Apakah Boleh Tarawih Di Rumah

jurnal


Apakah Boleh Tarawih Di Rumah

Apakah boleh tarawih di rumah menjadi satu dari sekian pertanyaan umat Muslim dalam menyambut bulan Ramadan. Tarawih merupakan salah satu amalan ibadah khusus yang dilakukan di bulan Ramadhan yang hukumnya sunnah muakkadah.

Tarawih di rumah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: Lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah, terhindar dari kerumunan yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit, dan dapat dilakukan bersama keluarga sehingga mempererat tali silaturahmi. Dalam sejarahnya, tarawih di rumah sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang artinya: “Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih di rumahnya bersama keluarganya.”

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai hukum, keutamaan, dan tata cara shalat tarawih di rumah, serta tips agar tarawih di rumah dapat dikerjakan dengan khusyuk dan nyaman.

apakah boleh tarawih di rumah

Memahami berbagai aspek terkait dengan pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah” sangat penting bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Berikut adalah sembilan aspek penting yang perlu dipahami:

  • Hukum tarawih
  • Keutamaan tarawih
  • Tata cara tarawih
  • Waktu pelaksanaan tarawih
  • Tempat pelaksanaan tarawih
  • Jumlah rakaat tarawih
  • Doa tarawih
  • Sunnah tarawih
  • Bid’ah dalam tarawih

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah tarawih dengan benar dan khusyuk, baik di masjid maupun di rumah. Tarawih di rumah memiliki keutamaan tersendiri, seperti dapat dilakukan bersama keluarga, lebih khusyuk, dan terhindar dari kerumunan. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa tarawih di masjid memiliki tersendiri, yaitu pahala berjamaah.

Hukum tarawih

Hukum tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Tarawih merupakan ibadah shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya. Hukum tarawih ini menjadi dasar bagi umat Islam dalam menentukan apakah boleh tarawih di rumah atau tidak.

Karena hukum tarawih adalah sunnah muakkadah, maka umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakannya. Tarawih bisa dikerjakan di masjid secara berjamaah atau di rumah secara sendiri-sendiri. Namun, jika dikerjakan secara berjamaah di masjid, pahalanya akan lebih besar karena termasuk sunnah muakkadah kifayah, yaitu sunnah yang jika dikerjakan oleh sebagian umat Islam maka gugurlah kewajiban dari umat Islam lainnya.

Meskipun hukum tarawih adalah sunnah muakkadah, namun tarawih di rumah tetap diperbolehkan. Hal ini dikarenakan ada beberapa kondisi yang menghalangi seseorang untuk melaksanakan tarawih di masjid, seperti sakit, hujan deras, atau tidak adanya masjid di sekitar tempat tinggal. Dalam kondisi seperti ini, umat Islam tetap bisa melaksanakan tarawih di rumah.

Kesimpulannya, hukum tarawih yang merupakan sunnah muakkadah menjadi dasar bagi umat Islam dalam menentukan boleh atau tidaknya tarawih di rumah. Meskipun sangat dianjurkan untuk dikerjakan berjamaah di masjid, namun tarawih di rumah tetap diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

Keutamaan tarawih

Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan tarawih, baik di masjid maupun di rumah. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa tarawih di rumah memiliki keutamaan tersendiri yang tidak bisa didapatkan jika tarawih dikerjakan di masjid.

Salah satu keutamaan tarawih di rumah adalah dapat dilakukan bersama keluarga. Tarawih berjamaah bersama keluarga dapat mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Selain itu, tarawih di rumah juga dapat membuat seseorang lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah, karena tidak terganggu oleh keramaian dan hiruk pikuk seperti yang terjadi di masjid.

Keutamaan tarawih di rumah juga dapat dirasakan oleh mereka yang memiliki halangan untuk melaksanakan tarawih di masjid, seperti sakit, hujan deras, atau tidak adanya masjid di sekitar tempat tinggal. Dengan tarawih di rumah, mereka tetap bisa mendapatkan keutamaan tarawih meskipun tidak bisa berjamaah di masjid.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keutamaan tarawih menjadi salah satu alasan penting mengapa umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan tarawih, baik di masjid maupun di rumah. Tarawih di rumah memiliki keutamaan tersendiri yang tidak bisa didapatkan jika tarawih dikerjakan di masjid, seperti dapat dilakukan bersama keluarga, lebih khusyuk, dan dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki halangan untuk melaksanakan tarawih di masjid.

Tata cara tarawih

Tata cara tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam menjawab pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah”. Tata cara tarawih yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW akan menentukan keabsahan ibadah tarawih yang dikerjakan. Tarawih di rumah maupun di masjid memiliki tata cara yang pada dasarnya sama, yaitu:

  1. Niat tarawih
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek
  4. Rukuk
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud kembali
  9. Tasyahud akhir
  10. Salam

Perbedaan tata cara tarawih di rumah dan di masjid terletak pada jumlah rakaat. Tarawih di masjid biasanya dikerjakan sebanyak 20 rakaat, sedangkan tarawih di rumah bisa dikerjakan sebanyak 8 rakaat atau lebih, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu. Selain itu, tarawih di masjid biasanya dikerjakan secara berjamaah, sedangkan tarawih di rumah bisa dikerjakan secara sendiri-sendiri atau berjamaah bersama keluarga.

Memahami tata cara tarawih yang benar sangat penting, baik bagi mereka yang ingin melaksanakan tarawih di masjid maupun di rumah. Dengan memahami tata cara tarawih yang benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Waktu pelaksanaan tarawih

Waktu pelaksanaan tarawih menjadi salah satu aspek krusial dalam menjawab pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah”. Waktu pelaksanaan tarawih yang tepat akan menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah tarawih yang dikerjakan.

  • Waktu mulai

    Waktu mulai pelaksanaan tarawih adalah setelah shalat Isya. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Barang siapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah, maka seolah-olah ia telah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barang siapa yang melaksanakan shalat Isya dan witir berjamaah, maka seolah-olah ia telah melaksanakan shalat semalam penuh.”

  • Waktu berakhir

    Waktu berakhir pelaksanaan tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh. Hal ini karena tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Jika tarawih dikerjakan setelah masuk waktu Subuh, maka shalat tersebut tidak dianggap sebagai tarawih.

  • Waktu yang lebih utama

    Waktu yang lebih utama untuk melaksanakan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku berikan permintaannya. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosanya.'”

  • Waktu yang diperbolehkan

    Meskipun waktu yang lebih utama untuk melaksanakan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, namun tarawih tetap diperbolehkan dikerjakan pada waktu-waktu lainnya, seperti setelah shalat Isya atau pada sepertiga malam pertama atau kedua. Hal ini karena tarawih merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik.

Dengan memahami waktu pelaksanaan tarawih yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Baik tarawih di rumah maupun di masjid, waktu pelaksanaannya tetap harus diperhatikan agar ibadah tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan sempurna.

Tempat pelaksanaan tarawih

Tempat pelaksanaan tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam menjawab pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah”. Tempat pelaksanaan tarawih yang tepat akan menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah tarawih yang dikerjakan.

  • Masjid

    Masjid merupakan tempat pelaksanaan tarawih yang paling utama. Hal ini karena masjid merupakan tempat yang suci dan dikhususkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, tarawih di masjid memiliki keutamaan tersendiri, yaitu pahala berjamaah.

  • Rumah

    Rumah juga diperbolehkan menjadi tempat pelaksanaan tarawih, terutama bagi mereka yang memiliki halangan untuk melaksanakan tarawih di masjid, seperti sakit, hujan deras, atau tidak adanya masjid di sekitar tempat tinggal. Tarawih di rumah tetap sah dan memiliki keutamaan tersendiri, yaitu dapat dilakukan bersama keluarga dan lebih khusyuk.

  • Lapangan

    Lapangan juga dapat dijadikan tempat pelaksanaan tarawih, terutama jika jumlah jamaah sangat banyak dan masjid tidak dapat menampung semuanya. Tarawih di lapangan tetap sah dan memiliki keutamaan tersendiri, yaitu dapat menampung lebih banyak jamaah dan menciptakan suasana kebersamaan.

  • Tempat lainnya

    Selain masjid, rumah, dan lapangan, tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat lainnya, seperti mushala, kantor, atau gedung pertemuan. Tarawih di tempat-tempat tersebut tetap sah dan memiliki keutamaan tersendiri, yaitu dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Dengan memahami tempat pelaksanaan tarawih yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Baik tarawih di masjid, rumah, lapangan, atau tempat lainnya, yang terpenting adalah tarawih dikerjakan dengan ikhlas dan penuh penghayatan.

Jumlah rakaat tarawih

Jumlah rakaat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menjawab pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah”. Jumlah rakaat tarawih yang tepat akan menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah tarawih yang dikerjakan.

  • Jumlah rakaat tarawih di masjid

    Jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan di masjid biasanya adalah 20 rakaat, termasuk 2 rakaat shalat witir. Jumlah rakaat ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

  • Jumlah rakaat tarawih di rumah

    Jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan di rumah bisa lebih sedikit dari 20 rakaat, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu. Namun, disunnahkan untuk mengerjakan minimal 8 rakaat, termasuk 2 rakaat shalat witir. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud.

  • Keutamaan tarawih dengan jumlah rakaat ganjil

    Tarawih dengan jumlah rakaat ganjil lebih utama daripada tarawih dengan jumlah rakaat genap. Hal ini karena shalat sunnah pada umumnya dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, termasuk tarawih. Selain itu, tarawih dengan jumlah rakaat ganjil akan diakhiri dengan shalat witir, yang merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan.

  • Waktu pelaksanaan tarawih dengan jumlah rakaat berbeda

    Jumlah rakaat tarawih yang berbeda juga akan mempengaruhi waktu pelaksanaan tarawih. Tarawih dengan jumlah rakaat lebih banyak, seperti 20 rakaat, biasanya dikerjakan lebih lama dari tarawih dengan jumlah rakaat lebih sedikit, seperti 8 rakaat. Hal ini perlu diperhatikan agar waktu pelaksanaan tarawih tidak bertabrakan dengan waktu pelaksanaan shalat Subuh.

Dengan memahami jumlah rakaat tarawih yang tepat, baik di masjid maupun di rumah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Jumlah rakaat tarawih yang tepat akan menyempurnakan ibadah tarawih dan memberikan pahala yang lebih besar.

Doa tarawih

Doa tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah tarawih, baik yang dikerjakan di masjid maupun di rumah. Doa tarawih adalah doa-doa yang dibaca setelah setiap rakaat tarawih. Doa-doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan ampunan, rahmat, dan pertolongan.

  • Bacaan doa tarawih

    Terdapat berbagai bacaan doa tarawih yang bisa dibaca, baik yang panjang maupun yang pendek. Beberapa bacaan doa tarawih yang populer antara lain doa Qunut, doa Iftitah, dan doa penutup tarawih.

  • Waktu membaca doa tarawih

    Doa tarawih dibaca setelah setiap rakaat tarawih, baik rakaat ganjil maupun rakaat genap. Setelah selesai membaca doa, dilanjutkan dengan salam.

  • Tata cara membaca doa tarawih

    Doa tarawih dapat dibaca secara jahr (keras) atau sirr (pelan). Dianjurkan untuk membaca doa tarawih dengan suara yang jelas dan fasih agar dapat didengar oleh diri sendiri dan orang lain.

  • Keutamaan membaca doa tarawih

    Membaca doa tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat memperlancar ibadah tarawih, menambah kekhusyukan, dan memanjatkan doa-doa terbaik kepada Allah SWT.

Dengan memahami berbagai aspek doa tarawih, baik yang dikerjakan di masjid maupun di rumah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Doa tarawih merupakan salah satu amalan yang dapat memperkaya ibadah tarawih dan memberikan pahala yang berlimpah.

Sunnah tarawih

Sunnah tarawih merupakan salah satu aspek penting yang berkaitan dengan pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah”. Sunnah tarawih adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan saat melaksanakan shalat tarawih, baik di masjid maupun di rumah. Pemahaman tentang sunnah tarawih akan semakin memperkaya ibadah tarawih yang dikerjakan.

  • Niat tarawih

    Niat tarawih merupakan salah satu sunnah tarawih yang penting. Niat tarawih harus diucapkan dalam hati pada awal shalat tarawih, yaitu berniat untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih karena Allah SWT. Niat tarawih ini menjadi pembeda antara shalat tarawih dan shalat-shalat sunnah lainnya.

  • Membaca doa qunut

    Membaca doa qunut pada rakaat terakhir tarawih juga merupakan salah satu sunnah tarawih. Doa qunut dibaca setelah rukuk pada rakaat terakhir tarawih. Doa qunut berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan ampunan.

  • Salam pada setiap dua rakaat

    Salam pada setiap dua rakaat tarawih juga termasuk sunnah tarawih. Salam dilakukan setelah selesai membaca tasyahud akhir pada setiap dua rakaat tarawih. Salam ini berfungsi sebagai tanda berakhirnya dua rakaat dan sebagai persiapan untuk memulai dua rakaat berikutnya.

  • Menghidupkan malam Ramadhan

    Menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah tarawih merupakan salah satu sunnah tarawih yang utama. Menghidupkan malam Ramadhan dengan tarawih dapat dilakukan dengan cara memperbanyak rakaat tarawih, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Dengan memahami dan mengamalkan sunnah-sunnah tarawih, baik di masjid maupun di rumah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Sunnah-sunnah tarawih ini akan semakin menyempurnakan ibadah tarawih dan memberikan pahala yang lebih besar.

Bid’ah dalam tarawih

Bid’ah dalam tarawih merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menjawab pertanyaan “apakah boleh tarawih di rumah”. Bid’ah dalam tarawih adalah segala sesuatu yang baru dalam agama yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Bid’ah dalam tarawih dapat berupa amalan, bacaan, atau tata cara tarawih yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Bid’ah dalam tarawih dapat mempengaruhi boleh atau tidaknya tarawih dikerjakan di rumah. Beberapa bid’ah dalam tarawih justru mengharuskan tarawih dikerjakan di masjid, seperti shalat tarawih berjamaah dengan 1000 rakaat dan shalat tarawih berjamaah dengan membaca seluruh Al-Qur’an. Bid’ah-bid’ah tersebut tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, sehingga tidak boleh diamalkan.

Oleh karena itu, memahami bid’ah dalam tarawih sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Baik tarawih di masjid maupun di rumah, harus terhindar dari bid’ah agar ibadah tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Tanya Jawab tentang Apakah Boleh Tarawih di Rumah

Tanya jawab ini disusun untuk memberikan panduan tentang hukum, tata cara, dan hal-hal penting lainnya terkait boleh atau tidaknya tarawih di rumah.

Pertanyaan 1: Bolehkah tarawih dilakukan di rumah?

Jawaban: Ya, tarawih boleh dilakukan di rumah, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah bersama keluarga. Tarawih di rumah memiliki keutamaan tersendiri, seperti dapat dilakukan bersama keluarga dan lebih khusyuk.

Pertanyaan 2: Apa hukum tarawih di rumah?

Jawaban: Hukum tarawih di rumah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, tarawih di masjid memiliki keutamaan tersendiri, yaitu pahala berjamaah.

Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara tarawih di rumah?

Jawaban: Tata cara tarawih di rumah pada dasarnya sama dengan tarawih di masjid, yaitu dengan mengerjakan shalat sunnah sebanyak 8 rakaat atau lebih, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu.

Pertanyaan 4: Bolehkah tarawih di rumah dikerjakan dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit dari 8 rakaat?

Jawaban: Boleh, diperbolehkan mengerjakan tarawih di rumah dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit dari 8 rakaat, namun disunnahkan untuk mengerjakan minimal 8 rakaat.

Pertanyaan 5: Apa saja keutamaan tarawih di rumah?

Jawaban: Keutamaan tarawih di rumah antara lain dapat dilakukan bersama keluarga, lebih khusyuk, dan dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki halangan untuk melaksanakan tarawih di masjid.

Pertanyaan 6: Apakah ada amalan-amalan sunnah yang dianjurkan saat tarawih di rumah?

Jawaban: Ya, amalan-amalan sunnah yang dianjurkan saat tarawih di rumah antara lain membaca doa qunut, salam pada setiap dua rakaat, dan menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah.

Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih baik, baik di masjid maupun di rumah. Tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang waktu pelaksanaan tarawih dan tempat-tempat yang diperbolehkan untuk melaksanakan tarawih.

Tips Apakah Boleh Tarawih di Rumah

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memastikan ibadah tarawih Anda di rumah berjalan dengan baik:

Tip 1: Niatkan dengan baik
Niatkanlah ibadah tarawih Anda karena Allah SWT dan untuk mendapatkan pahala dari-Nya.

Tip 2: Siapkan tempat yang nyaman
Siapkan tempat yang nyaman dan bersih untuk melaksanakan shalat tarawih. Anda dapat menggunakan sajadah atau karpet untuk alas shalat.

Tip 3: Berpakaianlah dengan rapi
Meskipun Anda shalat di rumah, berpakaianlah dengan rapi dan sopan sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Tip 4: Mulailah dengan shalat isya
Sebelum memulai tarawih, pastikan Anda sudah melaksanakan shalat isya terlebih dahulu.

Tip 5: Kerjakan dengan tenang dan khusyuk
Kerjakan shalat tarawih dengan tenang dan khusyuk. Hindari terburu-buru dan fokuslah pada setiap gerakan dan bacaan shalat.

Tip 6: Baca doa dan dzikir setelah shalat
Setelah selesai shalat tarawih, jangan lupa untuk membaca doa dan dzikir. Anda dapat membaca doa qunut, doa iftitah, atau doa-doa lainnya.

Tip 7: Berjamaah dengan keluarga
Jika memungkinkan, berjamaahlah dengan keluarga Anda saat melaksanakan shalat tarawih. Hal ini akan mempererat tali silaturahmi dan menambah kekhusyukan shalat tarawih.

Tip 8: Manfaatkan teknologi untuk memudahkan ibadah
Anda dapat memanfaatkan teknologi untuk memudahkan ibadah tarawih di rumah, seperti menggunakan aplikasi shalat atau menonton kajian online.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat melaksanakan ibadah tarawih di rumah dengan baik dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Tips-tips ini akan semakin memperkaya ibadah tarawih kita dan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT. Selanjutnya, kita akan membahas tentang waktu pelaksanaan tarawih dan tempat-tempat yang diperbolehkan untuk melaksanakan tarawih.

Kesimpulan

Artikel ini telah membahas secara mendalam tentang “apakah boleh tarawih di rumah”. Kita telah belajar bahwa tarawih di rumah diperbolehkan, bahkan memiliki keutamaan tersendiri. Hukum tarawih di rumah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, tarawih di masjid memiliki keutamaan tersendiri, yaitu pahala berjamaah.

Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan tarawih di rumah, diantaranya tata cara, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, doa yang dibaca, dan sunnah-sunnah yang dianjurkan. Memahami aspek-aspek ini akan membantu kita melaksanakan tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru