yang baik dan benar dilakukan dengan makan secukupnya, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari makanan berlemak dan manis, minum yang cukup, dan sahur di waktu yang tepat.
Dengan memahami hukum, hikmah, dan etika sahur, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan optimal. Sahur yang baik dan benar bukan hanya memberikan energi bagi tubuh, tetapi juga membantu kita mengendalikan hawa nafsu, melatih kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sahur yang baik dan benar akan menyempurnakan ibadah puasa kita dan mendatangkan pahala yang lebih besar.
Youtube Video:
