Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah karya seni rupa yang menggambarkan suasana dan tradisi perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sketsa ini dapat berupa gambar orang-orang yang sedang sholat Id, berkumpul bersama keluarga, atau menikmati makanan khas lebaran.
Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri memiliki banyak manfaat. Selain dapat menjadi pengingat akan momen-momen indah saat lebaran, sketsa ini juga dapat menjadi sarana edukasi tentang budaya dan tradisi Indonesia. Selain itu, sketsa ini juga dapat menjadi inspirasi bagi para seniman untuk menciptakan karya seni yang lebih besar.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Salah satu perkembangan penting dalam sejarah sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri adalah penggunaan media digital. Dahulu, sketsa ini hanya dapat dibuat dengan menggunakan pensil, arang, atau cat. Namun, dengan kemajuan teknologi, kini sketsa ini dapat dibuat dengan menggunakan berbagai perangkat lunak komputer, seperti Adobe Photoshop dan Corel Draw.
Sketsa Gambar Hari Raya Idul Fitri
Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah karya seni rupa yang penting karena dapat mengabadikan momen-momen indah saat lebaran, menjadi sarana edukasi tentang budaya dan tradisi Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi para seniman.
- Tema
- Simbol
- Teknik
- Media
- Gaya
- Komposisi
- Ekspresi
- Makna
- Nilai
- Fungsi
Tema sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri biasanya berkisar pada suka cita dan kebersamaan. Simbol-simbol yang sering digunakan antara lain ketupat, lontong, dan masjid. Teknik pembuatannya dapat berupa manual (menggunakan pensil, arang, atau cat) atau digital (menggunakan perangkat lunak komputer). Media yang digunakan dapat berupa kertas, kanvas, atau perangkat elektronik. Gaya sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat bervariasi, mulai dari realis hingga abstrak. Komposisi gambar harus memperhatikan keseimbangan dan kesatuan. Ekspresi yang ingin disampaikan biasanya adalah kebahagiaan dan kegembiraan. Makna yang terkandung dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat berupa ungkapan syukur, harapan, dan doa. Nilai yang terkandung antara lain nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan keislaman. Fungsi sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat sebagai pengingat, edukasi, atau inspirasi.
Tema
Tema merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Tema menjadi dasar bagi seniman dalam menentukan objek, simbol, dan suasana yang akan digambarkan. Tema yang dipilih biasanya berkaitan erat dengan makna dan nilai-nilai yang ingin disampaikan melalui sketsa gambar tersebut.
Tema yang sering diangkat dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri antara lain:
- Kebersamaan keluarga
- Suasana sholat Id
- Tradisi halal bihalal
- Permintaan maaf
- Silaturahmi
Pemilihan tema yang tepat akan membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri menjadi lebih bermakna dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman. Selain itu, tema juga dapat menjadi acuan bagi seniman dalam menentukan teknik, gaya, dan komposisi gambar yang sesuai.
Simbol
Simbol merupakan salah satu aspek penting dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Simbol dapat digunakan untuk mewakili suatu objek, konsep, atau nilai tertentu yang ingin disampaikan oleh seniman. Penggunaan simbol dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat membuat gambar tersebut menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
- Ketupat
Ketupat merupakan salah satu simbol yang paling umum digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Ketupat melambangkan kebersamaan dan persaudaraan, karena bentuknya yang saling bertautan. Selain itu, ketupat juga melambangkan kemakmuran dan rezeki, karena bentuknya yang menyerupai bulir padi. - Lontong
Lontong merupakan simbol lainnya yang sering digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Lontong melambangkan kesederhanaan dan kebersahajaan, karena merupakan makanan yang mudah dibuat dan disukai oleh semua kalangan masyarakat. - Masjid
Masjid merupakan simbol yang mewakili tempat ibadah umat Islam. Dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, masjid sering digambarkan sebagai latar belakang atau sebagai objek utama. Masjid melambangkan ketaatan dan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT. - Takbir
Takbir merupakan simbol yang mewakili ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan oleh umat Islam pada saat Hari Raya Idul Fitri. Takbir melambangkan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, takbir sering dituliskan dalam bentuk kaligrafi atau digambarkan sebagai simbol yang menyertai gambar orang-orang yang sedang bertakbir.
