Diwajibkan Atas Kamu Berpuasa

jurnal


Diwajibkan Atas Kamu Berpuasa

“Diwajibkan atas kamu berpuasa” merupakan perintah untuk melaksanakan ibadah puasa yang diwajibkan kepada umat Islam. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Ibadah puasa memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk melatih kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama. Selain itu, puasa juga berdampak positif bagi kesehatan, seperti membuang racun dari dalam tubuh dan meningkatkan fungsi organ tubuh.

Dalam sejarah Islam, perintah puasa pertama kali diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah. Awalnya, puasa diwajibkan selama tiga hari dalam sebulan. Kemudian, pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah, puasa diwajibkan selama sebulan penuh.

diwajibkan atas kamu berpuasa

Kewajiban berpuasa bagi umat Islam memiliki berbagai aspek penting yang perlu dipahami. Aspek-aspek ini mencakup perintah, waktu, syarat, rukun, sunnah, hal-hal yang membatalkan, hikmah, manfaat, sejarah, dan hukum.

  • Perintah
  • Waktu
  • Syarat
  • Rukun
  • Sunnah
  • Hal-hal yang membatalkan
  • Hikmah
  • Manfaat
  • Sejarah
  • Hukum

Memahami aspek-aspek ini sangat penting agar ibadah puasa dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan memahami perintah puasanya, umat Islam mengetahui kewajiban mereka untuk melaksanakannya. Mengetahui waktu puasanya membuat mereka dapat mempersiapkan diri dan melaksanakannya pada waktu yang tepat. Memahami syarat, rukun, dan sunnah puasanya membantu mereka melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna. Mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa membuat mereka dapat menjaga puasanya agar tetap sah. Memahami hikmah dan manfaat puasanya meningkatkan motivasi mereka untuk melaksanakannya. Mengetahui sejarah puasanya memberikan mereka pemahaman tentang perkembangan ibadah puasa dalam Islam. Sementara itu, memahami hukum puasanya membuat mereka mengetahui konsekuensi dari meninggalkan atau melanggar kewajiban puasa.

Perintah

Perintah puasa merupakan aspek penting dalam kewajiban berpuasa bagi umat Islam. Perintah ini memiliki beberapa komponen yang saling terkait dan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kewajiban puasa.

  • Sumber Perintah
    Perintah puasa bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang merupakan dasar hukum dalam Islam.
  • Isi Perintah
    Isi perintah puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
  • Waktu Perintah
    Waktu perintah puasa adalah pada bulan Ramadhan, yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam.
  • Sanksi Perintah
    Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan perintah puasa tanpa alasan yang dibenarkan, maka akan mendapatkan sanksi atau hukuman di akhirat.

Memahami perintah puasa secara komprehensif sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan mengetahui sumber, isi, waktu, dan sanksi perintah puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan ketaatan.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam kewajiban berpuasa bagi umat Islam. Waktu puasa meliputi waktu mulai, waktu berakhir, dan waktu-waktu yang dibolehkan untuk tidak berpuasa.

  • Awal Puasa

    Puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Terbit fajar ditandai dengan munculnya cahaya putih di ufuk timur.

  • Akhir Puasa

    Puasa berakhir saat terbenam matahari. Terbenam matahari ditandai dengan hilangnya cahaya merah di ufuk barat.

  • Waktu Tidak Berpuasa

    Umat Islam diperbolehkan tidak berpuasa pada waktu-waktu tertentu, seperti saat sakit, bepergian jauh, dan menyusui. Namun, bagi yang tidak berpuasa karena alasan tertentu, wajib mengganti puasanya di hari lain.

Memahami waktu puasa dengan benar sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan mengetahui waktu mulai, waktu berakhir, dan waktu-waktu yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan tepat waktu dan sesuai dengan kemampuannya.

Syarat

Syarat merupakan aspek penting dalam kewajiban berpuasa bagi umat Islam. Syarat adalah ketentuan atau kondisi yang harus dipenuhi agar puasa seseorang dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Islam

    Syarat pertama adalah beragama Islam. Hanya orang Islam yang diwajibkan berpuasa. Orang non-Islam tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa.

  • Baligh

    Syarat kedua adalah baligh atau sudah mencapai usia dewasa. Batasan usia baligh bagi laki-laki adalah ketika sudah keluar air mani, sedangkan bagi perempuan adalah ketika sudah mengalami menstruasi.

  • Berakal

    Syarat ketiga adalah berakal. Orang gila atau orang yang tidak berakal tidak diwajibkan berpuasa.

  • Mampu

    Syarat keempat adalah mampu. Orang yang sakit, sedang dalam perjalanan jauh, atau menyusui diperbolehkan tidak berpuasa. Namun, mereka wajib mengganti puasanya di hari lain.

Dengan memahami syarat-syarat puasa, umat Islam dapat memastikan bahwa puasa yang mereka lakukan sesuai dengan ketentuan syariat dan diterima oleh Allah SWT.

Rukun

Rukun puasa merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar puasa seseorang dianggap sah. Terdapat empat rukun puasa, yaitu niat, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, menahan diri dari makan dan minum, dan melaksanakan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Niat

    Niat adalah syarat pertama yang harus dipenuhi dalam puasa. Niat puasa harus dilakukan pada malam hari sebelum puasa dilaksanakan. Niat puasa dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat niat puasa atau dengan membulatkan tekad di dalam hati untuk berpuasa.

  • Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa

    Puasa dapat batal karena beberapa hal, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan muntah dengan sengaja. Oleh karena itu, umat Islam harus menahan diri dari hal-hal tersebut selama berpuasa.

  • Menahan Diri dari Makan dan Minum

    Salah satu rukun puasa adalah menahan diri dari makan dan minum. Puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama berpuasa, umat Islam tidak diperbolehkan makan atau minum apa pun.

  • Melaksanakan Puasa dari Terbit Fajar hingga Terbenam Matahari

    Puasa harus dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Terbit fajar ditandai dengan munculnya cahaya putih di ufuk timur, sedangkan terbenam matahari ditandai dengan hilangnya cahaya merah di ufuk barat.

Dengan melaksanakan keempat rukun puasa ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Rukun puasa menjadi dasar dalam pelaksanaan puasa dan menjadi syarat utama agar puasa seseorang dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT.

Sunnah

Sunnah dalam konteks “diwajibkan atas kamu berpuasa” merujuk pada amalan-amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan ibadah puasa. Meskipun tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk melaksanakan sunnah puasa agar ibadah puasa menjadi lebih sempurna dan bernilai pahala yang lebih besar.

  • Sahur

    Sahur adalah makan sahur sebelum melaksanakan puasa. Sahur disunnahkan karena dapat memberikan energi untuk menjalankan aktivitas selama berpuasa.

  • Berbuka Segera

    Berbuka puasa segera setelah matahari terbenam adalah sunnah yang dianjurkan. Berbuka puasa segera dapat mencegah rasa lapar dan dahaga yang berlebihan.

  • Membaca Doa

    Membaca doa saat berbuka puasa dan sahur juga disunnahkan. Doa-doa tersebut berisi permohonan kepada Allah agar puasa yang dijalankan diterima dan diberikan keberkahan.

  • Itikaf

    Itikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Itikaf merupakan sunnah yang sangat dianjurkan karena dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah puasa, umat Islam dapat memaksimalkan ibadah puasanya dan memperoleh pahala yang lebih besar. Sunnah puasa menjadi pelengkap kewajiban puasa, sehingga ibadah puasa menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Hal-hal yang membatalkan

Dalam ibadah puasa, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkannya. Hal-hal tersebut perlu diketahui dan dihindari agar puasa yang dijalankan tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Makan dan Minum

    Makan dan minum merupakan hal yang paling jelas dapat membatalkan puasa. Makan dan minum dalam bentuk apa pun, termasuk mengunyah permen karet, akan membatalkan puasa.

  • Merokok

    Merokok juga dapat membatalkan puasa. Asap rokok yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dianggap sebagai masuknya sesuatu dari luar ke dalam tubuh, sehingga dapat membatalkan puasa.

  • Berhubungan Seksual

    Berhubungan seksual merupakan salah satu hal yang membatalkan puasa. Berhubungan seksual baik yang dilakukan dengan pasangan yang sah maupun tidak, dapat membatalkan puasa.

  • Muntah dengan Sengaja

    Muntah dengan sengaja juga dapat membatalkan puasa. Muntah yang tidak disengaja, seperti muntah karena sakit, tidak membatalkan puasa.

Selain hal-hal di atas, ada juga beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, seperti keluarnya air mani, haid, dan nifas. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk mengetahui dan menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa agar ibadah puasa yang dijalankan dapat diterima oleh Allah SWT.

Hikmah

Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah puasa yang diwajibkan atas umat Islam. Hikmah adalah kebijaksanaan atau manfaat yang terkandung dalam suatu perintah atau larangan. Dalam konteks puasa, hikmah memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan ketaatan.

Hikmah puasa sangat beragam, mulai dari manfaat kesehatan hingga manfaat spiritual. Dari segi kesehatan, puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun, menurunkan berat badan, dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Selain itu, puasa juga dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama. Dari segi spiritual, puasa dapat meningkatkan ketakwaan, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan menjadi sarana untuk introspeksi diri.

Salah satu hikmah puasa yang sangat penting adalah sebagai bentuk latihan pengendalian diri. Melalui puasa, umat Islam belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan yang berlebihan. Hal ini tidak hanya berdampak positif pada ibadah puasa itu sendiri, tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya. Orang yang terbiasa berpuasa akan lebih mudah mengendalikan diri dari perbuatan yang dilarang dan lebih mampu mengambil keputusan yang bijaksana.

Memahami hikmah puasa sangat penting bagi umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan mengetahui manfaat dan kebijaksanaan yang terkandung dalam puasa, umat Islam akan lebih termotivasi untuk menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya dan memperoleh manfaat yang optimal daripadanya.

Manfaat

Manfaat merupakan aspek penting yang menjadi alasan mengapa “diwajibkan atas kamu berpuasa” diperintahkan dalam Islam. Manfaat puasa sangat beragam, baik dari segi kesehatan maupun spiritual. Dari segi kesehatan, puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun, menurunkan berat badan, dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Sementara dari segi spiritual, puasa dapat meningkatkan ketakwaan, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan menjadi sarana untuk introspeksi diri.

Manfaat puasa sangat erat kaitannya dengan tujuan utama ibadah puasa itu sendiri, yaitu untuk membentuk pribadi muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia. Puasa melatih kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama. Orang yang terbiasa berpuasa akan lebih mudah mengendalikan hawa nafsu dan keinginan yang berlebihan. Hal ini tidak hanya berdampak positif pada ibadah puasa itu sendiri, tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya. Orang yang terbiasa berpuasa akan lebih mampu mengambil keputusan yang bijaksana, menghindari perbuatan yang dilarang, dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Dalam kehidupan nyata, manfaat puasa dapat dirasakan oleh banyak orang. Misalnya, banyak orang yang mengalami penurunan berat badan dan perbaikan kesehatan setelah menjalankan ibadah puasa. Selain itu, banyak juga orang yang merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan lebih bersyukur setelah berpuasa. Pengalaman-pengalaman positif inilah yang membuat banyak umat Islam termotivasi untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Memahami manfaat puasa sangat penting bagi umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan mengetahui manfaat dan hikmah yang terkandung dalam puasa, umat Islam akan lebih termotivasi untuk menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya dan memperoleh manfaat yang optimal daripadanya.

Sejarah

Sejarah memiliki hubungan yang sangat erat dengan perintah “diwajibkan atas kamu berpuasa”. Perintah puasa pertama kali diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah. Awalnya, puasa diwajibkan selama tiga hari dalam sebulan. Kemudian, pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah, puasa diwajibkan selama sebulan penuh.

Peristiwa bersejarah ini menjadi titik awal kewajiban berpuasa bagi umat Islam. Sejak saat itu, puasa menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Sejarah penurunan perintah puasa ini menjadi bukti nyata bahwa puasa merupakan ibadah yang telah diperintahkan sejak zaman dahulu dan memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.

Memahami sejarah puasa sangat penting bagi umat Islam karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan tujuan puasa. Dengan mengetahui sejarahnya, umat Islam dapat lebih menghargai dan menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Selain itu, sejarah puasa juga dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus melestarikan tradisi dan ajaran Islam yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya.

Dalam praktiknya, sejarah puasa juga memiliki beberapa implikasi. Misalnya, sejarah penurunan perintah puasa menjadi dasar bagi penetapan waktu pelaksanaan puasa, yaitu pada bulan Ramadhan. Selain itu, sejarah puasa juga menjadi dasar bagi pengembangan berbagai tradisi dan kebiasaan yang berkaitan dengan puasa, seperti tradisi sahur dan berbuka puasa bersama.

Hukum

Hukum memiliki hubungan yang sangat erat dengan perintah “diwajibkan atas kamu berpuasa”. Hukum secara bahasa berarti aturan atau ketentuan. Dalam konteks ini, hukum merujuk pada kewajiban atau keharusan melaksanakan ibadah puasa bagi umat Islam. Kewajiban berpuasa ini ditetapkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang merupakan sumber hukum dalam Islam.

Hukum puasa merupakan salah satu hukum yang sangat penting dalam Islam. Hal ini karena puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Hukum puasa juga termasuk dalam kategori hukum syariat yang bersifat mengikat dan tidak dapat diubah. Artinya, setiap muslim wajib melaksanakan puasa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.

Dalam praktiknya, hukum puasa memiliki beberapa konsekuensi. Misalnya, bagi umat Islam yang tidak melaksanakan puasa tanpa alasan yang dibenarkan, maka akan mendapatkan sanksi atau hukuman di akhirat. Selain itu, hukum puasa juga menjadi dasar bagi penetapan berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan puasa di berbagai negara mayoritas muslim.

