Ketahui 10 Hal Penting tentang Hukum Shalat Tarawih Jelang Idul Fitri

Sisca Staida

Ketahui 10 Hal Penting tentang Hukum Shalat Tarawih Jelang Idul Fitri

Ibadah sunnah ini dikerjakan khusus pada bulan Ramadhan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah. Hukum shalat Tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan. Salah satu contohnya adalah mendapatkan pahala seperti shalat semalam suntuk.

Contoh lain keutamaan shalat Tarawih adalah diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi umat Muslim untuk melaksanakan ibadah ini dengan sungguh-sungguh. Shalat Tarawih juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antar umat Muslim di masjid. Dengan berjamaah, rasa kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah semakin terpupuk.

Ketahui 10 Hal Penting tentang Hukum Shalat Tarawih Jelang Idul Fitri

Menjelang Idul Fitri, semangat menjalankan ibadah shalat Tarawih terkadang mulai menurun. Padahal, malam-malam terakhir Ramadhan justru memiliki keistimewaan tersendiri, termasuk di dalamnya Lailatul Qadar. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan konsistensi dan kekhusyukan dalam menjalankan shalat Tarawih hingga akhir Ramadhan.

Hukum shalat Tarawih tetap sunnah muakkad hingga akhir Ramadhan. Tidak ada perubahan hukum meskipun sudah mendekati Idul Fitri. Justru, memperbanyak ibadah di akhir Ramadhan sangat dianjurkan untuk meraih keberkahan dan ampunan.

Jumlah rakaat shalat Tarawih yang paling umum dipraktikkan adalah delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir. Namun, ada juga yang melaksanakannya dengan 20 rakaat ditambah tiga rakaat witir. Kedua pilihan tersebut diperbolehkan dan tidak ada larangan khusus mengenai jumlah rakaatnya.

Membaca doa setelah shalat Tarawih sangat dianjurkan. Doa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon ampunan serta keberkahan. Perbanyaklah berdoa di malam-malam terakhir Ramadhan, terutama di saat-saat sepertiga malam terakhir.

Shalat Tarawih dapat dikerjakan sendiri di rumah atau berjamaah di masjid. Keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Shalat berjamaah di masjid dapat mempererat silaturahmi, sementara shalat sendiri di rumah dapat meningkatkan kekhusyukan.

Meskipun shalat Tarawih hukumnya sunnah, namun meninggalkannya tanpa alasan yang syar’i dianggap makruh. Oleh karena itu, usahakanlah untuk senantiasa melaksanakan shalat Tarawih, meskipun hanya beberapa rakaat saja.

Waktu pelaksanaan shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga terbit fajar. Sebaiknya dikerjakan di awal waktu agar tidak terlewat, terutama jika dikerjakan di rumah.

Membaca Al-Qur’an setelah shalat Tarawih merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Niat shalat Tarawih cukup diucapkan dalam hati. Yang terpenting adalah menghadirkan niat di dalam hati untuk melaksanakan shalat Tarawih karena Allah SWT.

10 Poin Penting tentang Hukum Shalat Tarawih Menjelang Idul Fitri

  1. Hukumnya tetap sunnah muakkad. Meskipun Idul Fitri semakin dekat, hukum shalat Tarawih tetap sunnah muakkad dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Keutamaannya tidak berkurang meskipun dikerjakan di akhir Ramadhan. Justru, malam-malam terakhir Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri yang patut diraih.
  2. Dapat dikerjakan sendiri atau berjamaah. Shalat Tarawih dapat dikerjakan secara sendiri di rumah atau berjamaah di masjid. Keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Pilihlah cara yang paling nyaman dan memungkinkan untuk mendapatkan kekhusyukan.
  3. Jumlah rakaat fleksibel. Jumlah rakaat shalat Tarawih yang umum dipraktikkan adalah 8 atau 20 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Tidak ada larangan khusus mengenai jumlah rakaatnya. Pilihlah jumlah rakaat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik.
  4. Waktu pelaksanaan setelah Isya. Shalat Tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga terbit fajar. Usahakan untuk mengerjakannya di awal waktu agar tidak terlewat, terutama jika dikerjakan di rumah.
  5. Dianjurkan membaca doa setelahnya. Setelah shalat Tarawih, dianjurkan untuk membaca doa dan berdzikir. Manfaatkan momen ini untuk memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT.
  6. Meninggalkannya tanpa alasan makruh. Meskipun hukumnya sunnah, meninggalkannya tanpa alasan yang syar’i dianggap makruh. Oleh karena itu, usahakanlah untuk tetap melaksanakannya meskipun hanya beberapa rakaat.
  7. Niat diucapkan dalam hati. Niat shalat Tarawih cukup diucapkan dalam hati. Yang terpenting adalah menghadirkan niat di dalam hati untuk melaksanakan shalat Tarawih karena Allah SWT.
  8. Dianjurkan membaca Al-Qur’an setelahnya. Membaca Al-Qur’an setelah shalat Tarawih merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga membaca Al-Qur’an di bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
  9. Keutamaan meraih Lailatul Qadar. Malam-malam terakhir Ramadhan, termasuk di dalamnya Lailatul Qadar, memiliki keistimewaan tersendiri. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, kita berharap dapat meraih keberkahan Lailatul Qadar.
  10. Mempererat silaturahmi jika berjamaah. Shalat Tarawih berjamaah di masjid dapat mempererat silaturahmi antar umat Muslim. Hal ini dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah.

Tips Menjalankan Shalat Tarawih Menjelang Idul Fitri

  • Jaga kesehatan dan istirahat yang cukup. Agar dapat menjalankan shalat Tarawih dengan khusyuk, pastikan tubuh dalam kondisi fit dan istirahat yang cukup. Atur waktu tidur agar tidak mengganggu ibadah di malam hari.
  • Perbanyak konsumsi makanan bergizi. Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga stamina tubuh selama bulan Ramadhan. Hindari makanan yang berat dan sulit dicerna agar tidak mengganggu konsentrasi saat shalat.
  • Persiapkan diri sebelum shalat. Sebelum shalat, persiapkan diri dengan berwudhu dengan sempurna dan memakai pakaian yang bersih dan rapi. Hal ini dapat meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.
  • Fokus dan khusyuk dalam shalat. Usahakan untuk fokus dan khusyuk dalam shalat. Hindari pikiran-pikiran yang dapat mengganggu konsentrasi. Resapi bacaan dan gerakan shalat dengan penuh penghayatan.

Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, kita berharap dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ampunan serta keberkahan-Nya. Terlebih lagi, di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, pahala ibadah dilipatgandakan.

Menjelang Idul Fitri, semangat beribadah terkadang mulai menurun. Namun, penting untuk tetap menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah, termasuk shalat Tarawih. Malam-malam terakhir Ramadhan justru memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak boleh dilewatkan.

Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, terdapat di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Dengan memperbanyak ibadah, termasuk shalat Tarawih, kita berharap dapat menjumpai Lailatul Qadar dan meraih keberkahannya.

Selain shalat Tarawih, ibadah lain yang dianjurkan di bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, dan memperbanyak doa. Semua amalan tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Momentum Ramadhan juga dapat dimanfaatkan untuk mempererat silaturahmi antar umat Muslim. Dengan berjamaah di masjid, kita dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan sesama Muslim.

Menjaga kesehatan dan pola makan yang sehat juga penting selama bulan Ramadhan. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalankan ibadah dengan optimal. Hindari makanan yang berat dan sulit dicerna agar tidak mengganggu konsentrasi saat beribadah.

Setelah Ramadhan berakhir, kita berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan taat kepada Allah SWT. Amalan-amalan baik yang telah dilakukan selama Ramadhan hendaknya tetap dipertahankan setelah Ramadhan usai.

Semoga Allah SWT menerima segala amalan ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan memberikan ampunan serta keberkahan-Nya. Selamat menyambut Idul Fitri.

FAQ Seputar Shalat Tarawih

Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh shalat Tarawih diqoshor jika sedang dalam perjalanan?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Shalat Tarawih hukumnya sunnah, sehingga tidak ada qoshor di dalamnya. Jika dalam perjalanan, boleh mengerjakannya atau meninggalkannya. Namun, jika memungkinkan, lebih baik dikerjakan.

Aisyah Hanifah: Bagaimana jika tertidur dan melewatkan shalat Tarawih?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Jika tertidur dan melewatkan shalat Tarawih, tidak ada kewajiban untuk menggantinya. Namun, jika ingin menggantinya sebagai bentuk ihtiyath (kehati-hatian), diperbolehkan.

Ahmad Zainuddin: Apakah wanita haid boleh shalat Tarawih?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan shalat, termasuk shalat Tarawih. Namun, mereka tetap bisa mendapatkan pahala dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan amalan ibadah lainnya yang diperbolehkan bagi wanita haid.

Balqis Zahira: Berapa lama idealnya waktu istirahat diantara rakaat shalat tarawih?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Tidak ada ketentuan khusus mengenai lamanya istirahat antar rakaat. Istirahat seperlunya saja, secukupnya untuk mengambil nafas dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya. Yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan shalat.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh shalat tarawih sendirian dirumah dengan suara keras?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Membaca dengan suara keras atau pelan (sir) dalam shalat tarawih yang dikerjakan sendirian di rumah sama-sama diperbolehkan. Pilihlah yang dirasa lebih khusyuk.

Cahaya Nuraini: Apa hukumnya jika terlambat mengikuti shalat tarawih berjamaah?

Ustazah Hj. Siti Khoeriyah: Jika terlambat mengikuti shalat tarawih berjamaah, ikutilah imam sampai selesai. Rakaat yang tertinggal dapat dijamak dengan witir setelah imam salam.

Artikel Terkait

Bagikan:

Sisca Staida

Kenalin, saya adalah seorang penulis artikel yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi membaca referensi membuat saya selalu ingin berbagi pengalaman dalam bentuk artikel yang saya buat.

Tags

Artikel Terbaru