Ketahui 9 Hal Penting tentang Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat Jelang Idul Fitri dan Panduan Lengkap

Sisca Staida

Ketahui 9 Hal Penting tentang Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat Jelang Idul Fitri dan Panduan Lengkap

Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Pelaksanaan shalat Tarawih memiliki keutamaan yang besar bagi umat Muslim. Jumlah rakaat shalat Tarawih menjadi pembahasan yang sering dikaji, dan Muhammadiyah memiliki pandangan tersendiri mengenai hal ini. Pandangan ini didasarkan pada dalil-dalil yang diyakini kuat dan sesuai dengan pemahaman mereka terhadap ajaran Islam.

Sebagai contoh, pelaksanaan shalat Tarawih di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta dan Masjid Istiqlal Jakarta, yang keduanya merupakan masjid besar di Indonesia, mencerminkan perbedaan pandangan dalam jumlah rakaat shalat Tarawih. Perbedaan ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika keagamaan dan tidak mengurangi nilai ibadah itu sendiri. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Keikhlasan dalam beribadah merupakan kunci utama diterimanya amal oleh Allah SWT.

Ketahui 9 Hal Penting tentang Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat Jelang Idul Fitri dan Panduan Lengkap

Muhammadiyah menetapkan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, diikuti dengan 3 rakaat shalat Witir. Penetapan ini didasarkan pada hadits dan pemahaman terhadap praktik ibadah pada masa Rasulullah SAW. Muhammadiyah menekankan pentingnya kualitas ibadah daripada kuantitas.

Shalat Tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Dianjurkan untuk melaksanakannya secara berjamaah di masjid. Namun, jika berhalangan, dapat dikerjakan secara sendiri di rumah.

Bacaan dalam shalat Tarawih dapat bervariasi, namun dianjurkan membaca surat-surat pendek atau ayat-ayat yang mudah dihafal. Fokus dan khusyuk dalam shalat lebih diutamakan daripada panjangnya bacaan.

Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosa, dan didekatkan kepada Allah SWT.

Meskipun shalat Tarawih hukumnya sunnah, Muhammadiyah menganjurkan untuk melaksanakannya dengan istiqomah. Keistiqomahan dalam beribadah merupakan tanda ketakwaan seorang muslim.

Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, dianjurkan untuk berwudhu dengan sempurna dan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Setelah shalat Tarawih, dianjurkan untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, sehingga doa-doa di bulan ini mudah dikabulkan.

Pelaksanaan shalat Tarawih di Muhammadiyah mencerminkan pemahaman mereka terhadap ajaran Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Pemahaman ini dikaji dan diputuskan melalui mekanisme organisasi yang telah ditetapkan.

Menjelang Idul Fitri, semangat melaksanakan shalat Tarawih biasanya semakin meningkat. Umat Muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di akhir bulan Ramadhan.

9 Poin Penting tentang Tarawih Muhammadiyah

  1. 8 Rakaat Tarawih. Muhammadiyah melaksanakan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat berdasarkan pemahaman mereka terhadap dalil-dalil yang ada. Penetapan ini bukan berarti mengurangi nilai ibadah, melainkan bentuk ikhtiar untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan yang dipegang. Keikhlasan dalam beribadah tetap menjadi prioritas utama. Dalil yang digunakan merujuk pada hadits dan praktik para sahabat.
  2. 3 Rakaat Witir. Shalat witir 3 rakaat dikerjakan setelah shalat Tarawih. Shalat witir hukumnya sunnah muakkad dan menjadi penutup shalat malam. Pelaksanaan shalat witir juga dianjurkan berjamaah.
  3. Dilaksanakan Setelah Isya. Shalat Tarawih dikerjakan setelah shalat Isya. Waktu pelaksanaannya cukup panjang, hingga menjelang waktu sahur. Umat Muslim dapat memilih waktu yang paling nyaman untuk melaksanakannya.
  4. Dianjurkan Berjamaah. Shalat Tarawih dianjurkan dikerjakan secara berjamaah di masjid. Berjamaah dalam shalat memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan shalat sendirian. Namun, jika berhalangan, dapat dikerjakan sendiri di rumah.
  5. Bacaan yang Ringan. Dalam shalat Tarawih, dianjurkan membaca surat-surat pendek atau ayat-ayat yang mudah dihafal. Fokus dan kekhusyukan dalam shalat lebih diutamakan daripada panjangnya bacaan.
  6. Keutamaan Tarawih. Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosa, dan didekatkan kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, sehingga setiap ibadah di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya.
  7. Istiqomah dalam Beribadah. Meskipun shalat Tarawih hukumnya sunnah, dianjurkan untuk melaksanakannya dengan istiqomah. Keistiqomahan dalam beribadah merupakan tanda ketakwaan seorang muslim dan akan memberikan ketenangan hati.
  8. Berpakaian Bersih dan Rapi. Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, dianjurkan untuk berwudhu dengan sempurna dan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.
  9. Berdoa Setelah Tarawih. Setelah shalat Tarawih, dianjurkan untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, sehingga doa-doa di bulan ini mudah dikabulkan. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk memohon ampunan dan kebaikan dunia akhirat.

Tips Melaksanakan Tarawih

  • Mempersiapkan Diri Sebelum Tarawih. Persiapkan diri sebelum shalat Tarawih dengan berwudhu, mengenakan pakaian yang bersih dan rapi, serta membaca niat dengan khusyuk. Hal ini akan membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan selama shalat.
  • Membaca Doa Setelah Tarawih. Setelah shalat Tarawih, luangkan waktu untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dan doa-doa pada bulan ini memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan.
  • Menjaga Keistiqomahan. Usahakan untuk melaksanakan shalat Tarawih secara istiqomah setiap malam di bulan Ramadhan. Keistiqomahan dalam beribadah menandakan ketakwaan seorang muslim dan akan memberikan ketenangan hati.
  • Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an. Selain shalat Tarawih, perbanyaklah tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Membaca dan memahami Al-Qur’an akan menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
  • Menjaga Akhlak Mulia. Di bulan Ramadhan, selain meningkatkan ibadah, penting juga untuk menjaga akhlak mulia. Berbuat baik kepada sesama, menghindari perkataan dan perbuatan yang dilarang, serta menjaga kebersihan hati akan menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan.

Memahami dalil dan landasan hukum shalat Tarawih menurut Muhammadiyah penting bagi setiap muslim. Hal ini akan memperkuat keyakinan dan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ibadah ini. Dengan pemahaman yang baik, ibadah yang dijalankan akan lebih khusyuk dan bermakna.

Shalat Tarawih merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan khusyuk dan ikhlas dalam shalat, diharapkan dapat meraih ridha dan ampunan Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, manfaatkanlah sebaik-baiknya.

Menjaga kesehatan fisik juga penting selama bulan Ramadhan, terutama saat melaksanakan shalat Tarawih. Konsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup akan membantu menjaga stamina dan konsentrasi selama beribadah. Dengan tubuh yang sehat, ibadah pun dapat dijalankan dengan optimal.

Selain shalat Tarawih, terdapat banyak ibadah lain yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, dan menuntut ilmu. Manfaatkanlah bulan Ramadhan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas diri dan keimanan.

Menjalin silaturahmi dengan keluarga dan tetangga juga penting di bulan Ramadhan. Dengan saling berbagi dan mempererat tali persaudaraan, akan tercipta suasana yang harmonis dan penuh kebahagiaan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, sebarkanlah kebahagiaan kepada orang lain.

Hindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala di bulan Ramadhan, seperti bergunjing, memfitnah, dan berbohong. Jagalah lisan dan perbuatan agar ibadah yang dijalankan tetap terjaga kualitasnya. Kebersihan hati dan pikiran sangat penting dalam mencapai ketakwaan.

Perbanyaklah berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT di bulan Ramadhan. Mintalah agar diberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam beribadah. Doa adalah senjata bagi orang mukmin, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya.

Menjelang Idul Fitri, semangat beribadah biasanya semakin meningkat. Perbanyaklah amal ibadah dan kebaikan di akhir Ramadhan untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Idul Fitri adalah momen kemenangan bagi umat Muslim setelah sebulan penuh berpuasa.

Semoga bulan Ramadhan ini membawa keberkahan dan ampunan bagi kita semua. Jadikanlah momen ini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan kedekatan dengan Allah SWT. Selamat menunaikan ibadah puasa dan shalat Tarawih.

Pertanyaan Seputar Tarawih Muhammadiyah

Muhammad Al-Farisi: Apa dasar hukum Muhammadiyah menetapkan Tarawih 8 rakaat?

Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Muhammadiyah mendasarkan Tarawih 8 rakaat pada hadits Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah shalat malam di bulan Ramadhan lebih dari 11 rakaat, termasuk witir. Hadits ini diinterpretasikan bahwa 8 rakaat adalah shalat Tarawih dan 3 rakaat adalah shalat Witir.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika saya terbiasa Tarawih 20 rakaat, apakah boleh mengikuti Tarawih 8 rakaat di masjid Muhammadiyah?

Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Tentu saja boleh. Yang terpenting adalah niat ikhlas dalam beribadah. Menghormati perbedaan pendapat dalam jumlah rakaat Tarawih adalah hal yang penting dalam menjaga ukhuwah Islamiyah.

Bilal Ramadhan: Apakah shalat Tarawih wajib dikerjakan berjamaah?

Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Shalat Tarawih hukumnya sunnah, bukan wajib. Dikerjakan berjamaah lebih utama, namun jika berhalangan, boleh dikerjakan sendiri di rumah.

Fadhlan Syahreza: Apa saja keutamaan shalat Tarawih?

Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Keutamaan shalat Tarawih sangat banyak, di antaranya diampuni dosa-dosanya, dilipatgandakan pahalanya, didekatkan kepada Allah SWT, dan mendapatkan ketenangan hati.

Ghazali Nurrahman: Bagaimana jika saya tidak kuat mengerjakan Tarawih 8 rakaat?

Ustaz Drs. H. Mahya Hasan, M.A.: Jika tidak kuat mengerjakan 8 rakaat, boleh dikurangi sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah ikhlas dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Sisca Staida

Kenalin, saya adalah seorang penulis artikel yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi membaca referensi membuat saya selalu ingin berbagi pengalaman dalam bentuk artikel yang saya buat.

Tags

Artikel Terbaru