Perintah Haji Tercantum Dalam

jurnal


Perintah Haji Tercantum Dalam

Perintah haji tercantum dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Ali Imran ayat 97 yang berbunyi, “Dan kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi siapa yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Ayat ini menjelaskan bahwa kewajiban berhaji hanya berlaku bagi umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik untuk melakukan perjalanan ke Mekah.

Ibadah haji memiliki banyak manfaat, di antaranya: menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, ibadah haji juga memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang signifikan. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah haji adalah pembangunan kembali Ka’bah oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 630 Masehi.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Demikian penjelasan mengenai perintah haji dalam Islam. Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji dan hikmah di balik setiap ritual yang dilakukan.

Perintah Haji Tercantum Dalam

Perintah haji tercantum dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Ali Imran ayat 97. Perintah ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam, antara lain:

  • Kewajiban
  • Kemampuan
  • Tujuan
  • Tata cara
  • Hikmah
  • Sejarah
  • Syarat
  • Rukun
  • Manfaat

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam ibadah haji. Kewajiban haji hanya berlaku bagi umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik. Tujuan haji adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Tata cara haji telah ditetapkan secara jelas dalam syariat Islam dan harus dijalankan dengan benar. Hikmah di balik ibadah haji sangat banyak, di antaranya adalah untuk menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.

Kewajiban

Kewajiban merupakan aspek penting dalam perintah haji tercantum dalam. Kewajiban ini memiliki beberapa dimensi, di antaranya:

  • Jenis Kewajiban
    Kewajiban haji terbagi menjadi dua jenis, yaitu fardhu ain (wajib bagi setiap individu yang mampu) dan fardhu kifayah (wajib bagi umat Islam secara kolektif). Fardhu ain berlaku bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat, seperti baligh, berakal sehat, dan mampu secara finansial dan fisik. Sementara itu, fardhu kifayah berlaku jika belum ada sebagian umat Islam yang melaksanakannya.
  • Syarat Wajib Haji
    Untuk dapat melaksanakan ibadah haji, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, dan mampu secara finansial dan fisik.
  • Rukun Haji
    Rukun haji adalah amalan-amalan pokok yang wajib dilakukan selama ibadah haji. Jika salah satu rukun haji ditinggalkan, maka hajinya tidak sah. Rukun haji meliputi ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul.
  • Hikmah Kewajiban Haji
    Kewajiban haji memiliki banyak hikmah, di antaranya menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

, kewajiban haji merupakan aspek penting yang harus dipahami oleh umat Islam. Dengan memahami kewajiban ini, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji secara mabrur, sehingga dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Kemampuan

Kemampuan merupakan salah satu aspek penting dalam perintah haji tercantum dalam. Kemampuan ini memiliki dua dimensi, yaitu kemampuan finansial dan kemampuan fisik. Kemampuan finansial diperlukan untuk menutupi biaya perjalanan, akomodasi, dan konsumsi selama ibadah haji. Sementara itu, kemampuan fisik diperlukan untuk dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji yang cukup berat. Kedua kemampuan ini harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji.

Kemampuan merupakan komponen kritis dari perintah haji tercantum dalam. Tanpa kemampuan, seseorang tidak dapat melaksanakan ibadah haji secara sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa perintah haji tercantum dalam hanya berlaku bagi mereka yang mampu secara finansial dan fisik. Realitas ini juga tercermin dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Haji adalah kewajiban bagi orang-orang yang mampu melaksanakannya.” Hadis ini menegaskan bahwa kemampuan merupakan syarat wajib bagi pelaksanaan ibadah haji.

Pemahaman tentang hubungan antara kemampuan dan perintah haji tercantum dalam memiliki beberapa implikasi praktis. Pertama, hal ini dapat membantu umat Islam dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji. Dengan mengetahui syarat kemampuan, umat Islam dapat merencanakan dan menabung sejak dini agar dapat memenuhi biaya haji. Kedua, pemahaman ini juga dapat membantu umat Islam dalam menentukan prioritas dalam beribadah. Jika belum memiliki kemampuan untuk melaksanakan haji, umat Islam dapat fokus pada ibadah-ibadah lain yang lebih sesuai dengan kemampuannya.

Kesimpulannya, kemampuan memiliki hubungan yang erat dengan perintah haji tercantum dalam. Kemampuan merupakan komponen kritis yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji secara sempurna. Pemahaman tentang hubungan ini sangat penting bagi umat Islam dalam mempersiapkan diri dan menentukan prioritas dalam beribadah.

Tujuan

Tujuan merupakan salah satu aspek penting dalam perintah haji tercantum dalam. Tujuan haji adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Tujuan ini memiliki beberapa dimensi, di antaranya:

  • Penghambaan kepada Allah SWT
    Haji merupakan bentuk penghambaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan haji, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan kepatuhannya kepada Allah SWT.
  • Penyucian Diri
    Haji merupakan sarana untuk mensucikan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan melaksanakan haji, seorang Muslim dapat menghapus dosa-dosanya dan kembali suci seperti bayi yang baru lahir.
  • Mencari Ridha Allah SWT
    Haji merupakan bentuk pencarian ridha Allah SWT. Dengan melaksanakan haji, seorang Muslim berharap mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah SWT.

Tujuan haji merupakan komponen kritis dari perintah haji tercantum dalam. Tanpa tujuan, ibadah haji tidak akan memiliki makna dan tidak akan dapat mencapai tujuannya. Realitas ini tercermin dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Haji mabrur tidak ada pahalanya kecuali surga.” Hadis ini menunjukkan bahwa tujuan utama haji adalah untuk mendapatkan surga dari Allah SWT.

Tata cara

Tata cara merupakan aspek penting dalam perintah haji tercantum dalam. Tata cara haji adalah seperangkat aturan dan ketentuan yang harus diikuti oleh setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji. Tata cara haji telah ditetapkan secara jelas dalam syariat Islam dan harus dijalankan dengan benar agar haji yang dilakukan menjadi mabrur.

  • Ihram
    Ihram adalah niat untuk masuk ke dalam ibadah haji. Ihram dilakukan dengan memakai pakaian ihram, yaitu dua lembar kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki dan pakaian yang menutup aurat bagi perempuan. Selama ihram, jamaah haji tidak boleh melakukan beberapa larangan, seperti memotong rambut, memakai wewangian, dan berhubungan suami istri.
  • Wukuf di Arafah
    Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji. Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah di Padang Arafah. Selama wukuf, jamaah haji berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
  • Tawaf Ifadah
    Tawaf ifadah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf ifadah dilakukan setelah wukuf di Arafah. Tawaf ifadah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan.
  • Sa’i
    Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf ifadah. Sa’i merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan.

Tata cara haji memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, tata cara haji merupakan bentuk kepatuhan kepada perintah Allah SWT. Kedua, tata cara haji merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah haji. Ketiga, tata cara haji merupakan media untuk mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Keempat, tata cara haji merupakan salah satu bentuk syiar Islam yang dapat dilihat oleh seluruh dunia.

Hikmah

Hikmah merupakan aspek penting dalam perintah haji tercantum dalam. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau pengalaman. Dalam konteks haji, hikmah sangat banyak dan dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji.

  • Penghapus Dosa
    Salah satu hikmah haji adalah untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan melaksanakan haji, seorang Muslim dapat kembali suci seperti bayi yang baru lahir.
  • Meningkatkan Ketakwaan
    Haji juga dapat meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Dengan melihat langsung Ka’bah dan tempat-tempat bersejarah di Mekah, seorang Muslim dapat semakin merasakan kebesaran dan keagungan Allah SWT.
  • Mempererat Persaudaraan
    Haji juga dapat mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Saat melaksanakan haji, seorang Muslim akan bertemu dengan jutaan Muslim dari seluruh dunia. Pertemuan ini dapat menjadi sarana untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
  • Menunjukkan Kekuatan Umat Islam
    Haji juga dapat menunjukkan kekuatan umat Islam. Saat jutaan Muslim berkumpul di Mekah untuk melaksanakan haji, hal ini menunjukkan bahwa umat Islam adalah umat yang besar dan kuat.

Hikmah haji sangat banyak dan dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dengan memahami hikmah haji, seorang Muslim dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji secara mabrur, sehingga dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Sejarah

Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan perintah haji tercantum dalam. Perintah haji tercantum dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Ali Imran ayat 97. Namun, pelaksanaan haji telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim AS, yang kemudian dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sejarah panjang inilah yang menjadi dasar bagi perintah haji.

Sejarah haji juga memberikan banyak pelajaran bagi umat Islam. Salah satunya adalah tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. Saat melaksanakan haji, jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Pertemuan ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam, sekaligus menunjukkan kekuatan umat Islam.

Selain itu, sejarah haji juga mengajarkan tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan tata cara pelaksanaan haji secara lengkap. Dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat melaksanakan haji dengan benar dan mabrur.

Dengan memahami sejarah haji, umat Islam dapat lebih mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji. Sejarah haji juga dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji, karena haji merupakan salah satu ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah.

Syarat

Syarat merupakan aspek penting dari perintah haji tercantum dalam. Syarat haji adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim sebelum melaksanakan ibadah haji. Syarat-syarat tersebut meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kondisi fisik, mental, dan finansial.

  • Islam
    Syarat pertama untuk melaksanakan ibadah haji adalah beragama Islam. Hanya orang Islam yang diperbolehkan melaksanakan ibadah haji.
  • Baligh
    Syarat kedua adalah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa. Usia dewasa dalam Islam ditandai dengan mimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi perempuan.
  • Berakal Sehat
    Syarat ketiga adalah berakal sehat. Orang yang gila atau mengalami gangguan jiwa tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah haji.
  • Mampu Secara Finansial
    Syarat keempat adalah mampu secara finansial. Mampu secara finansial artinya memiliki biaya yang cukup untuk berangkat haji, seperti biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama di tanah suci.

Syarat-syarat haji tersebut harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka hajinya tidak sah. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji, baik dari segi fisik, mental, maupun finansial.

Rukun

Rukun adalah amalan-amalan pokok dalam ibadah haji yang wajib dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Rukun haji tercantum dalam perintah haji, yaitu Surat Ali Imran ayat 97. Perintah haji tersebut mewajibkan setiap Muslim yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullah di Mekah.

Rukun haji terdiri dari lima perkara, yaitu ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul. Kelima rukun haji ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu rukun haji ditinggalkan, maka hajinya tidak sah. Oleh karena itu, setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji harus memperhatikan dan melaksanakan seluruh rukun haji dengan benar.

Contoh nyata dari rukun haji dalam perintah haji tercantum dalam adalah ihram. Ihram adalah niat untuk masuk ke dalam ibadah haji. Ihram dilakukan dengan memakai pakaian ihram, yaitu dua lembar kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki dan pakaian yang menutup aurat bagi perempuan. Selama ihram, jamaah haji tidak boleh melakukan beberapa larangan, seperti memotong rambut, memakai wewangian, dan berhubungan suami istri.

Memahami hubungan antara rukun dan perintah haji tercantum dalam sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji. Dengan memahami rukun haji, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji secara mabrur, sehingga dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Manfaat

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Manfaat-manfaat tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis, serta dibuktikan oleh pengalaman banyak umat Islam yang telah melaksanakan ibadah haji.

  • Penghapusan Dosa

    Salah satu manfaat utama ibadah haji adalah penghapusan dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji dan tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali seperti bayi yang baru dilahirkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Meningkatkan Ketakwaan

    Ibadah haji juga dapat meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Dengan melihat langsung Ka’bah dan tempat-tempat bersejarah di Mekah dan Madinah, seorang Muslim dapat semakin merasakan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

  • Mempererat Ukhuwah Islamiyah

    Ibadah haji juga dapat mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Saat melaksanakan ibadah haji, seorang Muslim akan bertemu dengan jutaan Muslim dari seluruh dunia. Pertemuan ini dapat menjadi sarana untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

  • Mendapat Syafaat Nabi Muhammad SAW

    Salah satu keutamaan ibadah haji yang luar biasa adalah mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji dan meninggal dunia, maka ia akan mendapat syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)

Selain manfaat-manfaat tersebut, ibadah haji juga dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi umat Islam. Misalnya, ibadah haji dapat meningkatkan kesadaran umat Islam akan pentingnya persatuan dan kesatuan, serta mendorong mereka untuk saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan.

Tanya Jawab Perintah Haji Tercantum Dalam

Bagian ini berisi kumpulan tanya jawab yang sering diajukan terkait perintah haji tercantum dalam. Tanya jawab ini disusun untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas dan komprehensif kepada pembaca.

Pertanyaan 1: Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan ibadah haji?

Jawaban: Syarat untuk melaksanakan ibadah haji meliputi Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, dan mampu secara finansial dan fisik.

Pertanyaan 2: Apa saja rukun haji yang wajib dilakukan?

Jawaban: Rukun haji terdiri dari ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul.

Pertanyaan 3: Apa saja hikmah dari pelaksanaan ibadah haji?

Jawaban: Hikmah ibadah haji antara lain menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan menunjukkan kekuatan umat Islam.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji?

Jawaban: Persiapan ibadah haji meliputi mempersiapkan fisik, mental, dan finansial. Persiapan fisik meliputi menjaga kesehatan dan kebugaran, sementara persiapan mental meliputi mempelajari tata cara dan niat haji. Persiapan finansial meliputi menabung dan mengatur biaya haji.

Pertanyaan 5: Apa saja larangan yang harus dihindari selama ihram?

Jawaban: Larangan selama ihram antara lain memotong rambut atau kuku, memakai wewangian, berburu, dan berhubungan suami istri.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan ibadah haji?

Jawaban: Manfaat ibadah haji antara lain penghapusan dosa, peningkatan ketakwaan, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah beberapa tanya jawab terkait perintah haji tercantum dalam. Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang ibadah haji dan kewajiban pelaksanaannya.

Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji secara lengkap dan terperinci.

Tips Mempersiapkan Ibadah Haji

Setelah memahami perintah haji tercantum dalam, kini saatnya mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mempersiapkan diri secara optimal:

Tip 1: Persiapkan Fisik dan Mental
Latih ketahanan fisik dengan berolahraga secara teratur. Pelajari tata cara dan bacaan haji agar mental siap.

Tip 2: Persiapan Finansial
Menabung dan kelola keuangan dengan baik. Siapkan biaya haji jauh-jauh hari, termasuk biaya perjalanan, akomodasi, dan konsumsi.

Tip 3: Jaga Kesehatan
Periksakan kesehatan secara menyeluruh dan konsultasikan dengan dokter tentang vaksinasi yang diperlukan. Jaga pola makan dan istirahat yang cukup.

Tip 4: Pelajari Manasik Haji
Pelajari secara detail tata cara pelaksanaan ibadah haji, termasuk ihram, wukuf, tawaf, dan sa’i. Pemahaman yang baik akan memudahkan pelaksanaan haji.

Tip 5: Persiapkan Perlengkapan
Siapkan perlengkapan haji seperti pakaian ihram, sajadah, Al-Qur’an, dan obat-obatan pribadi. Pastikan perlengkapan tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Tip 6: Jaga Kekompakan Kelompok
Bagi yang berangkat bersama kelompok, jaga kekompakan dan koordinasi. Tentukan titik kumpul dan cara berkomunikasi selama di tanah suci.

Tip 7: Niat yang Benar
Niatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT. Hindari tujuan duniawi dan fokus pada penghambaan diri kepada Allah.

Tip 8: Sabar dan Ikhlas
Ibadah haji akan menguras tenaga dan pikiran. Sabar dan ikhlas dalam menghadapi segala tantangan selama di tanah suci.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, Anda akan lebih siap untuk melaksanakan ibadah haji secara mabrur dan memperoleh manfaat serta hikmah yang terkandung di dalamnya.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji secara lengkap dan terperinci, sebagai panduan bagi Anda dalam menjalankan ibadah haji dengan benar.

Kesimpulan

Perintah haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Ibadah haji memiliki banyak manfaat, di antaranya menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Pelaksanaan ibadah haji juga memiliki sejarah panjang dan tata cara yang telah ditetapkan. Dengan memahami perintah haji, umat Islam diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji secara mabrur dan memperoleh hikmah yang terkandung di dalamnya.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting. Melalui haji, umat Islam dapat menunjukkan ketaatan dan penghambaan diri kepada Allah SWT. Selain itu, haji juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menunjukkan kekuatan umat Islam. Dengan melaksanakan haji, umat Islam diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan dunia.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru