Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Pelaksanaan ibadah haji memiliki beberapa macam cara, di antaranya haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad.
Setiap cara pelaksanaan haji memiliki perbedaan dalam tata cara dan waktunya. Haji tamattu’ dilakukan dengan melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada bulan haji. Haji qiran dilakukan dengan menggabungkan ibadah haji dan umrah dalam satu rangkaian ibadah. Sementara haji ifrad dilakukan dengan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan umrah.
Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Haji tamattu’ dianggap paling ringan secara fisik dan biaya, namun memiliki risiko tertunda dalam melaksanakan haji. Haji qiran dianggap paling berat secara fisik, namun memiliki risiko tertunda yang lebih kecil. Sementara haji ifrad dianggap paling ideal secara spiritual, namun memiliki risiko tertunda yang lebih besar.
Macam Macam Cara Pelaksanaan Ibadah Haji
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima dan wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Pelaksanaan ibadah haji memiliki beberapa macam cara, di antaranya haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad. Setiap cara pelaksanaan haji memiliki perbedaan dalam tata cara dan waktunya.
- Haji tamattu’
- Haji qiran
- Haji ifrad
- Tata cara
- Waktu pelaksanaan
- Kelebihan
- Kekurangan
- Risiko
- Syarat
- Rukun
Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Haji tamattu’ dianggap paling ringan secara fisik dan biaya, namun memiliki risiko tertunda dalam melaksanakan haji. Haji qiran dianggap paling berat secara fisik, namun memiliki risiko tertunda yang lebih kecil. Sementara haji ifrad dianggap paling ideal secara spiritual, namun memiliki risiko tertunda yang lebih besar.
Haji tamattu’
Haji tamattu’ merupakan salah satu dari tiga macam cara pelaksanaan ibadah haji, selain haji qiran dan haji ifrad. Haji tamattu’ dilakukan dengan melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada bulan haji.
- Tata cara
Tata cara haji tamattu’ adalah sebagai berikut:
- Melaksanakan ibadah umrah pada bulan-bulan haji (Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah).
- Setelah selesai umrah, berniat untuk melaksanakan haji pada bulan haji.
- Melaksanakan ibadah haji seperti biasa, dimulai dari ihram di miqat.
- Waktu pelaksanaan
Haji tamattu’ dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
- Kelebihan
Haji tamattu’ memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Lebih ringan secara fisik dan biaya.
- Memiliki risiko tertunda yang lebih kecil dibandingkan haji qiran.
- Kekurangan
Haji tamattu’ juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
- Memiliki risiko tertunda dalam melaksanakan haji, jika umrah tidak dilakukan pada bulan-bulan haji.
- Tidak dapat melaksanakan tawaf ifadhah dan sai bersama-sama dengan jamaah haji lainnya.
Secara keseluruhan, haji tamattu’ merupakan salah satu cara pelaksanaan ibadah haji yang cukup populer karena dianggap lebih ringan secara fisik dan biaya. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa haji tamattu’ memiliki risiko tertunda dalam melaksanakan haji, jika umrah tidak dilakukan pada bulan-bulan haji.
Haji qiran
Haji qiran merupakan salah satu dari tiga macam cara pelaksanaan ibadah haji, selain haji tamattu’ dan haji ifrad. Haji qiran dilakukan dengan menggabungkan ibadah haji dan umrah dalam satu rangkaian ibadah.
- Syarat Haji Qiran
Haji qiran memiliki syarat-syarat tertentu, di antaranya:
- Mampu secara fisik dan finansial.
- Berangkat ke Mekah pada bulan haji (Syawal, Zulkaidah, atau Zulhijah).
- Tata cara Haji Qiran
Tata cara haji qiran adalah sebagai berikut:
- Berniat untuk melaksanakan haji dan umrah sekaligus.
- Melaksanakan tawaf qudum.
- Melaksanakan sai antara Safa dan Marwa.
- Berihram untuk haji.
- Melaksanakan wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
- Melaksanakan tawaf ifadhah dan sai.
- Tahallul.
- Waktu Haji Qiran
Haji qiran hanya dapat dilaksanakan pada bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
- Kelebihan Haji Qiran
Haji qiran memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Lebih afdhal dibandingkan haji tamattu’ dan haji ifrad.
- Tidak perlu keluar dari ihram.
- Kekurangan Haji Qiran
Haji qiran juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
- Lebih berat secara fisik.
- Memiliki risiko tertunda yang lebih besar dibandingkan haji tamattu’.
Secara keseluruhan, haji qiran merupakan salah satu cara pelaksanaan ibadah haji yang cukup populer karena dianggap lebih afdhal. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa haji qiran memiliki beberapa kekurangan, seperti lebih berat secara fisik dan memiliki risiko tertunda yang lebih besar.
Haji ifrad
Haji ifrad merupakan salah satu dari tiga macam cara pelaksanaan ibadah haji, selain haji tamattu’ dan haji qiran. Haji ifrad dilakukan dengan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan umrah.
- Tata cara
Tata cara haji ifrad adalah sebagai berikut:
- Berniat untuk melaksanakan ibadah haji.
- Melaksanakan tawaf qudum.
- Melaksanakan sai.
- Berihram untuk haji.
- Melaksanakan wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
- Melaksanakan tawaf ifadhah dan sai.
- Tahallul.
- Waktu pelaksanaan
Haji ifrad dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
- Kelebihan
Haji ifrad memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Lebih ideal secara spiritual.
- Memiliki risiko tertunda yang lebih kecil dibandingkan haji tamattu’.
- Kekurangan
Haji ifrad juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
- Lebih berat secara fisik.
- Memiliki risiko tertunda yang lebih besar dibandingkan haji qiran.
Secara keseluruhan, haji ifrad merupakan salah satu cara pelaksanaan ibadah haji yang cukup populer karena dianggap lebih ideal secara spiritual. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa haji ifrad memiliki beberapa kekurangan, seperti lebih berat secara fisik dan memiliki risiko tertunda yang lebih besar.
Tata cara
Tata cara merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji, yaitu haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad, memiliki tata cara yang berbeda-beda. Tata cara haji meliputi beberapa komponen, antara lain:
- Niat
Niat merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan. Niat dilakukan pada saat ihram, yaitu ketika memasuki miqat.
- Ihram
Ihram adalah keadaan suci yang harus dijaga selama pelaksanaan ibadah haji. Ihram dimulai dari miqat dan berakhir setelah tahallul.
- Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang wajib dilakukan. Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah di Padang Arafah.
- Tawaf ifadhah
Tawaf ifadhah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilakukan. Tawaf ifadhah dilakukan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benar sangat penting diperhatikan. Tata cara yang salah dapat menyebabkan ibadah haji menjadi tidak sah. Oleh karena itu, setiap jamaah haji perlu mempelajari tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan benar sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam macam macam cara pelaksanaan ibadah haji. Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji, yaitu haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad, memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Waktu pelaksanaan haji sangat berpengaruh terhadap tata cara pelaksanaan haji.
Haji tamattu’ dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Haji qiran hanya dapat dilaksanakan pada bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Sedangkan haji ifrad dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Waktu pelaksanaan haji yang berbeda-beda ini menyebabkan perbedaan dalam tata cara pelaksanaan haji. Misalnya, pada haji tamattu’, jamaah haji melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada bulan haji. Sedangkan pada haji qiran, jamaah haji melaksanakan ibadah haji dan umrah dalam satu rangkaian ibadah. Pada haji ifrad, jamaah haji melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan umrah.
Kelebihan
Kelebihan merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji, yaitu haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad, memiliki kelebihan masing-masing. Kelebihan inilah yang menjadi pertimbangan bagi jamaah haji dalam memilih cara pelaksanaan ibadah haji.
Kelebihan haji tamattu’ antara lain lebih ringan secara fisik dan biaya, serta memiliki risiko tertunda yang lebih kecil dibandingkan haji qiran. Kelebihan haji qiran antara lain lebih afdhal dibandingkan haji tamattu’ dan haji ifrad, serta tidak perlu keluar dari ihram. Kelebihan haji ifrad antara lain lebih ideal secara spiritual dan memiliki risiko tertunda yang lebih kecil dibandingkan haji tamattu’.
Memahami kelebihan dari masing-masing cara pelaksanaan ibadah haji sangat penting bagi jamaah haji. Dengan memahami kelebihan tersebut, jamaah haji dapat memilih cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Selain itu, pemahaman tentang kelebihan ibadah haji juga dapat memotivasi jamaah haji untuk melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Kekurangan
Kekurangan merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji, yaitu haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad, memiliki kekurangan masing-masing. Kekurangan ini perlu diketahui oleh jamaah haji agar dapat memilih cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
- Lebih berat secara fisik
Haji qiran dan haji ifrad lebih berat secara fisik dibandingkan haji tamattu’. Hal ini karena pada haji qiran dan haji ifrad, jamaah haji harus melaksanakan tawaf qudum dan sai sebanyak dua kali, yaitu saat umrah dan saat haji. Sedangkan pada haji tamattu’, jamaah haji hanya melaksanakan tawaf qudum dan sai sebanyak satu kali, yaitu saat haji.
- Lebih mahal
Haji qiran dan haji ifrad lebih mahal dibandingkan haji tamattu’. Hal ini karena pada haji qiran dan haji ifrad, jamaah haji harus membayar dam atau denda karena menggabungkan ibadah haji dan umrah dalam satu rangkaian ibadah. Sedangkan pada haji tamattu’, jamaah haji tidak perlu membayar dam.
- Risiko tertunda lebih besar
Haji qiran dan haji ifrad memiliki risiko tertunda yang lebih besar dibandingkan haji tamattu’. Hal ini karena pada haji qiran dan haji ifrad, jamaah haji harus menunggu waktu yang lebih lama untuk melaksanakan tawaf ifadhah dan sai. Sedangkan pada haji tamattu’, jamaah haji dapat melaksanakan tawaf ifadhah dan sai pada waktu yang lebih fleksibel.
Kekurangan-kekurangan tersebut perlu menjadi pertimbangan bagi jamaah haji dalam memilih cara pelaksanaan ibadah haji. Jamaah haji perlu memilih cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan kondisi dan kemampuannya agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Risiko
Risiko merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji, yaitu haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad, memiliki risiko yang berbeda-beda. Risiko ini perlu diketahui oleh jamaah haji agar dapat memilih cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
Risiko yang paling umum terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji adalah risiko kesehatan. Hal ini karena ibadah haji merupakan ibadah yang berat secara fisik. Jamaah haji harus berjalan jauh, berdesak-desakan, dan berada di bawah terik matahari. Risiko kesehatan yang dapat terjadi antara lain kelelahan, dehidrasi, heat stroke, dan penyakit pernapasan.
Selain risiko kesehatan, jamaah haji juga berisiko mengalami risiko keamanan. Hal ini karena pelaksanaan ibadah haji melibatkan banyak orang dari berbagai negara. Risiko keamanan yang dapat terjadi antara lain pencurian, pelecehan seksual, dan terorisme.
Jamaah haji dapat meminimalisir risiko yang terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji dengan cara mempersiapkan diri dengan baik. Jamaah haji harus menjaga kesehatan dengan cara berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, dan cukup istirahat. Jamaah haji juga harus membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan.
Syarat
Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Syarat haji adalah kondisi atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat haji terbagi menjadi dua, yaitu syarat wajib dan syarat sah.
Syarat wajib haji adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang ingin melaksanakan ibadah haji. Syarat wajib haji meliputi:
- Islam
- Baligh (sudah dewasa)
- Berakal sehat
- Mampu secara fisik dan finansial
Syarat sah haji adalah syarat yang harus dipenuhi agar ibadah haji menjadi sah. Syarat sah haji meliputi:
- Ihram dari miqat
- Wukuf di Arafah
- Tawaf ifadhah
- Sa’i
- Tahallul
Syarat-syarat tersebut sangat penting untuk diperhatikan dan dipenuhi oleh setiap jamaah haji. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka ibadah haji yang dilakukan tidak sah. Oleh karena itu, setiap jamaah haji harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat ke Tanah Suci agar dapat memenuhi semua syarat haji.
Rukun
Rukun merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Rukun haji adalah perbuatan atau amalan yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT. Rukun haji tidak dapat dikurangi atau diubah, karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah haji.
- Ihram
Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah yang disertai dengan memakai pakaian ihram. Ihram dimulai dari miqat, yaitu batas wilayah yang telah ditentukan untuk memulai ibadah haji atau umrah.
- Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah berdiri atau berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang paling utama dan wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji.
- Tawaf Ifadhah
Tawaf ifadhah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah wukuf di Arafah. Tawaf ifadhah dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah dan merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan.
- Sa’i
Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf ifadhah dan merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan.
Keempat rukun haji tersebut harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh diubah. Jika salah satu rukun haji tidak dilakukan, maka ibadah haji tidak sah. Oleh karena itu, setiap jamaah haji harus mempersiapkan diri dengan baik dan berusaha untuk melaksanakan seluruh rukun haji dengan benar.
Tanya Jawab Macam Macam Cara Pelaksanaan Ibadah Haji
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan mengenai macam macam cara pelaksanaan ibadah haji:
Pertanyaan 1: Apa saja macam macam cara pelaksanaan ibadah haji?
Jawaban: Macam macam cara pelaksanaan ibadah haji ada tiga, yaitu haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad.
Pertanyaan 2: Apa perbedaan antara haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad?
Jawaban: Perbedaan antara haji tamattu’, haji qiran, dan haji ifrad terletak pada tata cara dan waktu pelaksanaannya. Haji tamattu’ dilakukan dengan melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada bulan haji. Haji qiran dilakukan dengan menggabungkan ibadah haji dan umrah dalam satu rangkaian ibadah. Sementara haji ifrad dilakukan dengan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan umrah.
Pertanyaan 3: Manakah cara pelaksanaan ibadah haji yang paling afdhal?
Jawaban: Haji qiran dianggap paling afdhal dibandingkan haji tamattu’ dan haji ifrad.
Pertanyaan 4: Manakah cara pelaksanaan ibadah haji yang paling ringan secara fisik dan biaya?
Jawaban: Haji tamattu’ dianggap paling ringan secara fisik dan biaya.
Pertanyaan 5: Manakah cara pelaksanaan ibadah haji yang memiliki risiko tertunda paling besar?
Jawaban: Haji qiran memiliki risiko tertunda paling besar.
Pertanyaan 6: Apa saja syarat untuk melaksanakan ibadah haji?
Jawaban: Syarat untuk melaksanakan ibadah haji adalah Islam, baligh (sudah dewasa), berakal sehat, mampu secara fisik dan finansial.
Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai macam macam cara pelaksanaan ibadah haji. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji. Tata cara pelaksanaan ibadah haji sangat penting untuk diperhatikan, agar ibadah haji yang kita lakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Tips Memilih Macam Cara Pelaksanaan Ibadah Haji
Memilih macam cara pelaksanaan ibadah haji yang tepat sangat penting untuk memastikan ibadah haji yang kita lakukan sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih cara pelaksanaan ibadah haji:
Tip 1: Pertimbangkan kondisi fisik dan finansial Anda
Pilihlah cara pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan kondisi fisik dan finansial Anda. Jika Anda memiliki kondisi fisik yang kuat dan kemampuan finansial yang cukup, Anda dapat memilih haji qiran atau haji ifrad. Namun, jika Anda memiliki kondisi fisik yang lemah atau kemampuan finansial yang terbatas, Anda dapat memilih haji tamattu’.
Tip 2: Perhatikan waktu pelaksanaan ibadah haji
Ketiga macam cara pelaksanaan ibadah haji memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda. Haji tamattu’ dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji (Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah). Haji qiran hanya dapat dilaksanakan pada bulan haji (Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah). Sedangkan haji ifrad dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji (Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah).
Tip 3: Pahami kelebihan dan kekurangan masing-masing cara pelaksanaan ibadah haji
Setiap macam cara pelaksanaan ibadah haji memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Haji tamattu’ lebih ringan secara fisik dan biaya, tetapi memiliki risiko tertunda yang lebih besar. Haji qiran lebih afdhal, tetapi lebih berat secara fisik dan biaya. Haji ifrad lebih ideal secara spiritual, tetapi lebih berat secara fisik dan memiliki risiko tertunda yang lebih besar.
Tip 4: Konsultasikan dengan ustadz atau pembimbing haji
Jika Anda masih bingung dalam memilih macam cara pelaksanaan ibadah haji, konsultasikanlah dengan ustadz atau pembimbing haji. Mereka akan memberikan saran dan bimbingan berdasarkan kondisi dan kemampuan Anda.
Tip 5: Berdoa kepada Allah SWT
Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam memilih macam cara pelaksanaan ibadah haji. Mohonlah agar Allah SWT memberikan petunjuk dan bimbingan kepada Anda.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memilih macam cara pelaksanaan ibadah haji yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda. Semoga ibadah haji Anda mabrur dan diterima oleh Allah SWT.
Setelah memilih macam cara pelaksanaan ibadah haji, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan yang matang akan membantu Anda dalam melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai macam macam cara pelaksanaan ibadah haji dalam artikel ini memberikan beberapa poin penting. Pertama, setiap cara pelaksanaan memiliki tata cara dan waktu pelaksanaan yang berbeda, sehingga jamaah haji perlu memilih cara yang sesuai dengan kondisi fisik dan finansialnya. Kedua, setiap cara pelaksanaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti haji tamattu’ yang lebih ringan secara fisik dan biaya namun berisiko tertunda, atau haji qiran yang lebih afdhal namun lebih berat secara fisik. Ketiga, dalam memilih cara pelaksanaan ibadah haji, jamaah perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi fisik, waktu pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan masing-masing cara, serta berkonsultasi dengan ustadz atau pembimbing haji.
Dengan memahami macam macam cara pelaksanaan ibadah haji dan mempersiapkan diri dengan baik, jamaah haji diharapkan dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan mabrur. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang sangat penting, sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para jamaah haji yang sedang mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji.
Youtube Video:
![](https://i.ytimg.com/vi/5OV4TFiynTI/sddefault.jpg)