Puasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum Idul Adha dikenal sebagai puasa Tarwiyah. Puasa ini memiliki keutamaan tersendiri bagi umat Muslim yang menjalankannya dengan ikhlas. Melafalkan niat sebelum melaksanakan puasa Tarwiyah merupakan anjuran yang penting. Niat tersebut menjadi penegas tujuan dan landasan spiritual dalam menjalankan ibadah puasa.
Contoh niat puasa Tarwiyah: نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى (Nawaitu shauma Tarwiyata sunnatan lillāhi ta’ālā). Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.” Contoh lain adalah mengucapkan niat dalam bahasa Indonesia, seperti “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta’ala.” Kedua cara ini sah dan diterima.
Temukan 8 Hal Penting tentang doa niat puasa tarwiyah sebelum Idul Adha
Puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha. Waktu pelaksanaannya sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah selama berpuasa, seperti membaca Al-Qur’an dan berdzikir.
Niat puasa Tarwiyah dapat dilafalkan sejak malam hari sebelum puasa atau sebelum waktu subuh. Meskipun niat dalam hati diperbolehkan, melafalkannya dengan lisan lebih utama. Keutamaan puasa Tarwiyah antara lain mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS.
Melaksanakan puasa Tarwiyah merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Meskipun tidak wajib, namun pahala yang didapat sangat besar. Puasa ini juga menjadi kesempatan untuk mempersiapkan diri menyambut Idul Adha.
Dengan berpuasa Tarwiyah, umat Muslim diharapkan dapat lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah di hari Idul Adha. Puasa ini juga melatih kesabaran dan pengendalian diri.
Sejarah puasa Tarwiyah berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapat wahyu untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Pada hari Tarwiyah, Nabi Ibrahim merenungkan perintah Allah tersebut.
Kata “Tarwiyah” sendiri berarti “meminum air sampai puas”. Pada masa itu, jamaah haji mengambil air di Mina untuk persediaan selama wukuf di Arafah.
Hikmah puasa Tarwiyah adalah untuk mengingat peristiwa penting dalam sejarah Islam. Selain itu, puasa ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan.
Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridha Allah SWT. Dengan demikian, puasa tersebut akan menjadi bekal yang berharga di akhirat kelak.
8 Poin Penting tentang Puasa Tarwiyah
- Waktu Pelaksanaan: Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Waktu ini bertepatan dengan sehari sebelum perayaan Idul Adha. Umat Muslim dianjurkan untuk memulai puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, sama seperti puasa Ramadhan. Penting untuk memperhatikan waktu imsak dan berbuka agar puasa dapat dilaksanakan dengan sempurna.
- Niat Puasa: Niat puasa Tarwiyah dapat dilafalkan dalam hati atau diucapkan dengan lisan. Niat tersebut sebaiknya dilakukan sebelum waktu subuh. Melafalkan niat dengan lisan lebih dianjurkan agar lebih mantap dan terhindar dari keraguan.
- Hukum Puasa: Puasa Tarwiyah hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib, namun pahalanya sangat besar bagi yang menjalankannya dengan ikhlas. Melaksanakan puasa sunnah ini merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Keutamaan Puasa: Keutamaan puasa Tarwiyah antara lain mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS, dan mempersiapkan diri untuk menyambut Idul Adha. Dengan berpuasa, diharapkan umat Muslim dapat lebih khusyuk dalam beribadah dan meningkatkan ketakwaannya.
- Sejarah Puasa: Sejarah puasa Tarwiyah berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Pada hari Tarwiyah, Nabi Ibrahim merenungkan perintah Allah tersebut dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.
- Arti Tarwiyah: Kata “Tarwiyah” berarti “meminum air sampai puas”. Pada masa lalu, jamaah haji mengambil air di Mina pada hari Tarwiyah untuk persediaan selama wukuf di Arafah. Hal ini menunjukkan pentingnya persiapan dalam menjalankan ibadah haji.
- Hikmah Puasa: Hikmah puasa Tarwiyah adalah untuk mengingat peristiwa penting dalam sejarah Islam, meningkatkan ketakwaan dan keimanan, serta melatih kesabaran dan pengendalian diri. Puasa ini juga menjadi momentum untuk merenungkan kebesaran Allah SWT.
- Anjuran Pelaksanaan: Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridha Allah SWT. Puasa ini merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Tips Menjalankan Puasa Tarwiyah
- Sahur:Makan sahur sebelum waktu subuh. Sahur sangat dianjurkan karena memberikan energi untuk beraktivitas selama berpuasa. Meskipun hanya minum air putih, sahur tetap memberikan manfaat bagi tubuh.
- Memperbanyak Ibadah:Isi waktu puasa dengan amalan-amalan sunnah. Membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa merupakan amalan yang dianjurkan selama berpuasa. Hal ini akan menambah pahala dan keberkahan puasa.
- Menjaga Lisan dan Perbuatan:Hindari perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Selama berpuasa, umat Muslim dianjurkan untuk menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Fokuslah pada ibadah dan kegiatan positif lainnya.
- Berbuka dengan Sederhana:Tidak perlu berbuka dengan makanan yang berlebihan. Berbuka puasa secukupnya dan hindari pemborosan. utamakan makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi tubuh.
Puasa Tarwiyah merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan besar. Melaksanakan puasa ini menunjukkan ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, umat Muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Sejarah puasa Tarwiyah mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa mengingat peristiwa penting dalam sejarah Islam. Kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, memberikan pelajaran berharga tentang ketaatan dan kesabaran.
Melaksanakan puasa Tarwiyah juga melatih umat Muslim untuk mengendalikan hawa nafsu. Dengan menahan lapar dan dahaga, seseorang dapat belajar untuk lebih sabar dan disiplin.
Puasa Tarwiyah menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak amalan ibadah. Membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa merupakan amalan yang dianjurkan selama berpuasa.
Dengan berpuasa Tarwiyah, umat Muslim diharapkan dapat lebih khusyuk dalam menyambut Idul Adha. Persiapan spiritual yang matang akan membuat perayaan Idul Adha lebih bermakna.
Niat puasa Tarwiyah merupakan hal yang penting. Dengan niat yang tulus dan ikhlas, puasa tersebut akan diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Puasa Tarwiyah juga mengajarkan umat Muslim untuk berbagi dan peduli kepada sesama. Semangat berbagi ini sangat penting, terutama menjelang perayaan Idul Adha.
Melaksanakan puasa Tarwiyah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan. Dengan berpuasa, seseorang dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ridha-Nya.
Pertanyaan Seputar Puasa Tarwiyah
Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh menggabungkan niat puasa Tarwiyah dan Arafah?
KH. Abdul Rozak Ma’mun: Boleh menggabungkan niat puasa Tarwiyah dan Arafah jika memang berniat melaksanakan keduanya. Namun, lebih baik meniatkan masing-masing puasa secara terpisah untuk lebih memastikan niatnya.
Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika lupa niat puasa Tarwiyah di malam hari?
KH. Abdul Rozak Ma’mun: Jika lupa niat di malam hari, masih bisa berniat di pagi hari sebelum zawal (tergelincirnya matahari), selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Bilal Ramadhan: Apakah wanita haid boleh mengqadha puasa Tarwiyah?
KH. Abdul Rozak Ma’mun: Wanita haid tidak diwajibkan dan tidak disunnahkan mengqadha puasa Tarwiyah karena hukumnya sunnah. Namun, ia dapat memperbanyak amalan ibadah lainnya sebagai gantinya.
Fadhlan Syahreza: Apa yang harus dilakukan jika terpaksa membatalkan puasa Tarwiyah karena sakit?
KH. Abdul Rozak Ma’mun: Jika terpaksa membatalkan puasa Tarwiyah karena sakit, tidak ada kewajiban mengqadhanya. Namun, disarankan untuk menggantinya dengan amalan kebaikan lain seperti sedekah atau membaca Al-Qur’an. Kesehatan tetaplah yang utama.