Tarawih Hari Apa

jurnal


Tarawih Hari Apa


Tarawih hari apa adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah melaksanakan salat Isya. Ibadah ini dilakukan dengan cara mengerjakan salat sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat yang setiap 2 rakaatnya diakhiri dengan salam.

Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa, dan melatih kesabaran. Menurut sejarah, ibadah tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan di tahun ke-2 Hijriyah.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pelaksanaan tarawih, termasuk tata cara, waktu pelaksanaannya, serta keutamaan-keutamaannya.

tarawih hari apa

Pelaksanaan ibadah tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Waktu pelaksanaan
  • Jumlah rakaat
  • Tata cara
  • Keutamaan
  • Sejarah
  • Sunnah atau wajib
  • Tempat pelaksanaan
  • Makmum dan imam
  • Niat

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan memengaruhi pelaksanaan ibadah tarawih. Misalnya, waktu pelaksanaan yang tepat adalah setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Jumlah rakaat yang disunnahkan adalah 8 atau 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Tata cara pelaksanaannya juga perlu diperhatikan, mulai dari niat hingga gerakan-gerakan salat.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tarawih erat kaitannya dengan pertanyaan “tarawih hari apa”. Sebab, ibadah tarawih hanya dapat dilaksanakan pada bulan Ramadan, yaitu bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah. Tarawih dilaksanakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Waktu terbaik untuk melaksanakan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Pelaksanaan tarawih pada waktu yang tepat sangat penting karena berkaitan dengan keutamaan dan pahala yang diperoleh. Tarawih yang dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan tarawih yang dilaksanakan pada waktu lainnya. Selain itu, melaksanakan tarawih secara berjamaah di masjid juga memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan melaksanakan tarawih secara sendiri-sendiri di rumah.

Sebagai contoh, di Indonesia, pelaksanaan tarawih biasanya dimulai sekitar pukul 20.00 atau 21.00 waktu setempat setelah salat Isya berjamaah. Tarawih dilaksanakan dengan jumlah 8 rakaat atau 20 rakaat, tergantung pada kebiasaan dan tradisi masing-masing daerah. Tarawih diakhiri dengan salat witir 3 rakaat.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat dalam tarawih menjadi salah satu aspek penting yang memengaruhi pelaksanaan ibadah ini. Sebab, jumlah rakaat yang dikerjakan menentukan waktu pelaksanaan tarawih. Tarawih yang dikerjakan dengan 8 rakaat biasanya dilaksanakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu sepertiga malam. Sementara itu, tarawih yang dikerjakan dengan 20 rakaat biasanya dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir hingga menjelang waktu salat Subuh.

Penetapan jumlah rakaat tarawih didasarkan pada beberapa riwayat dari Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW mengerjakan tarawih sebanyak 8 rakaat. Sementara itu, dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW mengerjakan tarawih sebanyak 20 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini memberikan kelonggaran bagi umat Islam untuk memilih jumlah rakaat yang akan dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.

Dalam praktiknya, jumlah rakaat tarawih juga dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan masing-masing daerah. Misalnya, di Indonesia, tarawih biasanya dilaksanakan dengan 8 rakaat atau 20 rakaat. Namun, di beberapa daerah lainnya, tarawih dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, seperti 36 rakaat atau bahkan 40 rakaat.

Tata cara Tarawih

Tata cara pelaksanaan tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah tarawih yang dikerjakan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Tata cara tarawih meliputi beberapa hal, di antaranya:

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah dalam melaksanakan ibadah, termasuk tarawih. Niat tarawih dilakukan pada saat takbiratul ihram dengan mengucapkan, “Ushalli sunnatal taraawihi rak’ataini lillahi ta’ala” (Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala).

  • Takbiratul ihram

    Takbiratul ihram merupakan gerakan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan, “Allahu akbar”. Takbiratul ihram menandai dimulainya salat tarawih.

  • Rakaat

    Tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat genap, yaitu 8 atau 20 rakaat. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan dua rakaat berikutnya.

  • Doa qunut

    Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam. Doa qunut berisi permohonan kepada Allah SWT agar diampuni dosa-dosa dan dikabulkan segala hajat.

Dengan memperhatikan tata cara tarawih yang benar, diharapkan ibadah tarawih yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Selain tata cara di atas, terdapat beberapa sunnah tarawih lainnya, seperti membaca surah-surah tertentu pada setiap rakaat, memperbanyak zikir dan doa, serta melaksanakan tarawih secara berjamaah di masjid.

Keutamaan

Keutamaan merupakan aspek penting yang melekat pada ibadah tarawih, menjadikannya ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadan. Keutamaan tarawih mencakup berbagai aspek, di antaranya:

  • Penghapus dosa

    Tarawih memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan salat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Mendapat pahala yang besar

    Tarawih juga memiliki keutamaan mendapat pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan (salat) tarawih pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Melatih kesabaran

    Tarawih juga dapat melatih kesabaran, karena ibadah ini dilaksanakan pada malam hari dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan melaksanakan tarawih secara rutin, kita dapat melatih kesabaran dan keistiqamahan dalam beribadah.

  • Menjalin silaturahmi

    Tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam. Melalui tarawih, kita dapat bertemu dan berinteraksi dengan saudara-saudara seiman, mempererat ukhuwah islamiyah.

Dengan memahami keutamaan tarawih, diharapkan kita dapat lebih semangat dan istiqamah dalam melaksanakan ibadah sunnah ini. Tarawih merupakan kesempatan berharga bagi kita untuk meraih ampunan dosa, mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.

Sejarah

Ibadah tarawih memiliki sejarah panjang yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ajaran Islam. Sejarah tarawih memberikan pemahaman tentang bagaimana ibadah ini berkembang dan diamalkan hingga saat ini.

  • Asal-usul

    Tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Pada awalnya, tarawih dikerjakan secara berkelompok dengan jumlah rakaat yang tidak tentu.

  • Penetapan Jumlah Rakaat

    Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat tarawih ditetapkan menjadi 20 rakaat. Penetapan ini dilakukan untuk memudahkan umat Islam dalam melaksanakan tarawih.

  • Tradisi dan Variasi

    Seiring berjalannya waktu, tarawih mengalami perkembangan tradisi dan variasi di berbagai daerah. Di beberapa daerah, tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, seperti 36 atau 40 rakaat.

  • Makna dan Hikmah

    Tarawih memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Ibadah ini menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, mempererat silaturahmi, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sejarah tarawih memberikan pemahaman yang komprehensif tentang perkembangan dan praktik ibadah ini. Dengan mengetahui sejarahnya, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tarawih dan melaksanakannya dengan penuh makna.

Sunnah atau Wajib

Dalam konteks “tarawih hari apa”, aspek “sunnah atau wajib” menjadi perbincangan yang penting. Tarawih merupakan ibadah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan, namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum melaksanakan tarawih, apakah sunnah atau wajib.

  • Ibadah Sunnah
    Tarawih termasuk ibadah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Pelaksanaan tarawih dapat memberikan pahala yang besar bagi umat Islam, namun tidak termasuk kewajiban yang harus dipenuhi.
  • Pendapat Ulama
    Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum melaksanakan tarawih. Mayoritas ulama, seperti Imam Syafi’i dan Imam Ahmad, berpendapat bahwa tarawih hukumnya sunnah muakkadah. Namun, ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa tarawih hukumnya wajib, seperti Imam Malik.
  • Panduan Pelaksanaan
    Meski terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum melaksanakan tarawih, namun secara umum panduan pelaksanaan tarawih tetap sama. Tarawih dikerjakan pada bulan Ramadan, setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan biasanya 8 rakaat atau 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
  • Hikmah dan Manfaat
    Pelaksanaan tarawih memiliki banyak hikmah dan manfaat, di antaranya:

    • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
    • Mendapat pahala yang besar.
    • Melatih kesabaran dan keistiqamahan.
    • Menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.

Dengan memahami aspek “sunnah atau wajib” dalam pelaksanaan tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan khusyuk, sesuai dengan tuntunan syariat. Perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum tarawih tidak mengurangi keutamaan dan manfaat dari ibadah ini, selama dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan yang benar.

Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting yang berkaitan dengan “tarawih hari apa”. Pelaksanaan tarawih dapat dilakukan di berbagai tempat, dengan masing-masing memiliki keutamaan dan kekhususannya.

  • Masjid

    Masjid merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan tarawih. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan tarawih secara berjamaah di masjid. Tarawih yang dilaksanakan di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan tarawih yang dilaksanakan di tempat lain.

  • Mushalla

    Mushalla merupakan tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid. Mushalla juga dapat menjadi tempat pelaksanaan tarawih, terutama jika di suatu daerah tidak terdapat masjid. Tarawih yang dilaksanakan di mushalla memiliki keutamaan yang sama dengan tarawih yang dilaksanakan di masjid.

  • Rumah

    Rumah juga dapat menjadi tempat pelaksanaan tarawih, terutama bagi mereka yang tidak dapat hadir ke masjid atau mushalla. Tarawih yang dilaksanakan di rumah memiliki keutamaan yang lebih kecil dibandingkan dengan tarawih yang dilaksanakan di masjid atau mushalla, namun tetap mendapatkan pahala.

  • Tempat lain

    Selain masjid, mushalla, dan rumah, tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat lain, seperti aula, gedung pertemuan, atau lapangan terbuka. Namun, perlu diperhatikan bahwa tempat-tempat tersebut harus bersih dan layak untuk digunakan sebagai tempat ibadah.

Tempat pelaksanaan tarawih dapat memengaruhi kekhusyukan dan keutamaan ibadah tarawih. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan tarawih di masjid atau mushalla jika memungkinkan. Namun, jika tidak memungkinkan, tarawih tetap dapat dilaksanakan di tempat lain dengan tetap memperhatikan kesucian dan kekhusyukan ibadah.

Makmum dan Imam

Dalam pelaksanaan ibadah tarawih, terdapat dua peran penting yang saling berkaitan, yaitu makmum dan imam. Makmum adalah orang yang mengikuti salat di belakang imam, sedangkan imam adalah orang yang memimpin salat. Hubungan antara makmum dan imam sangat penting dalam tarawih, karena tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah.

Imam memiliki peran penting dalam memimpin salat tarawih. Imam harus memiliki pengetahuan yang baik tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih dan mampu membimbing makmum dengan benar. Selain itu, imam juga harus memiliki suara yang bagus dan jelas agar makmum dapat mengikuti bacaan imam dengan baik.

Makmum memiliki kewajiban untuk mengikuti gerakan dan bacaan imam dengan benar. Makmum harus selalu berada di belakang imam dan tidak boleh mendahului imam dalam gerakan atau bacaan. Selain itu, makmum juga harus mendengarkan bacaan imam dengan seksama dan berusaha untuk memahami makna bacaan tersebut.

Hubungan antara makmum dan imam dalam tarawih sangat penting untuk menciptakan suasana salat yang khusyuk dan tertib. Dengan saling bekerja sama, imam dan makmum dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Niat

Dalam ibadah, niat memegang peranan yang sangat penting, termasuk dalam pelaksanaan salat tarawih. Niat merupakan syarat sah suatu ibadah, yang menentukan diterima atau tidaknya ibadah tersebut di sisi Allah SWT. Dalam konteks tarawih, niat yang benar akan menentukan sah atau tidaknya salat tarawih yang dikerjakan.

Niat salat tarawih diucapkan pada saat takbiratul ihram, yaitu ketika mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Niat salat tarawih diucapkan dalam hati, dengan lafaz yang jelas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Berikut contoh niat salat tarawih:

“Ushalli sunnatal taraawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
(Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah SWT.)

Melaksanakan salat tarawih dengan niat yang benar akan memberikan dampak yang besar. Dengan niat yang benar, salat tarawih yang dikerjakan akan menjadi ibadah yang sah dan bernilai pahala di sisi Allah SWT. Selain itu, niat yang benar juga akan membuat seseorang lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan salat tarawih. Dengan begitu, ibadah salat tarawih yang dikerjakan akan lebih bermakna dan memberikan ketenangan jiwa.

Pertanyaan Umum tentang Tarawih Hari Apa

Halaman ini memuat beberapa pertanyaan umum tentang tarawih hari apa yang sering ditanyakan oleh umat Islam. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengertian tarawih, waktu pelaksanaannya, hingga keutamaannya.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan tarawih?

Tarawih adalah ibadah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah melaksanakan salat Isya.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan tarawih?

Pelaksanaan ibadah tarawih dimulai setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah rakaat tarawih?

Jumlah rakaat tarawih yang disunnahkan adalah 8 atau 20 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Pertanyaan 4: Di mana sebaiknya tarawih dilaksanakan?

Tempat yang paling utama untuk melaksanakan tarawih adalah masjid. Namun, tarawih juga dapat dilaksanakan di mushalla, rumah, atau tempat lain yang bersih dan layak.

Pertanyaan 5: Apakah tarawih hukumnya wajib?

Hukum melaksanakan tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan tetapi tidak wajib.

Pertanyaan 6: Apa keutamaan melaksanakan tarawih?

Keutamaan melaksanakan tarawih antara lain mendapat pahala yang besar, penghapus dosa, melatih kesabaran, dan menjalin silaturahmi.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang tarawih hari apa. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga mendapatkan pahala dan keutamaan yang berlimpah.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan tarawih, termasuk niat, gerakan, dan doa-doa yang dibaca.

Tips Melaksanakan Tarawih dengan Khusyuk

Berikut adalah beberapa tips agar tarawih yang kita laksanakan lebih khusyuk dan bermakna:

1. Pastikan niat yang benar.
Niat merupakan syarat sah suatu ibadah, termasuk salat tarawih. Niatkan bahwa tarawih yang kita laksanakan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.

2. Berwudhu dengan sempurna.
Wudhu merupakan syarat sah salat, termasuk tarawih. Pastikan kita berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan tarawih.

3. Cari tempat yang tenang dan nyaman.
Tempat yang tenang dan nyaman akan membantu kita lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan tarawih.

4. Bacalah niat dan bacaan salat dengan jelas dan benar.
Bacaan niat dan bacaan salat yang jelas dan benar akan membantu kita lebih memahami makna ibadah yang kita lakukan.

5. Fokus pada gerakan dan bacaan salat.
Saat melaksanakan tarawih, usahakan untuk fokus pada gerakan dan bacaan salat. Hindari pikiran-pikiran yang mengganggu dan fokuslah pada ibadah yang sedang kita lakukan.

6. Berdoa dengan sungguh-sungguh.
Doa merupakan bagian penting dari salat tarawih. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan mintalah kepada Allah SWT apa yang kita butuhkan.

7. Perbanyak istighfar.
Tarawih merupakan kesempatan yang baik untuk memperbanyak istighfar. Mintalah ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan kita.

8. Akhiri tarawih dengan witir.
Salat witir merupakan sunnah penutup tarawih. Akhiri tarawih kita dengan melaksanakan salat witir.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan tarawih yang kita laksanakan menjadi lebih khusyuk dan bermakna. Tarawih yang khusyuk akan memberikan ketenangan jiwa dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan manfaat melaksanakan tarawih. Keutamaan dan manfaat ini akan semakin memotivasi kita untuk melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan

Artikel tentang “tarawih hari apa” telah mengulas berbagai aspek terkait pelaksanaan ibadah tarawih, mulai dari pengertian, waktu pelaksanaan, hingga keutamaannya. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa poin penting:

  1. Tarawih adalah ibadah salat sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan, setelah salat Isya hingga menjelang salat Subuh.
  2. Pelaksanaan tarawih memiliki berbagai keutamaan, di antaranya sebagai penghapus dosa, sarana untuk mendapatkan pahala besar, melatih kesabaran, dan menjalin silaturahmi.
  3. Hukum melaksanakan tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib.

Poin-poin tersebut saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang tarawih. Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Umat Islam hendaknya melaksanakan tarawih dengan baik dan khusyuk, sesuai dengan tuntunan syariat, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

Dengan memahami makna dan keutamaan tarawih, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan. Tarawih menjadi kesempatan berharga untuk memperbanyak ibadah, memohon ampunan dosa, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru