Tata cara sholat Tarawih dan Witir adalah rangkaian ibadah sholat sunnah khusus yang dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan. Sholat Tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat, sedangkan Sholat Witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat.
Sholat Tarawih dan Witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pelaksanaan Sholat Tarawih dan Witir telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan Sholat Tarawih dan Witir, beserta keutamaan dan sejarahnya.
Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir
Tata cara sholat Tarawih dan Witir memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah 9 aspek penting tersebut:
- Niat
- Waktu Pelaksanaan
- Jumlah Rakaat
- Tata Cara Rakaat
- Doa Qunut
- Salam
- Tempat Pelaksanaan
- Imam dan Makmum
- Hukum Sholat
Memahami aspek-aspek penting dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir sangat penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan benar, diharapkan dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun sholat yang sangat penting. Tanpa adanya niat, maka sholat yang dikerjakan tidak akan sah. Niat dalam sholat Tarawih dan Witir adalah mengharap ridha Allah SWT dengan mengerjakan sholat sunnah pada malam-malam bulan Ramadan.
Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat. Adapun lafal niatnya adalah sebagai berikut:
Niat juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu niat qalbiyah (niat dalam hati) dan niat lisaniyah (niat dengan lisan). Niat qalbiyah adalah niat yang diucapkan dalam hati, sedangkan niat lisaniyah adalah niat yang diucapkan dengan lisan. Dalam sholat Tarawih dan Witir, niat qalbiyah lebih diutamakan daripada niat lisaniyah.
Dengan memahami pentingnya niat dalam sholat Tarawih dan Witir, diharapkan kita dapat melaksanakan ibadah sholat sunnah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Niat yang tulus dan ikhlas akan membuat ibadah kita lebih bermakna dan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah 4 aspek penting tersebut:
- Awal Waktu
Waktu awal pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh. - Akhir Waktu
Waktu akhir pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir adalah sebelum masuk waktu sholat Subuh. - Waktu Utama
Waktu utama pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir adalah pada sepertiga malam terakhir. - Waktu Afdhal
Waktu paling utama pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir adalah pada malam-malam ganjil di bulan Ramadan, khususnya pada malam ke-21.
Dengan memahami aspek-aspek penting dalam waktu pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir, diharapkan kita dapat melaksanakan ibadah sholat sunnah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Melaksanakan sholat Tarawih dan Witir pada waktu yang tepat akan menambah kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dari ibadah tersebut.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir. Jumlah rakaat yang dikerjakan akan menentukan sah atau tidaknya sholat yang dilakukan. Sholat Tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat, sedangkan Sholat Witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat.
Pelaksanaan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda memiliki beberapa alasan. Pertama, sholat Tarawih yang dikerjakan sebanyak 8 rakaat mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, sholat Tarawih yang dikerjakan sebanyak 20 rakaat merupakan ijtihad dari para ulama. Kedua, perbedaan jumlah rakaat juga disebabkan oleh perbedaan pendapat mengenai waktu pelaksanaan sholat Tarawih. Ada yang berpendapat bahwa sholat Tarawih dilaksanakan setelah sholat Isya, ada pula yang berpendapat bahwa sholat Tarawih dilaksanakan setelah sholat Witir.
Jumlah rakaat dalam sholat Witir juga memiliki beberapa alasan. Pertama, jumlah 3 rakaat dalam sholat Witir mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Kedua, jumlah 3 rakaat ini juga memiliki makna simbolis, yaitu sebagai pengingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Memahami jumlah rakaat yang benar dalam sholat Tarawih dan Witir sangat penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan jumlah rakaat yang benar, diharapkan kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT.
Tata Cara Rakaat
Tata cara rakaat merupakan bagian penting dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir. Rakaat adalah satuan dasar dalam sholat yang terdiri dari beberapa gerakan dan bacaan. Jumlah rakaat yang dikerjakan dalam sholat Tarawih dan Witir memiliki ketentuan tersendiri yang harus diikuti agar sholat yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Dalam sholat Tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan dapat bervariasi, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat. Pelaksanaan sholat Tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda memiliki beberapa alasan, salah satunya adalah perbedaan pendapat mengenai waktu pelaksanaan sholat Tarawih. Sementara itu, dalam sholat Witir, jumlah rakaat yang dikerjakan selalu 3 rakaat. Jumlah 3 rakaat ini mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan memiliki makna simbolis sebagai pengingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Memahami tata cara rakaat yang benar dalam sholat Tarawih dan Witir sangat penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan tata cara rakaat yang benar, diharapkan kita dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT.
Doa Qunut
Doa Qunut adalah doa yang dibaca pada saat sholat witir, setelah rakaat kedua. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan perlindungan, ampunan, dan pertolongan. Membaca Doa Qunut dalam sholat witir hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Doa Qunut dibaca dengan suara lirih dan dilakukan dengan penuh kekhusyukan.
Salah satu contoh Doa Qunut yang sering dibaca adalah sebagai berikut:
Membaca Doa Qunut dalam sholat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan ampunan dosa
- Dilindungi dari siksa neraka
- Diberikan pertolongan oleh Allah SWT
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk membaca Doa Qunut dalam sholat witir. Dengan membaca Doa Qunut, kita dapat memohon perlindungan, ampunan, dan pertolongan kepada Allah SWT, sehingga kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.
Salam
Salam merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir. Salam berfungsi sebagai tanda berakhirnya sholat dan sekaligus menjadi doa penutup.
- Ucapan Salam
Ucapan salam dalam sholat Tarawih dan Witir dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada akhir rakaat kedua dan pada akhir rakaat terakhir. Ucapan salam dilakukan dengan cara menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum wa rahmatullah” (salam sejahtera dan rahmat Allah untuk kalian).
- Arti Penting Salam
Salam dalam sholat Tarawih dan Witir memiliki arti penting, yaitu sebagai tanda bahwa sholat telah selesai dikerjakan dengan sempurna. Selain itu, salam juga berfungsi sebagai doa penutup, di mana kita memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk diri sendiri dan juga orang lain.
- Tata Cara Salam
Tata cara salam dalam sholat Tarawih dan Witir dilakukan dengan cara menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum wa rahmatullah” (salam sejahtera dan rahmat Allah untuk kalian). Setelah mengucapkan salam, disunahkan untuk mengatupkan kedua tangan di depan dada dan membaca doa penutup.
- Hukum Salam
Hukum salam dalam sholat Tarawih dan Witir adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Jika salam tidak dilakukan, maka sholat Tarawih dan Witir tetap sah, namun keutamaannya berkurang.
Dengan memahami aspek Salam dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir, diharapkan kita dapat melaksanakan sholat sunnah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Melaksanakan Salam dengan baik akan menambah kesempurnaan sholat kita dan juga akan mendatangkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir. Tempat pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir yang paling utama adalah di masjid atau mushola. Hal ini dikarenakan masjid dan mushola merupakan tempat yang suci dan dikhususkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Selain di masjid atau mushola, sholat Tarawih dan Witir juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat lain yang bersih dan suci, seperti di rumah, kantor, atau lapangan. Namun, perlu diperhatikan bahwa tempat pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir haruslah bebas dari najis dan hadas, serta tidak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan syariat Islam.
Memilih tempat pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir yang tepat akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah. Tempat pelaksanaan yang bersih, tenang, dan kondusif akan membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat Tarawih dan Witir. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan aspek tempat pelaksanaan dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir.
Imam dan Makmum
Dalam pelaksanaan sholat Tarawih dan Witir, terdapat dua peran penting yang saling berkaitan, yaitu Imam dan Makmum. Imam adalah orang yang memimpin sholat, sedangkan Makmum adalah orang yang mengikuti sholat di belakang Imam. Hubungan antara Imam dan Makmum sangat penting dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir, karena gerakan dan bacaan sholat yang dilakukan oleh Makmum harus mengikuti Imam.
Keberadaan Imam sangat penting dalam sholat Tarawih dan Witir, karena Imam berperan sebagai pembimbing dan penuntun bagi Makmum. Imam harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tata cara sholat Tarawih dan Witir, agar dapat memimpin sholat dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Selain itu, Imam juga harus memiliki suara yang jelas dan lantang, agar dapat diikuti oleh Makmum dengan baik.
Sebagai Makmum, kita wajib mengikuti gerakan dan bacaan sholat yang dilakukan oleh Imam. Hal ini bertujuan untuk menjaga kekompakan dan ketertiban dalam sholat. Makmum harus selalu berada di belakang Imam, dan tidak boleh mendahului atau ketinggalan dari gerakan Imam. Selain itu, Makmum juga harus menjaga kekhusyukan dan fokus dalam sholat, agar dapat memperoleh pahala yang maksimal.
Kesimpulannya, hubungan antara Imam dan Makmum dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Imam berperan sebagai pembimbing dan penuntun, sedangkan Makmum berperan sebagai pengikut yang wajib mengikuti gerakan dan bacaan sholat Imam. Dengan adanya kerja sama yang baik antara Imam dan Makmum, diharapkan sholat Tarawih dan Witir dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat, sehingga dapat memberikan pahala yang berlimpah bagi seluruh jamaah.
Hukum Sholat
Dalam Islam, hukum sholat memiliki kaitan yang sangat erat dengan tata cara sholat Tarawih dan Witir. Hukum sholat merupakan dasar atau landasan yang mengatur bagaimana sholat harus dilaksanakan, termasuk sholat Tarawih dan Witir. Hukum sholat ini bersumber dari Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW, dan juga ijtihad para ulama.
Hukum sholat Tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Sholat Tarawih dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah sholat Isya dan sebelum sholat Witir. Sedangkan hukum sholat Witir adalah wajib, artinya setiap Muslim yang sudah baligh dan berakal diwajibkan untuk melaksanakannya. Sholat Witir dilaksanakan setelah sholat Tarawih atau setelah sholat Isya jika tidak melaksanakan sholat Tarawih.
Dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir, hukum sholat menjadi komponen yang sangat penting. Hukum sholat mengatur jumlah rakaat, bacaan-bacaan yang harus dilafalkan, gerakan-gerakan yang harus dilakukan, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pelaksanaan sholat. Jika sholat Tarawih dan Witir tidak dilaksanakan sesuai dengan hukum sholat yang telah ditentukan, maka sholat tersebut tidak dianggap sah.
Contoh penerapan hukum sholat dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir adalah sebagai berikut:
- Jumlah rakaat sholat Tarawih adalah 8 atau 20 rakaat, sesuai dengan hukum sholat yang telah ditetapkan.
- Dalam sholat Witir, terdapat bacaan doa Qunut pada rakaat terakhir, sesuai dengan hukum sholat yang mewajibkan adanya doa Qunut dalam sholat Witir.
Dengan memahami hukum sholat dan menerapkannya dalam tata cara sholat Tarawih dan Witir, maka kita dapat melaksanakan ibadah sholat dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Hal ini akan membawa manfaat yang besar bagi kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Tanya Jawab Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir
Berikut adalah beberapa tanya jawab terkait tata cara sholat Tarawih dan Witir yang sering ditanyakan:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat sholat Tarawih?
Jawaban: Sholat Tarawih dilaksanakan sebanyak 8 atau 20 rakaat.
Pertanyaan 2: Apakah sholat Witir wajib dilaksanakan?
Jawaban: Ya, sholat Witir hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan berakal.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara membaca doa Qunut dalam sholat Witir?
Jawaban: Doa Qunut dibaca pada rakaat terakhir sholat Witir setelah membaca surat Al-Ikhlas.
Pertanyaan 4: Apakah boleh melaksanakan sholat Tarawih di rumah?
Jawaban: Boleh, namun lebih utama melaksanakan sholat Tarawih di masjid atau mushola.
Pertanyaan 5: Siapa yang berhak menjadi imam dalam sholat Tarawih?
Jawaban: Imam dalam sholat Tarawih sebaiknya dipilih dari orang yang memiliki pengetahuan tentang tata cara sholat Tarawih dan memiliki suara yang jelas.
Pertanyaan 6: Apakah sah jika sholat Tarawih dilaksanakan sebelum sholat Isya?
Jawaban: Tidak sah, karena sholat Tarawih dilaksanakan setelah sholat Isya.
Dengan memahami tanya jawab di atas, diharapkan dapat membantu kita dalam melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Pemahaman yang baik tentang tata cara sholat Tarawih dan Witir akan menambah kekhusyukan dan pahala dalam ibadah kita.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas mengenai keutamaan dan manfaat melaksanakan sholat Tarawih dan Witir.
Tips Melaksanakan Sholat Tarawih dan Witir
Untuk melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan baik dan sesuai tuntunan syariat, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Niat yang Tulus: Awali sholat Tarawih dan Witir dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT, untuk mencari ridha-Nya.
Berwudhu dengan Sempurna: Pastikan berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan sholat Tarawih dan Witir, agar ibadah kita bersih dan sah.
Menjaga Waktu Pelaksanaan: Sholat Tarawih dilaksanakan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh, sedangkan sholat Witir dilaksanakan setelah sholat Tarawih atau setelah sholat Isya jika tidak melaksanakan sholat Tarawih.
Membaca Niat dengan Benar: Ucapkan niat sholat Tarawih atau Witir dengan jelas dan tepat, sesuai dengan tuntunan syariat.
Melaksanakan Sholat dengan Tertib: Ikuti tata cara sholat Tarawih dan Witir dengan tertib, mulai dari niat, takbiratul ihram, hingga salam.
Membaca Doa Qunut dengan Khusyuk: Pada rakaat terakhir sholat Witir, baca doa Qunut dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Menjaga Kekhusyukan: Hindari gangguan dan usahakan untuk tetap fokus dan khusyuk selama melaksanakan sholat Tarawih dan Witir.
Membaca Al-Qur’an dengan Tadabbur: Sempatkan untuk membaca Al-Qur’an dalam setiap rakaat sholat Tarawih, dan bacalah dengan tadabbur agar lebih meresapi makna yang terkandung di dalamnya.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan kita dapat melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang berlimpah dari Allah SWT.
Tips-tips ini juga menjadi bekal penting bagi kita dalam melaksanakan ibadah pada bulan Ramadan secara keseluruhan, agar kita dapat memaksimalkan pahala dan kebaikan di bulan yang penuh berkah ini.
Kesimpulan
Tata cara sholat Tarawih dan Witir merupakan bagian penting dari ibadah di bulan Ramadan. Sholat Tarawih dilaksanakan sebanyak 8 atau 20 rakaat, sedangkan sholat Witir dilaksanakan sebanyak 3 rakaat. Kedua sholat ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, di antaranya dapat menghapus dosa, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Untuk melaksanakan sholat Tarawih dan Witir dengan baik dan benar, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti niat, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara rakaat, doa Qunut, salam, tempat pelaksanaan, imam dan makmum, serta hukum sholat. Dengan memahami dan mengamalkan tata cara sholat Tarawih dan Witir dengan benar, diharapkan kita dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang berlimpah di bulan Ramadan.