Biaya haji langsung berangkat adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh jemaah haji untuk berangkat ke tanah suci dalam waktu dekat. Biaya ini mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan lainnya. Misalnya, untuk tahun 2023, biaya haji langsung berangkat dari Indonesia sekitar Rp 35 juta.
Biaya haji langsung berangkat memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Jemaah dapat berangkat ke tanah suci dalam waktu yang lebih cepat.
- Jemaah dapat memilih waktu keberangkatan sesuai dengan keinginan.
Secara historis, biaya haji langsung berangkat pertama kali muncul pada tahun 2012. Saat itu, Kementerian Agama RI meluncurkan program percepatan keberangkatan haji dengan skema biaya haji langsung berangkat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang biaya haji langsung berangkat, termasuk cara pendaftaran, persyaratan, dan tips untuk menghemat biaya.
Biaya Haji Langsung Berangkat
Biaya haji langsung berangkat merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh jemaah haji. Terdapat beberapa aspek penting terkait biaya haji langsung berangkat yang perlu dipahami, di antaranya:
- Biaya transportasi
- Biaya akomodasi
- Biaya konsumsi
- Biaya manasik
- Biaya visa
- Biaya kesehatan
- Biaya oleh-oleh
- Biaya cadangan
- Biaya haji khusus
- Biaya haji furoda
Memahami aspek-aspek tersebut secara mendalam dapat membantu jemaah haji mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik. Misalnya, jemaah haji perlu mengetahui rincian biaya transportasi, termasuk jenis maskapai yang digunakan, kelas penerbangan, dan waktu keberangkatan. Selain itu, jemaah haji juga perlu mempertimbangkan biaya akomodasi, seperti jenis hotel yang dipilih, lokasi hotel, dan lama menginap.
Biaya transportasi
Biaya transportasi merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Hal ini disebabkan karena biaya transportasi mencakup biaya perjalanan dari embarkasi di Indonesia menuju tanah suci dan sebaliknya. Biaya transportasi ini bervariasi tergantung pada jarak tempuh, jenis maskapai yang digunakan, dan waktu keberangkatan.
Sebagai contoh, biaya transportasi untuk haji langsung berangkat dari embarkasi Jakarta menuju Jeddah pada tahun 2023 berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Biaya ini dapat lebih tinggi jika jemaah haji memilih maskapai penerbangan yang lebih bagus atau berangkat pada musim haji yang ramai.
Memahami hubungan antara biaya transportasi dan biaya haji langsung berangkat sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik. Selain itu, jemaah haji juga dapat memilih jenis transportasi yang sesuai dengan budget dan kebutuhan mereka.
Biaya akomodasi
Biaya akomodasi merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Biaya ini mencakup biaya penginapan selama jemaah haji berada di tanah suci. Biaya akomodasi ini bervariasi tergantung pada jenis hotel yang dipilih, lokasi hotel, dan lama menginap.
- Jenis hotel
Jemaah haji dapat memilih berbagai jenis hotel selama berada di tanah suci, mulai dari hotel bintang 2 hingga hotel bintang 5. Semakin tinggi bintang hotel, semakin tinggi pula biaya akomodasi yang harus dikeluarkan.
- Lokasi hotel
Lokasi hotel juga berpengaruh terhadap biaya akomodasi. Hotel yang terletak di dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi biasanya lebih mahal dibandingkan hotel yang terletak di daerah pinggiran.
- Lama menginap
Lama menginap juga mempengaruhi biaya akomodasi. Jemaah haji yang menginap lebih lama di tanah suci harus mengeluarkan biaya akomodasi yang lebih besar.
- Fasilitas hotel
Fasilitas hotel juga dapat mempengaruhi biaya akomodasi. Hotel yang menyediakan fasilitas lengkap, seperti kolam renang, pusat kebugaran, dan restoran, biasanya lebih mahal dibandingkan hotel yang fasilitasnya terbatas.
Memahami aspek-aspek yang mempengaruhi biaya akomodasi sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik. Selain itu, jemaah haji juga dapat memilih jenis akomodasi yang sesuai dengan budget dan kebutuhan mereka.
Biaya konsumsi
Biaya konsumsi merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Biaya ini mencakup biaya makan, minum, camilan, dan kebutuhan pribadi lainnya selama jemaah haji berada di tanah suci. Biaya konsumsi ini bervariasi tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi, tempat makan, dan gaya hidup jemaah haji.
- Biaya makan
Biaya makan merupakan bagian terbesar dari biaya konsumsi. Jemaah haji dapat memilih untuk makan di restoran, warung makan, atau memasak sendiri. Biaya makan di restoran dan warung makan biasanya lebih mahal dibandingkan memasak sendiri.
- Biaya minum
Biaya minum juga merupakan bagian penting dari biaya konsumsi. Jemaah haji harus selalu membawa bekal air minum yang cukup, terutama saat berada di luar ruangan. Biaya air minum kemasan di tanah suci cukup mahal, sehingga jemaah haji disarankan untuk membawa botol minum sendiri dan mengisi ulang di tempat-tempat yang menyediakan air minum gratis.
- Biaya camilan
Biaya camilan juga perlu diperhitungkan dalam biaya konsumsi. Jemaah haji dapat membawa camilan dari Indonesia atau membeli camilan di tanah suci. Camilan dapat membantu jemaah haji tetap berenergi selama beribadah.
- Biaya kebutuhan pribadi lainnya
Biaya kebutuhan pribadi lainnya mencakup biaya sabun, sampo, pasta gigi, dan perlengkapan mandi lainnya. Biaya kebutuhan pribadi ini bervariasi tergantung pada merek dan jenis produk yang digunakan.
Memahami aspek-aspek yang mempengaruhi biaya konsumsi sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik. Selain itu, jemaah haji juga dapat menghemat biaya konsumsi dengan cara memasak sendiri, membawa bekal air minum dari Indonesia, dan membeli camilan di pasar tradisional.
Biaya manasik
Biaya manasik merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Manasik haji adalah serangkaian tata cara atau ritual yang harus dilakukan oleh jemaah haji sebelum dan selama melaksanakan ibadah haji. Biaya manasik ini mencakup biaya pelatihan, bimbingan, dan praktek manasik haji.
Biaya manasik sangat penting karena memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada jemaah haji tentang bagaimana cara melaksanakan ibadah haji dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dengan mengikuti manasik haji, jemaah haji dapat mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi perjalanan ibadah haji yang panjang dan melelahkan.
Biaya manasik biasanya ditanggung oleh jemaah haji sendiri atau oleh pihak penyelenggara haji. Ada berbagai jenis program manasik haji yang tersedia, dengan biaya yang bervariasi tergantung pada fasilitas dan layanan yang diberikan. Jemaah haji dapat memilih program manasik haji yang sesuai dengan kebutuhan dan budget mereka.
Biaya Visa
Biaya visa merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Visa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara untuk mengizinkan seseorang memasuki dan tinggal di negara tersebut untuk jangka waktu tertentu. Dalam konteks haji, jemaah haji memerlukan visa untuk memasuki Arab Saudi, di mana ibadah haji dilaksanakan.
- Jenis Visa Haji
Ada beberapa jenis visa haji yang tersedia, antara lain visa haji reguler, visa haji khusus, dan visa haji furoda. Masing-masing jenis visa memiliki persyaratan dan biaya yang berbeda.
- Biaya Visa Haji
Biaya visa haji bervariasi tergantung pada jenis visa dan negara asal jemaah haji. Sebagai contoh, biaya visa haji reguler untuk jemaah haji Indonesia pada tahun 2023 adalah sekitar Rp 1.200.000.
- Cara Pengurusan Visa Haji
Jemaah haji dapat mengurus visa haji melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di negara masing-masing atau melalui agen perjalanan yang ditunjuk.
- Persyaratan Visa Haji
Untuk mengurus visa haji, jemaah haji harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti memiliki paspor yang masih berlaku, memiliki bukti pelunasan biaya haji, dan memiliki sertifikat vaksinasi meningitis.
Memahami aspek-aspek yang terkait dengan biaya visa sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik. Selain itu, jemaah haji juga dapat mengurus visa haji dengan lebih lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Biaya kesehatan
Biaya kesehatan merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Hal ini disebabkan karena jemaah haji membutuhkan kondisi kesehatan yang baik untuk dapat melaksanakan ibadah haji dengan optimal. Biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh jemaah haji mencakup biaya pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, obat-obatan, dan perawatan kesehatan lainnya.
Salah satu aspek penting dari biaya kesehatan dalam biaya haji langsung berangkat adalah biaya vaksinasi. Jemaah haji diwajibkan untuk melakukan vaksinasi tertentu, seperti vaksinasi meningitis, sebelum berangkat ke tanah suci. Biaya vaksinasi ini bervariasi tergantung pada jenis vaksin yang digunakan dan fasilitas kesehatan tempat vaksinasi dilakukan.
Selain biaya vaksinasi, jemaah haji juga perlu mempersiapkan biaya obat-obatan dan perawatan kesehatan lainnya. Jemaah haji yang memiliki penyakit bawaan atau kondisi kesehatan khusus perlu membawa obat-obatan yang cukup selama berada di tanah suci. Selain itu, jemaah haji juga perlu mempersiapkan biaya untuk konsultasi dokter atau perawatan kesehatan lainnya jika diperlukan.
Dengan memahami hubungan antara biaya kesehatan dan biaya haji langsung berangkat, jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik. Selain itu, jemaah haji juga dapat menjaga kesehatan mereka dengan baik sebelum dan selama melaksanakan ibadah haji.
Biaya oleh-oleh
Biaya oleh-oleh merupakan salah satu komponen dari biaya haji langsung berangkat yang perlu dipersiapkan oleh jemaah haji. Oleh-oleh haji menjadi bagian penting dari ibadah haji, karena jemaah haji biasanya ingin membawa oleh-oleh untuk keluarga, kerabat, dan teman-teman di tanah air.
- Oleh-oleh makanan dan minuman
Oleh-oleh makanan dan minuman merupakan jenis oleh-oleh yang paling populer di kalangan jemaah haji. Oleh-oleh ini biasanya berupa kurma, kacang arab, kismis, dan air zam-zam. Jemaah haji dapat membeli oleh-oleh makanan dan minuman di pasar tradisional atau di toko-toko yang ada di Arab Saudi.
- Oleh-oleh pakaian dan aksesoris
Oleh-oleh pakaian dan aksesoris juga banyak dicari oleh jemaah haji. Oleh-oleh ini biasanya berupa baju koko, jilbab, peci, dan tasbih. Jemaah haji dapat membeli oleh-oleh pakaian dan aksesoris di pasar tradisional atau di pusat perbelanjaan yang ada di Arab Saudi.
- Oleh-oleh kerajinan tangan
Oleh-oleh kerajinan tangan juga menjadi salah satu pilihan oleh-oleh yang banyak dibeli oleh jemaah haji. Oleh-oleh ini biasanya berupa kerajinan tangan khas Arab Saudi, seperti keramik, ukiran kayu, dan anyaman. Jemaah haji dapat membeli oleh-oleh kerajinan tangan di pasar tradisional atau di toko-toko yang ada di Arab Saudi.
- Oleh-oleh elektronik
Oleh-oleh elektronik juga menjadi pilihan oleh-oleh yang banyak dibeli oleh jemaah haji. Oleh-oleh ini biasanya berupa barang elektronik yang populer di Arab Saudi, seperti smartphone, tablet, dan kamera. Jemaah haji dapat membeli oleh-oleh elektronik di pusat perbelanjaan atau di toko-toko elektronik yang ada di Arab Saudi.
Biaya oleh-oleh bervariasi tergantung pada jenis oleh-oleh yang dibeli dan jumlahnya. Jemaah haji perlu mempersiapkan biaya oleh-oleh dengan baik agar tidak mengganggu biaya haji lainnya. Jemaah haji dapat menghemat biaya oleh-oleh dengan cara membeli oleh-oleh di pasar tradisional atau di toko-toko yang menawarkan diskon.
Biaya Cadangan
Biaya cadangan merupakan salah satu komponen penting dari biaya haji langsung berangkat. Biaya cadangan adalah sejumlah uang yang disiapkan oleh jemaah haji untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga selama berada di tanah suci. Pengeluaran tak terduga tersebut dapat berupa biaya pengobatan, biaya transportasi tambahan, atau biaya lainnya yang tidak termasuk dalam biaya haji yang telah dibayarkan.
Mempersiapkan biaya cadangan sangat penting bagi jemaah haji. Hal ini disebabkan karena biaya haji langsung berangkat biasanya sudah mencakup biaya-biaya pokok saja, seperti biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Sementara itu, biaya-biaya tak terduga tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi kapan saja selama perjalanan haji.
Sebagai contoh, jika jemaah haji mengalami sakit dan harus dirawat di rumah sakit selama berada di tanah suci, maka jemaah haji tersebut harus mengeluarkan biaya pengobatan yang cukup besar. Biaya pengobatan di Arab Saudi cukup mahal, sehingga jemaah haji perlu mempersiapkan biaya cadangan untuk mengantisipasi pengeluaran tersebut. Selain itu, jemaah haji juga dapat menggunakan biaya cadangan untuk membeli oleh-oleh atau keperluan lainnya yang tidak termasuk dalam biaya haji yang telah dibayarkan.
Memahami hubungan antara biaya cadangan dan biaya haji langsung berangkat sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik dan mengantisipasi pengeluaran tak terduga yang mungkin terjadi selama berada di tanah suci.
Biaya Haji Khusus
Biaya haji khusus merupakan salah satu jenis biaya haji yang ditawarkan oleh penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK). Biaya haji khusus berbeda dengan biaya haji langsung berangkat yang dikelola oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Biaya haji khusus biasanya lebih mahal dibandingkan biaya haji langsung berangkat karena menawarkan berbagai fasilitas dan layanan tambahan.
- Fasilitas dan Layanan Tambahan
Biaya haji khusus biasanya mencakup fasilitas dan layanan tambahan yang tidak tersedia dalam biaya haji langsung berangkat, seperti akomodasi yang lebih mewah, transportasi yang lebih nyaman, dan pembimbing ibadah yang lebih berpengalaman.
- Waktu Keberangkatan yang Fleksibel
Jemaah haji khusus dapat memilih waktu keberangkatan yang lebih fleksibel dibandingkan dengan jemaah haji langsung berangkat. Hal ini memungkinkan jemaah haji untuk menyesuaikan waktu keberangkatan dengan jadwal dan preferensi mereka.
- Kuota yang Terbatas
Kuota haji khusus lebih terbatas dibandingkan dengan kuota haji langsung berangkat. Hal ini disebabkan karena PIHK hanya mendapat alokasi kuota tertentu dari pemerintah Arab Saudi.
- Syarat dan Ketentuan yang Berbeda
Syarat dan ketentuan untuk mengikuti haji khusus dapat berbeda-beda tergantung pada PIHK yang dipilih. Jemaah haji perlu mempelajari dan memahami syarat dan ketentuan tersebut sebelum mendaftar haji khusus.
Memahami perbedaan antara biaya haji khusus dan biaya haji langsung berangkat sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat memilih jenis haji yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Selain itu, jemaah haji juga dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Biaya Haji Furoda
Biaya haji furoda merupakan salah satu jenis biaya haji yang ditawarkan oleh pihak swasta atau individu, di luar penyelenggaraan haji resmi yang dilakukan oleh pemerintah. Biaya haji furoda biasanya lebih mahal dibandingkan dengan biaya haji langsung berangkat, karena menawarkan berbagai fasilitas dan layanan tambahan, serta waktu keberangkatan yang lebih fleksibel.
- Kuota Terbatas
Kuota haji furoda sangat terbatas dan tidak pasti setiap tahunnya, karena bergantung pada kebijakan pemerintah Arab Saudi. Hal ini menyebabkan biaya haji furoda cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan biaya haji langsung berangkat, yang memiliki kuota yang lebih banyak dan pasti.
- Fasilitas dan Layanan Eksklusif
Biaya haji furoda biasanya mencakup fasilitas dan layanan yang lebih eksklusif dibandingkan dengan biaya haji langsung berangkat, seperti akomodasi bintang lima, transportasi mewah, dan pembimbing ibadah yang berpengalaman. Fasilitas dan layanan ini tentu saja akan mempengaruhi biaya haji furoda yang lebih tinggi.
- Waktu Keberangkatan Fleksibel
Jemaah haji furoda dapat memilih waktu keberangkatan yang lebih fleksibel dibandingkan dengan jemaah haji langsung berangkat. Hal ini memungkinkan jemaah haji untuk menyesuaikan waktu keberangkatan dengan jadwal dan preferensi mereka, meskipun fleksibilitas ini juga dapat mempengaruhi biaya haji furoda.
- Syarat Khusus
Syarat untuk mengikuti haji furoda dapat berbeda-beda tergantung pada pihak penyelenggara. Biasanya, pihak penyelenggara haji furoda akan menetapkan syarat-syarat khusus, seperti usia, kondisi kesehatan, dan kemampuan finansial, yang harus dipenuhi oleh jemaah haji.
Memahami perbedaan antara biaya haji furoda dan biaya haji langsung berangkat sangat penting bagi jemaah haji. Dengan memahami hal ini, jemaah haji dapat memilih jenis haji yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial mereka. Selain itu, jemaah haji juga dapat mempersiapkan biaya haji dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Tanya Jawab Biaya Haji Langsung Berangkat
Berikut adalah beberapa tanya jawab yang sering diajukan mengenai biaya haji langsung berangkat:
Pertanyaan 1: Apa saja komponen biaya haji langsung berangkat?
Biaya haji langsung berangkat mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, manasik, visa, kesehatan, oleh-oleh, cadangan, haji khusus, dan haji furoda.
Pertanyaan 2: Apakah biaya haji langsung berangkat lebih mahal dari haji reguler?
Ya, biaya haji langsung berangkat umumnya lebih mahal dibandingkan haji reguler, karena menawarkan waktu keberangkatan yang lebih cepat dan fleksibel.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara menghemat biaya haji langsung berangkat?
Beberapa cara menghemat biaya haji langsung berangkat adalah dengan memasak sendiri, membawa bekal air minum, dan membeli oleh-oleh di pasar tradisional.
Pertanyaan 4: Apakah biaya haji langsung berangkat sudah termasuk oleh-oleh?
Tidak, biaya haji langsung berangkat umumnya belum termasuk oleh-oleh. Jemaah haji perlu menyiapkan biaya tambahan untuk membeli oleh-oleh.
Pertanyaan 5: Apakah ada biaya tambahan yang perlu disiapkan selain biaya haji langsung berangkat?
Ya, jemaah haji perlu menyiapkan biaya tambahan untuk pengeluaran tak terduga, seperti biaya pengobatan atau biaya transportasi tambahan.
Pertanyaan 6: Apa perbedaan antara haji khusus dan haji furoda?
Haji khusus diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dengan fasilitas dan layanan lebih eksklusif, sementara haji furoda diselenggarakan oleh pihak swasta atau individu dengan kuota yang lebih terbatas dan biaya yang lebih tinggi.
Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan jemaah haji dapat mempersiapkan biaya haji langsung berangkat dengan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam pembahasan selanjutnya, kita akan mengulas lebih dalam tentang tips dan strategi menghemat biaya haji langsung berangkat.
Tips Menghemat Biaya Haji Langsung Berangkat
Setelah memahami berbagai komponen biaya haji langsung berangkat, berikut adalah beberapa tips menghemat biaya yang dapat diterapkan oleh jemaah haji:
Pilih waktu keberangkatan di luar musim haji
Biaya haji langsung berangkat di luar musim haji cenderung lebih murah dibandingkan saat musim haji, karena permintaan dan persaingan yang lebih rendah.
Bergabung dengan kelompok haji
Dengan bergabung dalam kelompok haji, jemaah haji dapat memperoleh potongan harga untuk biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi.
Masak sendiri atau bawa bekal makanan
Biaya konsumsi dapat dihemat dengan memasak sendiri atau membawa bekal makanan dari Indonesia, karena harga makanan di Arab Saudi relatif mahal.
Bawa bekal air minum sendiri
Jemaah haji dapat menghemat biaya dengan membawa bekal air minum sendiri, karena harga air minum kemasan di Arab Saudi cukup mahal.
Beli oleh-oleh di pasar tradisional
Oleh-oleh haji dapat dibeli di pasar tradisional dengan harga yang lebih murah dibandingkan di toko-toko suvenir atau di bandara.
Manfaatkan fasilitas gratis yang disediakan
Beberapa hotel atau pihak penyelenggara haji menyediakan fasilitas gratis, seperti transportasi atau makan, sehingga jemaah haji dapat menghemat biaya.
Gunakan maskapai penerbangan berbiaya rendah
Jika memungkinkan, jemaah haji dapat memilih maskapai penerbangan berbiaya rendah untuk menghemat biaya transportasi.
Hemat biaya penginapan dengan memilih hotel bintang tiga
Biaya akomodasi dapat dihemat dengan memilih hotel bintang tiga yang menawarkan fasilitas dan pelayanan yang cukup memadai.
Dengan menerapkan tips-tips ini, jemaah haji dapat menghemat biaya haji langsung berangkat secara signifikan. Penghematan tersebut dapat dialokasikan untuk keperluan lain, seperti biaya oleh-oleh atau cadangan.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang cara mendapatkan biaya haji langsung berangkat dengan mudah dan cepat.
Kesimpulan
Biaya haji langsung berangkat merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh jemaah haji. Biaya ini mencakup berbagai komponen, mulai dari biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga biaya cadangan. Memahami berbagai komponen biaya haji langsung berangkat sangat penting untuk mempersiapkan biaya haji dengan baik.
Beberapa poin utama yang perlu diperhatikan adalah:
- Biaya haji langsung berangkat umumnya lebih mahal dibandingkan haji reguler, karena menawarkan waktu keberangkatan yang lebih cepat dan fleksibel.
- Ada berbagai cara menghemat biaya haji langsung berangkat, seperti memasak sendiri, membawa bekal air minum, dan membeli oleh-oleh di pasar tradisional.
- Jemaah haji dapat memilih jenis haji yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka, seperti haji khusus atau haji furoda.
Dengan mempersiapkan biaya haji langsung berangkat secara matang, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih tenang dan fokus beribadah.