Urutan Rukun Haji

jurnal


Urutan Rukun Haji

Urutan rukun haji adalah rangkaian ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang melaksanakan ibadah haji. Rukun haji terdiri dari tujuh tahap, yaitu ihram, tawaf, sai, wukuf, tahalul, dan thowaf wada’.

Urutan rukun haji sangat penting karena merupakan bagian dari syarat sahnya ibadah haji. Melaksanakan urutan rukun haji dengan benar akan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat. Urutan rukun haji memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan ibadah haji.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai urutan rukun haji, beserta penjelasan dan dalil-dalilnya:

Urutan Rukun Haji

Urutan rukun haji merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh umat Islam yang akan melaksanakan ibadah haji. Berikut adalah 8 aspek penting terkait urutan rukun haji:

  • Ihram
  • Tawaf
  • Sai
  • Wukuf
  • Tahalul
  • Thowaf Wada’
  • Tertib
  • Ikhlas

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan harus dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan tuntunan syariat. Ihram merupakan awal dari rangkaian ibadah haji, yang ditandai dengan niat dan mengenakan pakaian ihram. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, sedangkan sai adalah berjalan kaki kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Wukuf merupakan puncak ibadah haji, yang dilaksanakan di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tahalul adalah mencukur rambut atau memendekkannya, yang menandakan berakhirnya ihram. Thowaf Wada’ adalah tawaf terakhir yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah. Tertib artinya melaksanakan rukun haji sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan, sedangkan ikhlas artinya ibadah haji dilakukan semata-mata karena Allah SWT.

Ihram

Ihram adalah rukun haji pertama yang menandai dimulainya ibadah haji. Ihram dilakukan dengan niat dan mengenakan pakaian ihram, yang terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki dan pakaian yang menutup aurat bagi perempuan.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah ihram, yang diucapkan dalam hati ketika mengenakan pakaian ihram. Niat harus sesuai dengan jenis haji yang akan dilaksanakan, apakah haji tamattu’, haji qiran, atau haji ifrad.

  • Pakaian Ihram

    Pakaian ihram bagi laki-laki terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan, yang dililitkan di pinggang dan di atas bahu. Sementara itu, pakaian ihram bagi perempuan adalah pakaian yang menutup aurat, seperti gamis dan jilbab.

  • Larangan Ihram

    Selama ihram, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi, seperti larangan memakai wewangian, memotong kuku, dan berhubungan suami istri. Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah haji.

  • Jenis Ihram

    Ada tiga jenis ihram dalam ibadah haji, yaitu ihram haji tamattu’, ihram haji qiran, dan ihram haji ifrad. Ihram haji tamattu’ adalah ihram untuk melaksanakan haji dan umrah secara terpisah, ihram haji qiran adalah ihram untuk melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan, dan ihram haji ifrad adalah ihram untuk melaksanakan haji saja.

Ihram merupakan rukun haji yang sangat penting, karena menandai dimulainya rangkaian ibadah haji. Dengan melaksanakan ihram dengan benar, diharapkan jemaah haji dapat memasuki kondisi spiritual yang optimal untuk melaksanakan ibadah haji.

Tawaf

Tawaf merupakan salah satu rukun haji yang sangat penting. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan urutan tertentu. Rukun haji tidak akan sah jika tidak melaksanakan tawaf.

Tawaf memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  1. Mengingat kebesaran Allah SWT.
  2. Menunjukkan rasa cinta kepada Allah SWT.
  3. Mengharapkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
  4. Mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.

Tawaf menjadi salah satu rukun haji yang paling melelahkan. Namun, kelelahan tersebut akan terbayar dengan pahala yang besar dari Allah SWT. Tawaf juga menjadi salah satu momen yang paling mengharukan dalam rangkaian ibadah haji. Saat mengelilingi Ka’bah, jemaah haji akan merasa sangat dekat dengan Allah SWT.

Dengan memahami hubungan antara tawaf dan urutan rukun haji, kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik. Kita akan lebih menghargai setiap rangkaian ibadah haji dan lebih fokus dalam meraih tujuan utama haji, yaitu memperoleh ampunan dan ridho dari Allah SWT.

Sai

Sai merupakan salah satu rukun haji yang sangat penting. Sai adalah berjalan kaki kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Rukun haji tidak akan sah jika tidak melaksanakan sai.

  • Pengertian Sai

    Sai adalah berjalan kaki kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sai dimulai dari bukit Safa dan diakhiri di bukit Marwah.

  • Hikmah Sai

    Sai memiliki beberapa hikmah, di antaranya mengenang perjalanan Siti Hajar mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail, dan menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.

  • Cara Melaksanakan Sai

    Sai dilaksanakan dengan berjalan kaki kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Saat sampai di bukit Safa dan Marwah, disunnahkan untuk mengucapkan takbir dan doa.

  • Waktu Pelaksanaan Sai

    Sai dapat dilaksanakan setelah selesai tawaf ifadah, yaitu tawaf yang dilakukan setelah wukuf di Arafah. Sai juga dapat dilaksanakan setelah selesai tawaf qudum, yaitu tawaf yang dilakukan ketika pertama kali sampai di Mekah.

Sai merupakan salah satu rukun haji yang sangat penting. Dengan memahami pengertian, hikmah, cara pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan sai, kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik.

Wukuf

Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang sangat penting. Wukuf adalah berhenti atau berdiam diri di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Rukun haji tidak akan sah jika tidak melaksanakan wukuf.

Wukuf memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  1. Menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.
  2. Mengingat kematian dan hari akhir.
  3. Mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.
  4. Memohon ampunan dan ridho kepada Allah SWT.

Wukuf merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji. Pada saat wukuf, jemaah haji akan berkumpul di Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Wukuf juga menjadi momen yang sangat mengharukan bagi jemaah haji. Saat berada di Arafah, jemaah haji akan merasa sangat dekat dengan Allah SWT.

Dengan memahami hubungan antara wukuf dan urutan rukun haji, kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik. Kita akan lebih menghargai setiap rangkaian ibadah haji dan lebih fokus dalam meraih tujuan utama haji, yaitu memperoleh ampunan dan ridho dari Allah SWT.

Tahalul

Tahalul merupakan salah satu rukun haji yang dilaksanakan setelah wukuf di Arafah. Tahalul memiliki arti melepaskan diri dari ihram dengan cara mencukur atau memotong rambut. Rukun haji tidak akan sah jika tidak melaksanakan tahalul.

  • Mencukur Rambut

    Tahalul dapat dilakukan dengan mencukur rambut kepala. Cara ini merupakan tahalul yang paling umum dilakukan oleh jemaah haji.

  • Memotong Rambut

    Selain mencukur, tahalul juga dapat dilakukan dengan memotong rambut. Cara ini lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan mencukur rambut.

  • Mencukur Sebagian Rambut

    Jemaah haji juga dapat melakukan tahalul dengan mencukur sebagian rambutnya saja. Cara ini diperbolehkan dalam mazhab Syafi’i.

  • Membayar Dam

    Jemaah haji yang tidak dapat mencukur atau memotong rambutnya karena alasan tertentu, dapat membayar dam sebagai gantinya. Dam yang dibayar berupa menyembelih hewan ternak.

Tahalul merupakan rukun haji yang sangat penting. Dengan melaksanakan tahalul, jemaah haji dapat kembali ke keadaan suci dan diperbolehkan untuk melakukan aktivitas yang dilarang saat ihram, seperti memakai wewangian, memotong kuku, dan berhubungan suami istri. Tahalul juga menjadi tanda bahwa ibadah haji telah selesai dilaksanakan.

Thowaf Wada’

Thowaf Wada’ merupakan salah satu rukun haji yang dilaksanakan sebelum meninggalkan Mekah. Thowaf Wada’ memiliki arti mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sebagai bentuk perpisahan dan penghormatan terakhir kepada Baitullah. Rukun haji tidak akan sah jika tidak melaksanakan Thowaf Wada’, karena merupakan syarat untuk menyempurnakan ibadah haji.

Thowaf Wada’ memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  1. Menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas telah diijinkan melaksanakan ibadah haji.
  2. Memohon ampunan dan ridho kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan kekurangan selama melaksanakan ibadah haji.
  3. Meninggalkan Mekah dengan hati yang bersih dan suci.
  4. Mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.

Thowaf Wada’ merupakan salah satu rukun haji yang sangat penting. Dengan melaksanakan Thowaf Wada’, jemaah haji dapat melengkapi rangkaian ibadah hajinya dan kembali ke tanah air dengan membawa keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Thowaf Wada’ juga menjadi momen yang sangat mengharukan bagi jemaah haji, karena merupakan kesempatan terakhir untuk berada di dekat Ka’bah.

Tertib

Tertib dalam pelaksanaan ibadah haji merupakan hal yang sangat penting karena hal tersebut merupakan bagian dari rukun haji. Tertib berarti melakukan rangkaian ibadah haji sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan, yaitu ihram, tawaf, sai, wukuf, tahalul, dan thowaf wada’. Jika salah satu rukun haji tidak dilaksanakan sesuai dengan urutannya, maka haji yang dilakukan tidak sah.

Tertib dalam pelaksanaan ibadah haji memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  1. Menunjukkan kepatuhan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
  2. Membantu jemaah haji untuk fokus dalam melaksanakan ibadah haji.
  3. Mencegah terjadinya kekacauan dan kesemrawutan dalam pelaksanaan ibadah haji.
  4. Memudahkan jemaah haji untuk mengingat dan melaksanakan setiap rukun haji dengan benar.

Dengan memahami hubungan antara tertib dan urutan rukun haji, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik dan mendapatkan haji yang mabrur. Tertib juga mengajarkan kepada kita untuk selalu disiplin dan teratur dalam menjalankan segala sesuatu, tidak hanya dalam ibadah haji, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Ikhlas

Ikhlas merupakan aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan urutan rukun haji. Ikhlas berarti melakukan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Haji yang ikhlas akan menjadi haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

  • Niat Ikhlas

    Niat merupakan awal dari ibadah haji. Niat yang ikhlas sangat penting, karena akan menentukan sah atau tidaknya ibadah haji yang dilakukan. Jemaah haji harus berniat untuk melaksanakan ibadah haji karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh manusia.

  • Amal Ikhlas

    Selain niat, amal ibadah haji juga harus dilakukan dengan ikhlas. Jemaah haji harus melaksanakan setiap rukun haji dengan sebaik-baiknya, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Amal yang ikhlas akan menjadi amal yang bernilai tinggi di sisi Allah SWT.

  • Mengharap Ridha Allah

    Jemaah haji harus selalu mengharapkan ridha Allah SWT dalam melaksanakan ibadah haji. Ridha Allah SWT merupakan tujuan utama dari ibadah haji. Jemaah haji harus berusaha untuk mendapatkan ridha Allah SWT dengan cara melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Menghindari Riya’

    Riya’ adalah sifat ingin dipuji atau dihormati oleh manusia dalam beribadah. Jemaah haji harus menghindari sifat riya’ dalam melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji harus fokus pada ibadah haji yang dilaksanakan karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh manusia.

Ikhlas merupakan aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan urutan rukun haji. Jemaah haji harus berusaha untuk melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas agar ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur.

Tanya Jawab tentang Urutan Rukun Haji

Berikut ini adalah tanya jawab tentang urutan rukun haji yang sering ditanyakan oleh jemaah haji.

Pertanyaan 1: Apa saja rukun haji itu?

Jawaban: Rukun haji ada 7, yaitu ihram, tawaf, sai, wukuf, tahalul, thowaf wada’, dan tertib.

Pertanyaan 2: Apa yang dimaksud dengan ihram?

Jawaban: Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, yang ditandai dengan memakai pakaian ihram.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara melakukan tawaf?

Jawaban: Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad.

Pertanyaan 4: Apa hikmah dari sai?

Jawaban: Sai adalah berjalan kaki kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, yang bertujuan untuk mengenang perjalanan Siti Hajar mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail.

Pertanyaan 5: Kapan waktu pelaksanaan wukuf?

Jawaban: Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di Arafah, mulai dari waktu zawal hingga terbit fajar.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melakukan tahalul?

Jawaban: Tahalul dilakukan dengan mencukur atau memotong rambut, yang menandakan berakhirnya ihram.

Demikianlah tanya jawab tentang urutan rukun haji. Semoga dapat membantu jemaah haji dalam melaksanakan ibadah haji dengan benar.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hal-hal yang dapat membatalkan haji.

Tips Melaksanakan Urutan Rukun Haji

Melaksanakan rukun haji sesuai dengan urutan yang benar sangat penting untuk mendapatkan haji yang mabrur. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu jemaah haji dalam melaksanakan urutan rukun haji dengan baik:

Tip 1: Pahami Rukun Haji
Sebelum berangkat haji, pastikan untuk memahami rukun haji dan urutan pelaksanaannya. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku-buku atau mengikuti kajian tentang haji.

Tip 2: Niat Ikhlas
Niatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati oleh manusia. Niat yang ikhlas akan menjadi dasar yang kuat untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik.

Tip 3: Persiapan Fisik dan Mental
Ibadah haji membutuhkan fisik dan mental yang kuat. Persiapkan diri dengan baik dengan berolahraga secara teratur dan menjaga kesehatan. Persiapan mental juga penting, seperti memperbanyak doa dan dzikir.

Tip 4: Disiplin Waktu
Ibadah haji dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Disiplin waktu sangat penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Sebaiknya selalu mengikuti arahan dari pembimbing haji dan petugas yang berwenang.

Tip 5: Tertib dalam Beribadah
Laksanakan setiap rukun haji sesuai dengan urutannya. Jangan terburu-buru atau menyalahi urutan, karena dapat membatalkan haji.

Tip 6: Fokus Ibadah
Selama melaksanakan ibadah haji, fokuslah pada ibadah yang sedang dilakukan. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah, seperti berbicara atau bercanda berlebihan.

Tip 7: Jaga Kesehatan
Jaga kesehatan selama melaksanakan ibadah haji. Makan makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan minum air putih yang banyak. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi dan penyakit.

Tip 8: Sabar dan Tawakal
Ibadah haji terkadang dapat terasa berat dan melelahkan. Namun, tetaplah bersabar dan tawakal kepada Allah SWT. Percayalah bahwa Allah SWT akan memberikan kekuatan dan kemudahan bagi jemaah haji yang bersungguh-sungguh.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah jemaah haji dapat melaksanakan urutan rukun haji dengan baik dan mendapatkan haji yang mabrur.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hal-hal yang dapat membatalkan haji. Pemahaman tentang hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahan yang dapat membatalkan ibadah haji.

Kesimpulan

Urutan rukun haji merupakan tata cara pelaksanaan ibadah haji yang harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh diubah. Setiap rukun haji memiliki makna dan hikmah tersendiri yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap jemaah haji.

Salah satu poin utama dalam urutan rukun haji adalah pentingnya niat ikhlas. Ibadah haji harus dilakukan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Poin utama lainnya adalah perlunya tertib dalam melaksanakan setiap rukun haji. Rukun haji harus dilaksanakan sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan, tidak boleh diacak atau diubah.

Urutan rukun haji merupakan sebuah tuntunan yang sangat penting untuk diikuti oleh setiap jemaah haji. Dengan memahami dan melaksanakan urutan rukun haji dengan benar, insya Allah jemaah haji dapat memperoleh haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru