Niat Mandi Wajib Sholat Idul Fitri

jurnal


Niat Mandi Wajib Sholat Idul Fitri

Niat mandi wajib sholat Idul Fitri adalah niat yang diucapkan ketika akan melakukan mandi wajib untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Niat ini diucapkan dalam hati atau lisan, dan berbunyi: “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati lillahi ta’ala”. Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari junub karena Allah Ta’ala”.

Mandi wajib sholat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Mandi wajib ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah menghilangkan hadas besar, mensucikan diri, dan menyegarkan tubuh. Secara historis, mandi wajib sebelum sholat Idul Fitri telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tata cara mandi wajib sholat Idul Fitri, waktu yang tepat untuk melakukannya, dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama mandi wajib.

Niat Mandi Wajib Sholat Idul Fitri

Niat mandi wajib sholat Idul Fitri merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah sholat Idul Fitri. Niat ini merupakan ungkapan kesungguhan hati untuk mensucikan diri dari hadas besar sebelum melaksanakan sholat.

  • Lafal niat: “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati lillahi ta’ala”
  • Hukum: Sunnah muakkadah
  • Waktu: Sebelum sholat Idul Fitri
  • Syarat: Ber hadas besar
  • Rukun: Membasuh seluruh tubuh dengan air
  • Sunnah: Menggunakan sabun
  • Makruh: Mandi di tempat yang najis
  • Hal yang membatalkan: Keluar sesuatu dari qubul atau dubur
  • Hikmah: Membersihkan diri dari hadas besar, mensucikan diri, menyegarkan tubuh

Kesembilan aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk kesatuan dalam pelaksanaan mandi wajib sholat Idul Fitri. Dengan memahami dan memperhatikan aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan mandi wajib dengan baik dan benar, sehingga sholat Idul Fitri yang dilaksanakan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Lafal Niat

Lafal niat di atas merupakan bacaan niat yang diucapkan ketika hendak melaksanakan mandi wajib untuk sholat Idul Fitri. Niat ini merupakan syarat sahnya mandi wajib dan menjadi penentu diterimanya ibadah sholat Idul Fitri. Dalam lafal niat tersebut terkandung beberapa komponen penting, di antaranya:

  • Nawaitul Ghusla: Berniat untuk mandi.
  • Lirof’il Hadatsil Akbari: Menghilangkan hadas besar.
  • Minal Janabati: Karena junub (berhadas besar).
  • Lillahi Ta’ala: Karena Allah SWT.

Setiap komponen dalam lafal niat tersebut memiliki makna dan implikasi tertentu. Misalnya, dengan mengucapkan “Nawaitul Ghusla”, seseorang menyatakan keinginannya untuk bersuci melalui mandi. Ucapan “Lirof’il Hadatsil Akbari” menunjukkan bahwa tujuan mandi adalah untuk menghilangkan hadas besar, seperti hadas yang disebabkan oleh keluarnya air mani atau berhubungan suami istri. Sementara itu, frasa “Minal Janabati” menegaskan bahwa hadas besar yang dimaksud adalah hadas karena junub. Terakhir, ucapan “Lillahi Ta’ala” menjadi penegas bahwa mandi wajib dilakukan karena perintah Allah SWT dan untuk mencari ridha-Nya.

Dengan memahami dan memperhatikan komponen-komponen dalam lafal niat tersebut, umat Islam dapat melaksanakan mandi wajib dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Niat yang tulus dan benar menjadi dasar bagi diterimanya ibadah sholat Idul Fitri, sehingga dapat menjadi sarana untuk meraih keridaan Allah SWT.

Hukum

Dalam ajaran Islam, hukum suatu ibadah dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan, salah satunya adalah sunnah muakkadah. Sunnah muakkadah adalah suatu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, namun tidak wajib. Salah satu ibadah yang termasuk dalam kategori sunnah muakkadah adalah mandi wajib sebelum sholat Idul Fitri.

Hubungan antara hukum sunnah muakkadah dengan niat mandi wajib sholat Idul Fitri sangat erat. Niat merupakan syarat sahnya suatu ibadah, termasuk mandi wajib. Dengan adanya hukum sunnah muakkadah pada mandi wajib sholat Idul Fitri, maka umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Dalam praktiknya, niat mandi wajib sholat Idul Fitri diucapkan sebelum memulai mandi. Lafal niatnya adalah: “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati lillahi ta’ala”. Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari junub karena Allah Ta’ala”. Dengan mengucapkan niat ini, umat Islam menunjukkan kesungguhan hatinya untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

Memahami hukum sunnah muakkadah pada mandi wajib sholat Idul Fitri memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, hal ini dapat meningkatkan kesadaran umat Islam akan pentingnya menjaga kesucian diri sebelum melaksanakan ibadah, khususnya sholat. Kedua, pemahaman ini dapat mendorong umat Islam untuk melaksanakan mandi wajib dengan niat yang benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan demikian, ibadah sholat Idul Fitri yang dilaksanakan menjadi lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Waktu

Aspek waktu dalam niat mandi wajib sholat Idul Fitri memiliki peran penting dalam menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah. Waktu yang tepat untuk melaksanakan mandi wajib ini adalah sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan.

  • Sebelum Subuh: Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu terbaik untuk mandi wajib sholat Idul Fitri adalah sebelum waktu Subuh tiba. Hal ini karena sholat Idul Fitri termasuk ibadah yang disunnahkan untuk dilaksanakan pada waktu pagi hari.
  • Sebelum Khatib Naik Mimbar: Pendapat lain menyatakan bahwa mandi wajib sholat Idul Fitri dapat dilakukan sebelum khatib naik mimbar untuk menyampaikan khutbah. Dengan demikian, jamaah memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri dan mensucikan diri sebelum sholat dilaksanakan.
  • Sebelum Sholat Dimulai: Jika seseorang tidak sempat mandi wajib sebelum waktu Subuh atau sebelum khatib naik mimbar, maka masih diperbolehkan untuk mandi wajib sebelum sholat Idul Fitri dimulai. Namun, sebaiknya diusahakan untuk mandi wajib sebelum memasuki waktu sholat agar lebih afdal.
  • Tidak Sah Setelah Sholat: Perlu diketahui bahwa mandi wajib sholat Idul Fitri tidak sah jika dilakukan setelah sholat dilaksanakan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu yang tepat untuk melaksanakan mandi wajib sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

Dengan memahami berbagai aspek waktu dalam niat mandi wajib sholat Idul Fitri, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri dengan sempurna. Aspek waktu ini menjadi bagian integral dalam pelaksanaan ibadah sholat Idul Fitri yang sesuai dengan tuntunan syariat dan memberikan nilai tambah bagi ibadah tersebut.

Syarat

Syarat utama untuk melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri adalah ber hadas besar. Hadas besar adalah keadaan tidak suci yang mengharuskan seseorang untuk mandi wajib agar dapat melaksanakan ibadah sholat. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait syarat ber hadas besar dalam niat mandi wajib sholat Idul Fitri:

  • Keluar air mani: hadas besar terjadi karena keluarnya air mani, baik karena mimpi basah, jimak, atau sebab lainnya.
  • Berhubungan suami istri: berhubungan suami istri juga menyebabkan hadas besar, baik bagi suami maupun istri.
  • Haid dan nifas: bagi perempuan, haid dan nifas merupakan kondisi yang menyebabkan hadas besar.
  • Mati: hadas besar juga terjadi ketika seseorang meninggal dunia.

Memahami syarat ber hadas besar sangat penting dalam pelaksanaan mandi wajib sholat Idul Fitri. Dengan mengetahui kondisi-kondisi yang menyebabkan hadas besar, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Mandi wajib yang dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan syarat-syaratnya akan menyempurnakan ibadah sholat Idul Fitri dan memberikan ketenangan bagi pelakunya dalam beribadah.

Rukun

Membasuh seluruh tubuh dengan air merupakan rukun utama dalam mandi wajib sholat Idul Fitri. Rukun ini menjadi syarat sahnya mandi wajib dan harus dilakukan dengan sempurna.

  • Menyirami kepala: Menyiram air ke seluruh kepala, termasuk rambut dan kulit kepala, merupakan bagian penting dari membasuh seluruh tubuh.
  • Membasuh wajah: Membasuh wajah, termasuk bagian dalam mulut dan hidung, juga termasuk dalam rukun membasuh seluruh tubuh.
  • Membasuh seluruh badan: Seluruh badan, termasuk bagian lipatan dan sela-sela jari, harus dibasuh dengan air hingga merata.
  • Membasuh kedua kaki: Kedua kaki, termasuk sela-sela jari kaki, juga termasuk bagian yang wajib dibasuh dalam mandi wajib sholat Idul Fitri.

Melaksanakan rukun membasuh seluruh tubuh dengan air dengan benar akan menjadikan mandi wajib sholat Idul Fitri sah dan sempurna. Dengan demikian, sholat Idul Fitri yang dilaksanakan setelahnya juga sah dan diterima oleh Allah SWT.

Sunnah

Dalam konteks niat mandi wajib sholat Idul Fitri, terdapat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan, yaitu menggunakan sabun. Sunnah ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

  • Menghilangkan kotoran: Sabun memiliki fungsi untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menempel pada tubuh. Dengan menggunakan sabun saat mandi wajib, diharapkan seluruh tubuh menjadi lebih bersih dan suci, sehingga siap untuk melaksanakan sholat Idul Fitri.
  • Menghilangkan bau badan: Selain kotoran, sabun juga dapat menghilangkan bau badan yang tidak sedap. Hal ini penting karena bau badan dapat mengganggu kekhusyukan dalam beribadah, terutama saat sholat berjamaah.
  • Menyegarkan tubuh: Aroma sabun yang wangi dapat memberikan efek menyegarkan pada tubuh. Hal ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri.
  • Menjaga kesehatan kulit: Beberapa jenis sabun mengandung bahan-bahan yang dapat menjaga kesehatan kulit, seperti pelembap dan antibakteri. Dengan menggunakan sabun saat mandi wajib, kesehatan kulit dapat terjaga, sehingga tidak mudah terkena iritasi atau masalah kulit lainnya.

Melaksanakan sunnah menggunakan sabun saat mandi wajib sholat Idul Fitri memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah kebersihan tubuh yang lebih optimal, hilangnya bau badan yang tidak sedap, kesegaran tubuh yang meningkat, serta terjaganya kesehatan kulit. Dengan melaksanakan sunnah ini, diharapkan ibadah sholat Idul Fitri dapat dilaksanakan dengan lebih sempurna dan khusyuk.

Makruh

Dalam melaksanakan niat mandi wajib sholat Idul Fitri, terdapat beberapa hal yang disunnahkan dan dimakruhkan untuk dilakukan. Salah satu hal yang dimakruhkan adalah mandi di tempat yang najis. Hal ini dikhawatirkan dapat mengurangi kesucian dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri.

  • Tempat buang air: Makruh mandi di tempat yang biasa digunakan untuk buang air, seperti kamar mandi yang terdapat toilet atau saluran pembuangan air kotor.
  • Tempat sampah: Makruh mandi di tempat yang terdapat banyak sampah atau kotoran, karena dapat mengotori air dan mengurangi kesuciannya.
  • Air yang tidak mengalir: Makruh mandi di air yang tidak mengalir, seperti air di bak mandi atau kolam renang yang tidak ada saluran pembuangannya. Hal ini dikhawatirkan air tersebut menjadi keruh dan kotor.
  • Tempat najis lainnya: Makruh mandi di tempat yang terdapat najis, seperti darah, kotoran hewan, atau bangkai. Hal ini dikhawatirkan najis tersebut dapat menempel pada tubuh dan membatalkan wudhu.

Dengan menghindari hal-hal yang dimakruhkan, diharapkan mandi wajib sholat Idul Fitri dapat dilaksanakan dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan menjadikan sholat Idul Fitri yang dilaksanakan lebih afdal dan diterima oleh Allah SWT.

Hal yang Membatalkan

Mandi wajib sholat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang disunnahkan dalam ajaran Islam. Salah satu syarat sahnya mandi wajib adalah tidak adanya hadas besar, seperti keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur. Hal ini dikarenakan hadas besar dapat membatalkan wudhu dan menghalangi seseorang untuk melaksanakan sholat.

Contoh nyata dari hal yang membatalkan mandi wajib sholat Idul Fitri adalah keluarnya air mani, baik karena mimpi basah maupun karena berhubungan suami istri. Selain itu, keluarnya darah haid atau nifas pada perempuan juga termasuk hadas besar yang mengharuskan seseorang untuk mandi wajib.

Memahami hal-hal yang membatalkan mandi wajib sholat Idul Fitri sangat penting agar seseorang dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah tersebut. Dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan wudhu, seperti keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, maka seseorang dapat memastikan bahwa mandi wajib yang dilakukannya sah dan sempurna, sehingga sholat Idul Fitri yang dilaksanakan juga menjadi lebih afdal.

Hikmah

Niat mandi wajib sholat Idul Fitri tidak hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban ritual, tetapi juga memiliki hikmah atau manfaat yang besar bagi pelakunya. Hikmah tersebut meliputi:

  • Membersihkan diri dari hadas besar:
    Mandi wajib berfungsi untuk menghilangkan hadas besar, yaitu hadas yang disebabkan oleh keluarnya air mani, berhubungan suami istri, haid, nifas, dan kematian. Dengan mandi wajib, hadas besar tersebut dapat hilang sehingga seseorang menjadi suci dan layak untuk melaksanakan sholat.
  • Mensucikan diri:
    Mandi wajib juga memiliki makna pensucian diri secara lahir dan batin. Melalui mandi wajib, seseorang diharapkan dapat membersihkan diri dari segala kotoran dan noda, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Dengan mensucikan diri, seseorang menjadi lebih siap untuk menghadap Allah SWT dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri.
  • Menyegarkan tubuh:
    Selain memiliki makna spiritual, mandi wajib juga memiliki manfaat fisik, yaitu menyegarkan tubuh. Air yang digunakan untuk mandi wajib dapat membantu menghilangkan rasa lelah, penat, dan kotoran yang menempel di tubuh. Dengan tubuh yang segar, seseorang dapat melaksanakan sholat Idul Fitri dengan lebih khusyuk dan nyaman.

Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri dengan penuh kesadaran dan kesungguhan. Dengan demikian, ibadah sholat Idul Fitri yang dilaksanakan akan lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Niat Mandi Wajib Sholat Idul Fitri

Bagian ini berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban seputar niat mandi wajib sholat Idul Fitri, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam dan menjawab pertanyaan umum yang mungkin muncul di benak pembaca.

Pertanyaan 1: Apa itu niat mandi wajib sholat Idul Fitri?

Niat mandi wajib sholat Idul Fitri adalah ungkapan keinginan dan tujuan untuk bersuci dari hadas besar dengan mandi, sebagai persiapan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri.

Pertanyaan 2: Bagaimana lafal niat mandi wajib sholat Idul Fitri?

Lafal niat mandi wajib sholat Idul Fitri adalah “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati lillahi ta’ala”, yang artinya “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari junub karena Allah Ta’ala”.

Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri?

Waktu yang tepat untuk melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri adalah sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, baik sebelum waktu Subuh atau sebelum khatib naik mimbar untuk menyampaikan khutbah.

Pertanyaan 4: Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri?

Syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri adalah ber hadas besar, yaitu hadas yang disebabkan oleh keluarnya air mani, berhubungan suami istri, haid, nifas, atau kematian.

Pertanyaan 5: Apa saja sunnah yang dianjurkan dalam melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri?

Sunnah yang dianjurkan dalam melaksanakan mandi wajib sholat Idul Fitri adalah menggunakan sabun, karena sabun dapat membantu menghilangkan kotoran dan bau badan, sehingga tubuh menjadi lebih bersih dan suci.

Pertanyaan 6: Apa saja hal yang dapat membatalkan mandi wajib sholat Idul Fitri?

Hal yang dapat membatalkan mandi wajib sholat Idul Fitri adalah keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, seperti air mani, darah haid, atau nifas.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban di atas, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang niat mandi wajib sholat Idul Fitri, sehingga dapat melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri dengan sempurna dan lebih bermakna.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaan mandi wajib sholat Idul Fitri, termasuk rukun, syarat, dan sunnah-sunnahnya.

Tips Melaksanakan Niat Mandi Wajib Sholat Idul Fitri

Niat mandi wajib sholat Idul Fitri menjadi aspek penting dalam mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri. Untuk memastikan niat tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat diperhatikan:

Tip 1: Pahami Lafadz Niat dengan Benar

Hafalkan lafadz niat mandi wajib sholat Idul Fitri, yaitu “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati lillahi ta’ala”. Pahami juga artinya, yaitu “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari junub karena Allah Ta’ala”.

Tip 2: Pastikan Berhadas Besar

Mandi wajib hanya dilakukan ketika seseorang dalam keadaan hadas besar, seperti setelah keluar air mani, berhubungan suami istri, atau haid. Pastikan untuk mandi wajib jika salah satu kondisi tersebut terpenuhi.

Tip 3: Pilih Waktu yang Tepat

Waktu yang tepat untuk mandi wajib sholat Idul Fitri adalah sebelum melaksanakan sholat, baik sebelum waktu Subuh atau sebelum khatib naik mimbar. Hindari menunda mandi wajib hingga setelah sholat dilaksanakan.

Tip 4: Siapkan Air dan Sabun

Siapkan air bersih secukupnya dan sabun untuk mandi. Penggunaan sabun dianjurkan karena dapat membantu menghilangkan kotoran dan bau badan, sehingga tubuh menjadi lebih bersih dan suci.

Tip 5: Basuh Seluruh Tubuh

Saat mandi wajib, pastikan untuk membasuh seluruh tubuh, termasuk kepala, wajah, badan, dan kedua kaki. Jangan lupa juga untuk membersihkan bagian lipatan dan sela-sela jari.

Tip 6: Hindari Mandi di Tempat Najis

Hindari mandi di tempat yang najis, seperti kamar mandi yang terdapat toilet atau saluran pembuangan air kotor. Pilih tempat yang bersih dan suci untuk melaksanakan mandi wajib.

Tip 7: Konsentrasi dan Niat Tulus

Saat melaksanakan mandi wajib, konsentrasikan diri dan niatkan dengan tulus untuk mensucikan diri dari hadas besar. Hindari melakukan hal-hal yang dapat membatalkan wudhu, seperti berbicara kotor atau bercanda.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan niat mandi wajib sholat Idul Fitri dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Dengan demikian, ibadah sholat Idul Fitri yang dilakukan menjadi lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Tips-tips yang telah dibahas merupakan bagian penting dalam pelaksanaan niat mandi wajib sholat Idul Fitri. Dengan memahami dan melaksanakan tips-tips tersebut, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menyambut hari raya Idul Fitri dan melaksanakan ibadah sholat dengan khusyuk dan penuh kekhusan.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang “niat mandi wajib sholat idul fitri”. Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan antara lain:

  1. Niat mandi wajib sholat idul fitri merupakan ungkapan keinginan untuk bersuci dari hadas besar dengan mandi, sebagai persiapan untuk melaksanakan sholat idul fitri. Niat ini diucapkan dengan lafadz “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari minal janabati lillahi ta’ala”.
  2. Mandi wajib sholat idul fitri hukumnya sunnah muakkadah, dianjurkan untuk dilakukan sebelum melaksanakan sholat idul fitri, dan merupakan syarat sah sholat idul fitri.
  3. Melaksanakan niat mandi wajib sholat idul fitri dengan benar akan memberikan manfaat, diantaranya membersihkan diri dari hadas besar, mensucikan diri, menyegarkan tubuh, dan melengkapi kesempurnaan ibadah sholat idul fitri.

Memahami dan melaksanakan niat mandi wajib sholat idul fitri dengan baik merupakan bagian penting dalam mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya Idul Fitri dan melaksanakan ibadah sholat dengan khusyuk dan penuh kekhusan. Dengan demikian, ibadah yang kita lakukan akan lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru