8 Penerima Zakat

jurnal


8 Penerima Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah zakat maal atau zakat harta. Zakat maal wajib dikeluarkan dari harta yang telah mencapai nisab dan haul, dengan besaran 2,5%. Adapun golongan yang berhak menerima zakat atau disebut mustahik zakat disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Kedelapan golongan penerima zakat ini memiliki kriteria dan kebutuhan yang berbeda-beda. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Amil zakat adalah orang yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya. Hamba sahaya adalah orang yang masih menjadi budak dan membutuhkan bantuan untuk memperoleh kemerdekaannya. Orang yang berutang adalah orang yang memiliki utang yang tidak mampu dilunasinya. Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, seperti pejuang, dai, dan pelajar. Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Zakat memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang sejarah, zakat telah menjadi instrumen penting dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Muslim. Di era modern, zakat terus dikembangkan dan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

8 penerima zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah zakat maal atau zakat harta. Zakat maal wajib dikeluarkan dari harta yang telah mencapai nisab dan haul, dengan besaran 2,5%. Adapun golongan yang berhak menerima zakat atau disebut mustahik zakat disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnu sabil.

  • Fakir
  • Miskin
  • Amil zakat
  • Mualaf
  • Hamba sahaya
  • Orang yang berutang
  • Fisabilillah
  • Ibnu sabil

Kedelapan golongan penerima zakat ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Amil zakat adalah orang yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya. Hamba sahaya adalah orang yang masih menjadi budak dan membutuhkan bantuan untuk memperoleh kemerdekaannya. Orang yang berutang adalah orang yang memiliki utang yang tidak mampu dilunasinya. Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, seperti pejuang, dai, dan pelajar. Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

Fakir

Fakir adalah salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Fakir termasuk dalam kategori masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri.

Zakat memiliki peran penting dalam membantu fakir memenuhi kebutuhan dasarnya. Zakat dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membantu fakir mengembangkan usaha atau keterampilan agar mereka dapat memperoleh penghasilan sendiri. Dengan demikian, zakat dapat membantu fakir keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Realita kehidupan menunjukkan bahwa masih banyak fakir yang belum menerima bantuan zakat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan kewajiban zakat, distribusi zakat yang tidak merata, dan adanya oknum yang menyalahgunakan dana zakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kewajiban zakat, memperbaiki sistem distribusi zakat, dan mencegah penyalahgunaan dana zakat.

Miskin

Miskin adalah salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Miskin termasuk dalam kategori masyarakat yang membutuhkan bantuan, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri, meskipun mereka memiliki usaha dan pekerjaan.

  • Tidak Mampu Memenuhi Kebutuhan Pokok
    Miskin adalah orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan. Mereka hidup dalam kondisi kekurangan dan kesulitan.
  • Bekerja, tetapi Penghasilan Tidak Cukup
    Miskin adalah orang yang bekerja, tetapi penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mereka bekerja keras, tetapi tidak dapat memperoleh penghasilan yang layak.
  • Memiliki Harta, tetapi Tidak Produktif
    Miskin adalah orang yang memiliki harta, tetapi hartanya tidak produktif. Misalnya, mereka memiliki tanah, tetapi tidak dapat diolah karena tidak memiliki modal atau keterampilan.
  • Terlilit Utang
    Miskin adalah orang yang terlilit utang dan tidak mampu membayarnya. Utang tersebut dapat membuat mereka semakin miskin dan kesulitan.

Miskin adalah masalah sosial yang kompleks dan memiliki banyak faktor penyebab. Beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan antara lain: kurangnya pendidikan, keterampilan, dan lapangan kerja; kesenjangan ekonomi; dan bencana alam. Miskin memiliki dampak negatif yang besar terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Kemiskinan dapat menyebabkan masalah kesehatan, masalah sosial, dan masalah ekonomi.

Amil zakat

Amil zakat merupakan salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Amil zakat adalah orang yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat. Peran amil zakat sangat penting dalam memastikan bahwa zakat dapat disalurkan kepada yang berhak secara tepat dan efektif.

  • Pengumpulan Zakat
    Amil zakat bertugas mengumpulkan zakat dari para muzakki. Pengumpulan zakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mendatangi langsung para muzakki, membuka gerai penerimaan zakat, atau bekerja sama dengan lembaga amil zakat.
  • Pengelolaan Zakat
    Setelah dikumpulkan, amil zakat bertugas mengelola zakat dengan baik. Pengelolaan zakat meliputi pencatatan, penyimpanan, dan penyaluran zakat. Amil zakat harus memastikan bahwa zakat dikelola secara transparan dan akuntabel.
  • Penyaluran Zakat
    Tugas utama amil zakat adalah menyalurkan zakat kepada yang berhak. Penyaluran zakat harus dilakukan sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Amil zakat harus melakukan verifikasi dan validasi terhadap penerima zakat untuk memastikan bahwa zakat disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan.

Keberadaan amil zakat sangat penting dalam penyaluran zakat. Amil zakat memastikan bahwa zakat dapat disalurkan secara tepat dan efektif kepada yang berhak. Dengan demikian, zakat dapatoptimal dalam mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mualaf

Mualaf merupakan salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya. Zakat untuk mualaf bertujuan untuk membantu mereka mengatasi kesulitan ekonomi dan sosial yang mungkin mereka hadapi setelah masuk Islam.

  • Dukungan Finansial

    Mualaf seringkali menghadapi kesulitan ekonomi setelah masuk Islam. Mereka mungkin kehilangan pekerjaan atau dijauhi oleh keluarga dan teman-teman mereka sebelumnya. Zakat dapat memberikan dukungan finansial untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

  • Pembinaan Iman

    Mualaf membutuhkan pembinaan iman untuk memperkuat keyakinan mereka terhadap Islam. Zakat dapat digunakan untuk mendukung program-program pembinaan iman, seperti kelas belajar agama, halaqah, dan pengajian.

  • Pembelajaran Bahasa Arab

    Mualaf yang berasal dari latar belakang non-Arab membutuhkan bantuan untuk mempelajari bahasa Arab agar dapat memahami ajaran Islam dengan baik. Zakat dapat digunakan untuk mendukung program-program pembelajaran bahasa Arab, seperti kursus bahasa Arab dan beasiswa.

  • Rehabilitasi Sosial

    Mualaf yang berasal dari latar belakang yang tidak baik atau pernah terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam membutuhkan rehabilitasi sosial. Zakat dapat digunakan untuk mendukung program-program rehabilitasi sosial, seperti pelatihan keterampilan, pembinaan mental, dan dukungan kelompok.

Zakat untuk mualaf merupakan bentuk solidaritas sosial dan kepedulian umat Islam terhadap saudara-saudara mereka yang baru masuk Islam. Zakat membantu mualaf mengatasi kesulitan yang mereka hadapi dan memberikan mereka kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik sebagai seorang Muslim.

Hamba sahaya

Hamba sahaya merupakan salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Hamba sahaya adalah orang yang masih menjadi budak dan membutuhkan bantuan untuk memperoleh kemerdekaannya. Zakat untuk hamba sahaya bertujuan untuk membantu mereka mengatasi kesulitan ekonomi dan sosial yang mereka hadapi.

  • Pembebasan dari Perbudakan

    Zakat dapat digunakan untuk membeli hamba sahaya dan membebaskannya dari perbudakan. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang melarang perbudakan dan mendorong pembebasan hamba sahaya.

  • Dukungan Finansial

    Hamba sahaya yang baru dibebaskan seringkali menghadapi kesulitan ekonomi. Mereka mungkin tidak memiliki pekerjaan atau keterampilan. Zakat dapat memberikan dukungan finansial untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

  • Pembinaan Ketrampilan

    Hamba sahaya yang baru dibebaskan membutuhkan keterampilan untuk dapat hidup mandiri. Zakat dapat digunakan untuk mendukung program-program pembinaan keterampilan, seperti pelatihan kerja, kursus keterampilan, dan magang.

  • Rehabilitasi Sosial

    Hamba sahaya yang baru dibebaskan mungkin mengalami trauma dan kesulitan sosial. Zakat dapat digunakan untuk mendukung program-program rehabilitasi sosial, seperti konseling, dukungan kelompok, dan pembinaan mental.

Zakat untuk hamba sahaya merupakan bentuk solidaritas sosial dan kepedulian umat Islam terhadap saudara-saudara mereka yang masih hidup dalam perbudakan atau baru dibebaskan dari perbudakan. Zakat membantu hamba sahaya mengatasi kesulitan yang mereka hadapi dan memberikan mereka kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik sebagai manusia yang merdeka.

Orang yang berutang

Dalam konteks “8 penerima zakat”, “orang yang berutang” merujuk pada individu yang memiliki kewajiban finansial yang belum terpenuhi dan tidak mampu melunasinya. Kelompok ini termasuk dalam penerima zakat karena kesulitan ekonomi yang mereka hadapi dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan hidup mereka.

  • Utang Konsumtif

    Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang tidak bersifat produktif, seperti kendaraan, elektronik, atau liburan. Utang jenis ini dapat memberatkan keuangan individu dan membuatnya sulit memenuhi kebutuhan pokok.

  • Utang Produktif

    Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk tujuan produktif, seperti modal usaha atau pendidikan. Utang jenis ini dapat membantu individu meningkatkan pendapatan atau keterampilan, sehingga pada akhirnya dapat melunasi utangnya dan meningkatkan kesejahteraannya.

  • Utang Berbunga Tinggi

    Utang berbunga tinggi adalah utang yang dikenakan tingkat bunga yang sangat tinggi, sehingga beban pembayarannya menjadi sangat besar. Utang jenis ini dapat menjebak individu dalam lingkaran utang yang sulit diputuskan.

  • Utang Macet

    Utang macet adalah utang yang sudah jatuh tempo tetapi tidak kunjung dibayar. Utang jenis ini dapat merusak reputasi keuangan individu dan membuatnya sulit memperoleh pinjaman di masa depan.

Keberadaan “orang yang berutang” dalam “8 penerima zakat” menunjukkan bahwa masalah utang merupakan salah satu tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Zakat dapat menjadi solusi untuk membantu individu melunasi utangnya dan mengatasi kesulitan keuangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, zakat dapat berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Fisabilillah

Fisabilillah merupakan salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, seperti pejuang, dai, dan pelajar. Zakat untuk fisabilillah bertujuan untuk membantu mereka membiayai perjuangan mereka dalam menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam.

Fisabilillah merupakan komponen penting dari delapan golongan penerima zakat karena perjuangan mereka membawa manfaat yang besar bagi umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan. Pejuang berjuang untuk mempertahankan agama dan negara, dai berjuang untuk menyebarkan ajaran Islam, dan pelajar berjuang untuk menimba ilmu yang bermanfaat bagi umat. Perjuangan mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga zakat menjadi salah satu sumber pendanaan yang penting.

Contoh nyata fisabilillah dalam delapan golongan penerima zakat adalah para dai yang berdakwah di daerah terpencil atau konflik. Mereka berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat yang belum terjangkau, meskipun menghadapi berbagai kesulitan dan risiko. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka membiayai transportasi, akomodasi, dan kebutuhan lainnya selama berdakwah.

Pemahaman tentang hubungan antara fisabilillah dan delapan golongan penerima zakat memiliki implikasi praktis yang penting. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya digunakan untuk membantu fakir dan miskin, tetapi juga untuk mendukung perjuangan menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam. Kedua, hal ini mendorong umat Islam untuk mendukung perjuangan fisabilillah dengan berzakat, sehingga perjuangan mereka dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat.

Ibnu sabil

Ibnu sabil merupakan salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal. Zakat untuk ibnu sabil bertujuan untuk membantu mereka menyelesaikan perjalanan mereka dan kembali ke tempat asal dengan selamat.

Ibnu sabil merupakan komponen penting dari delapan golongan penerima zakat karena perjalanan mereka seringkali membawa manfaat bagi umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, ibnu sabil yang sedang dalam perjalanan untuk menuntut ilmu atau berdagang dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Contoh nyata ibnu sabil dalam delapan golongan penerima zakat adalah para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah atau luar negeri. Mereka berjuang untuk menimba ilmu yang bermanfaat bagi diri mereka dan masyarakat, meskipun menghadapi kesulitan ekonomi dan jauh dari keluarga. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka membiayai biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan lainnya selama menuntut ilmu.

Pemahaman tentang hubungan antara ibnu sabil dan delapan golongan penerima zakat memiliki implikasi praktis yang penting. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya digunakan untuk membantu fakir dan miskin, tetapi juga untuk membantu orang yang sedang dalam perjalanan dan membutuhkan bantuan. Kedua, hal ini mendorong umat Islam untuk mendukung perjuangan ibnu sabil dengan berzakat, sehingga perjalanan mereka dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat.

Pertanyaan Umum tentang 8 Penerima Zakat

Pertanyaan umum berikut akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang 8 penerima zakat, kriteria mereka, dan pentingnya zakat dalam membantu mereka yang membutuhkan.

Pertanyaan 1: Siapa saja yang termasuk dalam 8 penerima zakat?

8 penerima zakat adalah fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Pertanyaan 2: Apa kriteria untuk menjadi fakir?

Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

Pertanyaan 3: Apa tujuan zakat untuk mualaf?

Zakat untuk mualaf bertujuan untuk membantu mereka mengatasi kesulitan ekonomi dan sosial yang mereka hadapi setelah masuk Islam.

Pertanyaan 4: Bagaimana zakat dapat membantu orang yang berutang?

Zakat dapat digunakan untuk membantu orang yang berutang melunasi utangnya dan mengatasi kesulitan keuangan yang mereka hadapi.

Pertanyaan 5: Siapa yang termasuk dalam fisabilillah?

Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, seperti pejuang, dai, dan pelajar.

Pertanyaan 6: Apa manfaat zakat bagi ibnu sabil?

Zakat dapat membantu ibnu sabil menyelesaikan perjalanan mereka dan kembali ke tempat asal dengan selamat.

Dengan memahami 8 penerima zakat dan kriteria mereka, kita dapat menyalurkan zakat secara tepat kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Zakat memainkan peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Mari kita bersama-sama menunaikan kewajiban zakat kita untuk membantu mereka yang membutuhkan dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang pentingnya zakat dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.

8 Tips Penting untuk Memahami 8 Penerima Zakat

Memahami 8 penerima zakat sangat penting untuk memastikan penyaluran zakat yang tepat dan efektif. Berikut adalah 8 tips penting yang dapat membantu Anda:

Tip 1: Kenali Kriteria Penerima Zakat
Pahami kriteria spesifik untuk masing-masing dari 8 penerima zakat untuk memastikan bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Tip 2: Verifikasi Kelayakan Penerima
Lakukan verifikasi yang cermat untuk memastikan bahwa penerima zakat memenuhi kriteria yang ditetapkan dan bahwa bantuan tidak disalahgunakan.

Tip 3: Prioritaskan Penerima yang Paling Membutuhkan
Fokus pada pemberian bantuan kepada penerima zakat yang paling membutuhkan dan menghadapi kesulitan ekonomi yang parah.

Tip 4: Salurkan Zakat Secara Transparan
Pastikan proses penyaluran zakat dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk membangun kepercayaan dan meminimalkan potensi penyalahgunaan.

Tip 5: Dukung Program Pemberdayaan
Selain memberikan bantuan langsung, pertimbangkan untuk mendukung program-program pemberdayaan yang membantu penerima zakat memperoleh keterampilan dan kemandirian finansial.

Tip 6: Berkolaborasi dengan Lembaga Zakat Terpercaya
Bekerja sama dengan lembaga zakat yang memiliki reputasi baik dan berpengalaman untuk memastikan penyaluran zakat yang profesional dan efektif.

Tip 7: Tingkatkan Kesadaran tentang Zakat
Edukasi masyarakat tentang pentingnya zakat dan 8 penerima zakat untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi dalam penyaluran zakat.

Tip 8: Berikan Zakat Secara Teratur
Konsistensi dalam penyaluran zakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan bantuan bagi para penerima zakat.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat berkontribusi pada penyaluran zakat yang tepat dan efektif, membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya, kita akan membahas peran zakat dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang “8 penerima zakat”, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnu sabil. Masing-masing golongan memiliki kriteria dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga pemahaman yang baik tentang mereka sangat penting untuk memastikan penyaluran zakat yang tepat dan efektif.

Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan dari artikel ini adalah sebagai berikut:

  • Zakat memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
  • Penyaluran zakat yang tepat dan efektif bergantung pada pemahaman yang baik tentang kriteria dan kebutuhan 8 penerima zakat.
  • Dengan mendukung pemberdayaan dan program-program yang berkelanjutan, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Memahami dan menyalurkan zakat dengan baik merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial kita. Mari kita bersama-sama berkontribusi dalam penyaluran zakat yang tepat sasaran, membantu mereka yang membutuhkan, dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru