Niat Tawaf Umrah

jurnal


Niat Tawaf Umrah

Niat tawaf umrah adalah niat yang diucapkan ketika akan melaksanakan ibadah umrah, yaitu ibadah haji kecil yang dilakukan di luar bulan haji. Niatnya adalah: “Aku niat tawaf umrah karena Allah ta’ala”.

Tawaf umrah memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah, dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Tawaf umrah juga memiliki sejarah yang panjang, yang berasal dari zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang niat tawaf umrah, termasuk tata cara pengerjaannya, keutamaannya, serta sejarah perkembangannya.

niat tawaf umrah

Niat merupakan hal yang sangat penting dalam ibadah, termasuk dalam ibadah umrah. Niat tawaf umrah harus diucapkan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam niat tawaf umrah:

  • Ikhlas
  • Sesuai sunnah
  • Menghadap kiblat
  • Berdiri tegak
  • Mengangkat tangan
  • Membaca niat
  • Menyempurnakan tawaf
  • Menjaga wudhu
  • Menghindari larangan

Jika niat tawaf umrah tidak sesuai dengan ketentuan, maka tawaf tersebut tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kesembilan aspek tersebut agar ibadah umrah kita diterima oleh Allah SWT.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam niat tawaf umrah. Ikhlas berarti melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.

  • Niat yang Benar

    Ikhlas dalam niat tawaf umrah berarti niat yang benar-benar karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.

  • Mengharapkan Ridha Allah

    Orang yang ikhlas dalam tawaf umrah hanya mengharapkan ridha Allah SWT, bukan mengharapkan imbalan duniawi.

  • Tawaf dengan Hati

    Ikhlas dalam tawaf umrah juga berarti tawaf dengan hati yang hadir, tidak hanya sekedar gerakan fisik.

  • Menjauhi Riya

    Orang yang ikhlas dalam tawaf umrah akan menjauhi segala bentuk riya atau pamer, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan.

Ikhlas merupakan salah satu kunci diterimanya ibadah tawaf umrah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keikhlasan kita dalam beribadah, termasuk dalam tawaf umrah.

Sesuai sunnah

Dalam niat tawaf umrah, aspek “sesuai sunnah” sangat penting untuk diperhatikan. Sesuai sunnah berarti melaksanakan tawaf umrah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, baik dari segi tata cara maupun niatnya. Berikut adalah beberapa aspek penting yang harus diperhatikan agar niat tawaf umrah sesuai dengan sunnah:

  • Lafadz Niat

    Lafadz niat tawaf umrah yang sesuai dengan sunnah adalah: “Nawaitu tawaful umrah lillahi ta’ala“. Lafadz ini diucapkan dengan jelas dan benar.

  • Tata Cara Tawaf

    Tata cara tawaf umrah yang sesuai dengan sunnah meliputi: memulai tawaf dari Hajar Aswad, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dan membaca doa-doa yang disunnahkan.

  • Waktu Tawaf

    Waktu yang disunnahkan untuk melakukan tawaf umrah adalah setelah shalat subuh dan setelah shalat Isya.

  • Pakaian Tawaf

    Pakaian yang disunnahkan untuk dipakai saat tawaf umrah adalah pakaian ihram yang berwarna putih dan tidak berjahit.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, insya Allah niat tawaf umrah kita akan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini penting karena tawaf umrah yang sesuai dengan sunnah akan lebih bernilai dan lebih diridhai oleh Allah SWT.

Menghadap kiblat

Menghadap kiblat merupakan salah satu aspek penting dalam niat tawaf umrah, yang memiliki makna dan implikasi khusus bagi umat Islam. Kiblat, yang mengarah ke Ka’bah di Mekah, menjadi titik fokus bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah, termasuk tawaf umrah.

  • Arah Kiblat

    Kiblat adalah arah yang menghadap ke Ka’bah di Mekah. Arah kiblat sangat penting dalam tawaf umrah, karena tawaf harus dilakukan mengelilingi Ka’bah dengan arah yang benar.

  • Menentukan Kiblat

    Untuk menentukan arah kiblat, dapat digunakan berbagai cara, seperti menggunakan kompas, aplikasi penunjuk kiblat, atau melihat posisi matahari.

  • Kesalahan Menghadap Kiblat

    Jika terjadi kesalahan dalam menentukan arah kiblat, maka tawaf yang dilakukan tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa kiblat yang dihadapi adalah benar.

  • Makna Menghadap Kiblat

    Menghadap kiblat dalam tawaf umrah memiliki makna simbolis, yaitu menunjukkan kesatuan arah dan tujuan umat Islam di seluruh dunia dalam beribadah kepada Allah SWT.

Dengan memahami dan memperhatikan aspek-aspek menghadap kiblat, kita dapat semakin menyempurnakan niat dan ibadah tawaf umrah kita, sehingga lebih bernilai dan diridhai oleh Allah SWT.

Berdiri tegak

Dalam niat tawaf umrah, aspek “berdiri tegak” memiliki makna dan tujuan tertentu yang terkait erat dengan ibadah tawaf umrah itu sendiri. Berdiri tegak dalam niat tawaf umrah melambangkan kesungguhan, kekhusyukan, dan penghormatan seorang hamba kepada Allah SWT.

Ketika seorang muslim berniat untuk melakukan tawaf umrah, ia harus berdiri tegak dengan posisi tubuh yang benar. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kesiapan dan kesiapan mental dalam menjalankan ibadah tawaf umrah. Berdiri tegak juga merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT, karena tawaf merupakan salah satu ibadah haji yang sangat penting dan memiliki nilai spiritual yang tinggi.

Dalam praktiknya, berdiri tegak dalam niat tawaf umrah dapat dilakukan dengan cara berdiri tegak dengan kedua kaki sejajar bahu, punggung lurus, dan pandangan ke depan. Posisi berdiri tegak ini harus dijaga selama membaca niat tawaf umrah dan selama melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah.

Dengan memahami makna dan tujuan berdiri tegak dalam niat tawaf umrah, umat Islam dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah mereka. Berdiri tegak menjadi salah satu aspek penting yang dapat membantu meningkatkan kekhusyukan, kesungguhan, dan penghormatan dalam menjalankan ibadah tawaf umrah.

Mengangkat tangan

Dalam niat tawaf umrah, aspek “mengangkat tangan” memiliki makna dan tujuan tertentu yang terkait erat dengan ibadah tawaf umrah itu sendiri. Mengangkat tangan dalam niat tawaf umrah melambangkan kesungguhan, kekhusyukan, dan penghormatan seorang hamba kepada Allah SWT.

Ketika seorang muslim berniat untuk melakukan tawaf umrah, ia harus mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan bahu, dengan telapak tangan menghadap ke langit. Posisi mengangkat tangan ini harus dijaga selama membaca niat tawaf umrah dan selama melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah.

Mengangkat tangan dalam niat tawaf umrah merupakan salah satu aspek penting yang dapat membantu meningkatkan kekhusyukan, kesungguhan, dan penghormatan dalam menjalankan ibadah tawaf umrah. Dengan memahami makna dan tujuan mengangkat tangan dalam niat tawaf umrah, umat Islam dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Membaca niat

Membaca niat merupakan salah satu aspek penting dalam niat tawaf umrah. Membaca niat berarti mengucapkan lafaz niat tawaf umrah dengan jelas dan benar. Lafaz niat ini diucapkan pada saat memulai tawaf, yaitu ketika berada di depan Hajar Aswad.

  • Lafadz Niat

    Lafadz niat tawaf umrah yang benar adalah: “Nawaitu tawaful umrah lillahi ta’ala“. Lafadz ini diucapkan dengan jelas dan benar, baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.

  • Tata Cara Pengucapan

    Tata cara pengucapan niat tawaf umrah adalah sebagai berikut: berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu, dan membaca lafaz niat dengan jelas dan benar.

  • Waktu Pengucapan

    Niat tawaf umrah diucapkan pada saat memulai tawaf, yaitu ketika berada di depan Hajar Aswad. Niat ini diucapkan sekali saja pada awal tawaf.

  • Kesalahan Pengucapan

    Jika terjadi kesalahan dalam pengucapan niat tawaf umrah, maka tawaf tersebut tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa lafaz niat diucapkan dengan benar.

Membaca niat tawaf umrah dengan benar sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya tawaf. Dengan membaca niat dengan benar, insya Allah tawaf yang kita lakukan akan diterima oleh Allah SWT.

Menyempurnakan tawaf

Menyempurnakan tawaf merupakan salah satu aspek penting dalam niat tawaf umrah. Tawaf yang sempurna adalah tawaf yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam, baik dari segi tata cara maupun niatnya. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk menyempurnakan tawaf umrah, antara lain:

  • Memulai tawaf dari Hajar Aswad

    Tawaf umrah dimulai dari Hajar Aswad. Hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW yang memulai tawafnya dari Hajar Aswad.

  • Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali

    Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Setiap putaran dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.

  • Berjalan di jalur tawaf

    Tawaf dilakukan di jalur tawaf yang telah disediakan. Hal ini untuk menjaga ketertiban dan kelancaran tawaf.

  • Membaca doa-doa yang disunnahkan

    Tawaf dilengkapi dengan membaca doa-doa yang disunnahkan. Doa-doa ini dapat dibaca selama tawaf berlangsung.

Dengan menyempurnakan tawaf umrah, insya Allah tawaf kita akan diterima oleh Allah SWT. Tawaf yang sempurna juga akan memberikan pahala yang lebih besar bagi kita.

Menjaga wudhu

Menjaga wudhu merupakan salah satu aspek penting dalam niat tawaf umrah. Wudhu adalah bersuci anggota tubuh tertentu dengan air, yang merupakan syarat sah untuk melaksanakan shalat dan ibadah lainnya, termasuk tawaf umrah. Tawaf umrah yang dilakukan tanpa wudhu tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.

Hubungan antara menjaga wudhu dan niat tawaf umrah sangat erat. Niat tawaf umrah harus diucapkan dalam keadaan wudhu. Jika seseorang berniat untuk tawaf umrah dalam keadaan tidak berwudhu, maka niatnya tidak sah dan tawafnya tidak diterima. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan tawaf umrah untuk menjaga wudhunya dengan baik.

Dalam praktiknya, menjaga wudhu selama tawaf umrah dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti membawa botol air minum untuk berwudhu jika diperlukan, menghindari menyentuh anggota tubuh yang dapat membatalkan wudhu, dan segera berwudhu kembali jika wudhunya batal. Dengan menjaga wudhu selama tawaf umrah, seorang muslim dapat memastikan bahwa tawafnya sah dan diterima oleh Allah SWT.

Menghindari larangan

Dalam niat tawaf umrah, aspek “menghindari larangan” sangat penting untuk diperhatikan. Larangan-larangan yang dimaksud adalah hal-hal yang dilarang oleh syariat Islam selama melaksanakan ibadah tawaf umrah. Menghindari larangan ini merupakan salah satu syarat sahnya tawaf umrah.

  • Menghindari najis

    Selama tawaf, jamaah harus menghindari segala bentuk najis, baik najis besar maupun kecil. Jika terkena najis, maka tawaf harus diulang dari awal.

  • Menghindari perkataan kotor

    Jamaah juga harus menghindari mengucapkan perkataan kotor atau kasar selama tawaf. Tawaf harus dilakukan dengan penuh kesopanan dan ketenangan.

  • Menghindari perbuatan syirik

    Tawaf merupakan ibadah yang ditujukan hanya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, jamaah harus menghindari segala bentuk perbuatan syirik, seperti meminta pertolongan kepada selain Allah SWT.

  • Menghindari perbuatan yang dapat mengganggu orang lain

    Jamaah harus bersikap tertib dan tidak mengganggu orang lain selama tawaf. Tawaf harus dilakukan dengan lancar dan khusyuk.

Dengan menghindari larangan-larangan tersebut, jamaah dapat melaksanakan tawaf umrah dengan sah dan sempurna. Tawaf yang sempurna akan memberikan pahala yang lebih besar dan lebih diridhai oleh Allah SWT.

Pertanyaan Umum tentang Niat Tawaf Umrah

Dalam rangkaian ibadah umrah, niat tawaf umrah merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait niat tawaf umrah:

Pertanyaan 1: Apa itu niat tawaf umrah?

Jawaban: Niat tawaf umrah adalah niat yang diucapkan saat akan memulai tawaf umrah, yaitu ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara mengucapkan niat tawaf umrah?

Jawaban: Niat tawaf umrah diucapkan dalam hati dengan lafaz: “Nawaitu tawaful umrah lillahi ta’ala“.

Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan niat tawaf umrah?

Jawaban: Niat tawaf umrah diucapkan saat hendak memulai tawaf, yaitu ketika berada di depan Hajar Aswad.

Pertanyaan 4: Apa saja yang membatalkan niat tawaf umrah?

Jawaban: Niat tawaf umrah dapat batal jika seseorang keluar dari ihram, berhadas besar, atau melakukan hal-hal yang dapat membatalkan wudhu.

Pertanyaan 5: Apakah niat tawaf umrah harus diucapkan dalam bahasa Arab?

Jawaban: Tidak harus. Niat tawaf umrah dapat diucapkan dalam bahasa apa saja, yang penting maknanya sesuai dengan lafaz niat yang telah ditetapkan.

Pertanyaan 6: Apa hukumnya jika seseorang lupa mengucapkan niat tawaf umrah?

Jawaban: Jika seseorang lupa mengucapkan niat tawaf umrah, maka tawafnya tetap sah, namun pahalanya berkurang.

Dengan memahami pertanyaan umum dan jawabannya di atas, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang niat tawaf umrah. Hal ini sangat penting untuk diketahui bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah umrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan tawaf umrah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Tips Niat Tawaf Umrah

Niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan sangat penting dalam ibadah umrah, termasuk dalam tawaf umrah. Berikut adalah beberapa tips niat tawaf umrah yang dapat membantu:

Pastikan Berwudhu: Tawaf harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas, oleh karena itu pastikan untuk berwudhu sebelum memulai tawaf.

Menghadap Kiblat: Saat mengucapkan niat, pastikan untuk menghadap kiblat, yaitu ke arah Ka’bah.

Berdiri Tegak: Berdirilah dengan tegak dan khusyuk saat mengucapkan niat tawaf umrah.

Angkat Kedua Tangan: Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Baca Niat dengan Benar: Ucapkan niat tawaf umrah dengan jelas dan benar, baik dalam bahasa Arab maupun Indonesia.

Niat di Awal Tawaf: Ucapkan niat tawaf umrah di awal tawaf, yaitu sebelum memulai putaran pertama.

Hindari Hal yang Membatalkan Niat: Hindari hal-hal yang dapat membatalkan niat, seperti keluar dari ihram atau melakukan hal-hal yang membatalkan wudhu.

Dengan mengikuti tips di atas, insya Allah niat tawaf umrah kita akan diterima oleh Allah SWT. Niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan akan menyempurnakan ibadah tawaf umrah kita dan memberikan pahala yang lebih besar.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara tawaf umrah yang sesuai dengan sunnah, sebagai bagian penting dalam rangkaian ibadah umrah.

Kesimpulan

Niat tawaf umrah merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah umrah. Niat yang benar dan sesuai dengan sunnah akan menyempurnakan ibadah tawaf umrah dan memberikan pahala yang lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan ibadah umrah untuk memahami dan memperhatikan aspek-aspek niat tawaf umrah dengan baik.

Beberapa poin utama yang dibahas dalam artikel ini mengenai niat tawaf umrah antara lain:

  1. Niat tawaf umrah harus diucapkan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan, yaitu “Nawaitu tawaful umrah lillahi ta’ala“.
  2. Niat tawaf umrah harus diucapkan di awal tawaf, yaitu sebelum memulai putaran pertama.
  3. Niat tawaf umrah harus dijaga selama pelaksanaan tawaf dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan niat, seperti keluar dari ihram atau melakukan hal-hal yang membatalkan wudhu.

Dengan memahami dan mengamalkan niat tawaf umrah dengan benar, insya Allah ibadah umrah kita akan diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi kita di dunia dan di akhirat.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru