Hukum Shalat Tarawih Di Rumah

jurnal


Hukum Shalat Tarawih Di Rumah

Hukum shalat tarawih di rumah adalah suatu ketentuan atau ketetapan mengenai diperbolehkannya melakukan shalat tarawih di tempat tinggal sendiri, di luar masjid.

Melaksanakan shalat tarawih di rumah memiliki beberapa kelebihan, di antaranya memberikan kemudahan dan kenyamanan, terutama bagi mereka yang kesulitan menghadiri shalat tarawih di masjid. Selain itu, shalat tarawih di rumah juga dapat mempererat hubungan keluarga, karena dapat dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Secara historis, shalat tarawih pada awalnya dilakukan di rumah-rumah penduduk, sebelum kemudian dilakukan secara berjamaah di masjid pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.

Hukum Shalat Tarawih di Rumah

Shalat tarawih di rumah memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Niat
  • Waktu pelaksanaan
  • Jumlah rakaat
  • Tata cara pelaksanaan
  • Tempat pelaksanaan
  • Hukum melaksanakan shalat tarawih di rumah
  • Keutamaan shalat tarawih di rumah
  • Hal-hal yang membatalkan shalat tarawih
  • Adab-adab shalat tarawih
  • Doa-doa yang dianjurkan dibaca saat shalat tarawih

Memahami aspek-aspek tersebut penting agar ibadah shalat tarawih yang dilakukan di rumah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari ibadah shalat tarawih yang dilaksanakan di rumah.

Niat

Salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih adalah niat. Niat merupakan landasan yang menentukan sah atau tidaknya suatu ibadah, termasuk shalat tarawih. Dalam konteks hukum shalat tarawih di rumah, niat memegang peranan krusial karena menentukan keabsahan ibadah shalat tarawih yang dilakukan di luar masjid.

Niat shalat tarawih di rumah harus diniatkan dengan ikhlas karena Allah SWT, bukan karena tujuan-tujuan duniawi seperti ingin dipuji atau dilihat orang lain. Niat juga harus dibarengi dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam melaksanakan shalat tarawih, baik dari segi jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, maupun waktu pelaksanaannya.

Sebagai contoh, seseorang yang berniat melaksanakan shalat tarawih di rumah sebanyak 20 rakaat, tetapi karena suatu hal hanya mampu menyelesaikan 10 rakaat, maka shalat tarawihnya tetap dianggap sah. Namun, jika seseorang berniat melaksanakan shalat tarawih di rumah sebanyak 20 rakaat, tetapi hanya melaksanakan 10 rakaat dan sisanya ia qadha di masjid, maka shalat tarawihnya tidak dianggap sah karena niatnya tidak sesuai dengan kenyataan.

Dengan demikian, niat memegang peranan penting dalam hukum shalat tarawih di rumah. Niat yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW akan menjadikan shalat tarawih yang dilakukan di rumah menjadi sah dan bernilai ibadah.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam hukum shalat tarawih di rumah. Waktu pelaksanaan shalat tarawih di rumah memiliki beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan agar ibadah shalat tarawih yang dilakukan di luar masjid tetap sah dan bernilai ibadah.

  • Awal Waktu

    Waktu awal pelaksanaan shalat tarawih di rumah adalah setelah masuknya waktu shalat Isya. Sebaiknya shalat tarawih dikerjakan pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 atau 23.00.

  • Akhir Waktu

    Waktu akhir pelaksanaan shalat tarawih di rumah adalah sebelum masuknya waktu shalat Subuh. Sebaiknya shalat tarawih selesai dikerjakan sebelum pukul 03.00 atau 04.00.

  • Waktu yang Dianjurkan

    Waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 02.00 atau 03.00. Pada waktu tersebut, diharapkan dapat lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah shalat tarawih.

  • Waktu yang Dimakruhkan

    Waktu yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah adalah pada waktu antara sepertiga malam pertama dan sepertiga malam kedua, yaitu sekitar pukul 19.00 hingga 22.00. Pada waktu tersebut, sebaiknya tidak melaksanakan shalat tarawih karena dikhawatirkan akan mengganggu ibadah shalat Isya.

Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan shalat tarawih di rumah, umat Islam dapat menjalankan ibadah shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, waktu pelaksanaan yang tepat juga akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam hukum shalat tarawih di rumah. Jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di rumah harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Jumlah rakaat ini tidak termasuk rakaat witir.

Jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di rumah akan mempengaruhi hukum shalat tarawih tersebut. Jika jumlah rakaatnya kurang dari 8 rakaat, maka shalat tarawih tersebut tidak dianggap sah. Sebaliknya, jika jumlah rakaatnya lebih dari 20 rakaat, maka shalat tarawih tersebut juga tidak dianggap sah.

Dalam praktiknya, jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di rumah biasanya adalah 8 rakaat, 12 rakaat, atau 20 rakaat. Jumlah rakaat ini disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. Namun, perlu diingat bahwa jumlah rakaat yang paling utama adalah 20 rakaat, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan shalat tarawih di rumah harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi gerakan, bacaan, maupun urutan pelaksanaannya. Tata cara pelaksanaan yang benar akan mempengaruhi hukum shalat tarawih di rumah, apakah sah atau tidak.

Sebagai contoh, jika seseorang melaksanakan shalat tarawih di rumah, tetapi tidak membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaatnya, maka shalat tarawih tersebut tidak dianggap sah. Begitu juga jika seseorang melaksanakan shalat tarawih dengan urutan rakaat yang salah, misalnya melaksanakan shalat tarawih dengan 2 rakaat salam, kemudian dilanjutkan dengan 2 rakaat salam lagi, dan seterusnya. Tata cara pelaksanaan yang salah seperti ini akan menyebabkan shalat tarawih tidak sah.

Dengan demikian, tata cara pelaksanaan merupakan komponen penting dalam hukum shalat tarawih di rumah. Tata cara pelaksanaan yang benar akan menjadikan shalat tarawih di rumah menjadi sah dan bernilai ibadah. Sebaliknya, tata cara pelaksanaan yang salah akan menyebabkan shalat tarawih di rumah tidak sah dan tidak bernilai ibadah.

Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam hukum shalat tarawih di rumah. Hal ini dikarenakan tempat pelaksanaan shalat tarawih akan berpengaruh pada keabsahan dan kesempurnaan ibadah shalat tarawih yang dilakukan.

  • Rumah sendiri

    Tempat pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah rumah sendiri. Hal ini dikarenakan rumah sendiri merupakan tempat yang paling nyaman dan aman untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih.

  • Masjid

    Selain di rumah sendiri, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di masjid. Namun, perlu diperhatikan bahwa shalat tarawih di masjid hukumnya sunnah, bukan wajib. Oleh karena itu, jika seseorang tidak dapat melaksanakan shalat tarawih di masjid, maka ia dapat melaksanakannya di rumah sendiri.

  • Tempat umum lainnya

    Selain rumah sendiri dan masjid, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat umum lainnya, seperti kantor, sekolah, atau gedung pertemuan. Namun, perlu diperhatikan bahwa tempat umum yang digunakan untuk shalat tarawih haruslah bersih dan tidak digunakan untuk kegiatan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat.

  • Tempat yang dimakruhkan

    Terdapat beberapa tempat yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih, yaitu: (1) tempat yang kotor atau najis; (2) tempat yang sempit atau tidak dapat menampung jamaah dengan nyaman; (3) tempat yang ramai atau bising; (4) tempat yang berdekatan dengan sumber gangguan, seperti jalan raya atau pasar.

Dengan memperhatikan aspek tempat pelaksanaan, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, tempat pelaksanaan yang tepat juga akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah.

Hukum melaksanakan shalat tarawih di rumah

Hukum melaksanakan shalat tarawih di rumah merupakan bagian penting dari hukum shalat tarawih secara keseluruhan. Hukum ini mengatur ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi agar shalat tarawih yang dilakukan di rumah menjadi sah dan bernilai ibadah.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah shalat tarawih, baik yang dilakukan di rumah maupun di masjid. Niat harus diniatkan dengan ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu niat untuk melaksanakan shalat tarawih sebanyak 2 rakaat atau lebih.

  • Waktu pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan shalat tarawih di rumah dimulai setelah masuk waktu shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

  • Jumlah rakaat

    Jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di rumah minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat, tidak termasuk rakaat witir. Jumlah rakaat yang paling utama adalah 20 rakaat, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

  • Tata cara pelaksanaan

    Tata cara pelaksanaan shalat tarawih di rumah harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi gerakan, bacaan, maupun urutan pelaksanaannya. Tata cara yang salah dapat menyebabkan shalat tarawih tidak sah.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih di rumah dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, shalat tarawih yang dilakukan di rumah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Keutamaan Shalat Tarawih di Rumah

Shalat tarawih di rumah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  1. Lebih khusyuk dan nyaman. Shalat tarawih di rumah dapat dilakukan dengan lebih khusyuk dan nyaman karena tidak terganggu oleh keramaian atau gangguan lainnya.
  2. Dapat dilakukan bersama keluarga. Shalat tarawih di rumah dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan kekeluargaan, karena dapat dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga.
  3. Lebih leluasa dalam beribadah. Shalat tarawih di rumah memberikan keleluasaan dalam beribadah, seperti dapat memperbanyak rakaat atau membaca doa-doa dengan lebih tenang.

Keutamaan-keutamaan tersebut menjadikan shalat tarawih di rumah sebagai pilihan yang baik bagi umat Islam yang ingin melaksanakan shalat tarawih dengan lebih optimal. Hukum shalat tarawih di rumah pun menjadi penting untuk dipahami agar ibadah shalat tarawih yang dilakukan di rumah dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Dengan memahami hukum shalat tarawih di rumah dan keutamaannya, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari ibadah shalat tarawih yang dilaksanakan di rumah.

Hal-hal yang membatalkan shalat tarawih

Dalam melaksanakan shalat tarawih di rumah, perlu diperhatikan hal-hal yang dapat membatalkan shalat. Hal ini penting untuk dipahami agar ibadah shalat tarawih yang dilakukan di rumah dapat dilaksanakan dengan benar dan sah.

  • Berbicara

    Berbicara atau mengeluarkan suara yang tidak termasuk bacaan shalat dapat membatalkan shalat tarawih. Hal ini karena berbicara merupakan perbuatan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat.

  • Tertawa

    Tertawa dengan suara yang keras atau berlebihan dapat membatalkan shalat tarawih. Tertawa merupakan perbuatan yang dapat menghilangkan kekhidmatan shalat.

  • Makan dan minum

    Makan atau minum, meskipun dalam jumlah sedikit, dapat membatalkan shalat tarawih. Hal ini karena makan dan minum merupakan perbuatan yang dapat mengganggu konsentrasi shalat.

  • Keluar dari tempat shalat

    Keluar dari tempat shalat tanpa alasan yang syar’i dapat membatalkan shalat tarawih. Hal ini karena keluar dari tempat shalat merupakan perbuatan yang dapat memutuskan kesinambungan shalat.

Dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih di rumah dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, pemahaman yang baik tentang hal-hal yang membatalkan shalat tarawih juga dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah.

Adab-adab shalat tarawih

Adab-adab shalat tarawih merupakan tata krama atau perilaku terpuji yang dianjurkan dalam melaksanakan shalat tarawih. Adab-adab ini sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi keabsahan dan kesempurnaan ibadah shalat tarawih, termasuk ketika dilaksanakan di rumah.

Salah satu adab penting dalam shalat tarawih di rumah adalah menjaga kekhusyukan. Kekhusyukan merupakan kondisi hati yang tenang dan fokus pada ibadah, sehingga dapat memperoleh manfaat shalat tarawih secara optimal. Umat Islam dianjurkan untuk menjauhi segala hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara, tertawa, atau makan dan minum selama melaksanakan shalat tarawih.

Selain itu, adab lainnya yang perlu diperhatikan adalah berpakaian sopan dan menutup aurat. Hal ini penting untuk menjaga kesyahsyian dan kesopanan dalam beribadah, terutama ketika shalat tarawih dilakukan secara berjamaah di rumah bersama keluarga atau tamu. Berpakaian sopan juga dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan konsentrasi dalam shalat.

Dengan memperhatikan adab-adab shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih di rumah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Adab-adab ini menjadi bagian integral dari hukum shalat tarawih di rumah, yang menekankan pentingnya melaksanakan shalat tarawih dengan penuh kesungguhan, kekhusyukan, dan kesopanan agar memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah.

Doa-doa yang Dianjurkan Dibaca saat Shalat Tarawih

Doa-doa yang dianjurkan dibaca saat shalat tarawih merupakan bagian penting dari hukum shalat tarawih di rumah. Doa-doa ini dapat menambah kekhusyukan dan pahala dalam melaksanakan ibadah shalat tarawih.

  • Doa Iftitah

    Doa iftitah dibaca pada awal setiap rakaat shalat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk membukakan pintu rahmat dan ampunan-Nya.

  • Doa Qunut

    Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir setiap witir shalat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan perlindungan dan pertolongan.

  • Doa Setelah Salam

    Doa setelah salam dibaca setelah selesai shalat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk menerima ibadah shalat tarawih dan mengampuni dosa-dosa.

  • Doa Wirid

    Doa wirid dibaca setelah selesai shalat tarawih dan witir. Doa ini berisi dzikir dan pujian kepada Allah SWT.

Dengan membaca doa-doa yang dianjurkan saat shalat tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kekhusyukan, memperoleh pahala yang berlipat ganda, dan memperkuat hubungannya dengan Allah SWT. Doa-doa ini menjadi pelengkap penting dalam melaksanakan hukum shalat tarawih di rumah, sehingga ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan sempurna dan bermakna.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Hukum Shalat Tarawih di Rumah

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai hukum shalat tarawih di rumah.

Pertanyaan 1: Apakah boleh melaksanakan shalat tarawih di rumah?

Jawaban: Ya, hukum shalat tarawih di rumah adalah boleh dan sah, sesuai dengan pendapat mayoritas ulama.

Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di rumah?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di rumah minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat, tidak termasuk rakaat witir.

Pertanyaan 3: Apakah tata cara shalat tarawih di rumah harus sama dengan di masjid?

Jawaban: Ya, tata cara shalat tarawih di rumah harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi gerakan, bacaan, maupun urutan pelaksanaannya.

Pertanyaan 4: Apakah ada waktu khusus untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah?

Jawaban: Waktu pelaksanaan shalat tarawih di rumah dimulai setelah masuk waktu shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

Pertanyaan 5: Apakah ada adab-adab yang harus diperhatikan saat melaksanakan shalat tarawih di rumah?

Jawaban: Ya, terdapat adab-adab yang perlu diperhatikan, antara lain menjaga kekhusyukan, berpakaian sopan, dan membaca doa-doa yang dianjurkan.

Pertanyaan 6: Apakah shalat tarawih di rumah memiliki keutamaan dibandingkan shalat tarawih di masjid?

Jawaban: Meskipun hukum shalat tarawih di masjid lebih utama, namun shalat tarawih di rumah memiliki beberapa keutamaan, seperti lebih khusyuk, nyaman, dan dapat mempererat hubungan kekeluargaan.

Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang hukum shalat tarawih di rumah. Memahami hukum dan adab-adab shalat tarawih di rumah sangat penting agar ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan hikmah dari melaksanakan shalat tarawih di rumah.

Pembahasan tentang keutamaan dan hikmah shalat tarawih di rumah akan dilanjutkan pada bagian berikutnya.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih di Rumah

Dalam melaksanakan shalat tarawih di rumah, terdapat beberapa tips yang dapat diperhatikan untuk meningkatkan kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah. Berikut adalah lima tips yang dapat dipraktikkan:

1. Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu untuk mencari pahala dan ampunan dari Allah SWT.

2. Berpakaian Sopan
Kenakan pakaian yang bersih, menutup aurat, dan sesuai dengan ajaran agama saat melaksanakan shalat tarawih di rumah.

3. Menjaga Kekhusyukan
Ciptakan suasana yang tenang dan hindari gangguan selama shalat tarawih. Fokuskan pikiran dan hati hanya pada ibadah.

4. Baca Doa-doa yang Dianjurkan
Baca doa iftitah, doa qunut, doa setelah salam, dan doa wirid yang dianjurkan dalam shalat tarawih untuk menambah kekhusyukan dan pahala.

5. Siapkan Sajadah Khusus
Gunakan sajadah khusus untuk shalat tarawih agar dapat lebih fokus dan terhindar dari gangguan.

Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih di rumah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Shalat tarawih yang khusyuk dan berkualitas akan memberikan pahala yang berlimpah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tips-tips di atas menjadi bagian penting dalam hukum shalat tarawih di rumah, yang menekankan pentingnya melaksanakan ibadah dengan penuh kesungguhan, kekhusyukan, dan kesopanan. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips tersebut, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah dari ibadah shalat tarawih di rumah.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan hikmah dari melaksanakan shalat tarawih di rumah.

Kesimpulan

hukum shalat tarawih di rumah memberikan wawasan penting tentang ketentuan dan adab ibadah ini saat dilakukan di kediaman pribadi. Artikel ini membahas berbagai aspek hukum shalat tarawih di rumah, mulai dari niat, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara, tempat pelaksanaan, hingga hal-hal yang membatalkan dan adab-adab yang dianjurkan.

Beberapa poin utama yang saling terkait dari artikel ini meliputi:

  • Hukum shalat tarawih di rumah adalah boleh dan sah, sesuai dengan pendapat mayoritas ulama.
  • Pelaksanaan shalat tarawih di rumah harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi gerakan, bacaan, maupun urutan pelaksanaannya.
  • Shalat tarawih di rumah memiliki beberapa keutamaan, seperti lebih khusyuk, nyaman, dan dapat mempererat hubungan kekeluargaan.

Memahami hukum shalat tarawih di rumah sangat penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT. Dengan menjalankan shalat tarawih di rumah sesuai dengan ketentuan dan adab yang telah dibahas, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru