Dam Haji Tamattu

jurnal


Dam Haji Tamattu

Dam haji tamattu adalah salah satu jenis haji yang dilakukan dengan cara melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada waktu yang sama. Contohnya, seseorang melakukan umrah pada bulan Rajab, kemudian pada bulan Zulhijjah ia melanjutkan dengan melaksanakan haji.

Dam haji tamattu memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah diperbolehkannya melakukan ihram dari miqat yang lebih jauh, seperti dari Ji’irranah atau Qarnul Manazil. Selain itu, dengan melakukan haji tamattu, jemaah juga dapat menghemat waktu dan biaya.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam sejarah, haji tamattu pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW pada Haji Wada’ pada tahun 10 H. Beliau melakukan umrah pada tanggal 4 Zulkaidah, kemudian pada tanggal 8 Zulhijjah beliau melanjutkan dengan melaksanakan haji.

Dam Haji Tamattu

Dam haji tamattu memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami oleh setiap jemaah yang ingin melaksanakannya. Aspek-aspek tersebut meliputi:

  • Ihram
  • Miqat
  • Tawaf
  • Sa’i
  • Tahallul
  • Ihram kembali
  • Wukuf
  • Mabit
  • Jumrah

Setiap aspek memiliki peran dan ketentuan tersendiri dalam pelaksanaan haji tamattu. Misalnya, ihram merupakan niat untuk memulai ibadah haji, miqat adalah batas wilayah yang ditentukan untuk memulai ihram, tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dan seterusnya. Dengan memahami aspek-aspek ini, jemaah dapat melaksanakan haji tamattu dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Ihram

Ihram merupakan niat untuk memulai ibadah haji atau umrah. Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, ihram dilakukan sebanyak dua kali, yaitu ihram pertama untuk umrah dan ihram kedua untuk haji. Ihram pertama dilakukan di miqat, yaitu batas wilayah yang telah ditentukan untuk memulai ihram. Adapun ihram kedua dilakukan setelah selesai melaksanakan umrah dan kembali ke Mekah.

Ihram merupakan komponen penting dalam dam haji tamattu. Tanpa ihram, ibadah haji atau umrah tidak dapat dilaksanakan. Sebab, ihram merupakan syarat sahnya ibadah haji dan umrah. Dengan berihram, jemaah menyatakan niatnya untuk beribadah kepada Allah SWT dan meninggalkan segala larangan yang berkaitan dengan ihram, seperti memakai wewangian, memotong kuku, dan berhubungan suami istri.

Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, ihram pertama dilakukan dengan niat untuk melaksanakan umrah. Setelah selesai melaksanakan umrah, jemaah melakukan tahallul, yaitu memotong rambut atau mencukur sebagian kepala. Setelah tahallul, jemaah kembali ke Mekah dan menunggu hingga masuk waktu haji. Pada saat masuk waktu haji, jemaah melakukan ihram kembali dengan niat untuk melaksanakan haji.

Miqat

Miqat merupakan batas wilayah yang telah ditentukan untuk memulai ihram dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah. Dalam dam haji tamattu, miqat memegang peranan penting karena menjadi penanda dimulainya ihram untuk umrah dan haji.

  • Jenis Miqat

    Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, terdapat dua jenis miqat, yaitu miqat zamani dan miqat makani. Miqat zamani adalah batas waktu untuk memulai ihram, sedangkan miqat makani adalah batas wilayah untuk memulai ihram.

  • Lokasi Miqat

    Lokasi miqat untuk dam haji tamattu berbeda-beda, tergantung pada asal perjalanan jemaah. Terdapat lima miqat yang umum digunakan oleh jemaah Indonesia, yaitu Bir Ali, Zulhulaifah, Qarnul Manazil, Yalamlam, dan Ji’irranah.

  • Hukum Miqat

    Hukum miqat adalah wajib. Artinya, setiap jemaah yang akan melaksanakan dam haji tamattu harus memulai ihram dari miqat yang telah ditentukan. Jika jemaah melewati miqat tanpa berihram, maka hajinya menjadi tidak sah.

  • Dam Miqat

    Bagi jemaah yang melewati miqat tanpa berihram, maka dikenakan dam miqat. Dam miqat dapat berupa menyembelih seekor kambing atau memberikan makanan kepada fakir miskin.

Dengan memahami konsep miqat dalam dam haji tamattu, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum memulai ibadah haji atau umrah. Jemaah harus mengetahui lokasi miqat yang akan dilalui dan memulai ihram dari miqat tersebut agar hajinya menjadi sah dan mabrur.

Tawaf

Tawaf merupakan salah satu rukun umrah dan haji yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, tawaf memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami oleh jemaah.

  • Jenis Tawaf

    Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, terdapat dua jenis tawaf, yaitu tawaf umrah dan tawaf haji. Tawaf umrah dilakukan setelah selesai melaksanakan sai, sedangkan tawaf haji dilakukan setelah wukuf di Arafah.

  • Cara Melakukan Tawaf

    Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad. Tiap kali melewati Hajar Aswad, jemaah dianjurkan untuk mencium atau menyentuhnya. Jika tidak memungkinkan, jemaah dapat mengusapnya dengan tangan lalu mencium tangan tersebut.

  • Rukun Tawaf

    Tawaf memiliki beberapa rukun, yaitu niat, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dan menutup tawaf dengan sai.

  • Sunah Tawaf

    Selain rukun, tawaf juga memiliki beberapa sunah, seperti melakukan tawaf dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, membaca talbiyah dan doa selama tawaf, serta menyentuh Rukn Yamani dan multazam.

Dengan memahami aspek-aspek tawaf yang berkaitan dengan dam haji tamattu, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah. Jemaah harus mengetahui jenis tawaf, cara melakukannya, rukun dan sunah tawaf, agar tawaf yang dilakukan menjadi sah dan mabrur.

Sa’i

Sa’i merupakan salah satu rukun umrah dan haji yang dilakukan dengan berjalan atau berlari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah. Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, sa’i dilakukan setelah selesai melaksanakan tawaf umrah.

  • Jenis Sa’i

    Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, terdapat dua jenis sa’i, yaitu sa’i umrah dan sa’i haji. Sa’i umrah dilakukan setelah selesai melaksanakan tawaf umrah, sedangkan sa’i haji dilakukan setelah wukuf di Arafah.

  • Cara Melakukan Sa’i

    Sa’i dilakukan dengan berjalan atau berlari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah. Setiap kali sampai di bukit Safa atau Marwah, jemaah dianjurkan untuk membaca takbir dan doa.

  • Rukun Sa’i

    Sa’i memiliki beberapa rukun, yaitu niat, berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dan berakhir di Marwah.

  • Hikmah Sa’i

    Sa’i memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah untuk mengenang perjuangan Siti Hajar mencari air untuk anaknya, Ismail. Selain itu, sa’i juga mengajarkan kepada jemaah untuk selalu berusaha dan tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan.

Dengan memahami aspek-aspek sa’i yang berkaitan dengan dam haji tamattu, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah. Jemaah harus mengetahui jenis sa’i, cara melakukannya, rukun dan hikmah sa’i, agar sa’i yang dilakukan menjadi sah dan mabrur.

Tahallul

Tahallul merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan dam haji tamattu. Tahallul secara bahasa berarti “melepaskan diri dari larangan ihram”. Dalam konteks dam haji tamattu, tahallul dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tahallul umrah dan tahallul haji.

  • Tahallul Umrah

    Tahallul umrah dilakukan setelah selesai melaksanakan tawaf dan sa’i umrah. Jemaah dapat memilih untuk melakukan tahallul dengan cara memotong rambut atau mencukur sebagian kepala. Setelah tahallul umrah, jemaah diperbolehkan untuk kembali memakai pakaian biasa dan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama ihram, seperti memakai wewangian.

  • Tahallul Haji

    Tahallul haji dilakukan setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jemaah dapat memilih untuk melakukan tahallul dengan cara memotong rambut atau mencukur sebagian kepala, atau dengan menyembelih dam. Setelah tahallul haji, jemaah diperbolehkan untuk kembali memakai pakaian biasa dan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama ihram.

Tahallul merupakan aspek penting dalam dam haji tamattu karena menandai berakhirnya ibadah umrah dan haji. Setelah tahallul, jemaah dapat kembali ke kehidupan normal dan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama ihram.

Ihram Kembali

Ihram kembali merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan dam haji tamattu. Ihram kembali dilakukan setelah selesai melaksanakan tahallul umrah dan kembali ke Mekah. Pada saat masuk waktu haji, jemaah melakukan ihram kembali dengan niat untuk melaksanakan haji.

Pelaksanaan ihram kembali merupakan konsekuensi dari melakukan haji tamattu. Dalam haji tamattu, jemaah melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada waktu yang sama. Karena umrah dan haji merupakan dua ibadah yang berbeda, maka diperlukan ihram kembali untuk memulai ibadah haji.

Ihram kembali memiliki beberapa dampak praktis bagi jemaah. Pertama, dengan ihram kembali, jemaah harus kembali meninggalkan segala larangan yang berkaitan dengan ihram, seperti memakai wewangian, memotong kuku, dan berhubungan suami istri. Kedua, ihram kembali menandai dimulainya ibadah haji, sehingga jemaah harus mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Wukuf

Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah haji. Wukuf dilakukan di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah. Jemaah haji harus berada di Arafah pada waktu zawal (tengah hari) hingga terbenam matahari.

Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, wukuf memiliki peran yang sangat penting. Wukuf merupakan puncak dari ibadah haji, di mana jemaah haji berkumpul di Arafah untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Tanpa melaksanakan wukuf, haji tidak dapat dianggap sah.

Salah satu hikmah dari wukuf adalah untuk mengingat kembali peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW memberikan khutbah terakhirnya di Arafah. Dalam khutbah tersebut, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan-pesan penting tentang persaudaraan, kesetaraan, dan pentingnya menjalankan ajaran Islam dengan benar.

Dengan memahami hubungan antara wukuf dan dam haji tamattu, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji harus mengetahui pentingnya wukuf, memahami tata cara pelaksanaannya, dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk melaksanakan wukuf agar hajinya menjadi mabrur.

Mabit

Mabit merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah haji. Mabit dilakukan di Muzdalifah pada malam hari setelah wukuf di Arafah. Jemaah haji harus bermalam di Muzdalifah hingga terbit fajar.

Dalam pelaksanaan dam haji tamattu, mabit memiliki peran yang sangat penting. Mabit merupakan salah satu syarat sah haji tamattu. Tanpa melaksanakan mabit, haji tamattu tidak dapat dianggap sah. Hal ini dikarenakan mabit merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji yang tidak dapat dipisahkan.

Salah satu hikmah dari mabit adalah untuk mengingat kembali peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya bermalam di Muzdalifah pada saat pelaksanaan haji. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW memberikan pesan-pesan penting tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam.

Dengan memahami hubungan antara mabit dan dam haji tamattu, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji harus mengetahui pentingnya mabit, memahami tata cara pelaksanaannya, dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk melaksanakan mabit agar hajinya menjadi mabrur.

Jumrah

Jumrah merupakan salah satu ritual penting dalam pelaksanaan ibadah haji, termasuk dam haji tamattu. Jumrah adalah melempar batu ke pilar-pilar yang melambangkan setan. Dalam dam haji tamattu, jumrah dilakukan pada tiga tempat, yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah. Jumrah ula dan jumrah wustha dilempar pada hari tasyrik, yaitu tanggal 11 dan 12 Zulhijjah, sedangkan jumrah aqabah dilempar pada tanggal 10 Zulhijjah dan tanggal 11 dan 12 Zulhijjah.

Jumrah merupakan komponen penting dalam dam haji tamattu karena merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa melaksanakan jumrah, haji tamattu tidak dapat dianggap sah. Hal ini dikarenakan jumrah merupakan salah satu syarat sah haji tamattu.

Salah satu hikmah dari jumrah adalah untuk mengingat kembali peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW melempar batu ke pilar-pilar yang melambangkan setan. Peristiwa ini merupakan simbol perlawanan terhadap godaan setan dan tekad untuk selalu berada di jalan yang benar.

Dengan memahami hubungan antara jumrah dan dam haji tamattu, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji harus mengetahui pentingnya jumrah, memahami tata cara pelaksanaannya, dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk melaksanakan jumrah agar hajinya menjadi mabrur.

Pertanyaan Umum tentang Dam Haji Tamattu

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar dam haji tamattu:

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan dam haji tamattu?

Jawaban: Dam haji tamattu adalah salah satu jenis haji yang dilakukan dengan cara melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan haji pada waktu yang sama.

Pertanyaan 2: Apa saja syarat melakukan haji tamattu?

Jawaban: Syarat melakukan haji tamattu adalah beragama Islam, baligh, berakal sehat, mampu secara fisik dan finansial, serta tidak sedang berihram haji atau umrah.

Pertanyaan 3: Apa saja larangan selama ihram haji tamattu?

Jawaban: Larangan selama ihram haji tamattu adalah memakai wewangian, memotong kuku, mencukur rambut, memakai pakaian berjahit, berhubungan suami istri, berburu, dan berkata-kata kotor.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara melakukan haji tamattu?

Jawaban: Cara melakukan haji tamattu adalah dengan melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian setelah selesai umrah melakukan tahallul, dan setelah masuk waktu haji melakukan ihram kembali untuk melaksanakan haji.

Pertanyaan 5: Apa saja rukun haji tamattu?

Jawaban: Rukun haji tamattu adalah ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sai, dan tahallul haji.

Pertanyaan 6: Apa saja hikmah dari haji tamattu?

Jawaban: Hikmah dari haji tamattu adalah melatih kesabaran, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah SWT, serta meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar dam haji tamattu. Semoga bermanfaat bagi Anda yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji tamattu.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan haji tamattu, termasuk niat, miqat, dan hal-hal penting lainnya.

Tips Melakukan Dam Haji Tamattu

Melaksanakan dam haji tamattu dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan penuh berkah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mempersiapkan dan melaksanakan ibadah haji tamattu dengan baik:

Tip 1: Niatkan ibadah haji tamattu dengan ikhlas hanya karena Allah SWT.

Tip 2: Pilihlah miqat yang sesuai dengan perjalanan Anda dan berihramlah dari sana dengan niat yang benar.

Tip 3: Lakukan umrah terlebih dahulu dengan sempurna, termasuk tawaf, sai, dan tahallul.

Tip 4: Setelah selesai umrah, bertahallulah dengan cara memotong rambut atau mencukur sebagian kepala.

Tip 5: Setelah masuk waktu haji, lakukan ihram kembali dengan niat untuk melaksanakan haji.

Tip 6: Persiapkan fisik dan mental dengan baik untuk melaksanakan wukuf di Arafah.

Tip 7: Bermalamlah di Muzdalifah pada malam setelah wukuf di Arafah.

Tip 8: Lemparlah jumrah pada hari tasyrik dengan tertib dan sesuai dengan tata cara yang benar.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah Anda dapat melaksanakan dam haji tamattu dengan baik dan mabrur. Pelaksanaan ibadah haji tamattu yang benar tidak hanya akan memberikan pahala yang besar, tetapi juga akan meningkatkan ketakwaan dan kecintaan Anda kepada Allah SWT.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan manfaat melaksanakan dam haji tamattu. Semoga bermanfaat.

Kesimpulan

Dam haji tamattu merupakan salah satu jenis haji yang memiliki keutamaan dan hikmah yang besar. Dengan memahami tata cara dan ketentuan pelaksanaan haji tamattu, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar dan mabrur.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan haji tamattu adalah niat yang ikhlas, pemilihan miqat yang tepat, pelaksanaan umrah dan haji yang sesuai dengan tuntunan, serta persiapan fisik dan mental yang baik. Dengan melaksanakan haji tamattu dengan baik, insya Allah jemaah haji akan mendapatkan pahala yang berlimpah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru