Tata Cara Mandi Junub Saat Puasa

jurnal


Tata Cara Mandi Junub Saat Puasa

Mandi junub adalah mandi wajib yang dilakukan setelah hadas besar, seperti selesai haid, nifas, atau berhubungan intim. Mandi junub saat puasa memiliki tata cara khusus agar sah dan puasa tetap diterima. Salah satu contohnya adalah niat yang diucapkan sebelum mandi, yaitu: “Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dan mensucikan diri karena Allah Ta’ala.”

Selain sebagai syarat sah puasa, mandi junub saat puasa juga memiliki manfaat, seperti menyegarkan tubuh, menghilangkan bau badan, dan menjaga kebersihan diri. Secara historis, tata cara mandi junub telah mengalami perkembangan seiring waktu. Pada masa Rasulullah SAW, mandi junub dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh, termasuk kepala. Namun, dalam perkembangannya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang cara membasuh kepala saat mandi junub.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang tata cara mandi junub saat puasa, mulai dari niat, tata cara, hingga hal-hal yang membatalkan mandi junub. Pemahaman yang benar tentang tata cara mandi junub sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan puasa dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.

Tata Cara Mandi Junub Saat Puasa

Tata cara mandi junub saat puasa memiliki beberapa aspek penting yang harus diperhatikan agar mandi junub sah dan puasa tetap diterima. Berikut adalah 9 aspek penting tersebut:

  • Niat
  • Basuh
  • Usap
  • Guyur
  • Bersihkan
  • Sunnah
  • Wajib
  • Sah
  • Batal

Niat adalah hal yang paling penting dalam mandi junub. Niat harus diucapkan sebelum memulai mandi, yaitu: “Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dan mensucikan diri karena Allah Ta’ala.” Setelah niat, seluruh tubuh harus dibasuh, termasuk kepala, rambut, dan bagian tubuh lainnya yang wajib dibasuh. Usapan air ke seluruh tubuh juga diperlukan untuk memastikan semua bagian tubuh terkena air. Selain itu, air juga harus diguyurkan ke seluruh tubuh hingga merata. Hal-hal yang bersifat sunnah dalam mandi junub, seperti menggunakan sabun dan keramas, boleh dilakukan untuk menambah kesempurnaan mandi. Sedangkan hal-hal yang wajib, seperti membasuh seluruh tubuh, harus dilakukan agar mandi junub sah. Jika ada bagian tubuh yang tidak dibasuh, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima. Hal-hal yang membatalkan mandi junub, seperti keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, juga harus dihindari agar puasa tetap sah.

Niat

Niat memegang peranan yang sangat penting dalam tata cara mandi junub saat puasa. Niat adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai mandi junub. Niat merupakan ikrar di dalam hati untuk mengerjakan sesuatu ibadah, dalam hal ini adalah mandi junub. Niat menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah ibadah, termasuk mandi junub saat puasa.

Tanpa niat, maka mandi junub yang dilakukan tidak akan sah dan tidak akan menghilangkan hadas besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa niat diucapkan dengan benar dan ikhlas karena Allah SWT. Niat yang benar akan menyempurnakan mandi junub dan menjadikannya sebagai ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Dalam praktiknya, niat mandi junub saat puasa diucapkan sebelum memulai mandi, yaitu: “Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dan mensucikan diri karena Allah Ta’ala.” Niat ini diucapkan dalam hati dan tidak perlu diucapkan dengan suara keras. Setelah niat diucapkan, maka seluruh tata cara mandi junub harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Memahami hubungan antara niat dan tata cara mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa mandi junub yang dilakukan saat puasa sah dan diterima oleh Allah SWT.

Basuh

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “basuh” memegang peranan yang sangat penting. Basuh berarti membasahi seluruh permukaan tubuh dengan air, termasuk kepala, rambut, dan bagian tubuh lainnya yang wajib dibasuh. Proses membasuh ini harus dilakukan secara merata dan menyeluruh, tidak boleh ada bagian tubuh yang terlewat. Jika ada bagian tubuh yang tidak dibasuh, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima.

Basuh merupakan salah satu rukun mandi junub yang harus dipenuhi agar mandi junub sah. Rukun mandi junub ada tiga, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan tertib. Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka mandi junub tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses membasuh dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Contoh nyata dari basuh dalam tata cara mandi junub saat puasa adalah membasuh kepala dengan air. Kepala harus dibasuh secara merata, termasuk pangkal rambut dan kulit kepala. Air harus diguyurkan ke seluruh kepala hingga semua bagiannya terkena air. Selain itu, membasuh juga harus dilakukan pada bagian tubuh lainnya, seperti wajah, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya yang wajib dibasuh.

Memahami hubungan antara basuh dan tata cara mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa mandi junub yang dilakukan saat puasa sah dan diterima oleh Allah SWT.

Usap

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “usap” memegang peranan yang sangat penting. Usap berarti mengusapkan air ke seluruh permukaan tubuh, termasuk kepala, rambut, dan bagian tubuh lainnya yang wajib diusap. Proses mengusap ini harus dilakukan secara merata dan menyeluruh, tidak boleh ada bagian tubuh yang terlewat. Jika ada bagian tubuh yang tidak diusap, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima.

Usap merupakan salah satu rukun mandi junub yang harus dipenuhi agar mandi junub sah. Rukun mandi junub ada tiga, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan tertib. Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka mandi junub tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses mengusap dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Contoh nyata dari usap dalam tata cara mandi junub saat puasa adalah mengusap kepala dengan air. Kepala harus diusap secara merata, termasuk pangkal rambut dan kulit kepala. Air harus diusapkan ke seluruh kepala hingga semua bagiannya terkena air. Selain itu, mengusap juga harus dilakukan pada bagian tubuh lainnya, seperti wajah, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya yang wajib diusap.

Memahami hubungan antara usap dan tata cara mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa mandi junub yang dilakukan saat puasa sah dan diterima oleh Allah SWT.

Guyur

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “guyur” memegang peranan yang sangat penting. Guyur berarti menyiramkan air ke seluruh permukaan tubuh, termasuk kepala, rambut, dan bagian tubuh lainnya yang wajib diguyur. Proses mengguyur ini harus dilakukan secara merata dan menyeluruh, tidak boleh ada bagian tubuh yang terlewat. Jika ada bagian tubuh yang tidak diguyur, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima.

Guyur merupakan salah satu rukun mandi junub yang harus dipenuhi agar mandi junub sah. Rukun mandi junub ada tiga, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan tertib. Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka mandi junub tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses mengguyur dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Contoh nyata dari guyur dalam tata cara mandi junub saat puasa adalah menyiramkan air ke kepala dengan gayung atau shower. Kepala harus disiram secara merata, termasuk pangkal rambut dan kulit kepala. Air harus disiramkan ke seluruh kepala hingga semua bagiannya terkena air. Selain itu, mengguyur juga harus dilakukan pada bagian tubuh lainnya, seperti wajah, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya yang wajib diguyur.

Memahami hubungan antara guyur dan tata cara mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa mandi junub yang dilakukan saat puasa sah dan diterima oleh Allah SWT.

Bersihkan

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “bersihkan” memegang peranan yang sangat penting. Bersihkan berarti membersihkan seluruh tubuh dari segala kotoran dan najis, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Proses membersihkan ini harus dilakukan secara menyeluruh, tidak boleh ada bagian tubuh yang terlewat. Jika ada bagian tubuh yang tidak dibersihkan, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima.

Bersihkan merupakan salah satu rukun mandi junub yang harus dipenuhi agar mandi junub sah. Rukun mandi junub ada tiga, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan tertib. Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka mandi junub tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses membersihkan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Contoh nyata dari bersihkan dalam tata cara mandi junub saat puasa adalah membersihkan kemaluan dari sisa-sisa air kecil dan air besar. Kemaluan harus dibersihkan secara menyeluruh, termasuk bagian dalam dan luar. Selain itu, membersihkan juga harus dilakukan pada bagian tubuh lainnya yang wajib dibersihkan, seperti ketiak, sela-sela jari tangan dan kaki, dan bagian tubuh lainnya yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan najis.

Memahami hubungan antara bersihkan dan tata cara mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dengan memahami hubungan ini, umat Islam dapat memastikan bahwa mandi junub yang dilakukan saat puasa sah dan diterima oleh Allah SWT.

Sunnah

Sunnah dalam tata cara mandi junub saat puasa mengacu pada amalan-amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk menyempurnakan mandi junub. Meskipun tidak wajib, mengamalkan sunnah-sunnah ini dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah puasa.

  • Menggunakan Siwak

    Menggunakan siwak untuk membersihkan mulut dan gigi dianjurkan sebelum mandi junub. Siwak dapat menghilangkan bau mulut dan menyegarkan napas.

  • Membaca Doa

    Membaca doa sebelum dan sesudah mandi junub juga termasuk sunnah. Doa-doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar mandi junub yang dilakukan diterima dan diampuni dosa-dosanya.

  • Mengguyur Air ke Kepala Tiga Kali

    Saat membasuh kepala, disunnahkan untuk mengguyur air ke kepala sebanyak tiga kali. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa seluruh bagian kepala terkena air.

  • Menyela-nyela Jenggot dan Rambut

    Jika memiliki jenggot atau rambut yang tebal, disunnahkan untuk menyela-nyelanya saat mandi junub. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa air dapat masuk ke sela-sela rambut dan kulit kepala.

Mengamalkan sunnah-sunnah dalam tata cara mandi junub saat puasa dapat menjadi salah satu bentuk ibadah yang bernilai pahala. Selain itu, mengamalkan sunnah-sunnah ini juga dapat membantu menyempurnakan mandi junub dan melengkapi ibadah puasa yang dijalani. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berusaha mengamalkan sunnah-sunnah ini dalam tata cara mandi junub saat puasa.

Wajib

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “wajib” mengacu pada hal-hal yang harus dilakukan agar mandi junub sah dan diterima. Jika salah satu hal wajib ini tidak dilakukan, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima. Memahami hal-hal wajib dalam mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar.

  • Niat

    Niat adalah hal yang paling penting dalam mandi junub. Niat harus diucapkan sebelum memulai mandi, yaitu: “Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dan mensucikan diri karena Allah Ta’ala.” Niat menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah ibadah, termasuk mandi junub saat puasa.

  • Membasuh Seluruh Tubuh

    Seluruh tubuh harus dibasuh, termasuk kepala, rambut, dan bagian tubuh lainnya yang wajib dibasuh. Basuh merupakan salah satu rukun mandi junub yang harus dipenuhi agar mandi junub sah. Jika ada bagian tubuh yang tidak dibasuh, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima.

  • Tertib

    Tertib berarti melakukan mandi junub sesuai dengan urutan yang benar, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan diakhiri dengan membasuh kaki. Tertib merupakan salah satu rukun mandi junub yang harus dipenuhi agar mandi junub sah. Jika tata cara mandi junub tidak dilakukan secara tertib, maka mandi junub tidak sah dan puasa tidak diterima.

  • Menggunakan Air Suci dan Mensucikan

    Air yang digunakan untuk mandi junub haruslah air suci dan mensucikan. Air suci adalah air yang tidak tercampur dengan najis, seperti air sumur, air sungai, atau air hujan. Air mensucikan adalah air yang dapat menghilangkan hadas, seperti air wudu atau air mandi.

Memahami dan mengamalkan hal-hal wajib dalam tata cara mandi junub saat puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang bernilai pahala. Selain itu, mengamalkan hal-hal wajib ini juga dapat membantu menyempurnakan mandi junub dan melengkapi ibadah puasa yang dijalani. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berusaha mengamalkan hal-hal wajib ini dalam tata cara mandi junub saat puasa.

Sah

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “sah” merupakan hal yang sangat penting dan menjadi penentu apakah mandi junub yang dilakukan diterima atau tidak. Mandi junub dikatakan sah jika dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan memenuhi seluruh rukun dan syaratnya. Salah satu syarat utama mandi junub adalah tertib, yaitu melakukan mandi junub sesuai dengan urutan yang benar, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan diakhiri dengan membasuh kaki.

Jika salah satu syarat atau rukun mandi junub tidak terpenuhi, maka mandi junub tidak sah dan tidak dapat menghilangkan hadas besar. Misalnya, jika seseorang tidak membasuh seluruh tubuhnya saat mandi junub, maka mandi junub tersebut tidak sah dan puasanya tidak diterima. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan mengamalkan tata cara mandi junub yang benar agar puasa yang dijalani menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Memahami hubungan antara sah dan tata cara mandi junub saat puasa memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, hal ini dapat membantu umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Kedua, hal ini dapat membantu umat Islam untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat membatalkan puasa, seperti tidak mandi junub dengan benar. Ketiga, hal ini dapat membantu umat Islam untuk memperoleh pahala yang lebih besar dari ibadah puasa yang dijalani.

Batal

Dalam tata cara mandi junub saat puasa, “batal” memiliki makna yang sangat penting dan menjadi penentu apakah mandi junub yang dilakukan diterima atau tidak. Mandi junub dikatakan batal jika tidak dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan tidak memenuhi seluruh rukun dan syaratnya. Salah satu syarat utama mandi junub adalah tertib, yaitu melakukan mandi junub sesuai dengan urutan yang benar, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan diakhiri dengan membasuh kaki.

Jika salah satu syarat atau rukun mandi junub tidak terpenuhi, maka mandi junub batal dan tidak dapat menghilangkan hadas besar. Misalnya, jika seseorang tidak membasuh seluruh tubuhnya saat mandi junub, maka mandi junub tersebut batal dan puasanya tidak diterima. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan mengamalkan tata cara mandi junub yang benar agar puasa yang dijalani menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Memahami hubungan antara batal dan tata cara mandi junub saat puasa memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, hal ini dapat membantu umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Kedua, hal ini dapat membantu umat Islam untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat membatalkan puasa, seperti tidak mandi junub dengan benar. Ketiga, hal ini dapat membantu umat Islam untuk memperoleh pahala yang lebih besar dari ibadah puasa yang dijalani.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Tata Cara Mandi Junub saat Puasa

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang tata cara mandi junub saat puasa, beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Kapan waktu yang tepat untuk mandi junub saat puasa?

Mandi junub saat puasa dapat dilakukan kapan saja, baik sebelum atau sesudah imsak. Namun, disunnahkan untuk mandi junub sebelum imsak agar badan menjadi bersih dan segar saat berpuasa.

Pertanyaan 2: Apakah sah jika mandi junub dilakukan dengan air dingin?

Ya, sah. Mandi junub dapat dilakukan dengan air dingin atau air hangat, sesuai dengan keinginan dan kondisi masing-masing orang.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengguyur air ke kepala saat mandi junub?

Air diguyurkan ke kepala sebanyak tiga kali, hingga seluruh bagian kepala terkena air. Disunnahkan untuk menyela-nyela rambut atau jenggot yang tebal agar air dapat masuk ke sela-selanya.

Pertanyaan 4: Apakah perlu menggunakan sabun saat mandi junub?

Tidak wajib, tetapi dianjurkan untuk menggunakan sabun saat mandi junub agar badan menjadi lebih bersih. Pastikan untuk membilas sabun hingga bersih agar tidak membatalkan puasa.

Pertanyaan 5: Apakah mandi junub membatalkan puasa?

Tidak, mandi junub tidak membatalkan puasa. Mandi junub justru merupakan syarat sah untuk berpuasa, karena dapat menghilangkan hadas besar.

Pertanyaan 6: Apa yang harus dilakukan jika lupa mandi junub saat puasa?

Jika lupa mandi junub saat puasa, maka puasanya tetap sah. Namun, disunnahkan untuk mengqadha puasa tersebut setelah Ramadhan.

Dengan memahami tata cara mandi junub saat puasa dengan benar, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna dan mendapat pahala yang berlimpah. Selain itu, mandi junub juga dapat menyegarkan tubuh dan pikiran, sehingga dapat membantu umat Islam dalam menjalani aktivitas selama bulan puasa.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hal-hal yang membatalkan puasa. Memahami hal ini sangat penting agar umat Islam dapat menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa dan ibadah mereka diterima oleh Allah SWT.

Tips Mandi Junub Saat Puasa

Mandi junub adalah mandi wajib yang dilakukan setelah hadas besar, seperti selesai haid, nifas, atau berhubungan intim. Mandi junub saat puasa memiliki tata cara khusus agar sah dan puasa tetap diterima. Berikut adalah beberapa tips mandi junub saat puasa yang dapat membantu:

Tip 1: Niat yang Benar
Niat adalah hal yang paling penting dalam mandi junub. Niat harus diucapkan sebelum memulai mandi, yaitu: “Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dan mensucikan diri karena Allah Ta’ala.”

Tip 2: Basuh Seluruh Tubuh
Seluruh tubuh harus dibasuh, termasuk kepala, rambut, dan bagian tubuh lainnya yang wajib dibasuh. Gunakan air yang bersih dan mensucikan.

Tip 3: Tertib
Mandi junub harus dilakukan secara tertib, yaitu niat, membasuh seluruh tubuh, dan diakhiri dengan membasuh kaki.

Tip 4: Gunakan Sabun
Dianjurkan untuk menggunakan sabun saat mandi junub agar badan menjadi lebih bersih. Pastikan untuk membilas sabun hingga bersih agar tidak membatalkan puasa.

Tip 5: Guyur Air ke Kepala Tiga Kali
Saat membasuh kepala, guyurkan air sebanyak tiga kali hingga seluruh bagian kepala terkena air. Disunnahkan untuk menyela-nyela rambut atau jenggot yang tebal agar air dapat masuk ke sela-selanya.

Tip 6: Bersihkan Kemaluan
Bersihkan kemaluan dari sisa-sisa air kecil dan air besar. Kemaluan harus dibersihkan secara menyeluruh, termasuk bagian dalam dan luar.

Tip 7: Hindari Memasukkan Air ke Lubang Tubuh
Hindari memasukkan air ke lubang tubuh, seperti mulut, hidung, atau telinga. Hal ini dapat membatalkan puasa.

Tip 8: Segera Makan atau Minum Setelah Mandi
Setelah mandi junub, segera makan atau minum untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa.

Dengan mengikuti tips di atas, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Mandi junub yang sah akan membantu menghilangkan hadas besar dan menyempurnakan ibadah puasa. Selain itu, mandi junub juga dapat menyegarkan tubuh dan pikiran, sehingga dapat membantu umat Islam dalam menjalani aktivitas selama bulan puasa.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hal-hal yang membatalkan puasa. Memahami hal ini sangat penting agar umat Islam dapat menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa dan ibadah mereka diterima oleh Allah SWT.

Kesimpulan

Mandi junub saat puasa memiliki tata cara khusus yang harus dipenuhi agar sah dan puasa tetap diterima. Tata cara tersebut meliputi niat yang benar, membasuh seluruh tubuh, tertib, dan menggunakan air yang bersih dan mensucikan. Selain itu, ada beberapa tips yang dapat membantu dalam melakukan mandi junub saat puasa, seperti menggunakan sabun, mengguyur air ke kepala tiga kali, membersihkan kemaluan, dan segera makan atau minum setelah mandi.

Memahami tata cara mandi junub saat puasa sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Mandi junub yang sah akan membantu menghilangkan hadas besar dan menyempurnakan ibadah puasa. Selain itu, mandi junub juga dapat menyegarkan tubuh dan pikiran, sehingga dapat membantu umat Islam dalam menjalani aktivitas selama bulan puasa.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru