Puasa apa sebelum Idul Adha? Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Di antaranya adalah menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, mengangkat derajat di sisi Allah SWT, dan memudahkan hisab di akhirat kelak. Puasa ini juga merupakan salah satu bentuk syukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Puasa Arafah memiliki sejarah yang panjang. Menurut riwayat, puasa ini telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, puasa Arafah bahkan dijadikan sebagai puasa wajib bagi seluruh umat Islam. Namun, pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, puasa Arafah kembali dijadikan sebagai puasa sunnah.
puasa apa sebelum idul adha
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Puasa ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, mengangkat derajat di sisi Allah SWT, dan memudahkan hisab di akhirat kelak.
- Puasa sunnah
- Dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah
- Menghapus dosa
- Mengangkat derajat
- Memudahkan hisab
- Dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW
- Dianjurkan bagi yang tidak haji
- Memiliki sejarah panjang
- Pernah menjadi puasa wajib
- Merupakan bentuk syukur
Puasa Arafah memiliki kaitan yang erat dengan ibadah haji. Bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan ibadah haji, puasa Arafah menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar. Selain itu, puasa Arafah juga dapat menjadi latihan spiritual untuk menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan.
Puasa sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang tidak diwajibkan, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Ada banyak jenis puasa sunnah, salah satunya adalah puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, mengangkat derajat di sisi Allah SWT, dan memudahkan hisab di akhirat kelak.
- Niat
Niat puasa sunnah, termasuk puasa Arafah, harus diikrarkan di dalam hati sebelum memulai puasa. Niat tersebut berisi pernyataan bahwa kita berpuasa karena Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.
- Waktu
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa Arafah tidak boleh dilakukan pada hari Jumat saja, karena hari Jumat adalah hari raya mingguan bagi umat Islam.
- Tata cara
Tata cara puasa Arafah sama dengan puasa wajib, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, puasa Arafah tidak mengharuskan kita untuk bangun malam dan melaksanakan sahur.
- Hikmah
Puasa Arafah mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan. Selain itu, puasa Arafah juga menjadi latihan spiritual untuk mempersiapkan diri kita menghadapi ibadah haji atau ibadah kurban.
Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harapan agar Allah SWT menerima amal ibadah kita.
Dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah
Puasa Arafah, puasa sunnah yang dilakukan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki keutamaan dan manfaat yang besar. Salah satu aspek penting dari puasa Arafah adalah pelaksanaannya yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Hari Arafah
Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, yaitu hari ketika umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
- Puncak Haji
Hari Arafah merupakan puncak dari ibadah haji. Pada hari ini, jamaah haji melakukan wukuf, yaitu berdiam diri di Padang Arafah dari terbit hingga terbenam matahari.
- Keutamaan
Puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Dengan memahami keutamaan dan hikmah dari puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, semoga kita semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunnah ini dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Menghapus Dosa
Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, salah satunya adalah dapat menghapus dosa-dosa. Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
- Pengampunan dari Allah SWT
Puasa Arafah dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan dan pengampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat, baik dosa besar maupun dosa kecil.
- Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Setahun yang Akan Datang
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
- Membersihkan Hati dan Jiwa
Puasa Arafah tidak hanya dapat menghapus dosa secara lahiriah, tetapi juga dapat membersihkan hati dan jiwa dari sifat-sifat buruk dan penyakit rohani.
- Meningkatkan Derajat di Sisi Allah SWT
Selain menghapus dosa, puasa Arafah juga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Hal ini karena puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar.
Dengan memahami keutamaan puasa Arafah dalam menghapus dosa, semoga kita semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunnah ini dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Mengangkat derajat
Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, salah satunya adalah dapat mengangkat derajat di sisi Allah SWT. Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
- Derajat di sisi Allah SWT
Puasa Arafah dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Hal ini karena puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar.
- Derajat di mata manusia
Puasa Arafah juga dapat meningkatkan derajat seseorang di mata manusia. Hal ini karena orang yang berpuasa Arafah akan terlihat sebagai orang yang saleh dan bertakwa.
- Derajat dalam kehidupan
Puasa Arafah dapat membawa keberkahan dan kemudahan dalam kehidupan. Hal ini karena orang yang berpuasa Arafah akan selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah SWT.
- Derajat di akhirat
Puasa Arafah dapat menjadi bekal yang baik di akhirat kelak. Hal ini karena orang yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Dengan memahami keutamaan puasa Arafah dalam mengangkat derajat, semoga kita semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunnah ini dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Memudahkan hisab
Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, salah satunya adalah dapat memudahkan hisab di akhirat kelak. Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Hisab adalah perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Amal perbuatan tersebut akan ditimbang, baik dan buruknya, untuk menentukan nasib seseorang di akhirat. Puasa Arafah dapat memudahkan hisab karena dapat menghapus dosa-dosa dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Dengan demikian, beban hisab menjadi lebih ringan dan seseorang lebih berpeluang untuk mendapatkan syafaat dan rahmat dari Allah SWT.
Selain itu, puasa Arafah juga dapat melatih kesabaran dan keikhlasan. Dengan berpuasa, kita belajar untuk menahan hawa nafsu dan mengendalikan diri. Hal ini dapat membantu kita untuk lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup. Kesabaran dan keikhlasan inilah yang akan memudahkan kita dalam menjalani hisab di akhirat kelak.
Dengan memahami keutamaan puasa Arafah dalam memudahkan hisab, semoga kita semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunnah ini dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW
Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki keutamaan dan manfaat yang besar karena dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan bahwa puasa Arafah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam.
Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan puasa Arafah setiap tahun, baik ketika beliau sedang melaksanakan ibadah haji maupun tidak. Beliau juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa Arafah, sebagaimana sabdanya, “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Dengan mencontoh Rasulullah SAW dalam berpuasa Arafah, kita dapat memperoleh banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang
- Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT
- Memudahkan hisab di akhirat kelak
- Mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT
Oleh karena itu, marilah kita berpuasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harapan agar Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan kita pahala yang berlimpah.
Dianjurkan bagi yang tidak haji
Puasa Arafah, yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
- Pahala yang besar
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang (HR. Muslim). Keutamaan ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan, terutama bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan ibadah haji.
- Meningkatkan ketakwaan
Puasa Arafah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri selama satu hari, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Latihan spiritual
Bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan ibadah haji, puasa Arafah dapat menjadi latihan spiritual untuk mempersiapkan diri menghadapi ibadah-ibadah lainnya, seperti puasa Ramadhan atau ibadah kurban.
- Kebersamaan umat Islam
Meskipun tidak melaksanakan ibadah haji, umat Islam yang berpuasa Arafah tetap dapat merasakan kebersamaan dengan umat Islam lainnya di seluruh dunia. Puasa Arafah menjadi simbol persatuan dan ukhuwah Islamiyah.
Dengan memahami keutamaan dan manfaat puasa Arafah bagi mereka yang tidak haji, diharapkan semakin banyak umat Islam yang melaksanakan ibadah sunnah ini dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Memiliki sejarah panjang
Puasa Arafah, yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, memiliki sejarah panjang yang tidak terlepas dari perkembangan ajaran Islam itu sendiri.
- Asal-usul
Puasa Arafah pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pada saat beliau melaksanakan ibadah haji. Puasa ini kemudian menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji dan dianjurkan bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji.
- Masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa Khulafaur Rasyidin, puasa Arafah sempat dijadikan sebagai puasa wajib bagi seluruh umat Islam. Namun, pada masa Khalifah Utsman bin Affan, puasa Arafah dikembalikan menjadi puasa sunnah.
- Masa Kekhalifahan Turki Utsmani
Pada masa Kekhalifahan Turki Utsmani, puasa Arafah menjadi sangat populer dan banyak dikerjakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
- Masa Kini
Hingga saat ini, puasa Arafah masih tetap dikerjakan oleh umat Islam di seluruh dunia, baik yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun tidak.
Dengan memahami sejarah panjang puasa Arafah, kita dapat lebih mengapresiasi ibadah sunnah ini dan melaksanakannya dengan penuh khusyuk dan keikhlasan.
Pernah menjadi puasa wajib
Puasa Arafah, merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, memiliki sejarah yang panjang. Pada masa Khulafaur Rasyidin, puasa Arafah sempat diwajibkan bagi seluruh umat Islam.
Kewajiban puasa Arafah pada masa itu memiliki sebab dan akibat yang signifikan. Sebabnya, pada masa itu umat Islam belum dapat melaksanakan ibadah haji secara leluasa seperti saat ini. Akibatnya, puasa Arafah menjadi alternatif bagi mereka yang tidak dapat berhaji untuk memperoleh pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Contoh nyata dari kewajiban puasa Arafah pada masa Khulafaur Rasyidin adalah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Beliau mewajibkan puasa Arafah selama beberapa tahun karena kondisi politik dan keamanan yang tidak memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji ke Mekah.
Poin penting yang dapat diambil dari sejarah puasa Arafah yang pernah menjadi puasa wajib adalah bahwa ibadah ini memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Meskipun saat ini puasa Arafah telah kembali menjadi sunnah, namun keutamaannya tetap besar dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Merupakan bentuk syukur
Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Selain memiliki banyak keutamaan dan manfaat, puasa Arafah juga merupakan bentuk syukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita.
- Ungkapan rasa terima kasih
Puasa Arafah menjadi salah satu cara bagi kita untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya, baik nikmat lahir maupun batin. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri, kita belajar untuk lebih menghargai nikmat-nikmat tersebut.
- Pengingat akan nikmat Allah
Puasa Arafah juga berfungsi sebagai pengingat bagi kita atas nikmat Allah SWT yang begitu besar. Dengan merasakan lapar dan dahaga, kita akan lebih menyadari betapa berharganya nikmat makanan dan minuman yang selama ini kita nikmati.
- Pelatihan kesabaran
Puasa Arafah melatih kita untuk bersabar dalam menghadapi segala ujian dan cobaan. Dengan menahan keinginan untuk makan dan minum selama satu hari, kita belajar untuk mengendalikan diri dan tidak mudah mengeluh.
- Mendekatkan diri kepada Allah
Puasa Arafah merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, kita menunjukkan rasa cinta dan penghambaan kita kepada-Nya.
Dengan memahami bahwa puasa Arafah merupakan bentuk syukur, diharapkan kita semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunnah ini dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Pertanyaan Umum tentang Puasa Arafah
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang puasa Arafah, ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Pertanyaan 1: Apa itu puasa Arafah?
Jawaban: Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Pertanyaan 2: Apa keutamaan puasa Arafah?
Jawaban: Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan memudahkan hisab di akhirat kelak.
Pertanyaan 3: Siapa saja yang dianjurkan untuk berpuasa Arafah?
Jawaban: Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Pertanyaan 4: Apakah puasa Arafah pernah menjadi puasa wajib?
Jawaban: Ya, pada masa Khulafaur Rasyidin, puasa Arafah sempat diwajibkan bagi seluruh umat Islam.
Pertanyaan 5: Mengapa puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah?
Jawaban: Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, yaitu hari ketika umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Pertanyaan 6: Bagaimana tata cara puasa Arafah?
Jawaban: Tata cara puasa Arafah sama dengan puasa wajib, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, puasa Arafah tidak mengharuskan kita untuk bangun malam dan melaksanakan sahur.
Dengan memahami pertanyaan dan jawaban umum tentang puasa Arafah, semoga kita dapat melaksanakan ibadah sunnah ini dengan lebih baik dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat puasa Arafah secara lebih mendalam.
Tips Melaksanakan Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan memudahkan hisab di akhirat kelak.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk melaksanakan puasa Arafah dengan baik dan khusyuk:
Tip 1: Niat dengan ikhlas
Niat merupakan syarat sah puasa Arafah. Niat dilakukan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.Tip 2: Berdoa sebelum puasa
Sebelum memulai puasa, dianjurkan untuk membaca doa niat puasa Arafah dan doa-doa lainnya yang terkait dengan puasa.Tip 3: Menahan diri dari makan dan minum
Puasa Arafah mengharuskan kita untuk menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.Tip 4: Menahan diri dari berhubungan suami istri
Selain menahan diri dari makan dan minum, kita juga harus menahan diri dari berhubungan suami istri selama berpuasa Arafah.Tip 5: Memperbanyak dzikir dan doa
Puasa Arafah merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah SWT.Tip 6: Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang dianjurkan selama puasa Arafah.Tip 7: Bersedekah
Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Dzulhijjah, termasuk saat puasa Arafah.Tip 8: Menghindari perbuatan maksiat
Selama berpuasa Arafah, kita harus menghindari perbuatan maksiat, baik yang besar maupun yang kecil.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat melaksanakan puasa Arafah dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tips-tips ini merupakan langkah-langkah praktis yang dapat kita lakukan untuk memaksimalkan manfaat dari ibadah puasa Arafah. Dengan melaksanakan puasa Arafah dengan baik, kita dapat membersihkan diri dari dosa, meningkatkan derajat kita di sisi Allah SWT, dan mempersiapkan diri kita untuk menghadapi hari raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan.
Kesimpulan
Puasa Arafah adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji dan memiliki banyak keutamaan, seperti menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan memudahkan hisab di akhirat kelak.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam artikel ini adalah sejarah puasa Arafah yang panjang. Pada masa Khulafaur Rasyidin, puasa Arafah sempat diwajibkan bagi seluruh umat Islam. Namun, pada masa Khalifah Utsman bin Affan, puasa Arafah dikembalikan menjadi puasa sunnah.
Meskipun saat ini puasa Arafah telah menjadi sunnah, namun keutamaannya tetap besar dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Melalui puasa Arafah, kita dapat membersihkan diri dari dosa, meningkatkan derajat kita di sisi Allah SWT, dan mempersiapkan diri kita untuk menghadapi hari raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan.