Hadis Puasa Ramadhan

jurnal


Hadis Puasa Ramadhan

Hadis puasa Ramadhan merupakan perkataan atau perbuatan dari Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Contohnya, hadis yang menyatakan bahwa “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis puasa Ramadhan memiliki berbagai manfaat, di antaranya dapat meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan membersihkan diri dari dosa-dosa. Selain itu, hadis ini juga memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah Islam, karena menjadi salah satu sumber hukum yang mengatur pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang hadis puasa Ramadhan, mulai dari pengertian, keutamaan, hingga relevansinya dalam kehidupan umat Islam saat ini.

Hadis Puasa Ramadhan

Hadis puasa Ramadhan memiliki berbagai aspek penting yang menjadikannya sebuah pedoman berharga bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Berikut adalah 9 aspek penting tersebut:

  • Pengertian
  • Keutamaan
  • Syarat
  • Rukun
  • Hikmah
  • Tata Cara
  • Hukum
  • Macam-macam
  • Amalan Sunnah

Setiap aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang utuh dalam memahami dan mengamalkan ibadah puasa Ramadhan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Memahami aspek-aspek ini dapat membantu umat Islam memperoleh pahala maksimal dari ibadah puasa dan meningkatkan kualitas spiritual mereka selama bulan suci Ramadhan.

Pengertian

Pengertian memegang peran penting dalam hadis puasa Ramadhan karena menjadi dasar pemahaman dan pengamalan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pengertian yang tepat akan menuntun umat Islam untuk menjalankan puasa dengan benar, baik dari segi syarat, rukun, maupun tata caranya. Dengan memahami pengertian puasa Ramadhan, umat Islam dapat menghindari kesalahpahaman atau penyimpangan dalam berpuasa, sehingga dapat memperoleh pahala yang maksimal.

Salah satu contoh nyata pengertian puasa Ramadhan dalam hadis adalah sabda Rasulullah SAW: “Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.” (HR. Bukhari dan Muslim) Pengertian ini menjelaskan secara jelas batasan-batasan yang harus dijaga dalam berpuasa, sehingga umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan optimal.

Selain itu, pengertian puasa Ramadhan juga memberikan landasan bagi penetapan hukum dan ketentuan terkait ibadah puasa. Misalnya, pengertian puasa yang mengharuskan menahan diri dari makan dan minum menjadi dasar hukum diperbolehkannya makan dan minum sebelum terbit fajar (sahur) dan setelah terbenam matahari (buka puasa). Pengertian ini juga menjadi dasar hukum kewajiban mengganti puasa bagi mereka yang tidak mampu menjalankannya, seperti orang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, dan perempuan yang sedang haid atau nifas.

Dengan demikian, pengertian puasa Ramadhan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari hadis puasa Ramadhan. Pengertian ini menjadi dasar pemahaman, pengamalan, dan penetapan hukum terkait ibadah puasa, sehingga umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan. Keutamaan puasa Ramadhan menjadi motivasi utama bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Berikut ini beberapa keutamaan puasa Ramadhan:

  • Pengampunan Dosa

    Puasa Ramadhan dapat menjadi sarana pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pintu Surga Terbuka

    Di bulan Ramadhan, pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat. Rasulullah SAW bersabda, “Ketika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pahala Berlipat Ganda

    Setiap amal ibadah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amal kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Lailatul Qadar

    Di bulan Ramadhan terdapat malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatul Qadar. Malam tersebut lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beribadah pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi yang sangat besar bagi umat Islam untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan Ramadhan. Dengan menjalankan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan, umat Islam dapat meraih pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Syarat

Syarat merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan karena menjadi dasar sah atau tidaknya ibadah puasa yang dijalankan. Syarat puasa Ramadhan ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka puasa tidak dianggap sah dan tidak memperoleh pahala.

Salah satu contoh nyata syarat puasa Ramadhan dalam hadis adalah sabda Rasulullah SAW: “Islam, baligh, dan berakal.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menjelaskan bahwa syarat utama seseorang dapat menjalankan puasa Ramadhan adalah beragama Islam, sudah baligh, dan berakal sehat. Dengan demikian, anak-anak yang belum baligh, orang yang tidak beragama Islam, dan orang yang mengalami gangguan jiwa tidak diwajibkan berpuasa Ramadhan.

Syarat puasa Ramadhan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan kesempurnaan ibadah puasa. Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, umat Islam dapat memastikan bahwa puasa yang dijalankan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang maksimal.

Selain itu, memahami syarat puasa Ramadhan juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, seorang dokter dapat memberikan keringanan atau dispensasi berpuasa bagi pasiennya yang sedang sakit atau menjalani pengobatan tertentu. Seorang pemimpin perusahaan juga dapat memberikan toleransi jam kerja bagi karyawannya yang sedang berpuasa agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal.

Rukun

Rukun puasa Ramadhan merupakan syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi agar puasa dianggap sah dan sempurna. Rukun puasa Ramadhan ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka puasa tidak dianggap sah dan tidak memperoleh pahala. Salah satu contoh nyata rukun puasa Ramadhan dalam hadis adalah sabda Rasulullah SAW: “Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menjelaskan bahwa rukun puasa Ramadhan ada tiga, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Rukun puasa Ramadhan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan kesempurnaan ibadah puasa. Dengan memenuhi rukun-rukun tersebut, umat Islam dapat memastikan bahwa puasa yang dijalankan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang maksimal. Selain itu, memahami rukun puasa Ramadhan juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, seorang dokter dapat memberikan keringanan atau dispensasi berpuasa bagi pasiennya yang sedang sakit atau menjalani pengobatan tertentu. Seorang pemimpin perusahaan juga dapat memberikan toleransi jam kerja bagi karyawannya yang sedang berpuasa agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal.

Kesimpulannya, rukun puasa Ramadhan merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan yang menjadi dasar sah atau tidaknya ibadah puasa yang dijalankan. Dengan memahami dan memenuhi rukun-rukun tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sempurna, sehingga memperoleh pahala yang maksimal dan meningkatkan kualitas spiritual mereka selama bulan suci Ramadhan.

Hikmah

Hikmah merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau pengalaman. Dalam konteks hadis puasa Ramadhan, hikmah menjadi landasan utama mengapa ibadah puasa diwajibkan bagi umat Islam.

  • Pelatihan Kesabaran

    Puasa melatih kesabaran dalam menahan hawa nafsu, sehingga membentuk karakter yang lebih sabar dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.

  • Pembersihan Jiwa

    Puasa membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil yang dilakukan sehari-hari, sehingga hati menjadi lebih bersih dan jernih.

  • Penanaman Empati

    Puasa menumbuhkan rasa empati terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kekurangan, sehingga mendorong tindakan saling membantu dan berbagi.

  • Pengingat Kematian

    Puasa mengingatkan manusia pada kematian, karena saat berpuasa mereka menahan diri dari makan dan minum, yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Hal ini menanamkan kesadaran akan kefanaan hidup dan mendorong manusia untuk beribadah dengan lebih baik.

Hikmah-hikmah ini memberikan nilai tambah yang luar biasa pada ibadah puasa Ramadhan. Selain sebagai kewajiban agama, puasa juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas diri, memurnikan hati, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami hikmah puasa Ramadhan, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih bermakna dan memperoleh manfaat yang maksimal.

Tata Cara

Tata cara merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan karena menjadi panduan praktis pelaksanaan ibadah puasa. Tata cara puasa Ramadhan ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW, sehingga menjadi pedoman yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam.

Salah satu contoh nyata tata cara puasa Ramadhan dalam hadis adalah sabda Rasulullah SAW: “Apabila engkau berpuasa, maka berpuasalah dengan baik. Dan apabila engkau berbuka, maka berbukalah dengan baik.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menjelaskan tata cara puasa yang baik, yaitu dengan niat yang benar saat memulai puasa dan berbuka dengan makanan yang halal dan baik.

Tata cara puasa Ramadhan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan kesempurnaan ibadah puasa. Dengan mengikuti tata cara yang benar, umat Islam dapat memastikan bahwa puasa yang dijalankan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang maksimal. Selain itu, memahami tata cara puasa Ramadhan juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, seorang pemimpin perusahaan dapat memberikan toleransi jam kerja bagi karyawannya yang sedang berpuasa agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal.

Kesimpulannya, tata cara puasa Ramadhan merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan yang menjadi panduan praktis pelaksanaan ibadah puasa. Dengan memahami dan mengikuti tata cara yang benar, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sempurna, sehingga memperoleh pahala yang maksimal dan meningkatkan kualitas spiritual mereka selama bulan suci Ramadhan.

Hukum

Hukum merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan karena menjadi dasar hukum atau aturan pelaksanaan ibadah puasa. Hukum puasa Ramadhan ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW, sehingga menjadi pedoman yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam.

Salah satu contoh nyata hukum puasa Ramadhan dalam hadis adalah sabda Rasulullah SAW: “Apabila engkau berpuasa, maka berpuasalah dengan baik. Dan apabila engkau berbuka, maka berbukalah dengan baik.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menjelaskan hukum puasa yang baik, yaitu dengan niat yang benar saat memulai puasa dan berbuka dengan makanan yang halal dan baik. Hukum puasa Ramadhan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan kesempurnaan ibadah puasa. Dengan mengikuti hukum yang benar, umat Islam dapat memastikan bahwa puasa yang dijalankan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang maksimal. Selain itu, memahami hukum puasa Ramadhan juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, seorang pemimpin perusahaan dapat memberikan toleransi jam kerja bagi karyawannya yang sedang berpuasa agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal.

Kesimpulannya, hukum puasa Ramadhan merupakan aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan yang menjadi dasar hukum pelaksanaan ibadah puasa. Dengan memahami dan mengikuti hukum yang benar, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sempurna, sehingga memperoleh pahala yang maksimal dan meningkatkan kualitas spiritual mereka selama bulan suci Ramadhan.

Macam-macam

Hadis puasa Ramadhan memiliki berbagai macam atau jenis yang perlu diketahui oleh umat Islam. Macam-macam hadis puasa Ramadhan ini berkaitan dengan aspek-aspek tertentu terkait pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

  • Hadis tentang Syarat Puasa

    Hadis ini menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi seseorang agar puasanya sah dan diterima oleh Allah SWT. Misalnya, hadis yang menyatakan bahwa “Islam, baligh, dan berakal” merupakan syarat wajib bagi seseorang untuk melaksanakan ibadah puasa.

  • Hadis tentang Rukun Puasa

    Hadis ini menerangkan rukun-rukun puasa yang harus dilaksanakan agar puasa menjadi sempurna. Misalnya, hadis yang menyatakan bahwa “Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.”

  • Hadis tentang Sunnah Puasa

    Hadis ini menyebutkan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan puasa. Misalnya, hadis yang menyatakan bahwa “Sahurlah kalian, karena sahur itu berkah.”

  • Hadis tentang Keutamaan Puasa

    Hadis ini menjelaskan keutamaan-keutamaan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Misalnya, hadis yang menyatakan bahwa “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.”

Mengetahui macam-macam hadis puasa Ramadhan sangat penting bagi umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah puasa dengan benar dan sempurna. Dengan memahami hadis-hadis tersebut, umat Islam dapat meraih pahala yang maksimal dan meningkatkan kualitas spiritual mereka selama bulan suci Ramadhan.

Amalan Sunnah

Amalan sunnah merupakan salah satu aspek penting dalam hadis puasa Ramadhan yang perlu diperhatikan oleh umat Islam. Amalan-amalan sunnah ini dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Ramadhan untuk menambah pahala dan meningkatkan kualitas ibadah puasa.

  • Sahur
    Sahur adalah makan sebelum imsak dengan tujuan untuk memperkuat kondisi tubuh selama berpuasa. Sahur memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat mencegah rasa lemas dan lapar yang berlebihan saat berpuasa.
  • Berbuka Puasa dengan Kurma
    Berbuka puasa dengan kurma merupakan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Kurma mengandung banyak nutrisi yang dapat membantu mengembalikan energi tubuh setelah seharian berpuasa.
  • Tarawih
    Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadhan. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan pahala ibadah puasa.
  • Itikaf
    Itikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Itikaf sangat dianjurkan untuk dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, karena pada waktu tersebut terdapat malam Lailatul Qadar.

Amalan-amalan sunnah ini memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah tersebut, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan meningkatkan kualitas spiritual mereka selama bulan suci Ramadhan.

Tanya Jawab Seputar Hadis Puasa Ramadhan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar hadis puasa Ramadhan yang perlu Anda ketahui:

Pertanyaan 1: Apa itu hadis puasa Ramadhan?

Jawaban: Hadis puasa Ramadhan adalah perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW yang terkait dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Pertanyaan 2: Apa saja syarat untuk bisa melaksanakan puasa Ramadhan?

Jawaban: Syarat untuk bisa melaksanakan puasa Ramadhan adalah Islam, baligh, berakal, dan tidak memiliki udzur yang dibenarkan syariat.

Pertanyaan 3: Apa saja rukun puasa Ramadhan?

Jawaban: Rukun puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan puasa Ramadhan?

Jawaban: Keutamaan puasa Ramadhan di antaranya adalah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, pintu surga dibuka lebar-lebar, pahala dilipatgandakan, dan terdapat malam Lailatul Qadar.

Pertanyaan 5: Apa saja yang membatalkan puasa Ramadhan?

Jawaban: Yang membatalkan puasa Ramadhan di antaranya adalah makan, minum, berhubungan badan, muntah dengan sengaja, dan keluarnya darah haid atau nifas.

Pertanyaan 6: Apa saja amalan sunnah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan?

Jawaban: Amalan sunnah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan di antaranya adalah sahur, berbuka puasa dengan kurma, tarawih, dan itikaf.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar hadis puasa Ramadhan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang aspek-aspek penting yang terkait dengan hadis puasa Ramadhan, seperti pengertian, keutamaan, syarat, rukun, dan hikmahnya.

Tips Menjalankan Puasa Ramadhan Sesuai Hadis

Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala dan meningkatkan kualitas diri. Salah satu panduan penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah hadis-hadis Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa tips menjalankan puasa Ramadhan sesuai hadis:

Tip 1: Niat yang Benar
Sebelum memulai puasa, niatkan dengan ikhlas karena Allah SWT. Niat yang benar akan menjadi dasar diterimanya amal ibadah puasa.

Tip 2: Sahur
Sahurlah sebelum imsak, meskipun hanya dengan sedikit makanan dan minuman. Sahur dapat membantu menjaga stamina selama berpuasa.

Tip 3: Menahan Diri
Selama berpuasa, tahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Tip 4: Berbuka Puasa
Segera berbukalah saat matahari terbenam dengan makanan dan minuman yang halal dan baik. Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma.

Tip 5: Shalat Tarawih
Kerjakan shalat tarawih pada malam hari selama bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.

Tip 6: Bersedekah
Perbanyak sedekah selama bulan Ramadhan, baik berupa harta, tenaga, maupun pikiran. Sedekah dapat menghapus dosa dan meningkatkan pahala.

Tip 7: Tadarus Al-Qur’an
Manfaatkan waktu luang di bulan Ramadhan untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Tadarus Al-Qur’an dapat meningkatkan keimanan dan pahala.

Tip 8: Itikaf
Bagi yang mampu, lakukan itikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Itikaf dapat membantu meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips di atas, insya Allah kita dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang maksimal.Tips-tips ini akan membantu kita mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan khusyuk.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan keutamaan puasa Ramadhan. Hikmah dan keutamaan ini akan semakin memotivasi kita untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan

Hadis puasa Ramadhan memberikan panduan lengkap tentang pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Hadis-hadis ini menjelaskan syarat, rukun, keutamaan, hikmah, dan amalan sunnah puasa Ramadhan. Dengan memahami dan mengamalkan hadis-hadis tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan memperoleh pahala yang maksimal.

Beberapa poin utama yang saling terkait dalam hadis puasa Ramadhan adalah:

  • Puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, di antaranya diampuni dosa-dosanya, pintu surga dibuka lebar-lebar, dan pahala dilipatgandakan.
  • Untuk menjalankan puasa Ramadhan dengan benar, umat Islam harus memenuhi syarat dan rukun puasa, antara lain Islam, baligh, berakal, dan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
  • Selain kewajiban, puasa Ramadhan juga memiliki hikmah atau nilai tambah, seperti melatih kesabaran, membersihkan jiwa, menumbuhkan empati, dan mengingatkan pada kematian.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru