Ayat Alkitab tentang puasa adalah ajaran atau perintah dalam Alkitab yang berkaitan dengan praktik puasa. Dalam praktik ini, seseorang menahan diri dari makan dan minum untuk jangka waktu tertentu, biasanya sebagai bentuk pengabdian atau pertobatan.
Puasa dalam Alkitab memiliki makna penting. Praktik ini sering dikaitkan dengan kerendahan hati, permohonan, dan pertobatan. Ada banyak manfaat yang diperoleh dari puasa, seperti pemurnian diri, pertumbuhan spiritual, dan penguatan hubungan dengan Tuhan. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Alkitab yang terkait dengan puasa adalah puasa 40 hari yang dilakukan oleh Yesus Kristus di padang gurun.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan puasa, serta pentingnya, manfaat, dan sejarahnya. Kita juga akan mengeksplorasi berbagai jenis puasa yang dijelaskan dalam Alkitab dan bagaimana mempraktikkannya dengan cara yang bermakna.
ayat Alkitab tentang puasa
Aspek-aspek penting dari ayat Alkitab tentang puasa sangat penting untuk dipahami agar kita dapat mempraktikkan puasa dengan benar dan bermakna. Berikut adalah 9 aspek kunci yang perlu kita ketahui:
- Pengertian puasa
- Jenis-jenis puasa
- Tujuan puasa
- Manfaat puasa
- Cara berpuasa
- Contoh puasa dalam Alkitab
- Puasa dan doa
- Kesalahan dalam berpuasa
- Puasa dan pertumbuhan rohani
Dengan memahami aspek-aspek tersebut, kita dapat mempraktikkan puasa dengan cara yang benar dan berkenan kepada Tuhan. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang kerendahan hati, penyerahan diri, dan pertobatan. Melalui puasa, kita dapat mengalami pemurnian diri, pertumbuhan spiritual, dan penguatan hubungan dengan Tuhan.
Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum untuk jangka waktu tertentu. Dalam konteks Islam, puasa memiliki makna yang lebih luas dari sekadar menahan lapar dan dahaga. Puasa dalam Islam adalah ibadah yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ayat-ayat Alquran tentang puasa sangat banyak dan menjelaskan keutamaan, syarat, dan tata cara berpuasa. Dalam surah Al-Baqarah ayat 183 dijelaskan bahwa puasa diwajibkan bagi orang-orang yang beriman sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya. Puasa juga disebutkan sebagai salah satu rukun Islam yang kelima, yang artinya setiap muslim yang balig dan berakal wajib menjalankannya.
Selain itu, ayat-ayat Alquran juga menjelaskan tentang hikmah dan manfaat puasa, yaitu untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu, serta meningkatkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Dengan berpuasa, seorang muslim diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih bertakwa, berdisiplin, dan memiliki empati terhadap sesama.
Jenis-jenis Puasa
Dalam konteks ayat Alkitab tentang puasa, terdapat beberapa jenis puasa yang dipraktikkan oleh orang Kristen. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Puasa Penuh
Puasa penuh adalah puasa yang paling umum dilakukan, di mana seseorang tidak makan atau minum apa pun untuk jangka waktu tertentu, biasanya 24 jam. Puasa penuh dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti pertobatan, pengabdian, atau permohonan.
- Puasa Parsial
Puasa parsial adalah puasa di mana seseorang hanya membatasi jenis makanan atau minuman tertentu, atau hanya makan dan minum pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, seseorang mungkin berpuasa dari makanan padat tetapi tetap minum cairan, atau hanya makan satu kali sehari selama masa puasa.
- Puasa Daniel
Puasa Daniel adalah puasa yang didasarkan pada kisah Daniel dalam Alkitab. Puasa ini biasanya dilakukan selama 21 hari dan membatasi konsumsi makanan menjadi hanya buah-buahan, sayuran, dan air. Puasa Daniel sering dikaitkan dengan pembersihan diri dan pertumbuhan rohani.
- Puasa Doa
Puasa doa adalah puasa yang dikombinasikan dengan doa yang intens. Puasa doa dilakukan untuk memohon pertolongan Tuhan dalam suatu masalah atau situasi tertentu. Puasa doa dapat dilakukan secara individu atau berkelompok.
Jenis-jenis puasa yang berbeda ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Penting untuk diingat bahwa puasa bukan sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga merupakan waktu untuk refleksi diri, doa, dan pembaruan rohani.
Tujuan Puasa
Dalam konteks ayat Alkitab tentang puasa, tujuan puasa sangatlah penting untuk dipahami. Puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga merupakan praktik rohani yang memiliki tujuan spesifik. Berikut adalah beberapa tujuan puasa yang disebutkan dalam Alkitab:
- Pertobatan
Puasa dapat menjadi sarana pertobatan, di mana seseorang merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui dosanya. Melalui puasa, orang percaya dapat menyatakan penyesalan mereka atas dosa dan memohon pengampunan Tuhan.
- Pengabdian
Puasa juga merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhan. Ketika kita berpuasa, kita memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan dan mengungkapkan kasih dan kesetiaan kita kepada-Nya. Puasa dapat menjadi cara untuk menunjukkan kepada Tuhan bahwa Dia adalah yang terutama dalam hidup kita.
- Permohonan
Puasa dapat menjadi sarana permohonan kepada Tuhan. Ketika kita berpuasa dan berdoa, kita menunjukkan ketergantungan kita kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya dalam situasi atau masalah tertentu. Puasa dapat memperkuat doa-doa kita dan menunjukkan kesungguhan kita dalam mencari wajah Tuhan.
- Pemurnian Diri
Puasa juga dapat menjadi waktu untuk pemurnian diri. Ketika kita menahan diri dari makanan dan minuman, kita dapat memfokuskan diri pada hal-hal rohani dan mencari pembaruan dalam pikiran, tubuh, dan jiwa kita. Puasa dapat membantu kita mengendalikan keinginan daging dan memperkuat roh kita.
Dengan memahami tujuan puasa, kita dapat berpuasa dengan cara yang lebih bermakna dan efektif. Puasa bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi merupakan praktik rohani yang dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan, memurnikan diri kita, dan membawa pertolongan-Nya dalam hidup kita.
Manfaat Puasa
Dalam konteks ayat Alquran tentang puasa, manfaat puasa sangatlah banyak dan beragam. Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membawa dampak positif bagi kesehatan fisik, mental, dan spiritual seseorang. Berikut adalah beberapa manfaat puasa yang disebutkan dalam ayat Alquran dan hadis:
Secara fisik, puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun-racun, menurunkan berat badan, serta memperbaiki sistem pencernaan. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan kanker. Dari segi mental, puasa dapat membantu meningkatkan konsentrasi, mengendalikan emosi, dan meningkatkan kualitas tidur. Puasa juga dapat mengajarkan disiplin diri, kesabaran, dan pengendalian diri.
Manfaat spiritual puasa juga sangat besar. Puasa dapat membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT, meningkatkan ketakwaan, dan memperkuat iman. Puasa juga dapat mengajarkan seseorang tentang pentingnya bersyukur dan berbagi dengan sesama. Dengan berpuasa, seseorang dapat melatih kerendahan hati, empati, dan kasih sayang. Secara keseluruhan, puasa merupakan praktik yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Cara berpuasa
Dalam konteks ayat Alquran tentang puasa, cara berpuasa memiliki keterkaitan yang sangat erat. Ayat-ayat Alquran memberikan panduan dan aturan yang jelas tentang bagaimana seharusnya umat Islam menjalankan ibadah puasa. Cara berpuasa yang benar akan menentukan apakah puasa yang dijalankan diterima oleh Allah SWT atau tidak.
Salah satu aspek penting dalam cara berpuasa adalah niat. Niat merupakan syarat sahnya puasa, yang harus dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa. Niat puasa harus diniatkan dengan ikhlas karena Allah SWT. Selain itu, cara berpuasa yang benar juga mencakup menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa, seperti merokok atau berhubungan suami istri, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Secara praktis, memahami cara berpuasa yang benar sangat penting agar ibadah puasa yang dijalankan sesuai dengan tuntunan agama. Dengan menjalankan puasa dengan benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat spiritual dan kesehatan yang optimal. Puasa yang dijalankan dengan baik dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, membersihkan diri dari dosa, serta melatih kesabaran dan pengendalian diri.
Contoh Puasa dalam Alquran
Dalam Alquran, terdapat banyak contoh puasa yang dilakukan oleh para nabi dan orang-orang saleh. Salah satu contoh puasa yang terkenal adalah puasa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW selama bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan puasa wajib yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh. Puasa Ramadhan dilakukan selama sebulan penuh, dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Tujuan utama puasa Ramadhan adalah untuk meningkatkan ketakwaan, membersihkan diri dari dosa, serta melatih kesabaran dan pengendalian diri.
Selain puasa Ramadhan, terdapat juga puasa-puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Puasa sunnah dapat dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa Daud (puasa selang-seling sehari puasa dan sehari tidak puasa). Puasa sunnah memiliki tujuan yang sama dengan puasa Ramadhan, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan dan membersihkan diri dari dosa.
Contoh-contoh puasa dalam Alquran tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya puasa dalam ajaran Islam. Puasa merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Dengan menjalankan puasa dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan menjadi pribadi yang lebih bertaqwa kepada Allah SWT.
Puasa dan doa
Puasa dan doa merupakan dua amalan penting yang saling berkaitan dalam ajaran Islam. Ayat-ayat Alquran banyak yang membahas tentang puasa dan doa, sehingga menunjukkan bahwa kedua amalan ini memiliki hubungan yang erat. Puasa dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan dalam berdoa, sementara doa dapat membantu seseorang untuk tetap istiqamah dalam menjalankan puasa.
Salah satu hikmah puasa adalah untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Ketika seseorang berpuasa, ia menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, termasuk makan, minum, dan berkata-kata kotor. Dengan demikian, puasa dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan selama berpuasa pun akan lebih mudah dikabulkan, karena hati dan pikiran menjadi lebih jernih dan bersih.
Contoh nyata hubungan antara puasa dan doa dapat kita lihat dalam kisah Nabi Musa AS. Ketika Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT di Gunung Sinai, ia berpuasa selama 40 hari dan 40 malam. Selama berpuasa tersebut, Nabi Musa AS tidak makan dan minum apa pun, dan hanya berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Puasa dan doa yang dilakukan oleh Nabi Musa AS tersebut membuahkan hasil, yaitu ia menerima Taurat dari Allah SWT.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kita dapat mempraktikkan puasa dan doa untuk berbagai tujuan, seperti untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam menghadapi masalah, untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, atau untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan menggabungkan puasa dan doa, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT.
Kesalahan dalam berpuasa
Kesalahan dalam berpuasa adalah hal-hal yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi pahala puasa. Dalam konteks ayat Alkitab tentang puasa, kesalahan-kesalahan ini perlu dihindari agar puasa yang dilakukan dapat diterima dan bermakna.
- Niat yang Salah
Niat yang salah dalam berpuasa adalah niat yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab, seperti berpuasa untuk pamer atau untuk tujuan yang tidak baik.
- Tidak Menahan Diri dari Makanan dan Minuman
Tidak menahan diri dari makanan dan minuman merupakan kesalahan dalam berpuasa yang paling jelas. Puasa mengharuskan seseorang untuk menahan diri dari segala jenis makanan dan minuman, termasuk permen dan minuman berenergi.
- Tidak Menahan Diri dari Keinginan Daging
Tidak menahan diri dari keinginan daging adalah kesalahan dalam berpuasa yang meliputi segala bentuk hawa nafsu, seperti kemarahan, kebencian, dan pikiran-pikiran yang tidak baik.
- Tidak Mencari Tuhan
Tidak mencari Tuhan adalah kesalahan dalam berpuasa yang membuat seseorang berpuasa hanya sebagai ritual keagamaan tanpa melibatkan hubungan dengan Tuhan. Puasa harus menjadi waktu untuk lebih dekat dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Alkitab, dan perenungan.
Kesalahan-kesalahan dalam berpuasa ini dapat membuat puasa menjadi sia-sia dan bahkan dapat membawa dosa. Oleh karena itu, penting bagi orang Kristen untuk memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini agar puasa yang dilakukan dapat berkenan kepada Tuhan dan membawa manfaat bagi kehidupan rohani.
Puasa dan pertumbuhan rohani
Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk pertumbuhan rohani. Ayat-ayat Alquran tentang puasa banyak yang mengaitkan antara puasa dengan peningkatan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT.
Puasa dapat menjadi sarana yang efektif untuk melatih pengendalian diri, kesabaran, dan kerendahan hati. Ketika berpuasa, seseorang menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang dapat membatalkan puasa selama jangka waktu tertentu. Hal ini dapat membantu seseorang untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi, sehingga fokus dan pikiran menjadi lebih jernih.
Selain itu, puasa juga dapat menjadi waktu yang baik untuk refleksi diri dan introspeksi. Dengan menahan diri dari kesenangan duniawi, seseorang dapat lebih mudah untuk merenungkan kesalahan dan kekurangan diri, serta mencari ampunan dari Allah SWT. Puasa juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui doa, dzikir, dan tilawah Alquran.
Banyak kisah dalam Alquran yang menceritakan tentang bagaimana puasa dapat membawa pada pertumbuhan rohani. Salah satu contoh yang terkenal adalah kisah Nabi Musa AS yang berpuasa selama 40 hari dan 40 malam di Gunung Sinai. Selama puasa tersebut, Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT dan diberikan Taurat.
Dengan memahami hubungan antara puasa dan pertumbuhan rohani, umat Islam dapat memanfaatkan ibadah puasa untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan kesempatan untuk melatih diri, merenung, dan mencari ampunan, sehingga pada akhirnya dapat membawa pada pertumbuhan dan perkembangan rohani yang lebih baik.
Pertanyaan Umum tentang Ayat Alkitab tentang Puasa
Bagian Pertanyaan Umum ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan umum dan kesalahpahaman umum seputar ayat Alkitab tentang puasa. Pertanyaan-pertanyaan ini mengantisipasi pertanyaan yang mungkin dimiliki pembaca atau mengklarifikasi aspek-aspek penting dari topik ini.
Pertanyaan 1: Apa tujuan utama dari puasa dalam Alkitab?
Puasa dalam Alkitab terutama dilakukan untuk tujuan kerohanian, seperti pertobatan, pengabdian, dan permohonan. Puasa membantu kita untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengekspresikan penyesalan kita atas dosa, dan memohon pertolongan-Nya dalam situasi yang menantang.
Pertanyaan 2: Jenis puasa apa saja yang disebutkan dalam Alkitab?
Alkitab menyebutkan berbagai jenis puasa, termasuk puasa penuh (menahan diri dari makanan dan minuman), puasa parsial (membatasi jenis makanan atau waktu makan), dan puasa Daniel (mengonsumsi hanya buah-buahan, sayuran, dan air).
Pertanyaan 3: Apakah puasa diwajibkan bagi semua orang Kristen?
Meskipun Alkitab mendorong puasa sebagai praktik rohani yang bermanfaat, puasa tidak secara eksplisit diwajibkan bagi semua orang Kristen. Keputusan untuk berpuasa bersifat pribadi dan harus didasarkan pada bimbingan Roh Kudus dan pertimbangan keadaan individu.
Pertanyaan 4: Bagaimana seharusnya kita mempersiapkan diri sebelum berpuasa?
Sebelum berpuasa, penting untuk berdoa, membaca Alkitab, dan mencari bimbingan dari Tuhan. Persiapan ini akan membantu kita untuk fokus pada tujuan rohani dari puasa dan menghindari godaan selama proses tersebut.
Pertanyaan 5: Apakah ada batasan atau pengecualian bagi orang yang tidak bisa berpuasa karena alasan kesehatan?
Bagi mereka yang tidak dapat berpuasa karena alasan kesehatan atau situasi lainnya, Alkitab mendorong untuk mencari cara alternatif untuk mengekspresikan pertobatan dan pengabdian mereka. Ini dapat mencakup tindakan seperti berdoa, beramal, atau membaca Alkitab secara intensif.
Pertanyaan 6: Bagaimana kita bisa memastikan bahwa puasa kita berkenan kepada Tuhan?
Agar puasa kita berkenan kepada Tuhan, kita harus melakukannya dengan motivasi yang benar, yaitu untuk mencari wajah-Nya dan bukan untuk pamer atau mencari pengakuan. Sikap hati kita selama berpuasa juga penting, yaitu kerendahan hati, pertobatan, dan ketergantungan pada Tuhan.
Pertanyaan Umum ini memberikan wawasan tentang berbagai aspek puasa dalam Alkitab. Bagian selanjutnya akan membahas lebih dalam tentang manfaat dan jenis-jenis puasa, serta bagaimana mempraktikkannya secara efektif.
Transisi: Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang ayat Alkitab tentang puasa dan bagaimana memahami serta menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tips Berpuasa Sesuai Ajaran Alkitab
Tips-tips berikut akan membantu Anda untuk berpuasa secara efektif dan berarti sesuai dengan ajaran Alkitab:
1. Tentukan Tujuan Puasa Anda
Sebelum berpuasa, luangkan waktu untuk merenungkan tujuan Anda berpuasa, apakah itu untuk pertobatan, pengabdian, atau permohonan. Kejelasan tujuan akan membantu Anda tetap fokus selama berpuasa.
2. Persiapkan Diri Secara Rohani
Berdoa, membaca Alkitab, dan mencari bimbingan dari Tuhan sebelum berpuasa. Persiapan rohani ini akan memperkuat Anda dan membantu Anda tetap terhubung dengan Tuhan selama berpuasa.
3. Pilih Jenis Puasa yang Sesuai
Alkitab menyebutkan berbagai jenis puasa. Pilihlah jenis puasa yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Yang penting adalah Anda berpuasa dengan motivasi yang benar dan tidak membahayakan kesehatan Anda.
4. Berpuasa dengan Hati yang Benar
Sikap hati Anda selama berpuasa sama pentingnya dengan tindakan menahan diri dari makanan dan minuman. Berpuasalah dengan kerendahan hati, pertobatan, dan ketergantungan pada Tuhan.
5. Jangan Mencari Pengakuan
Hindari berpuasa hanya untuk mencari pengakuan atau pujian dari orang lain. Puasa adalah antara Anda dan Tuhan, lakukanlah dengan motivasi yang murni.
6. Tetap Terhidrasi
Meskipun menahan diri dari makanan dan minuman, tetap pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak air selama berpuasa.
7. Dengarkan Tubuh Anda
Jika Anda merasa tidak enak badan atau mengalami masalah kesehatan selama berpuasa, jangan ragu untuk menghentikan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
8. Akhiri Puasa dengan Bijaksana
Setelah berpuasa, jangan langsung makan berlebihan. Akhiri puasa secara bertahap dengan makanan yang sehat dan mudah dicerna.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat berpuasa secara efektif dan berarti sesuai dengan ajaran Alkitab. Puasa dapat menjadi alat yang ampuh untuk pertumbuhan rohani, pemurnian diri, dan memperkuat hubungan Anda dengan Tuhan.
Bagian selanjutnya dari artikel ini akan membahas manfaat puasa dan bagaimana puasa dapat membawa Anda lebih dekat kepada Tuhan.
Kesimpulan
Pembahasan tentang “ayat Alkitab tentang puasa” dalam artikel ini mengungkap beberapa gagasan dan temuan penting. Pertama, puasa dalam Alkitab bukan sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga merupakan praktik rohani yang memiliki tujuan bermakna. Puasa dapat menjadi sarana untuk pertobatan, pengabdian, dan permohonan kepada Tuhan.
Kedua, ada berbagai jenis puasa yang disebutkan dalam Alkitab, seperti puasa penuh, puasa parsial, dan puasa Daniel. Jenis puasa yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Namun, terlepas dari jenisnya, yang terpenting adalah berpuasa dengan motivasi yang benar dan sikap hati yang tepat.
Terakhir, puasa dapat membawa banyak manfaat, seperti pemurnian diri, pertumbuhan rohani, dan penguatan hubungan dengan Tuhan. Dengan mempraktikkan puasa sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab, kita dapat mengalami pertumbuhan spiritual yang lebih dalam dan menjalani kehidupan yang lebih berkenan kepada Tuhan.
Youtube Video:
