Puasa Nyaur adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Sya’ban yaitu bulan ke delapan dalam kalender Islam. Puasa ini dilakukan dengan niat untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Salah satu contohnya adalah kisah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Abdullah bin Amr bin Ash. Beliau pernah melakukan puasa Nyaur selama tiga hari dalam setiap bulan, termasuk bulan Sya’ban.
Puasa Nyaur memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan melatih kedisiplinan diri. Selain itu, puasa ini juga memiliki sejarah yang panjang. Menurut riwayat, puasa Nyaur sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus dilakukan oleh umat Islam hingga sekarang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang puasa Nyaur, termasuk sejarahnya, manfaatnya, dan cara pelaksanaannya. Kita juga akan membahas tentang hal-hal yang membatalkan puasa Nyaur dan hikmah di balik pensyariatan puasa ini.
Niat Puasa Nyawur
Niat merupakan unsur penting dalam puasa Nyawur. Niat puasa Nyawur harus diucapkan dengan jelas dan spesifik, serta diniatkan karena Allah SWT. Berikut adalah 9 aspek penting terkait niat puasa Nyawur:
- Ikhlas
- Sesuai sunnah
- Dilafazkan dengan jelas
- Diniatkan karena Allah SWT
- Pada malam hari
- Tidak bersyarat
- Tidak ragu-ragu
- Tidak dipaksakan
- Tidak berniat membatalkan
Niat puasa Nyawur yang benar akan membuat puasa kita diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan aspek-aspek niat puasa Nyawur tersebut. Dengan niat yang benar, insyaAllah puasa Nyawur kita akan menjadi ibadah yang berpahala dan bermanfaat bagi kita.
Ikhlas
Dalam konteks niat puasa Nyawur, ikhlas merupakan aspek yang sangat penting. Ikhlas berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Berikut adalah 4 aspek atau komponen dari ikhlas yang berkaitan dengan niat puasa Nyawur:
- Niat yang Benar
Niat puasa Nyawur yang benar adalah niat yang diniatkan karena Allah SWT semata, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh orang lain. - Mengharap Ridha Allah SWT
Orang yang ikhlas dalam berpuasa Nyawur hanya mengharapkan ridha Allah SWT, bukan mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. - Tidak Riya
Orang yang ikhlas tidak akan ria atau pamer dalam berpuasa Nyawur. Mereka berpuasa dengan diam-diam, tanpa perlu diketahui oleh orang lain. - Tidak Membatalkan Puasa
Orang yang ikhlas tidak akan membatalkan puasanya karena takut dipuji atau dihormati oleh orang lain. Mereka akan tetap berpuasa dengan ikhlas, meskipun tidak ada orang yang tahu bahwa mereka sedang berpuasa.
Ikhlas adalah aspek yang sangat penting dalam niat puasa Nyawur. Dengan berpuasa dengan ikhlas, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Nyawur dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT semata.
Sesuai Sunnah
Aspek “Sesuai sunnah” dalam niat puasa Nyawur merupakan hal yang sangat penting. Berniat sesuai sunnah berarti berniat sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa aspek atau komponen dari “Sesuai sunnah” yang berkaitan dengan niat puasa Nyawur:
- Niat Berpuasa pada Waktu yang Tepat
Niat puasa Nyawur harus diucapkan pada malam hari, setelah matahari terbenam. Ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu berniat puasa pada malam hari. - Niat Berpuasa Sepenuh Hari
Niat puasa Nyawur harus diniatkan untuk berpuasa selama satu hari penuh, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Ini juga sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu berpuasa selama satu hari penuh. - Niat Berpuasa dengan Tata Cara yang Benar
Niat puasa Nyawur harus diniatkan dengan tata cara yang benar, yaitu dengan mengucapkan lafaz niat puasa Nyawur yang sesuai dengan sunnah. Ini juga sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu berniat puasa dengan lafaz niat yang benar. - Niat Berpuasa dengan Ketentuan yang Benar
Niat puasa Nyawur harus diniatkan dengan ketentuan yang benar, yaitu dengan tidak bersyarat, tidak ragu-ragu, dan tidak dipaksakan. Ini juga sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu berpuasa tanpa syarat, ragu-ragu, dan paksaan.
Dengan berniat puasa Nyawur sesuai sunnah, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Nyawur dengan niat yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dilafazkan dengan jelas
Dalam konteks niat puasa Nyawur, “Dilafazkan dengan jelas” merupakan aspek yang sangat penting. Mengucapkan niat puasa Nyawur dengan jelas berarti mengucapkan niat tersebut dengan suara yang lantang dan tegas, sehingga dapat didengar oleh diri sendiri atau orang lain. Berikut adalah beberapa aspek atau komponen dari “Dilafazkan dengan jelas” yang berkaitan dengan niat puasa Nyawur:
- Lafal yang Benar
Niat puasa Nyawur harus dilafalkan dengan lafal yang benar dan sesuai dengan sunnah.Lafal niat puasa Nyawur yang benar adalah “Nawaitu shauma ghadin lillahi ta’ala” yang artinya “Aku berniat puasa esok hari karena Allah Ta’ala”. - Suara yang Jelas
Niat puasa Nyawur harus diucapkan dengan suara yang jelas dan lantang, sehingga dapat didengar oleh diri sendiri atau orang lain. Hal ini bertujuan untuk menegaskan niat puasa dan untuk menghindari keraguan dalam berpuasa. - Bahasa yang Dimengerti
Niat puasa Nyawur harus diucapkan dengan bahasa yang dimengerti oleh diri sendiri. Hal ini bertujuan agar niat puasa dapat dipahami dengan baik dan tidak menimbulkan keraguan dalam berpuasa. - Tidak Terputus-putus
Niat puasa Nyawur harus diucapkan dengan tidak terputus-putus. Hal ini bertujuan agar niat puasa dapat diucapkan dengan jelas dan tegas, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam berpuasa.
Dengan mengucapkan niat puasa Nyawur dengan jelas, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Nyawur dengan niat yang jelas dan tegas, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam berpuasa.
Diniatkan karena Allah SWT
Aspek “Diniatkan karena Allah SWT” merupakan aspek yang sangat penting dalam niat puasa Nyawur. Berniat karena Allah SWT berarti melakukan puasa Nyawur semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh manusia.
- Ikhlas
Orang yang berpuasa Nyawur dengan ikhlas hanya mengharapkan ridha Allah SWT, bukan mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. - Tidak Riya
Orang yang berpuasa Nyawur dengan ikhlas tidak akan ria atau pamer dalam berpuasa. Mereka berpuasa dengan diam-diam, tanpa perlu diketahui oleh orang lain. - Mengharap Pahala
Orang yang berpuasa Nyawur dengan ikhlas mengharapkan pahala dari Allah SWT, bukan mengharapkan imbalan dari manusia. - Menjauhi Larangan
Orang yang berpuasa Nyawur dengan ikhlas akan menjauhi segala larangan Allah SWT selama berpuasa, seperti makan, minum, dan bersetubuh.
Dengan berniat puasa Nyawur karena Allah SWT, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Nyawur dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT semata.
Pada malam hari
Dalam konteks niat puasa Nyawur, aspek “Pada malam hari” memiliki peran yang sangat penting. Hal ini karena waktu malam merupakan waktu yang tepat untuk berniat puasa, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
- Waktu yang Tepat
Waktu yang tepat untuk berniat puasa Nyawur adalah pada malam hari, setelah matahari terbenam. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu berniat puasa pada malam hari.
- Sebelum Tidur
Sebaiknya niat puasa Nyawur diucapkan sebelum tidur. Hal ini bertujuan tidak lupa berniat puasa pada keesokan harinya.
- Dengan Tenang
Niat puasa Nyawur sebaiknya diucapkan dengan tenang dan tidak terburu-buru. Hal ini bertujuan niat puasa dapat diucapkan dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan dalam berpuasa.
- Hindari Keraguan
Ketika berniat puasa Nyawur, sebaiknya hindari keraguan atau was-was. Hal ini bertujuan niat puasa dapat diucapkan dengan yakin dan tidak menimbulkan keraguan dalam berpuasa.
Dengan berniat puasa Nyawur pada malam hari, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berniat puasa Nyawur pada malam hari, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tidak bersyarat
Dalam konteks niat puasa Nyawur, aspek “Tidak bersyarat” merupakan hal yang sangat penting. Berniat puasa Nyawur tanpa syarat berarti berniat puasa tanpa memberikan syarat atau ketentuan apapun. Berikut adalah beberapa aspek atau komponen dari “Tidak bersyarat” yang berkaitan dengan niat puasa Nyawur:
- Niat yang Murni
Niat puasa Nyawur harus murni karena Allah SWT, tanpa dicampuri dengan syarat atau ketentuan apapun. Misalnya, berniat puasa Nyawur hanya jika cuaca cerah atau jika tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan.
- Tidak Menunda-nunda
Niat puasa Nyawur tidak boleh ditunda-tunda. Jika sudah berniat puasa Nyawur, maka harus segera dilaksanakan pada hari tersebut juga. Menunda-nunda niat puasa Nyawur dapat mengurangi pahala puasa.
- Tidak Membatalkan
Niat puasa Nyawur tidak boleh dibatalkan setelah diucapkan. Jika sudah berniat puasa Nyawur, maka harus tetap dilaksanakan meskipun ada halangan atau rintangan. Membatalkan niat puasa Nyawur dapat mengurangi pahala puasa.
- Tidak Mengharapkan Imbalan
Niat puasa Nyawur tidak boleh diniatkan untuk mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Berniat puasa Nyawur harus diniatkan semata-mata karena Allah SWT. Mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia dapat mengurangi pahala puasa.
Dengan berniat puasa Nyawur tanpa syarat, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Nyawur dengan niat yang tidak bersyarat, sehingga pahala puasa kita tidak berkurang.
Tidak ragu-ragu
Dalam konteks niat puasa Nyawur, aspek “Tidak ragu-ragu” memiliki peran yang sangat penting. Berniat puasa Nyawur tanpa ragu-ragu berarti berniat puasa dengan yakin dan tidak bimbang. Berikut adalah beberapa aspek atau komponen dari “Tidak ragu-ragu” yang berkaitan dengan niat puasa Nyawur:
Salah satu sebab pentingnya “Tidak ragu-ragu” dalam niat puasa Nyawur adalah karena keraguan dapat membatalkan puasa. Jika seseorang ragu-ragu dalam niatnya untuk berpuasa, maka puasanya tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk berniat puasa Nyawur dengan yakin dan tidak bimbang, sehingga puasa kita menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Contoh nyata dari “Tidak ragu-ragu” dalam niat puasa Nyawur adalah ketika seseorang berniat puasa Nyawur pada malam hari dengan yakin dan tidak bimbang. Ia tidak ragu-ragu apakah ia akan berpuasa atau tidak pada keesokan harinya. Dengan niat yang yakin dan tidak ragu-ragu, insyaAllah puasa Nyawur orang tersebut akan diterima oleh Allah SWT.
Secara praktis, pemahaman tentang pentingnya “Tidak ragu-ragu” dalam niat puasa Nyawur dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus selalu yakin dan tidak bimbang dalam berniat puasa Nyawur. Dengan niat yang yakin dan tidak ragu-ragu, insyaAllah puasa Nyawur kita akan menjadi ibadah yang berpahala dan diterima oleh Allah SWT.
Tidak dipaksakan
Dalam konteks niat puasa Nyawur, aspek “Tidak dipaksakan” memiliki peran yang sangat penting. Berniat puasa Nyawur tanpa dipaksakan berarti berniat puasa dengan sukarela dan tidak terpaksa. Berikut adalah beberapa aspek atau komponen dari “Tidak dipaksakan” yang berkaitan dengan niat puasa Nyawur:
Salah satu sebab pentingnya “Tidak dipaksakan” dalam niat puasa Nyawur adalah karena puasa adalah ibadah yang bersifat sukarela. Artinya, puasa tidak boleh dilakukan karena terpaksa atau dipaksa oleh orang lain. Jika seseorang berpuasa karena terpaksa, maka puasanya tidak sah dan tidak mendapatkan pahala. Oleh karena itu, sangat penting untuk berniat puasa Nyawur dengan sukarela dan tidak dipaksa, sehingga puasa kita menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Contoh nyata dari “Tidak dipaksakan” dalam niat puasa Nyawur adalah ketika seseorang berniat puasa Nyawur pada malam hari dengan sukarela dan tidak terpaksa. Ia tidak berpuasa karena dipaksa oleh orang tua, teman, atau orang lain. Dengan niat yang sukarela dan tidak dipaksa, insyaAllah puasa Nyawur orang tersebut akan diterima oleh Allah SWT.
Secara praktis, pemahaman tentang pentingnya “Tidak dipaksakan” dalam niat puasa Nyawur dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus selalu berniat puasa Nyawur dengan sukarela dan tidak dipaksa. Dengan niat yang sukarela dan tidak dipaksa, insyaAllah puasa Nyawur kita akan menjadi ibadah yang berpahala dan diterima oleh Allah SWT.
Tidak berniat membatalkan
Dalam konteks “niat puasa nyaur”, aspek “Tidak berniat membatalkan” memiliki peran yang sangat penting. Berniat puasa nyaur tanpa berniat membatalkan berarti berniat puasa dengan sungguh-sungguh dan tidak berniat untuk membatalkannya di kemudian hari. Berikut adalah beberapa aspek atau komponen dari “Tidak berniat membatalkan” yang berkaitan dengan “niat puasa nyaur”:
- Tekad yang Kuat
Ketika berniat puasa nyaur, kita harus memiliki tekad yang kuat untuk melaksanakan puasa tersebut sampai selesai. Tidak boleh ada keraguan atau niat untuk membatalkan puasa di kemudian hari. - Niat yang Jelas
Niat puasa nyaur harus diucapkan dengan jelas dan tegas, sehingga tidak menimbulkan keraguan atau kebimbangan. Niat yang jelas menunjukkan bahwa kita benar-benar berniat untuk melaksanakan puasa nyaur dan tidak berniat untuk membatalkannya. - Menghindari Pembatal Puasa
Setelah berniat puasa nyaur, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Hal ini menunjukkan bahwa kita benar-benar berniat untuk melaksanakan puasa nyaur dan tidak berniat untuk membatalkannya. - Mengharap Ridha Allah SWT
Ketika berniat puasa nyaur, kita harus diniatkan semata-mata karena Allah SWT. Mengharap ridha Allah SWT menunjukkan bahwa kita benar-benar berniat untuk melaksanakan puasa nyaur dan tidak berniat untuk membatalkannya.
Dengan memperhatikan aspek “Tidak berniat membatalkan” dalam “niat puasa nyaur”, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi ibadah yang berpahala bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa nyaur dengan niat yang sungguh-sungguh dan tidak berniat untuk membatalkannya.
Tanya Jawab Seputar Niat Puasa Nyawur
Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar niat puasa Nyawur yang sering ditanyakan oleh masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas dan mendalam tentang aspek penting dalam ibadah puasa Nyawur.
Pertanyaan 1: Apa itu niat puasa Nyawur?
Jawaban: Niat puasa Nyawur adalah keinginan atau tekad yang diucapkan dalam hati untuk melakukan puasa Nyawur pada hari tertentu karena Allah SWT.
Pertanyaan 2: Mengapa niat puasa Nyawur sangat penting?
Jawaban: Niat puasa Nyawur sangat penting karena menjadi syarat sahnya puasa Nyawur. Tanpa niat, puasa Nyawur yang dilakukan tidak akan dianggap sah dan tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk berniat puasa Nyawur?
Jawaban: Waktu yang tepat untuk berniat puasa Nyawur adalah pada malam hari sebelum hari pelaksanaan puasa Nyawur, setelah waktu Isya.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara mengucapkan niat puasa Nyawur?
Jawaban: Niat puasa Nyawur dapat diucapkan dengan lafaz berikut: “Nawaitu shauma ghadin lillahi ta’ala” yang artinya “Aku berniat puasa esok hari karena Allah Ta’ala”.
Pertanyaan 5: Apakah boleh membatalkan niat puasa Nyawur setelah diucapkan?
Jawaban: Tidak diperbolehkan membatalkan niat puasa Nyawur setelah diucapkan. Jika niat puasa Nyawur dibatalkan, maka puasa Nyawur yang dilakukan tidak sah.
Pertanyaan 6: Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan niat puasa Nyawur?
Jawaban: Beberapa hal yang dapat membatalkan niat puasa Nyawur adalah makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan keluarnya air mani.
Demikianlah beberapa tanya jawab seputar niat puasa Nyawur yang penting untuk diketahui oleh umat Islam. Dengan memahami dengan baik tentang niat puasa Nyawur, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah puasa Nyawur dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan puasa Nyawur, termasuk waktu pelaksanaan, syarat, dan hal-hal yang membatalkannya.
Tips Penting dalam Berniat Puasa Nyawur
Dalam berniat puasa Nyawur, terdapat beberapa tips penting yang dapat kita ikuti agar niat kita benar dan diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah lima tips tersebut:
Tip 1: Ikhlaskan Niat
Niatkan puasa Nyawur semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh manusia.
Tip 2: Sesuai Sunnah
Berniatlah puasa Nyawur sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, yaitu pada malam hari dan dengan lafaz niat yang benar.
Tip 3: Dilafazkan dengan Jelas
Ucapkan niat puasa Nyawur dengan jelas dan tegas, sehingga dapat didengar oleh diri sendiri atau orang lain.
Tip 4: Pada Malam Hari
Sebaiknya niat puasa Nyawur diucapkan pada malam hari, setelah matahari terbenam.
Tip 5: Tidak Bersyarat
Berniatlah puasa Nyawur tanpa syarat atau ketentuan apapun, sehingga niat kita murni karena Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, insyaAllah niat puasa Nyawur kita akan benar dan diterima oleh Allah SWT. Hal ini akan menjadi dasar yang kuat bagi kita untuk menjalankan ibadah puasa Nyawur dengan baik dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan puasa Nyawur, termasuk waktu pelaksanaan, syarat, dan hal-hal yang membatalkannya. Tips-tips di atas akan menjadi landasan penting dalam menjalankan tata cara puasa Nyawur dengan benar dan khusyuk.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah mengupas tuntas tentang “niat puasa nyaur”. Niat merupakan unsur penting dalam puasa nyaur, karena menjadi syarat sahnya puasa. Niat puasa nyaur harus diucapkan dengan benar, sesuai sunnah, dan dengan ikhlas karena Allah SWT. Selain itu, niat puasa nyaur juga tidak boleh bersyarat dan harus diucapkan pada malam hari.
Dengan memahami dengan baik tentang “niat puasa nyaur”, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah puasa nyaur dengan benar dan khusyuk. Puasa nyaur memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan melatih kedisiplinan diri. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa nyaur dengan niat yang benar, sehingga kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Youtube Video:
