Temukan 10 Hal Penting tentang berapa rakaat sholat tarawih di makkah menjelang idul fitri

Sisca Staida

Temukan 10 Hal Penting tentang berapa rakaat sholat tarawih di makkah menjelang idul fitri

Sholat Tarawih merupakan sholat sunnah yang dikerjakan khusus pada bulan Ramadhan, setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Pelaksanaan sholat Tarawih di Masjidil Haram, Makkah, menjadi dambaan umat Islam di seluruh dunia. Keutamaan sholat di Masjidil Haram, khususnya di bulan Ramadhan, diyakini berlipat ganda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai tata cara dan jumlah rakaat sholat Tarawih di Makkah menjelang Idul Fitri menjadi penting bagi jamaah yang berkesempatan melaksanakannya.

Sebagai contoh, jamaah dari Indonesia yang melaksanakan ibadah umroh di bulan Ramadhan dapat menyaksikan dan mengikuti sholat Tarawih di Masjidil Haram. Mereka perlu mengetahui jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya agar ibadah mereka sah dan diterima Allah SWT. Hal ini juga berlaku bagi jamaah haji yang kebetulan berada di Makkah menjelang Idul Fitri. Pemahaman yang baik akan menambah kekhusyukan dan ketenangan dalam beribadah.

Temukan 10 Hal Penting tentang berapa rakaat sholat tarawih di makkah menjelang idul fitri

Sholat Tarawih di Masjidil Haram, Makkah, umumnya dilaksanakan 20 rakaat diikuti dengan 3 rakaat sholat witir. Pelaksanaan sholat ini dipimpin oleh imam-imam Masjidil Haram yang terkenal dengan bacaan Al-Quran yang merdu dan fasih.

Suasana khusyuk dan khidmat terasa begitu kuat di Masjidil Haram, terutama saat sholat Tarawih. Ribuan jamaah dari berbagai penjuru dunia berkumpul menjadi satu, memanjatkan doa dan harapan kepada Allah SWT. Getaran spiritual yang luar biasa dapat dirasakan oleh setiap jamaah yang hadir.

Meskipun jumlah rakaat yang umum adalah 20 rakaat dan 3 rakaat witir, terdapat juga sebagian ulama yang berpendapat boleh mengerjakan 8 rakaat dan 3 rakaat witir. Hal ini didasarkan pada beberapa riwayat hadits.

Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat, yang terpenting adalah niat ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakan sholat Tarawih. Kehadiran di Masjidil Haram merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menjelang Idul Fitri, suasana di Masjidil Haram semakin ramai dengan jamaah yang ingin menunaikan sholat Tarawih. Malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, khususnya malam Lailatul Qadar, menjadi momen yang paling dinantikan.

Pada malam-malam tersebut, Masjidil Haram dipenuhi oleh jamaah yang beriktikaf, berdoa, dan membaca Al-Quran. Suasana spiritual yang sangat kuat terasa di setiap sudut masjid.

Jamaah yang melaksanakan sholat Tarawih di Masjidil Haram dianjurkan untuk datang lebih awal agar mendapatkan tempat yang nyaman. Hal ini dikarenakan jumlah jamaah yang sangat banyak, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Setelah sholat Tarawih, jamaah biasanya melanjutkan dengan berdoa, membaca Al-Quran, atau berzikir. Waktu-waktu tersebut sangat berharga untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Menjalankan sholat Tarawih di Masjidil Haram merupakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Kehadiran di tempat suci ini memberikan ketenangan dan kedamaian hati yang mendalam.

Semoga setiap muslim yang berkesempatan dapat merasakan nikmatnya beribadah di Masjidil Haram, khususnya di bulan Ramadhan.

10 Poin Penting Sholat Tarawih di Makkah

  1. Jumlah Rakaat. Umumnya sholat Tarawih di Masjidil Haram dilaksanakan 20 rakaat diikuti 3 rakaat witir. Namun, ada juga pendapat yang membolehkan 8 rakaat dan 3 rakaat witir. Penting untuk mengikuti imam dan menghormati tata cara yang berlaku di Masjidil Haram.
  2. Waktu Pelaksanaan. Sholat Tarawih dikerjakan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Jamaah disarankan datang lebih awal, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
  3. Keutamaan di Masjidil Haram. Sholat di Masjidil Haram memiliki keutamaan yang berlipat ganda, khususnya di bulan Ramadhan. Hal ini menjadikannya momen yang sangat istimewa bagi umat Islam.
  4. Suasana Khidmat. Suasana khusyuk dan khidmat terasa sangat kuat di Masjidil Haram selama sholat Tarawih. Ribuan jamaah dari berbagai negara berkumpul menjadi satu, menciptakan atmosfer spiritual yang luar biasa.
  5. Bacaan Imam. Imam-imam Masjidil Haram terkenal dengan bacaan Al-Quran yang merdu dan fasih. Hal ini menambah kekhusyukan dan keindahan sholat Tarawih.
  6. Etika di Masjid. Jamaah diimbau untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di Masjidil Haram. Hindari berdesak-desakan dan mengganggu jamaah lainnya.
  7. Menjelang Idul Fitri. Menjelang Idul Fitri, suasana di Masjidil Haram semakin ramai dengan jamaah yang ingin menunaikan sholat Tarawih dan iktikaf.
  8. Malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar, yang biasanya dicari pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, menjadi momen yang paling dinantikan di Masjidil Haram.
  9. Setelah Sholat Tarawih. Setelah sholat Tarawih, jamaah dapat melanjutkan dengan berdoa, membaca Al-Quran, atau berzikir. Manfaatkan waktu tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  10. Pengalaman Spiritual. Menjalankan sholat Tarawih di Masjidil Haram merupakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan dan memberikan ketenangan hati yang mendalam.

Tips Beribadah di Masjidil Haram

  • Datang Lebih Awal. Datanglah lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
  • Kedatangan lebih awal memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri dan menenangkan hati sebelum sholat dimulai. Ini juga membantu menghindari terburu-buru dan kerepotan mencari tempat di tengah keramaian jamaah. Dengan datang lebih awal, jamaah dapat lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan ibadah. Selain itu, jamaah juga dapat memanfaatkan waktu sebelum sholat untuk berdoa atau membaca Al-Quran.

  • Jaga Kebersihan. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan Masjidil Haram. Buang sampah pada tempatnya dan hindari perilaku yang dapat mengotori masjid.
  • Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan Masjidil Haram adalah bentuk penghormatan terhadap tempat suci tersebut. Dengan menjaga kebersihan, jamaah turut menciptakan kenyamanan bagi jamaah lainnya. Kebersihan juga mencerminkan akhlak mulia seorang muslim. Allah SWT menyukai orang-orang yang bersih dan menjaga kebersihan.

  • Hormati Jamaah Lain. Hormati jamaah lain dengan tidak berdesak-desakan, berbicara keras, atau mengganggu konsentrasi mereka saat beribadah.
  • Menghormati sesama jamaah adalah bagian penting dari adab beribadah di masjid. Hindari berdesak-desakan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan potensi cedera. Berbicara keras dapat mengganggu konsentrasi jamaah lain yang sedang beribadah. Menjaga ketenangan dan ketertiban di masjid menciptakan suasana yang kondusif untuk beribadah dengan khusyuk.

  • Perbanyak Doa dan Zikir. Manfaatkan waktu di Masjidil Haram untuk memperbanyak doa dan zikir kepada Allah SWT.
  • Masjidil Haram adalah tempat yang mustajab untuk berdoa. Perbanyaklah berdoa memohon ampunan, rahmat, dan hidayah dari Allah SWT. Zikir juga penting untuk mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan memperbanyak doa dan zikir, hati menjadi tenang dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Mendekati Idul Fitri, Masjidil Haram dipenuhi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru dunia. Mereka datang untuk menunaikan ibadah umroh, sholat Tarawih, dan iktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Suasana spiritual yang begitu kuat terasa di setiap sudut masjid, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi setiap jamaah.

Sholat Tarawih di Masjidil Haram dipimpin oleh imam-imam terkemuka yang memiliki bacaan Al-Quran yang indah dan merdu. Suara merdu imam mengalun di Masjidil Haram, membimbing jamaah dalam sholat dan menciptakan suasana khusyuk yang mendalam. Banyak jamaah yang terharu dan meneteskan air mata karena terbawa suasana spiritual yang begitu kuat.

Bagi jamaah yang baru pertama kali melaksanakan sholat Tarawih di Masjidil Haram, pengalaman ini tentu sangat berkesan. Mereka dapat menyaksikan langsung kebesaran dan keindahan Masjidil Haram, serta merasakan kebersamaan dengan umat Islam dari seluruh dunia. Momen ini menjadi pengingat akan persatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Selain sholat Tarawih, jamaah juga dapat melaksanakan iktikaf di Masjidil Haram. Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, iktikaf menjadi amalan yang sangat dianjurkan, terutama pada malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Quran dan menentukan takdir setahun ke depan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam Lailatul Qadar, seperti sholat, membaca Al-Quran, berdoa, dan berzikir.

Menjelang Idul Fitri, suasana di Masjidil Haram semakin semarak. Para pedagang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Jamaah dapat menikmati hidangan berbuka puasa bersama keluarga dan teman-teman sambil menikmati suasana Ramadhan di Masjidil Haram.

Setelah Idul Fitri, jamaah yang melaksanakan ibadah haji akan memulai rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Mereka akan melaksanakan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah di Mina. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima dan wajib dilaksanakan bagi muslim yang mampu.

Semoga setiap muslim yang berkesempatan dapat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan khusyuk dan ikhlas. Semoga ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

FAQ seputar Sholat Tarawih di Makkah

Muhammad Al-Farisi: Bagaimana jika tertinggal beberapa rakaat sholat Tarawih di Masjidil Haram?

KH. Muhammad Syakir: Jika tertinggal beberapa rakaat, jamaah dapat menyempurnakannya setelah imam selesai sholat witir. Niatkan sholat tersebut sebagai sholat sunnah biasa, bukan sholat Tarawih.

Ahmad Zainuddin: Apakah boleh sholat Tarawih sendirian di Masjidil Haram?

KH. Muhammad Syakir: Boleh sholat Tarawih sendirian, namun lebih utama berjamaah karena pahalanya lebih besar.

Bilal Ramadhan: Bagaimana jika tidak kuat mengerjakan 20 rakaat sholat Tarawih?

KH. Muhammad Syakir: Tidak ada paksaan dalam beribadah. Jika tidak kuat mengerjakan 20 rakaat, boleh mengerjakan 8 rakaat diikuti 3 rakaat witir. Yang terpenting adalah ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Fadhlan Syahreza: Apakah ada perbedaan niat sholat Tarawih di Masjidil Haram dengan masjid lain?

KH. Muhammad Syakir: Niat sholat Tarawih sama saja, baik di Masjidil Haram maupun di masjid lainnya. Yang membedakan adalah keutamaan tempatnya.

Ghazali Nurrahman: Apa yang harus dilakukan setelah sholat Tarawih di Masjidil Haram?

KH. Muhammad Syakir: Setelah sholat Tarawih, dianjurkan untuk berdoa, membaca Al-Quran, berzikir, atau melanjutkan ibadah lainnya. Manfaatkan waktu tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hafidz Al-Karim: Bagaimana adab berpakaian saat sholat Tarawih di Masjidil Haram?

KH. Muhammad Syakir: Berpakaianlah dengan rapi, sopan, dan menutup aurat. Hindari pakaian yang ketat, transparan, atau bergambar makhluk bernyawa.

Artikel Terkait

Bagikan:

Sisca Staida

Kenalin, saya adalah seorang penulis artikel yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi membaca referensi membuat saya selalu ingin berbagi pengalaman dalam bentuk artikel yang saya buat.

Tags

Artikel Terbaru