Selain keempat simbol tersebut, masih banyak simbol lainnya yang dapat digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, seperti sarung, peci, songkok, dan sebagainya. Pemilihan simbol yang tepat akan membuat sketsa gambar tersebut menjadi lebih bermakna dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman kepada masyarakat luas.
Teknik
Teknik merupakan salah satu aspek penting dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Teknik yang digunakan akan mempengaruhi hasil akhir gambar, baik dari segi estetika maupun makna yang ingin disampaikan. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan dalam membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, antara lain:
- Teknik kering
Teknik kering menggunakan alat gambar seperti pensil, arang, atau pastel. Teknik ini menghasilkan gambar dengan garis-garis yang tegas dan tekstur yang kasar. - Teknik basah
Teknik basah menggunakan alat gambar seperti cat air, tinta, atau spidol. Teknik ini menghasilkan gambar dengan warna-warna yang lebih lembut dan gradasi yang lebih halus. - Teknik campuran
Teknik campuran merupakan kombinasi dari teknik kering dan basah. Teknik ini menghasilkan gambar yang lebih kaya warna dan tekstur.
Pemilihan teknik yang tepat akan tergantung pada gaya dan tujuan seniman. Misalnya, jika seniman ingin membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dengan kesan yang lebih tradisional, maka teknik kering dapat menjadi pilihan yang tepat. Sementara itu, jika seniman ingin membuat sketsa gambar dengan warna-warna yang lebih cerah dan ekspresif, maka teknik basah dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
Dengan menguasai berbagai teknik, seniman dapat mengekspresikan ide dan perasaan mereka dengan lebih baik melalui sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Teknik yang tepat akan membuat sketsa gambar menjadi lebih bermakna dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman kepada masyarakat luas.
Media
Media memiliki peran penting dalam perkembangan dan penyebaran sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Melalui media, sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat dipublikasikan dan dibagikan kepada masyarakat luas. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengapresiasi karya seni tersebut, sekaligus mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Salah satu contoh nyata peran media dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri adalah melalui pameran seni. Pameran seni menyediakan ruang bagi para seniman untuk menampilkan karya-karya mereka, termasuk sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Melalui pameran seni, masyarakat dapat melihat langsung karya-karya tersebut, berinteraksi dengan seniman, dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Selain pameran seni, media sosial juga menjadi wadah yang efektif untuk menyebarkan sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Melalui media sosial, seniman dapat berbagi karya mereka dengan mudah dan cepat kepada masyarakat luas. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk menikmati sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri kapan saja dan di mana saja.
Dengan demikian, media memiliki peran penting dalam perkembangan dan penyebaran sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Melalui media, sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat dipublikasikan, dibagikan, dan diapresiasi oleh masyarakat luas. Hal ini berkontribusi pada pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi Indonesia.
Gaya
Gaya merupakan salah satu aspek penting dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Gaya menentukan karakteristik visual dan kesan yang ingin disampaikan oleh seniman melalui karya mereka. Ada berbagai gaya yang dapat digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, antara lain:
- Gaya Realis
Gaya realis berusaha menggambarkan objek atau suasana secara detail dan akurat, sehingga tampak seperti nyata. Dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, gaya realis sering digunakan untuk menggambarkan suasana sholat Id, silaturahmi keluarga, atau tradisi halal bihalal.
- Gaya Impresionis
Gaya impresionis lebih menekankan pada kesan dan perasaan seniman terhadap objek atau suasana yang digambar. Dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, gaya impresionis sering digunakan untuk menggambarkan kerumunan orang di masjid, kebahagiaan anak-anak saat menerima THR, atau suasana meriah saat bermaaf-maafan.
- Gaya Ekspresionis
Gaya ekspresionis mengekspresikan emosi dan pikiran seniman secara bebas dan spontan. Dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, gaya ekspresionis sering digunakan untuk menggambarkan kegembiraan, harapan, atau bahkan kesedihan yang dirasakan oleh seniman saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.
- Gaya Abstrak
Gaya abstrak tidak menggambarkan objek atau suasana secara langsung, melainkan menggunakan bentuk, warna, dan garis untuk mengekspresikan ide dan perasaan seniman. Dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, gaya abstrak sering digunakan untuk menggambarkan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri, seperti kebersamaan, ketaatan, dan pengampunan.
Pemilihan gaya yang tepat akan tergantung pada tujuan dan ekspresi yang ingin disampaikan oleh seniman. Gaya yang tepat akan membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri menjadi lebih bermakna dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman kepada masyarakat luas.
Komposisi
Komposisi merupakan salah satu aspek penting dalam sketsa gambar hari raya Idul Fitri. Komposisi menentukan penataan dan pengaturan elemen-elemen gambar, sehingga menghasilkan karya yang harmonis dan bermakna.
- Keseimbangan
Keseimbangan dalam komposisi gambar terbagi menjadi dua jenis, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangan simetris membuat gambar terlihat seimbang dan tenang, sementara keseimbangan asimetris menciptakan kesan yang lebih dinamis dan menarik.
- Kesatuan
Kesatuan dalam komposisi gambar tercipta ketika semua elemen gambar saling terkait dan mendukung satu sama lain. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan warna, bentuk, dan garis yang selaras.
- Penekanan
Penekanan dalam komposisi gambar digunakan untuk mengarahkan perhatian penonton ke bagian tertentu dari gambar. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan kontras, warna, atau ukuran.
- Ruang Negatif
Ruang negatif merupakan area kosong di sekitar dan di antara objek dalam gambar. Ruang negatif yang digunakan dengan baik dapat menciptakan kedalaman, kontras, dan dinamika dalam komposisi gambar.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip komposisi, seniman dapat menciptakan sketsa gambar hari raya Idul Fitri yang menarik, bermakna, dan berkesan.
Ekspresi
Dalam sketsa gambar hari raya Idul Fitri, ekspresi memegang peranan penting dalam menyampaikan makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman. Ekspresi dapat diwujudkan melalui berbagai elemen visual, seperti garis, bentuk, warna, dan komposisi.
Ekspresi dalam sketsa gambar hari raya Idul Fitri dapat berupa ekspresi sukacita, kebersamaan, kehangatan, atau bahkan kesedihan. Seniman dapat mengekspresikan perasaan tersebut melalui cara mereka menggambarkan objek, suasana, atau simbol-simbol yang terkait dengan hari raya Idul Fitri. Misalnya, ekspresi sukacita dapat diwujudkan melalui garis-garis yang mengalir dan warna-warna cerah, sementara ekspresi kesedihan dapat diwujudkan melalui garis-garis yang patah-patah dan warna-warna yang gelap.
Kemampuan seniman dalam mengekspresikan emosi dan perasaan melalui sketsa gambar hari raya Idul Fitri dapat menciptakan hubungan yang kuat dengan penonton. Penonton dapat merasakan dan memahami makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman, sehingga sketsa gambar tersebut menjadi lebih bermakna dan berkesan.
Makna
Dalam konteks sketsa gambar hari raya Idul Fitri, makna memegang peranan penting dalam menentukan nilai dan kualitas sebuah karya. Makna merupakan pesan atau nilai yang ingin disampaikan oleh seniman melalui sketsanya. Makna dapat berupa nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya, atau bahkan pesan pribadi seniman.
Makna dalam sketsa gambar hari raya Idul Fitri dapat diwujudkan melalui berbagai elemen visual, seperti simbol-simbol, objek, dan komposisi. Misalnya, simbol bulan sabit dan bintang dapat mewakili nilai keagamaan, sementara gambar orang-orang yang bersilaturahmi dapat mewakili nilai sosial. Seniman dapat menggabungkan berbagai elemen visual untuk menciptakan makna yang kompleks dan bermakna.
Kehadiran makna dalam sketsa gambar hari raya Idul Fitri menjadikannya lebih dari sekadar gambar biasa. Sketsa tersebut menjadi sebuah media ekspresi dan komunikasi yang dapat menyentuh hati dan pikiran penonton. Makna yang terkandung dalam sketsa dapat menginspirasi, menggugah emosi, dan mempererat hubungan antara seniman dan penonton.
Nilai
Dalam konteks sketsa gambar hari raya Idul Fitri, nilai merujuk pada prinsip-prinsip moral, etika, dan budaya yang terkandung dan disampaikan melalui karya seni tersebut. Nilai-nilai ini dapat memberikan makna dan tujuan yang lebih dalam bagi sketsa, melampaui sekadar estetika dan keterampilan teknis.
- Nilai Keagamaan
Sketsa gambar hari raya Idul Fitri sering kali mengandung nilai-nilai keagamaan yang kuat, seperti ketakwaan, kesyukuran, dan pengampunan. Nilai-nilai ini dapat diekspresikan melalui simbol-simbol agama, seperti masjid, bulan sabit, atau ayat-ayat Al-Quran. - Nilai Sosial
Sketsa gambar hari raya Idul Fitri juga dapat menyampaikan nilai-nilai sosial, seperti kebersamaan, silaturahmi, dan saling berbagi. Nilai-nilai ini dapat terlihat dalam penggambaran keluarga yang berkumpul, orang-orang yang saling bermaaf-maafan, atau tradisi berbagi makanan khas lebaran. - Nilai Budaya
Sketsa gambar hari raya Idul Fitri turut melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya yang terkait dengan perayaan Idul Fitri. Nilai-nilai ini dapat meliputi tradisi mudik, penggunaan pakaian tradisional, atau hidangan khas lebaran. Melalui sketsa, nilai-nilai budaya ini dapat terus diwariskan dan diapresiasi oleh generasi mendatang. - Nilai Estetika
Selain nilai-nilai di atas, sketsa gambar hari raya Idul Fitri juga memiliki nilai estetika yang dapat dinikmati oleh penikmat seni. Keseimbangan komposisi, harmoni warna, dan ketepatan garis dapat menciptakan karya seni yang indah dan memikat.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sketsa gambar hari raya Idul Fitri tidak hanya memperkaya makna karya seni itu sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Nilai-nilai ini dapat menginspirasi, mengedukasi, dan mempersatukan orang-orang melalui apresiasi terhadap seni dan budaya.
Fungsi
Dalam konteks sketsa gambar hari raya Idul Fitri, fungsi merujuk pada peran dan tujuan utama dari karya seni tersebut. Fungsi ini dapat memengaruhi pilihan tema, gaya, dan teknik yang digunakan oleh seniman.
Salah satu fungsi utama sketsa gambar hari raya Idul Fitri adalah sebagai media ekspresi dan komunikasi. Melalui sketsa, seniman dapat mengekspresikan perasaan, pengalaman, dan pemikiran mereka tentang hari raya Idul Fitri. Sketsa juga dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan atau nilai-nilai tertentu kepada masyarakat.
Fungsi lain dari sketsa gambar hari raya Idul Fitri adalah sebagai media dokumentasi dan edukasi. Sketsa dapat mengabadikan momen-momen penting dan tradisi yang terkait dengan hari raya Idul Fitri. Selain itu, sketsa juga dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk memperkenalkan budaya dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
Dalam praktiknya, fungsi sketsa gambar hari raya Idul Fitri dapat sangat beragam. Misalnya, sketsa dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk buku atau artikel tentang hari raya Idul Fitri, sebagai desain untuk kartu ucapan atau poster, atau bahkan sebagai karya seni yang dipajang di galeri atau museum.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Sketsa Gambar Hari Raya Idul Fitri
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri:
Pertanyaan 1: Apa itu sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri?
Jawaban: Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri adalah karya seni rupa yang menggambarkan suasana dan tradisi perayaan Hari Raya Idul Fitri, seperti sholat Id, berkumpul bersama keluarga, dan menikmati makanan khas lebaran.
Pertanyaan 2: Apa tujuan pembuatan sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri?
Jawaban: Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat menjadi pengingat akan momen-momen indah saat lebaran, sarana edukasi tentang budaya dan tradisi Indonesia, serta inspirasi bagi para seniman.
Pertanyaan 3: Apa saja tema yang umum digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri?
Jawaban: Tema yang umum digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri antara lain kebersamaan keluarga, suasana sholat Id, tradisi halal bihalal, permintaan maaf, dan silaturahmi.
Pertanyaan 4: Apa saja simbol yang sering digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri?
Jawaban: Simbol yang sering digunakan dalam sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri antara lain ketupat, lontong, masjid, dan takbir.
Pertanyaan 5: Apa saja teknik yang dapat digunakan untuk membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri?
Jawaban: Teknik yang dapat digunakan untuk membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri antara lain teknik kering (pensil, arang, pastel), teknik basah (cat air, tinta, spidol), dan teknik campuran.
Pertanyaan 6: Di mana saja kita dapat menemukan sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri?
Jawaban: Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti pameran seni, museum, galeri, buku, dan media sosial.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri. Keberadaan sketsa ini tidak hanya memperkaya khazanah seni budaya Indonesia, tetapi juga menjadi media yang efektif untuk melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai luhur Hari Raya Idul Fitri.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang aspek-aspek penting dalam pembuatan sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri, seperti tema, simbol, teknik, dan media.
Tips Membuat Sketsa Gambar Hari Raya Idul Fitri
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri yang bermakna dan menarik:
1. Tentukan Tema yang Jelas
Tentukan tema utama yang ingin disampaikan dalam sketsa, seperti kebersamaan keluarga, suasana sholat Id, atau tradisi halal bihalal.
2. Gunakan Simbol yang Relevan
Masukkan simbol-simbol yang berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri, seperti ketupat, lontong, masjid, dan takbir, untuk memperkuat pesan sketsa.
3. Perhatikan Komposisi
Tata letak objek dan elemen gambar dengan baik untuk menciptakan keseimbangan dan kesatuan dalam sketsa.
4. Pilih Teknik yang Sesuai
Pilih teknik gambar yang sesuai dengan gaya dan tujuan sketsa, seperti teknik kering (pensil, arang), teknik basah (cat air), atau teknik campuran.
5. Ekspresikan Emosi
Tuangkan emosi dan perasaan yang ingin disampaikan melalui garis, bentuk, dan warna dalam sketsa.
Dengan mengikuti tips tersebut, Anda dapat membuat sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri yang bermakna, menarik, dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
Tips-tips tersebut tidak hanya akan membantu Anda menghasilkan sketsa yang lebih berkualitas, tetapi juga mendorong Anda untuk mengeksplorasi makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Kesimpulan
Sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri tidak hanya sekadar karya seni, tetapi juga memiliki makna dan nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya. Sketsa-sketsa ini dapat menjadi pengingat akan momen-momen indah saat lebaran, sarana edukasi tentang budaya dan tradisi Indonesia, serta inspirasi bagi para seniman. Melalui sketsa, kita dapat mengekspresikan kegembiraan, kebersamaan, dan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Beberapa poin utama yang saling terkait dalam pembuatan sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri adalah pemilihan tema, penggunaan simbol, dan teknik menggambar. Tema yang jelas akan memberikan arah bagi sketsa, sementara simbol-simbol yang relevan akan memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, pemilihan teknik yang tepat akan menentukan gaya dan kualitas akhir sketsa. Dengan menguasai aspek-aspek tersebut, seniman dapat menciptakan sketsa yang bermakna dan menarik.
Keberadaan sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri menjadi bukti kekayaan budaya dan tradisi Indonesia. Sketsa-sketsa ini tidak hanya memperkaya khazanah seni rupa, tetapi juga menjadi media yang efektif untuk melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai luhur Hari Raya Idul Fitri. Mari kita terus apresiasi dan lestarikan seni dan budaya Indonesia, salah satunya melalui sketsa gambar Hari Raya Idul Fitri.