Memahami hukum puasa sangat penting bagi umat Islam karena dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kewajiban dan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan ibadah puasa. Dengan memahami hukum puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang “diwajibkan atas kamu berpuasa”

Bagian ini menyajikan beberapa pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya seputar perintah “diwajibkan atas kamu berpuasa”. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengantisipasi pertanyaan pembaca dan memberikan klarifikasi mengenai aspek-aspek penting ibadah puasa.

Pertanyaan 1: Kapan perintah puasa pertama kali diturunkan?

Jawaban: Perintah puasa pertama kali diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah.

Pertanyaan 2: Berapa lama waktu puasa pada awalnya?

Jawaban: Pada awalnya, puasa diwajibkan selama tiga hari dalam sebulan.

Pertanyaan 3: Kapan puasa diwajibkan selama sebulan penuh?

Jawaban: Puasa diwajibkan selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah.

Pertanyaan 4: Apa saja syarat wajib puasa?

Jawaban: Syarat wajib puasa meliputi Islam, baligh, berakal, dan mampu.

Pertanyaan 5: Apa saja hal yang membatalkan puasa?

Jawaban: Hal-hal yang membatalkan puasa antara lain makan, minum, berhubungan seksual, dan muntah dengan sengaja.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat puasa bagi kesehatan?

Jawaban: Puasa memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membersihkan tubuh dari racun, menurunkan berat badan, dan meningkatkan fungsi organ tubuh.

Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab di atas memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang perintah “diwajibkan atas kamu berpuasa”. Pemahaman ini penting untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang pelaksanaan ibadah puasa, termasuk tata cara, sunnah, dan hikmah puasa.

Tips Melaksanakan Puasa yang Benar

Setelah memahami perintah, syarat, dan ketentuan puasa, berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Anda melaksanakan puasa dengan benar dan sesuai syariat Islam:

Tip 1: Siapkan Niat yang Kuat

Niat merupakan syarat wajib dalam berpuasa. Niatkan puasa karena Allah SWT dan untuk menjalankan perintah-Nya. Dengan niat yang kuat, Anda akan lebih mudah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Tip 2: Sahur dengan Makanan Bergizi

Sahur sangat dianjurkan untuk memberikan energi selama berpuasa. Konsumsilah makanan bergizi seperti kurma, buah-buahan, dan makanan berserat untuk menjaga rasa kenyang lebih lama.

Tip 3: Minum Air yang Cukup

Meskipun tidak diperbolehkan makan dan minum saat puasa, Anda tetap harus minum air yang cukup saat sahur dan berbuka. Hidrasi yang baik penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah dehidrasi.

Tip 4: Hindari Aktivitas Berat

Jika memungkinkan, hindari aktivitas fisik yang berat selama berpuasa. Aktivitas berat dapat membuat tubuh cepat lelah dan haus. Pilihlah kegiatan ringan seperti membaca atau beribadah.

Tip 5: Kendalikan Emosi dan Perkataan

Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan hawa nafsu dan emosi. Jagalah lisan Anda dari perkataan buruk dan kendalikan emosi agar puasa Anda tidak terganggu.

Tip 6: Perbanyak Ibadah

Manfaatkan waktu puasa untuk memperbanyak ibadah, seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Ibadah akan membantu Anda fokus pada tujuan puasa dan membuat hati Anda lebih tenang.

Tip 7: Berbuka dengan yang Manis

Saat berbuka, disunnahkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis seperti kurma atau kolak. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kadar gula darah yang menurun selama berpuasa.

Tip 8: Jaga Kebersihan Diri

Meskipun tidak diperbolehkan mandi saat berpuasa, Anda tetap harus menjaga kebersihan diri. Sikat gigi dan cuci muka secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama berpuasa.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat melaksanakan puasa dengan lebih baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Puasa yang benar bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melatih kesabaran, pengendalian diri, dan kedekatan dengan Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat puasa secara lebih mendalam.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara komprehensif tentang “diwajibkan atas kamu berpuasa”. Pembahasan mencakup perintah, syarat, rukun, sunnah, hal-hal yang membatalkan, hikmah, manfaat, sejarah, dan hukum puasa. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa poin penting, yaitu:

  • Puasa merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat.
  • Puasa memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun spiritual.
  • Pelaksanaan puasa tidak hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melatih kesabaran, pengendalian diri, dan kedekatan dengan Allah SWT.

Poin-poin tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang utuh tentang ibadah puasa. Pemahaman ini penting untuk dapat menjalankan puasa dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Dengan melaksanakan puasa sesuai dengan ketentuan syariat, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas spiritual dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru