Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

jurnal


Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Jumlah rakaat shalat tarawih adalah sejumlah ibadah shalat yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan. Shalat ini biasanya dikerjakan setelah shalat Isya dan terdiri dari 8, 12, atau 20 rakaat.

Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan melatih kesabaran dalam beribadah. Konon, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai jumlah rakaat shalat tarawih, tata cara pelaksanaannya, serta keutamaan-keutamaannya. Selain itu, kita juga akan mengulas beberapa pendapat ulama mengenai perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih.

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah ini. Berikut adalah 8 aspek penting terkait jumlah rakaat shalat tarawih:

  • Jumlah rakaat:
  • Kelipatan empat:
  • Shalat sunnah:
  • Dilakukan pada malam Ramadan:
  • Dianjurkan 8 rakaat:
  • Boleh 12 rakaat:
  • Boleh 20 rakaat:
  • Disunahkan witir 3 rakaat:

Dari aspek-aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat, meskipun diperbolehkan juga untuk mengerjakan 12 atau 20 rakaat. Shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan, dan diakhiri dengan shalat witir sebanyak 3 rakaat.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat merupakan aspek krusial dalam shalat tarawih, merujuk pada banyaknya unit ibadah shalat yang dikerjakan. Ada beberapa hal yang perlu dipahami terkait jumlah rakaat dalam shalat tarawih:

  • Dianjurkan 8 Rakaat

    Mayoritas ulama menganjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, mengikuti praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  • Boleh 12 Rakaat

    Sebagian ulama memperbolehkan shalat tarawih dikerjakan sebanyak 12 rakaat, dengan merujuk pada praktik yang dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi.

  • Boleh 20 Rakaat

    Pendapat lain menyatakan bahwa shalat tarawih boleh dikerjakan hingga 20 rakaat, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.

  • Disunahkan Witir 3 Rakaat

    Setelah shalat tarawih, disunahkan untuk mengerjakan shalat witir sebanyak 3 rakaat, sebagai penyempurna ibadah shalat pada malam hari.

Dengan demikian, jumlah rakaat dalam shalat tarawih dapat bervariasi, namun yang paling dianjurkan adalah 8 rakaat. Namun, perlu diperhatikan bahwa jumlah rakaat yang dikerjakan haruslah dalam kelipatan empat, sesuai dengan tuntunan dalam hadis.

Kelipatan empat

Dalam shalat tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan haruslah dalam kelipatan empat. Hal ini sebagaimana tuntunan yang terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

“Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan shalat malam (tarawih) lebih dari sebelas rakaat. Beliau mengerjakan delapan rakaat shalat tarawih dan shalat witir tiga rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW selalu dalam kelipatan empat, yaitu 8 rakaat. Kelipatan empat ini menjadi salah satu ciri khas dari shalat tarawih, yang membedakannya dengan shalat-shalat sunnah lainnya.

Selain itu, mengerjakan shalat tarawih dalam kelipatan empat juga memiliki hikmah tersendiri. Salah satunya adalah memudahkan dalam mengatur jumlah rakaat yang dikerjakan, terutama ketika shalat dilakukan secara berjamaah. Dengan kelipatan empat, setiap rakaat dapat dikerjakan dengan sempurna dan tidak terburu-buru.

Dengan demikian, memahami hubungan antara “kelipatan empat” dan “jumlah rakaat shalat tarawih” sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah ini dengan benar. Dengan mengerjakan shalat tarawih dalam kelipatan empat, umat Islam dapat mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Shalat sunnah

Shalat tarawih termasuk dalam kategori shalat sunnah, yaitu shalat yang tidak diwajibkan namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat sunnah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Meningkatkan pahala

    Shalat sunnah dapat menambah pahala bagi orang yang mengerjakannya, terutama jika dikerjakan secara rutin dan konsisten.

  • Menghapus dosa-dosa kecil

    Shalat sunnah juga dapat menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kecil yang mungkin pernah diperbuat.

  • Menambah kekhusyukan

    Shalat sunnah dapat melatih kekhusyukan dan konsentrasi dalam beribadah, sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah wajib.

  • Menjaga kesehatan fisik dan mental

    Shalat sunnah juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, karena melibatkan gerakan-gerakan yang menyehatkan dan dapat menenangkan pikiran.

Dalam konteks jumlah rakaat shalat tarawih, pemahaman tentang shalat sunnah sangat penting. Karena shalat tarawih termasuk dalam kategori shalat sunnah, maka pelaksanaannya tidak dibatasi oleh jumlah rakaat tertentu. Umat Islam bebas memilih jumlah rakaat shalat tarawih yang ingin dikerjakan, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.

Dilakukan pada malam Ramadan

Shalat tarawih memiliki kekhususan tersendiri karena hanya dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan. Hal ini menjadi salah satu aspek penting yang membedakan shalat tarawih dengan shalat sunnah lainnya.

Pelaksanaan shalat tarawih pada malam Ramadan memiliki hikmah yang mendalam. Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan, sehingga ibadah yang dilakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Dengan mengerjakan shalat tarawih pada malam Ramadan, umat Islam dapat meraih pahala yang berlimpah dan memanfaatkan keutamaan bulan suci ini.

Selain itu, shalat tarawih menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Melalui ibadah shalat yang dilakukan secara berjamaah, umat Islam dapat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa persaudaraan. Shalat tarawih juga menjadi sarana untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih kesabaran, karena membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup untuk mengerjakannya.

Dianjurkan 8 rakaat

Dalam konteks jumlah rakaat shalat tarawih, mayoritas ulama menganjurkan untuk mengerjakan sebanyak 8 rakaat. Jumlah rakaat ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami:

  • Sesuai Sunnah Nabi

    Shalat tarawih 8 rakaat sesuai dengan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Anjuran ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang menjelaskan bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat.

  • Mudah dan Praktis

    Jumlah rakaat yang tidak terlalu banyak membuat shalat tarawih lebih mudah dan praktis untuk dikerjakan. Terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau kondisi fisik, shalat tarawih 8 rakaat dapat menjadi pilihan yang tepat.

  • Pahala Berlipat

    Meskipun jumlah rakaatnya tidak sebanyak shalat tarawih 20 rakaat, shalat tarawih 8 rakaat tetap memiliki pahala yang berlipat ganda. Hal ini disebabkan karena shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan, yang merupakan bulan penuh berkah dan ampunan.

  • Tradisi Mayoritas Muslim

    Shalat tarawih 8 rakaat telah menjadi tradisi yang dianut oleh mayoritas umat Islam di seluruh dunia. Tradisi ini menunjukkan kesatuan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menjalankan shalat tarawih 8 rakaat dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Selain itu, shalat tarawih 8 rakaat juga menjadi sarana untuk melestarikan tradisi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Boleh 12 rakaat

Dalam konteks jumlah rakaat shalat tarawih, terdapat pandangan yang membolehkan untuk mengerjakan sebanyak 12 rakaat. Pendapat ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diuraikan:

  • Sunnah Nabi

    Shalat tarawih 12 rakaat termasuk salah satu praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, yang menyebutkan bahwa Nabi SAW pernah mengerjakan shalat tarawih sebanyak 12 rakaat.

  • Pendapat Sahabat

    Beberapa sahabat Nabi, seperti Umar bin Khattab RA dan Utsman bin Affan RA, juga mengerjakan shalat tarawih sebanyak 12 rakaat. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat tersebut pernah menjadi praktik yang umum di kalangan sahabat.

  • Pahala Berlipat

    Meskipun jumlah rakaatnya lebih banyak dari shalat tarawih 8 rakaat, shalat tarawih 12 rakaat tetap memiliki pahala yang berlipat ganda. Karena pada dasarnya, shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan, yang merupakan bulan penuh berkah dan ampunan.

  • Tradisi Lokal

    Di beberapa daerah, shalat tarawih 12 rakaat menjadi tradisi yang sudah berlangsung lama. Tradisi ini menunjukkan kekayaan praktik ibadah dalam Islam dan menjadi bagian dari identitas keagamaan masyarakat setempat.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat mempertimbangkan untuk mengerjakan shalat tarawih 12 rakaat sebagai salah satu pilihan ibadah pada bulan Ramadan. Selain pahala yang berlipat ganda, shalat tarawih 12 rakaat juga menjadi sarana untuk melestarikan tradisi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Boleh 20 rakaat

Dalam konteks jumlah rakaat shalat tarawih, terdapat pendapat yang membolehkan untuk mengerjakan sebanyak 20 rakaat. Pendapat ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diuraikan:

Pendapat yang membolehkan shalat tarawih 20 rakaat didasarkan pada beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dalam salah satu hadisnya, Aisyah RA menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Praktik ini kemudian diikuti oleh beberapa sahabat Nabi, seperti Ali bin Abi Thalib RA dan Abdullah bin Zubair RA.

Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa pendapat yang membolehkan shalat tarawih 20 rakaat merupakan pendapat yang tidak terlalu populer di kalangan ulama. Mayoritas ulama menganjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat atau 12 rakaat. Hal ini dikarenakan terdapat hadis lain yang lebih sahih yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasanya mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat atau 12 rakaat.

Dengan demikian, meskipun boleh dikerjakan sebanyak 20 rakaat, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat atau 12 rakaat. Jumlah rakaat tersebut lebih sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dan menjadi tradisi yang lebih umum di kalangan umat Islam.

Disunahkan witir 3 rakaat

Dalam pembahasan jumlah rakaat shalat tarawih, terdapat anjuran untuk mengerjakan shalat witir sebanyak 3 rakaat setelahnya. Anjuran ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami.

  • Penyempurna Shalat Malam
    Shalat witir menjadi penyempurna ibadah shalat malam, khususnya shalat tarawih. Dengan mengerjakan witir, umat Islam dapat menyempurnakan amalan shalat pada malam hari dan memperoleh pahala yang lebih lengkap.
  • Sunnah Nabi
    Anjuran shalat witir 3 rakaat didasarkan pada sunnah Nabi Muhammad SAW, yang biasa mengerjakan witir setelah shalat malam. Ibadah ini merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
  • Menghapus Dosa
    Shalat witir dipercaya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan seseorang. Dengan mengerjakan witir secara rutin, umat Islam dapat membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang diperbuat.
  • Memperoleh Pahala Berlipat
    Seperti ibadah sunnah lainnya, mengerjakan shalat witir juga dapat mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Terlebih jika dikerjakan pada malam-malam Ramadan yang penuh berkah.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih sempurna dengan mengerjakan witir 3 rakaat setelahnya. Selain menjadi penyempurna ibadah, witir juga memberikan berbagai manfaat spiritual dan pahala yang berlimpah.

Pertanyaan Umum tentang Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar jumlah rakaat shalat tarawih, beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang paling dianjurkan?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling dianjurkan adalah 8 rakaat.


Pertanyaan 2: Bolehkah shalat tarawih dikerjakan sebanyak 12 rakaat?

Jawaban: Ya, shalat tarawih boleh dikerjakan sebanyak 12 rakaat, karena masih sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.


Pertanyaan 3: Apakah shalat tarawih boleh dikerjakan sebanyak 20 rakaat?

Jawaban: Sebagian ulama membolehkan shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, namun pendapat ini tidak terlalu populer.


Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih harus dikerjakan dalam kelipatan empat rakaat?

Jawaban: Ya, shalat tarawih harus dikerjakan dalam kelipatan empat rakaat, yaitu 8, 12, atau 20 rakaat.


Pertanyaan 5: Apakah shalat witir termasuk bagian dari shalat tarawih?

Jawaban: Shalat witir bukan bagian dari shalat tarawih, namun disunnahkan untuk dikerjakan setelah shalat tarawih.


Pertanyaan 6: Berapa jumlah rakaat shalat witir?

Jawaban: Shalat witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat.


Dengan memahami pertanyaan dan jawaban ini, semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tata cara pelaksanaan shalat tarawih dengan lebih rinci.

Tips Menentukan Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Menentukan jumlah rakaat shalat tarawih sangat penting agar sesuai dengan sunnah dan mendapatkan pahala yang optimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menentukan jumlah rakaat shalat tarawih dengan tepat:

Tip 1: Utamakan 8 Rakaat

Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling dianjurkan adalah 8 rakaat. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat.

Tip 2: Boleh 12 Rakaat

Selain 8 rakaat, shalat tarawih juga boleh dikerjakan sebanyak 12 rakaat. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA.

Tip 3: Pertimbangkan Kondisi Fisik

Dalam menentukan jumlah rakaat, pertimbangkan kondisi fisik Anda. Jika kondisi fisik Anda kuat, Anda dapat mengerjakan 12 rakaat atau bahkan 20 rakaat.

Tip 4: Perhatikan Waktu yang Tersedia

Perhatikan waktu yang Anda miliki untuk mengerjakan shalat tarawih. Jika waktu Anda terbatas, Anda dapat mengerjakan 8 rakaat saja.

Tip 5: Ikuti Tradisi Lokal

Di beberapa daerah, terdapat tradisi tertentu dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih. Anda dapat mengikuti tradisi tersebut selama sesuai dengan sunnah.

Ringkasan:

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menentukan jumlah rakaat shalat tarawih yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Ingatlah bahwa shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang pahalanya berlipat ganda, jadi kerjakanlah dengan sebaik-baiknya.

Transisi:

Setelah menentukan jumlah rakaat, langkah selanjutnya adalah memahami tata cara pelaksanaan shalat tarawih. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas secara rinci cara melaksanakan shalat tarawih dengan benar.

Kesimpulan

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah 8 rakaat. Namun, diperbolehkan juga untuk mengerjakan 12 rakaat atau 20 rakaat. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan khusyuk dan sesuai sunnah akan memberikan pahala yang berlipat ganda.

Dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain kondisi fisik, waktu yang tersedia, dan tradisi setempat. Yang terpenting adalah mengerjakan shalat tarawih sesuai dengan kemampuan masing-masing dan diniatkan untuk mencari ridha Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru