Zakat Fitrah Dan Zakat Mal Adalah

jurnal


Zakat Fitrah Dan Zakat Mal Adalah

Zakat fitrah dan zakat mal adalah dua jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam. Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadan, sementara zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan atas harta yang dimiliki. Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras atau gandum, dengan jumlah tertentu untuk setiap jiwa. Sementara itu, zakat mal dibayarkan dalam bentuk uang atau barang berharga lainnya, dengan kadar yang berbeda-beda tergantung jenis hartanya.

Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi yang mengeluarkan maupun bagi yang menerimanya. Bagi yang mengeluarkan, zakat dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Bagi yang menerima, zakat dapat membantu meringankan beban hidup dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam sejarah Islam, zakat telah memainkan peran penting dalam pemerataan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang zakat fitrah dan zakat mal, termasuk ketentuan, hikmah, dan cara pembayarannya. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang zakat dan mendorong kita semua untuk menunaikannya dengan ikhlas.

Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Zakat fitrah dan zakat mal adalah dua jenis zakat yang wajib ditunaikan oleh umat Islam. Keduanya memiliki ketentuan, hikmah, dan tata cara pembayaran yang berbeda. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait zakat fitrah dan zakat mal:

  • Waktu pembayaran
  • Jenis harta yang dizakati
  • Nisab
  • Kadar zakat
  • Golongan penerima zakat
  • Hukum menunaikan zakat
  • Hikmah zakat
  • Dampak zakat bagi perekonomian

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang zakat fitrah dan zakat mal. Misalnya, waktu pembayaran zakat fitrah berbeda dengan zakat mal, yaitu pada bulan Ramadan untuk zakat fitrah dan setelah mencapai nisab untuk zakat mal. Jenis harta yang dizakati juga berbeda, yaitu makanan pokok untuk zakat fitrah dan berbagai jenis harta untuk zakat mal. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat menunaikan zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran zakat fitrah dan zakat mal memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh umat Islam. Zakat fitrah diwajibkan untuk dibayarkan pada bulan Ramadan, tepatnya sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Adapun zakat mal dibayarkan setelah harta mencapai nisab dan haul. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati, sedangkan haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun.

Perbedaan waktu pembayaran ini disebabkan oleh perbedaan tujuan dan karakteristik kedua jenis zakat tersebut. Zakat fitrah merupakan zakat yang bersifat wajib bagi setiap individu Muslim, terlepas dari kondisi ekonominya. Zakat fitrah berfungsi untuk mensucikan diri dari dosa-dosa kecil dan kesalahan yang dilakukan selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, zakat fitrah harus dibayarkan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri sebagai simbol berakhirnya bulan suci Ramadan.

Sementara itu, zakat mal merupakan zakat yang diwajibkan bagi umat Islam yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat mal bertujuan untuk mendistribusikan sebagian harta kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Karena zakat mal berkaitan dengan harta kekayaan, maka waktu pembayarannya tidak terikat dengan waktu tertentu, tetapi setelah harta tersebut mencapai nisab dan haul.

Dengan memahami perbedaan waktu pembayaran zakat fitrah dan zakat mal, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat dengan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan syariat. Hal ini penting untuk mensucikan diri, membersihkan harta, dan membantu sesama yang membutuhkan.

Jenis Harta yang Dizakati

Zakat fitrah dan zakat mal memiliki jenis harta yang dizakati yang berbeda. Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras atau gandum, dengan jumlah tertentu untuk setiap jiwa. Sementara itu, zakat mal dibayarkan atas berbagai jenis harta, antara lain:

  • Emas dan Perak
    Emas dan perak termasuk harta yang wajib dizakati jika telah mencapai nisab, yaitu 85 gram untuk emas dan 595 gram untuk perak.
  • Harta Perniagaan
    Harta perniagaan adalah harta yang diperjualbelikan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Zakat harta perniagaan dibayarkan sebesar 2,5% dari nilai harta tersebut.
  • Hasil Pertanian
    Hasil pertanian yang wajib dizakati adalah hasil pertanian yang telah mencapai nisab, yaitu 5 wasaq atau setara dengan 653 kilogram. Zakat hasil pertanian dibayarkan sebesar 5% atau 10% tergantung pada jenis pengairannya.
  • Hewan Ternak
    Hewan ternak yang wajib dizakati adalah hewan ternak yang telah mencapai nisab, seperti sapi, kerbau, kambing, dan unta. Zakat hewan ternak dibayarkan dalam bentuk hewan ternak atau senilai harganya.

Jenis harta yang dizakati ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya mencakup harta yang bersifat konsumtif, tetapi juga harta yang bersifat produktif. Hal ini menunjukkan bahwa zakat memiliki peran penting dalam pemerataan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Nisab

Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Nisab memiliki peran penting dalam menentukan apakah seseorang wajib mengeluarkan zakat atau tidak. Terdapat perbedaan nisab antara zakat fitrah dan zakat mal, yang perlu dipahami oleh umat Islam agar dapat menunaikan zakat dengan benar.

  • Nisab Zakat Fitrah
    Nisab zakat fitrah adalah senilai makanan pokok seberat 2,5 kilogram atau 3,5 liter untuk setiap jiwa. Nisab ini dibayarkan dalam bentuk makanan pokok atau senilai harganya.
  • Nisab Zakat Mal
    Nisab zakat mal berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Nisab untuk zakat emas dan perak adalah 85 gram untuk emas dan 595 gram untuk perak. Sementara itu, nisab untuk harta perniagaan dan hasil pertanian adalah senilai 653 kilogram makanan pokok.
  • Hikmah Nisab
    Penetapan nisab dalam zakat memiliki hikmah yang mendalam. Nisab berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara hak (orang-orang yang berhak menerima zakat) dan hak pemilik harta. Selain itu, nisab juga berfungsi untuk mencegah penumpukan harta pada segelintir orang dan mendorong pemerataan ekonomi.
  • Implikasi Nisab
    Nisab memiliki implikasi penting dalam praktik zakat. Bagi yang memiliki harta di bawah nisab, maka tidak wajib mengeluarkan zakat. Sebaliknya, bagi yang memiliki harta di atas nisab, maka wajib mengeluarkan zakat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dengan memahami nisab zakat fitrah dan zakat mal, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan tepat sasaran. Nisab menjadi pedoman penting untuk menentukan kewajiban zakat dan memastikan bahwa zakat dapat didistribusikan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Kadar Zakat

Kadar zakat adalah ukuran atau persentase tertentu yang harus dikeluarkan dari harta yang wajib dizakati. Dalam zakat fitrah dan zakat mal, kadar zakat berbeda-beda tergantung pada jenis harta dan ketentuan yang telah ditetapkan.

  • Kadar Zakat Fitrah
    Kadar zakat fitrah adalah senilai makanan pokok seberat 2,5 kilogram atau 3,5 liter untuk setiap jiwa. Kadar ini bersifat tetap dan tidak berubah.
  • Kadar Zakat Mal
    Kadar zakat mal berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Berikut adalah kadar zakat untuk beberapa jenis harta:

    • Emas dan Perak: 2,5%
    • Harta Perniagaan: 2,5%
    • Hasil Pertanian: 5% atau 10% tergantung jenis pengairannya
    • Hewan Ternak: Berbeda-beda tergantung jenis dan jumlah hewan ternak
  • Faktor yang Mempengaruhi Kadar Zakat
    Kadar zakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

    • Jenis harta
    • Nilai harta
    • Kepemilikan harta
    • Waktu kepemilikan harta
  • Implikasi Kadar Zakat
    Kadar zakat yang berbeda-beda memiliki implikasi penting dalam praktik zakat. Kadar zakat yang tepat akan memastikan bahwa zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat dan dapat disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Kadar zakat dalam zakat fitrah dan zakat mal merupakan aspek penting yang harus dipahami oleh umat Islam. Dengan memahami kadar zakat, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat dengan benar dan tepat sasaran, sehingga dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.

Golongan Penerima Zakat

Dalam ajaran Islam, zakat memiliki peran penting dalam menyejahterakan umat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. Zakat fitrah dan zakat mal adalah dua jenis zakat yang memiliki golongan penerima yang berbeda. Memahami golongan penerima zakat sangat penting untuk memastikan bahwa zakat tersalurkan kepada pihak yang berhak dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Zakat fitrah wajib diberikan kepada delapan golongan penerima yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim (orang yang berutang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal). Sementara itu, zakat mal memiliki golongan penerima yang lebih luas, yaitu mereka yang termasuk dalam delapan golongan penerima zakat fitrah ditambah dengan lembaga-lembaga keagamaan dan sosial.

Golongan penerima zakat merupakan komponen penting dalam zakat fitrah dan zakat mal karena merekalah yang berhak menerima manfaat dari zakat tersebut. Zakat berfungsi sebagai jaring pengaman sosial yang membantu meringankan beban ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan golongan penerima zakat. Dengan menyalurkan zakat kepada golongan yang berhak, kesenjangan sosial dapat dikurangi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

Sebagai contoh, zakat fitrah yang diberikan kepada fakir dan miskin dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok, seperti pangan dan sandang. Zakat mal yang diberikan kepada lembaga-lembaga keagamaan dapat digunakan untuk membangun sarana ibadah, seperti masjid dan madrasah. Sementara itu, zakat mal yang diberikan kepada lembaga-lembaga sosial dapat digunakan untuk memberikan bantuan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Hukum menunaikan zakat

Hukum menunaikan zakat dalam zakat fitrah dan zakat mal memiliki peran penting dalam mengatur kewajiban dan tanggung jawab umat Islam dalam menunaikan zakat. Hukum menunaikan zakat meliputi berbagai aspek, antara lain:

  • Fardhu ‘Ain
    Zakat fitrah dan zakat mal hukumnya fardhu ‘ain, artinya wajib ditunaikan oleh setiap individu Muslim yang memenuhi syarat.
  • Waktu Pelaksanaan
    Waktu pelaksanaan zakat fitrah adalah sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri, sedangkan zakat mal dilaksanakan setelah harta mencapai nisab dan haul.
  • Tata Cara Penunaian
    Tata cara penunaian zakat fitrah dan zakat mal telah diatur secara rinci, mulai dari jenis harta yang dizakati hingga kadar zakatnya.
  • Golongan Penerima
    Zakat fitrah dan zakat mal memiliki golongan penerima yang berbeda, tetapi keduanya bertujuan untuk membantu fakir miskin dan kesejahteraan masyarakat.

Memahami hukum menunaikan zakat dalam zakat fitrah dan zakat mal sangat penting untuk memastikan bahwa umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat dengan benar dan tepat sasaran. Zakat yang ditunaikan sesuai ketentuan akan membawa keberkahan dan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.

Hikmah zakat

Hikmah zakat merupakan nilai-nilai positif yang terkandung dalam ibadah zakat. Zakat memiliki banyak hikmah, baik bagi individu yang menunaikan zakat (muzaki) maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks zakat fitrah dan zakat mal, hikmah zakat memiliki peran penting dalam mendorong penunaian zakat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Salah satu hikmah zakat yang penting adalah pembersihan jiwa dan harta. Zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil dan kesalahan yang dilakukan selama bulan Ramadan. Sementara itu, zakat mal berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin masih melekat pada harta tersebut. Dengan menunaikan zakat, seorang muzaki dapat mensucikan diri dan hartanya, sehingga menjadi lebih berkah dan bermanfaat.

Hikmah zakat lainnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat fitrah dan zakat mal didistribusikan kepada golongan penerima zakat, yaitu fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Dengan menyalurkan zakat kepada golongan penerima zakat, kesenjangan sosial dapat dikurangi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat ditingkatkan. Zakat juga dapat digunakan untuk membiayai kegiatan sosial dan keagamaan, seperti pembangunan masjid, sekolah, dan rumah sakit.

Dengan memahami hikmah zakat, umat Islam dapat terdorong untuk menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Zakat tidak hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga memiliki nilai-nilai positif yang dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.

Dampak zakat bagi perekonomian

Zakat fitrah dan zakat mal memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian. Zakat fitrah, yang dibayarkan setiap tahun pada bulan Ramadan, berfungsi sebagai jaring pengaman sosial yang membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Sementara itu, zakat mal, yang dibayarkan atas harta yang telah mencapai nisab dan haul, berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan.

Salah satu dampak positif zakat bagi perekonomian adalah peningkatan daya beli masyarakat. Zakat fitrah yang disalurkan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok, seperti pangan dan sandang. Hal ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Zakat mal yang disalurkan kepada lembaga-lembaga produktif, seperti usaha mikro dan kecil, juga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, zakat juga dapat membantu mengurangi kesenjangan pendapatan. Dengan menyalurkan zakat kepada masyarakat yang membutuhkan, kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin dapat dipersempit. Zakat juga dapat digunakan untuk membiayai program-program sosial dan pendidikan, yang dapat meningkatkan mobilitas sosial dan mengurangi kemiskinan dalam jangka panjang.

Secara keseluruhan, zakat fitrah dan zakat mal memiliki dampak yang positif bagi perekonomian. Zakat berperan sebagai jaring pengaman sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan pendapatan. Dengan memahami dampak positif zakat bagi perekonomian, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Tanya Jawab Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Tanya jawab ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan penjelasan mengenai zakat fitrah dan zakat mal, dua jenis zakat wajib yang harus ditunaikan oleh umat Islam.

Pertanyaan 1: Apa perbedaan mendasar antara zakat fitrah dan zakat mal?

Jawaban: Zakat fitrah adalah zakat yang dibayarkan setiap tahun pada bulan Ramadan dan wajib bagi setiap individu Muslim, sedangkan zakat mal adalah zakat yang dibayarkan atas harta yang telah mencapai nisab dan haul, dan wajib bagi umat Islam yang memiliki harta yang memenuhi syarat.

Pertanyaan 2: Apa jenis harta yang wajib dizakati dalam zakat fitrah dan zakat mal?

Jawaban: Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras atau gandum, sedangkan zakat mal dibayarkan atas berbagai jenis harta, seperti emas, perak, harta perniagaan, hasil pertanian, dan hewan ternak.

Pertanyaan 3: Berapakah kadar zakat yang harus dikeluarkan untuk zakat fitrah dan zakat mal?

Jawaban: Kadar zakat fitrah adalah senilai makanan pokok seberat 2,5 kilogram atau 3,5 liter untuk setiap jiwa, sedangkan kadar zakat mal berbeda-beda tergantung jenis hartanya, misalnya 2,5% untuk emas dan perak dan 10% untuk hasil pertanian yang diairi dengan air hujan.

Pertanyaan 4: Siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah dan zakat mal?

Jawaban: Zakat fitrah wajib diberikan kepada fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil, sedangkan zakat mal memiliki golongan penerima yang lebih luas, termasuk juga lembaga-lembaga keagamaan dan sosial.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara menunaikan zakat fitrah dan zakat mal?

Jawaban: Zakat fitrah dibayarkan melalui amil zakat atau lembaga yang ditunjuk, sedangkan zakat mal dapat dibayarkan langsung kepada penerima zakat atau melalui lembaga zakat.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat menunaikan zakat fitrah dan zakat mal?

Jawaban: Menunaikan zakat fitrah dan zakat mal dapat membersihkan jiwa dan harta, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, dan membawa keberkahan bagi diri sendiri dan orang lain.

Tanya jawab ini memberikan pemahaman dasar tentang zakat fitrah dan zakat mal. Untuk informasi lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan ulama atau lembaga zakat terpercaya.

Berikutnya, kita akan membahas aspek hukum dan hikmah dari zakat fitrah dan zakat mal, serta implikasinya bagi kehidupan bermasyarakat.

Tips Menunaikan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Menunaikan zakat fitrah dan zakat mal merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Selain membersihkan jiwa dan harta, zakat juga memiliki manfaat sosial dan ekonomi yang besar. Berikut adalah beberapa tips untuk menunaikan zakat fitrah dan zakat mal dengan benar dan efektif:

Tip 1: Hitung Nisab dengan Benar
Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dizakati. Pastikan Anda menghitung nisab dengan benar sesuai jenis harta yang dimiliki untuk menentukan apakah wajib mengeluarkan zakat atau tidak.Tip 2: Tentukan Kadar Zakat
Kadar zakat berbeda-beda tergantung jenis harta yang dizakati. Pelajari kadar zakat yang benar agar Anda dapat mengeluarkan zakat sesuai ketentuan syariat.Tip 3: Pilih Golongan Penerima yang Tepat
Zakat fitrah dan zakat mal memiliki golongan penerima yang berbeda. Pastikan Anda menyalurkan zakat kepada golongan penerima yang berhak dan membutuhkan.Tip 4: Tunaikan Zakat Tepat Waktu
Zakat fitrah wajib ditunaikan sebelum salat Idul Fitri, sedangkan zakat mal setelah harta mencapai nisab dan haul. Hindari menunda penunaian zakat agar harta Anda tetap bersih dan berkah.Tip 5: Salurkan Zakat Melalui Lembaga Terpercaya
Untuk memastikan zakat tersalurkan dengan baik, Anda dapat menyalurkan zakat melalui lembaga zakat terpercaya yang memiliki kredibilitas dan akuntabilitas yang jelas.Tip 6: Dokumentasikan Pembayaran Zakat
Simpan bukti pembayaran zakat sebagai dokumentasi untuk keperluan audit atau pelaporan pajak. Hal ini juga bermanfaat untuk merencanakan zakat di tahun-tahun mendatang.Tip 7: Niatkan karena Allah
Menunaikan zakat harus diniatkan karena Allah SWT. Jauhkan diri dari riya atau pamer agar zakat Anda diterima dan bernilai ibadah.Tip 8: Tingkatkan Kesadaran Zakat
Sosialisasikan pentingnya zakat kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Dengan meningkatkan kesadaran zakat, Anda dapat mengajak lebih banyak orang untuk menunaikan zakat dan merasakan manfaatnya.

Menunaikan zakat fitrah dan zakat mal dengan benar dan efektif akan membawa banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Zakat dapat membersihkan jiwa dan harta, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjadi investasi terbaik di akhirat.

Tips-tips di atas dapat membantu Anda menunaikan zakat dengan lebih baik. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas peran penting zakat dalam perekonomian dan pembangunan masyarakat.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengupas tuntas tentang zakat fitrah dan zakat mal, dua jenis zakat wajib yang memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam. Zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan diri dari dosa-dosa kecil dan kesalahan selama Ramadan, sementara zakat mal berfungsi untuk mendistribusikan harta kepada mereka yang membutuhkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari artikel ini antara lain:

  1. Zakat fitrah dan zakat mal memiliki perbedaan dalam waktu pembayaran, jenis harta yang dizakati, nisab, kadar zakat, dan golongan penerima.
  2. Menunaikan zakat membawa banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat, seperti membersihkan jiwa dan harta, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan sosial.
  3. Zakat berperan penting dalam perekonomian, di mana zakat fitrah berfungsi sebagai jaring pengaman sosial dan zakat mal mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan.

Sebagai penutup, zakat fitrah dan zakat mal merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki dampak positif yang besar bagi kehidupan bermasyarakat. Marilah kita bersama-sama menunaikan kewajiban zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran, agar harta kita menjadi berkah dan bermanfaat bagi sesama.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru