Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadhan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Jumlah rakaat shalat Tarawih serta tata caranya menjadi hal yang sering dipertanyakan, terutama menjelang Idul Fitri agar ibadah di akhir Ramadhan semakin optimal. Memahami tuntunan shalat Tarawih penting agar ibadah yang dikerjakan diterima dan mendapatkan pahala berlipat ganda di bulan suci ini. Menjalankan shalat Tarawih dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW merupakan wujud ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT.
Contohnya, sebagian masyarakat melaksanakan shalat Tarawih 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, sementara sebagian lainnya melaksanakan 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Kedua pilihan tersebut memiliki dasar dan dalil masing-masing. Penting untuk memilih salah satu dan menjalankannya dengan istiqomah. Keutamaan shalat Tarawih sangatlah besar, sehingga dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid.
Inilah 10 Hal Penting tentang berapa rakaat tarawih serta tuntunannya menjelang idul fitri
1. Shalat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah, sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Rasulullah SAW sendiri pernah melaksanakannya secara berjamaah, namun kemudian beliau meninggalkannya karena khawatir akan diwajibkan bagi umatnya. Meskipun sunnah, pahala shalat Tarawih sangatlah besar, terutama jika dikerjakan dengan ikhlas dan khusyuk.
2. Jumlah rakaat shalat Tarawih terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengerjakan 8 rakaat dan ada yang 20 rakaat, keduanya memiliki dasar yang kuat. Yang terpenting adalah memilih salah satu dan mengerjakannya dengan istiqomah.
3. Setelah shalat Tarawih, dilanjutkan dengan shalat witir sebanyak 3 rakaat. Shalat witir merupakan penutup shalat malam dan menjadi pelengkap shalat Tarawih. Dianjurkan untuk membaca doa qunut pada rakaat terakhir shalat witir.
4. Bacaan dalam shalat Tarawih sama seperti shalat pada umumnya. Namun, disunnahkan untuk membaca surat-surat yang panjang, terutama bagi imam shalat. Hal ini bertujuan untuk menambah kekhusyukan dan keutamaan dalam ibadah.
5. Waktu pelaksanaan shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Dianjurkan untuk mengerjakannya di awal malam agar tubuh lebih segar dan dapat lebih khusyuk dalam beribadah.
6. Shalat Tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid. Dengan berjamaah, pahala yang didapatkan akan berlipat ganda dan menambah semangat dalam beribadah.
7. Selama bulan Ramadhan, khususnya menjelang Idul Fitri, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk shalat Tarawih. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Ramadhan dan mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan.
8. Menjaga kekhusyukan dalam shalat Tarawih sangatlah penting. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti memikirkan urusan duniawi atau berbicara dengan orang lain selama shalat.
9. Bagi yang tidak mampu mengerjakan shalat Tarawih secara penuh, dapat mengerjakannya sesuai kemampuan. Allah SWT tidak membebani seseorang di luar kemampuannya.
10. Setelah shalat Tarawih, dianjurkan untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Hal ini akan menambah keberkahan dan pahala di bulan Ramadhan.
Poin-Poin Penting Shalat Tarawih
- Hukum Shalat Tarawih. Shalat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah. Artinya, sangat dianjurkan untuk dikerjakan, meskipun tidak wajib. Melaksanakan shalat Tarawih merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah.
- Jumlah Rakaat. Jumlah rakaat shalat Tarawih terdapat perbedaan pendapat, yaitu 8 rakaat dan 20 rakaat. Keduanya didasari oleh hadits dan riwayat yang sahih. Oleh karena itu, memilih salah satu jumlah rakaat dan menjalankannya dengan istiqomah merupakan hal yang terpenting.
- Waktu Pelaksanaan. Shalat Tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Waktu yang paling utama adalah di awal malam, setelah shalat Isya. Hal ini agar tubuh lebih segar dan dapat lebih khusyuk dalam beribadah.
- Shalat Witir. Shalat witir 3 rakaat dikerjakan setelah shalat Tarawih. Shalat witir merupakan penutup shalat malam dan hukumnya sunnah muakkadah. Dianjurkan untuk membaca doa qunut pada rakaat terakhir shalat witir.
- Keutamaan Berjamaah. Shalat Tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid. Dengan berjamaah, pahala yang didapatkan akan berlipat ganda dan dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah.
- Bacaan Shalat Tarawih. Bacaan dalam shalat Tarawih sama seperti shalat pada umumnya. Namun, bagi imam disunnahkan untuk membaca surat-surat yang panjang untuk menambah kekhusyukan jamaah.
- Menjaga Kekhusyukan. Menjaga kekhusyukan dalam shalat Tarawih sangatlah penting. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti memikirkan urusan duniawi atau berbicara dengan orang lain selama shalat.
- Sesuai Kemampuan. Bagi yang tidak mampu mengerjakan shalat Tarawih secara penuh, dapat mengerjakannya sesuai kemampuan. Allah SWT tidak membebani seseorang di luar kemampuannya. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan usaha yang maksimal.
- Amalan Setelah Tarawih. Setelah shalat Tarawih, dianjurkan untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Hal ini akan menambah keberkahan dan pahala di bulan Ramadhan. Memanfaatkan waktu malam di bulan Ramadhan dengan ibadah merupakan hal yang sangat dianjurkan.
- Menjelang Idul Fitri. Menjelang Idul Fitri, semangat beribadah hendaknya semakin ditingkatkan, termasuk shalat Tarawih. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Ramadhan dan mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dengan Lebih Baik
- Mempersiapkan diri sebelum shalat. Berwudhulah dengan sempurna, kenakan pakaian yang bersih dan rapi, serta datang ke masjid lebih awal agar dapat mempersiapkan hati dan pikiran untuk shalat.
- Membaca niat dengan khusyuk. Niat merupakan dasar dari setiap amal ibadah. Pastikan untuk membaca niat shalat Tarawih dengan khusyuk dan penuh kesadaran.
- Mengikuti bacaan imam dengan seksama. Jika shalat berjamaah, ikutilah bacaan imam dengan seksama dan khusyuk. Hindari mendahului atau tertinggal dari imam.
- Memperbanyak istighfar dan doa. Selama shalat Tarawih, perbanyaklah istighfar dan berdoa kepada Allah SWT. Mintalah ampunan atas segala dosa dan kesalahan, serta panjatkan doa-doa terbaik untuk diri sendiri dan keluarga.
Shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Melaksanakan shalat Tarawih secara rutin dapat memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual maupun fisik. Dengan shalat Tarawih, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta membersihkan hati dari dosa dan kesalahan.
Menjelang Idul Fitri, shalat Tarawih menjadi semakin penting untuk dikerjakan. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Ramadhan yang telah diberikan. Selain itu, shalat Tarawih juga dapat menjadi bekal untuk menyambut hari kemenangan dengan hati yang bersih dan suci.
Jumlah rakaat shalat Tarawih yang berbeda-beda tidak perlu diperdebatkan. Yang terpenting adalah mengerjakannya dengan ikhlas dan istiqomah. Baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, keduanya memiliki dasar yang kuat dan pahala yang besar.
Selain shalat Tarawih, penting juga untuk memperbanyak ibadah lainnya di bulan Ramadhan, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan memperbanyak doa. Semua amalan tersebut akan menambah keberkahan dan pahala di bulan suci ini.
Menjaga kekhusyukan dalam shalat Tarawih sangatlah penting. Dengan khusyuk, kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan lebih meresapi makna dari setiap bacaan dan gerakan shalat. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti memikirkan urusan duniawi atau berbicara dengan orang lain selama shalat.
Bagi yang tidak mampu mengerjakan shalat Tarawih secara penuh, jangan berkecil hati. Kerjakanlah sesuai kemampuan dan jangan memaksakan diri. Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Penyayang, Dia tidak akan membebani seseorang di luar kemampuannya.
Shalat Tarawih merupakan momentum yang sangat berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya agar Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan.
Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan optimal, termasuk shalat Tarawih, dan mendapatkan rahmat serta ampunan dari Allah SWT. Selamat menyambut Idul Fitri dengan hati yang bersih dan suci.
Pertanyaan Umum seputar Shalat Tarawih
Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh shalat Tarawih di rumah jika tidak memungkinkan ke masjid?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Boleh saja shalat Tarawih di rumah jika ada udzur syar’i yang menghalangi untuk ke masjid, seperti sakit atau kondisi lainnya. Namun, shalat Tarawih berjamaah di masjid lebih utama dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika tertinggal beberapa rakaat shalat Tarawih berjamaah?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Jika tertinggal beberapa rakaat, dapat dijamak dengan shalat witir. Misalnya, jika tertinggal 2 rakaat, maka setelah imam selesai shalat witir, Anda dapat mengerjakan 2 rakaat yang tertinggal lalu melanjutkan dengan shalat witir 1 rakaat.
Bilal Ramadhan: Apakah bacaan Al-Quran dalam shalat Tarawih harus panjang?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Tidak harus panjang. Bacaan Al-Quran dalam shalat Tarawih dapat disesuaikan dengan kemampuan imam dan kondisi jamaah. Yang terpenting adalah dibaca dengan tartil dan khusyuk.
Fadhlan Syahreza: Apakah wanita juga dianjurkan shalat Tarawih berjamaah di masjid?
Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Wanita juga dianjurkan shalat Tarawih, baik di rumah maupun di masjid. Namun, shalat Tarawih di rumah lebih utama bagi wanita. Jika ingin shalat di masjid, hendaknya memperhatikan adab-adab dan aurat dengan baik.