Niat Shalat Tarawih 4 Rakaat

jurnal


Niat Shalat Tarawih 4 Rakaat

Niat shalat tarawih 4 rakaat adalah memanjatkan doa dan ibadah kepada Allah SWT yang dilakukan pada bulan Ramadan. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat tarawih, sebagai bentuk kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah. Contoh niatnya adalah: “Saya niat shalat tarawih sunnah empat rakaat karena Allah ta’ala.”

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Salah satu perkembangan penting dalam sejarah shalat tarawih adalah ditetapkannya jumlah rakaat menjadi 20 rakaat pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara shalat tarawih, termasuk niat, bacaan, dan gerakannya. Kita juga akan mengulas berbagai keutamaan dan hikmah yang terkandung dalam shalat tarawih.

niat shalat tarawih 4 rakaat

Niat merupakan aspek penting dalam shalat tarawih, karena menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Niat shalat tarawih 4 rakaat memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Ikhlas
  • Benar waktu
  • Tahu jumlah rakaat
  • Mengikuti imam
  • Tertib gerakan
  • Membaca niat
  • Khushu’
  • Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan shalat
  • Menjaga kekhusyukan

Setiap aspek tersebut saling berkaitan dan sangat berpengaruh terhadap kualitas shalat tarawih yang dikerjakan. Misalnya, ikhlas menjadi dasar utama dalam beribadah, termasuk shalat tarawih. Jika shalat tarawih dikerjakan dengan ikhlas karena Allah SWT, maka pahalanya akan berlipat ganda. Selain itu, mengetahui jumlah rakaat juga penting agar shalat tarawih yang dikerjakan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan memperhatikan semua aspek penting tersebut, diharapkan shalat tarawih yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi kita.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Ikhlas berarti mengerjakan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ikhlas menjadi dasar utama dalam beribadah, karena menjadi penentu apakah ibadah tersebut diterima atau tidak oleh Allah SWT.

Niat shalat tarawih 4 rakaat yang ikhlas akan menghasilkan pahala yang berlipat ganda. Sebaliknya, jika niat shalat tarawih tidak ikhlas, maka pahalanya akan berkurang atau bahkan tidak diterima sama sekali. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga keikhlasan dalam beribadah, termasuk saat mengerjakan shalat tarawih.

Salah satu cara untuk menjaga keikhlasan dalam shalat tarawih adalah dengan mengingat kembali tujuan utama kita beribadah, yaitu untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Selain itu, kita juga perlu menghindari segala bentuk riya’ atau pamer ibadah, karena hal tersebut dapat merusak keikhlasan kita.

Dengan memahami pentingnya ikhlas dalam niat shalat tarawih 4 rakaat, diharapkan kita dapat mengerjakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Sehingga, pahala yang kita dapatkan dari shalat tarawih dapat berlipat ganda dan ibadah kita dapat diterima oleh Allah SWT.

Benar waktu

Salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat adalah benar waktu. Benar waktu artinya mengerjakan shalat tarawih pada waktu yang tepat, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

  • Awal waktu

    Waktu awal shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa waktu awal shalat tarawih adalah setelah lewat sedikit dari waktu Isya, yaitu sekitar 15-20 menit.

  • Akhir waktu

    Waktu akhir shalat tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh. Jika seseorang mengerjakan shalat tarawih setelah masuk waktu Subuh, maka shalat tarawihnya tidak sah.

  • Waktu utama

    Waktu utama untuk mengerjakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa beliau bersabda: “Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni’.”

Dengan memperhatikan aspek benar waktu dalam niat shalat tarawih 4 rakaat, kita dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan ibadah kita lebih optimal. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengerjakan shalat tarawih pada waktu yang tepat.

Tahu jumlah rakaat

Tahu jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Rakaat adalah satuan hitungan dalam shalat, yang terdiri dari gerakan-gerakan tertentu. Dalam shalat tarawih, jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 10 salam. Setiap salam terdiri dari 2 rakaat.

Mengetahui jumlah rakaat dalam niat shalat tarawih 4 rakaat sangat penting karena menjadi penentu sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Jika seseorang salah dalam menentukan jumlah rakaat, maka shalat tarawihnya bisa menjadi tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui dengan pasti jumlah rakaat dalam shalat tarawih.

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah rakaat dalam shalat tarawih adalah dengan mengikuti imam. Jika kita shalat tarawih berjamaah, maka kita bisa mengikuti jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam. Namun, jika kita shalat tarawih sendirian, maka kita perlu mengetahui sendiri jumlah rakaatnya. Kita bisa membaca buku-buku fiqih atau bertanya kepada ustadz tentang jumlah rakaat dalam shalat tarawih.

Dengan memahami pentingnya tahu jumlah rakaat dalam niat shalat tarawih 4 rakaat, kita dapat mengerjakan shalat tarawih dengan lebih baik dan benar. Hal ini akan membuat ibadah kita lebih sah dan berpahala.

Mengikuti imam

Dalam shalat tarawih, mengikuti imam memiliki peran yang sangat penting. Sebab, shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan secara berjamaah. Ketika shalat tarawih berjamaah, maka makmum (orang yang mengikuti shalat) harus mengikuti imam, baik dalam gerakan maupun bacaannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Hendaklah imam meringankan shalatnya, karena di belakangnya ada orang tua, orang lemah, dan orang yang mempunyai keperluan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa makmum harus mengikuti imam agar tidak memberatkan imam. Selain itu, mengikuti imam juga merupakan bentuk penghormatan kepada imam dan sebagai tanda persatuan dalam beribadah.

Dalam konteks niat shalat tarawih 4 rakaat, mengikuti imam berarti memijat niat untuk mengikuti jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam. Sebab, jumlah rakaat dalam shalat tarawih adalah sunnah, sehingga bisa berbeda-beda tergantung pada kebiasaan atau tradisi setempat. Jika makmum tidak mengikuti imam dalam jumlah rakaat, maka shalat tarawihnya bisa menjadi tidak sah.

Oleh karena itu, sangat penting bagi makmum untuk selalu mengikuti imam dalam shalat tarawih. Dengan mengikuti imam, makmum dapat memastikan bahwa shalat tarawihnya sah dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Tertib gerakan

Tertib gerakan merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Tertib gerakan artinya melakukan gerakan-gerakan shalat secara berurutan dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Gerakan-gerakan tersebut meliputi takbiratul ihram, ruku’, sujud, dan seterusnya. Melakukan gerakan-gerakan shalat secara tertib dapat membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.

Selain itu, tertib gerakan juga merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Jika seseorang melakukan gerakan-gerakan shalat secara tidak tertib, maka shalatnya bisa menjadi tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu memperhatikan tertib gerakan dalam shalat tarawih.

Beberapa contoh nyata dari tertib gerakan dalam niat shalat tarawih 4 rakaat antara lain:

  • Membaca niat shalat tarawih 4 rakaat sebelum memulai shalat.
  • Melakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan.
  • Ruku’ dengan membungkukkan badan dan meletakkan kedua tangan di atas lutut.
  • Sujud dengan menempelkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki ke lantai.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Salam dengan cara menoleh ke kanan dan ke kiri.

Dengan memahami pentingnya tertib gerakan dalam niat shalat tarawih 4 rakaat, kita dapat mengerjakan shalat tarawih dengan lebih baik dan benar. Hal ini akan membuat ibadah kita lebih sah dan berpahala.

Membaca niat

Membaca niat merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Niat adalah kehendak hati untuk melakukan suatu ibadah, dan membaca niat adalah cara untuk mewujudkan kehendak tersebut. Membaca niat shalat tarawih 4 rakaat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat, dan berfungsi sebagai penentu sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan.

  • Lafadz niat

    Lafadz niat shalat tarawih 4 rakaat adalah “Ushalli sunnatan tarawihi arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.” Artinya, “Saya niat shalat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”

  • Waktu membaca niat

    Niat shalat tarawih 4 rakaat dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Jika niat dibaca setelah membaca surat Al-Fatihah, maka shalat tarawihnya tidak sah.

  • Tata cara membaca niat

    Niat shalat tarawih 4 rakaat dibaca dalam hati dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Tidak perlu dilafadzkan dengan lisan.

  • Implikasi membaca niat

    Membaca niat shalat tarawih 4 rakaat memiliki implikasi yang sangat penting. Niat yang benar akan membuat shalat tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan berpahala. Sebaliknya, jika niat tidak benar, maka shalat tarawihnya tidak sah dan tidak berpahala.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca niat merupakan aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Membaca niat dengan benar akan membuat shalat tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan berpahala. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu membaca niat dengan benar dan penuh kesadaran ketika mengerjakan shalat tarawih.

Khushu’

Khushu’ merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Khushu’ adalah sikap rendah hati dan penuh penghayatan dalam beribadah. Khushu’ sangat penting dalam shalat tarawih karena dapat membantu kita untuk fokus dan khusyuk dalam beribadah, sehingga ibadah kita lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.

  • Kehadiran Hati

    Kehadiran hati adalah salah satu bentuk khushu’ dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Kehadiran hati dapat dicapai dengan cara memusatkan pikiran dan hati kita kepada Allah SWT selama shalat. Kita harus berusaha menyingkirkan segala pikiran dan gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan kita dalam shalat.

  • Sikap Tubuh

    Sikap tubuh yang baik juga merupakan salah satu bentuk khushu’ dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Sikap tubuh yang baik meliputi berdiri tegak, rukuk dengan sempurna, sujud dengan merendahkan diri, dan duduk dengan tertib. Sikap tubuh yang baik menunjukkan bahwa kita menghormati Allah SWT dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.

  • Menghayati Bacaan

    Menghayati bacaan adalah salah satu bentuk khushu’ dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Menghayati bacaan dapat dicapai dengan cara membaca surat-surat Al-Qur’an dengan tartil, yaitu dengan jelas dan fasih. Kita juga harus berusaha memahami makna dari bacaan yang kita baca, sehingga bacaan kita lebih bermakna.

  • Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Shalat

    Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan shalat juga merupakan salah satu bentuk khushu’ dalam niat shalat tarawih 4 rakaat. Hal-hal yang dapat membatalkan shalat antara lain berbicara, makan, minum, dan bergerak terlalu banyak. Dengan menahan diri dari hal-hal tersebut, kita menunjukkan bahwa kita menghormati shalat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Dengan memahami dan mengamalkan aspek khushu’ dalam niat shalat tarawih 4 rakaat, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita. Khushu’ akan membuat shalat kita lebih bermakna, diterima oleh Allah SWT, dan memberikan ketenangan serta kebahagiaan bagi hati kita.

Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Shalat

Dalam niat shalat tarawih 4 rakaat, aspek menahan diri dari hal-hal yang membatalkan shalat memegang peranan penting. Hal ini dikarenakan kesungguhan dalam beribadah tercermin tidak hanya dari niat yang tulus, tetapi juga dari upaya menjaga kekhusyukan dan keabsahan shalat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait aspek ini:

  • Gerakan Berlebihan

    Melakukan gerakan yang tidak termasuk dalam rangkaian shalat dapat membatalkan shalat. Misalnya, menggaruk bagian tubuh, menguap, atau menoleh ke samping tanpa ada keperluan yang dibenarkan.

  • Berbicara

    Mengucapkan kata-kata yang tidak termasuk dalam bacaan shalat, baik secara sengaja maupun tidak, dapat membatalkan shalat. Pengecualian berlaku untuk hal-hal seperti meluruskan saf atau menjawab salam.

  • Makan dan Minum

    Menelan sesuatu, baik makanan maupun minuman, selama shalat dapat membatalkan shalat. Oleh karenanya, sangat penting untuk memastikan kebersihan mulut sebelum memulai shalat.

  • Tertawa Terbahak-bahak

    Tertawa terbahak-bahak yang mengeluarkan suara dapat membatalkan shalat. Hal ini dikarenakan tertawa dapat mengurangi kekhusyukan dan konsentrasi dalam shalat.

Dengan memahami dan menghindari hal-hal yang membatalkan shalat, kita dapat menjaga kesempurnaan dan keabsahan shalat tarawih 4 rakaat yang kita kerjakan. Hal ini akan meningkatkan kualitas ibadah kita dan menjadikan shalat tarawih sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menjaga kekhusyukan

Menjaga kekhusyukan merupakan aspek penting dalam “niat shalat tarawih 4 rakaat”. Kekhusyukan menjadi penanda kesungguhan hati dan penghayatan mendalam seorang hamba dalam menjalankan ibadahnya. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menjaga kekhusyukan selama shalat tarawih 4 rakaat:

  • Menjaga pandangan

    Menjaga pandangan selama shalat tarawih dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan menghindari gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan. Upayakan untuk fokus pada gerakan shalat dan bacaan, serta hindari melihat ke sekeliling secara berlebihan.

  • Mengendalikan pikiran

    Pikiran yang mengembara dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Cobalah untuk mengendalikan pikiran dan fokus pada makna bacaan serta gerakan shalat. Jika pikiran mulai teralihkan, segera tarik kembali dan kembalikan konsentrasi pada ibadah.

  • Menahan hawa nafsu

    Hawa nafsu yang tidak terkendali, seperti keinginan untuk bergerak atau menggaruk, dapat mengurangi kekhusyukan shalat. Berusahalah untuk menahan hawa nafsu dan tetap fokus pada shalat, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna.

  • Menghayati bacaan

    Menghayati bacaan shalat tarawih, baik surat-surat Al-Qur’an maupun doa-doa yang dibaca, dapat membantu meningkatkan kekhusyukan. Cobalah untuk memahami makna dari bacaan tersebut dan rasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap kata yang diucapkan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, kita dapat menjaga kekhusyukan shalat tarawih 4 rakaat yang kita kerjakan. Kekhusyukan akan membuat ibadah kita lebih berkualitas, bermakna, dan menjadi sarana untuk meraih ketenangan serta kebahagiaan spiritual.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Niat Shalat Tarawih 4 Rakaat

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering ditanyakan mengenai niat shalat tarawih 4 rakaat:

Pertanyaan 1: Apa lafaz niat shalat tarawih 4 rakaat?

Jawaban: Lafaz niat shalat tarawih 4 rakaat adalah “Ushalli sunnatan tarawihi arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala” yang artinya “Saya niat shalat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala”.

Pertanyaan 2: Kapan waktu membaca niat shalat tarawih 4 rakaat?

Jawaban: Niat shalat tarawih 4 rakaat dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Jika niat dibaca setelah membaca surat Al-Fatihah, maka shalat tarawihnya tidak sah.

Pertanyaan 3: Apakah boleh membaca niat shalat tarawih 4 rakaat dengan lisan?

Jawaban: Tidak perlu membaca niat shalat tarawih 4 rakaat dengan lisan, cukup dibaca dalam hati dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara menjaga kekhusyukan shalat tarawih 4 rakaat?

Jawaban: Kekhusyukan shalat tarawih 4 rakaat dapat dijaga dengan menjaga pandangan, mengendalikan pikiran, menahan hawa nafsu, dan menghayati bacaan shalat.

Pertanyaan 5: Bolehkah melakukan shalat tarawih 4 rakaat secara berjamaah?

Jawaban: Shalat tarawih 4 rakaat boleh dilakukan secara berjamaah, dan makmum harus mengikuti imam dalam jumlah rakaat.

Pertanyaan 6: Apa manfaat shalat tarawih 4 rakaat bagi yang menjalankannya?

Jawaban: Manfaat shalat tarawih 4 rakaat antara lain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim.

Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai niat shalat tarawih 4 rakaat. Semoga bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan kualitas ibadah kita selama bulan Ramadan.

Berikutnya, kita akan membahas tata cara shalat tarawih 4 rakaat secara lebih detail, beserta bacaan dan gerakannya.

Tips Menjaga Kekhusyukan Shalat Tarawih 4 Rakaat

Kekhusyukan merupakan aspek penting dalam shalat tarawih 4 rakaat. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kekhusyukan selama menjalankan ibadah ini:

1. Persiapkan Diri Sebelum Shalat
Persiapan yang baik dapat membantu meningkatkan kekhusyukan. Pastikan untuk berwudhu dengan sempurna, memakai pakaian yang bersih, dan mencari tempat yang tenang untuk shalat.

2. Hadirkan Niat yang Benar
Niatkan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT. Jauhkan pikiran dari hal-hal duniawi dan fokuslah pada ibadah yang sedang dikerjakan.

3. Fokus pada Bacaan
Hayati setiap bacaan dalam shalat tarawih, baik surat Al-Qur’an maupun doa-doa yang dibaca. Pahami maknanya dan resapi kehadiran Allah SWT dalam setiap kata yang diucapkan.

4. Kendalikan Gerakan dan Pandangan
Gerakan dan pandangan yang terkontrol dapat membantu menjaga konsentrasi. Hindari gerakan berlebihan dan arahkan pandangan ke tempat sujud.

5. Tenangkan Pikiran
Usahakan untuk menenangkan pikiran dari segala gangguan. Jika pikiran mulai mengembara, segera tarik kembali dan fokuslah pada ibadah yang sedang dikerjakan.

6. Rasakan Kehadiran Allah SWT
Shalat tarawih adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasakan kehadiran-Nya dalam setiap gerakan dan bacaan, dan nikmati ketenangan serta kebahagiaan spiritual yang menyertainya.

Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan kekhusyukan shalat tarawih 4 rakaat dapat terjaga. Kekhusyukan akan meningkatkan kualitas ibadah, memberikan ketenangan hati, dan menjadikan shalat tarawih sebagai sarana untuk meraih keberkahan di bulan Ramadan.

Selanjutnya, kita akan membahas gerakan dan bacaan shalat tarawih 4 rakaat secara lebih detail. Dengan memahami gerakan dan bacaan yang benar, ibadah tarawih yang kita lakukan akan lebih sempurna dan bermakna.

Kesimpulan

Niat yang benar merupakan landasan utama dalam shalat tarawih 4 rakaat. Niat yang ikhlas, benar waktu, mengetahui jumlah rakaat, mengikuti imam, tertib gerakan, membaca niat, menjaga kekhusyukan, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan shalat, dan menjaga kekhusyukan menjadi aspek penting yang saling berkaitan dalam menentukan sah dan berpahala atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan.

Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah shalat tarawih kita. Shalat tarawih yang khusyuk dan berkualitas akan memberikan ketenangan hati, keberkahan di bulan Ramadan, serta menjadi sarana untuk meraih kedekatan dengan Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru