Doa menyerahkan zakat fitrah adalah doa yang diucapkan saat menyerahkan zakat fitrah kepada amil atau petugas yang berwenang. Berikut contoh doa menyerahkan zakat fitrah: “Ya Allah, aku berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan keluargaku. Semoga zakat ini diterima di sisi-Mu dan memberikan keberkahan bagi kami.”
Doa menyerahkan zakat fitrah memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
- Menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.
- Membantu membersihkan harta dan diri dari dosa dan kesalahan.
- Mempererat tali silaturahmi dan kepedulian sosial antar sesama umat Islam.
Dalam sejarah Islam, doa menyerahkan zakat fitrah telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau menganjurkan umat Islam untuk membaca doa ini saat menyerahkan zakat fitrahnya.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang doa menyerahkan zakat fitrah, termasuk tata cara pengucapannya, keutamaan membacanya, dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyerahkan zakat fitrah.
Doa Menyerahkan Zakat Fitrah
Doa menyerahkan zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Niat
- Lafal
- Waktu
- Tempat
- Penerima
- Cara
- Jumlah
- Syarat
- Hikmah
- Keutamaan
Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan dalam pelaksanaan doa menyerahkan zakat fitrah. Misalnya, niat merupakan aspek yang sangat penting karena menentukan sah atau tidaknya zakat yang dikeluarkan. Demikian pula dengan lafal doa, yang harus diucapkan dengan benar dan jelas agar doa dapat diterima oleh Allah SWT. Waktu dan tempat pelaksanaan doa juga harus diperhatikan agar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Niat
Niat merupakan aspek yang sangat penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Niat adalah kehendak atau keinginan yang ada di dalam hati untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah menyerahkan zakat fitrah. Niat harus diucapkan dengan jelas dan tegas pada saat menyerahkan zakat fitrah, baik secara lisan maupun dalam hati.
Niat menjadi penentu sah atau tidaknya zakat yang dikeluarkan. Jika niat tidak benar atau tidak sesuai dengan ketentuan syariat, maka zakat tersebut tidak akan diterima oleh Allah SWT. Misalnya, jika seseorang menyerahkan zakat fitrah dengan niat untuk pamer atau mencari pujian dari orang lain, maka zakat tersebut tidak akan sah. Demikian pula jika seseorang menyerahkan zakat fitrah dengan niat untuk mengurangi beban hartanya, tanpa diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT, maka zakat tersebut juga tidak akan sah.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa niat saat menyerahkan zakat fitrah adalah benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Niat yang benar adalah niat untuk beribadah kepada Allah SWT, membersihkan harta, dan membantu fakir miskin. Dengan niat yang benar, zakat fitrah yang kita keluarkan akan diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi kita di dunia dan akhirat.
Lafal
Lafal merupakan ucapan doa menyerahkan zakat fitrah yang diucapkan saat menyerahkan zakat fitrah kepada amil atau petugas yang berwenang. Lafadz doa menyerahkan zakat fitrah memiliki beberapa versi, namun pada intinya mengandung makna permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang dikeluarkan diterima dan memberikan keberkahan bagi yang mengeluarkan maupun yang menerima zakat.
Lafal doa menyerahkan zakat fitrah sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya zakat. Jika lafal doa tidak diucapkan atau diucapkan dengan tidak benar, maka zakat yang dikeluarkan tidak akan sah. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui dan memahami lafal doa menyerahkan zakat fitrah yang benar.
Berikut adalah salah satu contoh lafal doa menyerahkan zakat fitrah: “Ya Allah, aku berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan keluargaku. Semoga zakat ini diterima di sisi-Mu dan memberikan keberkahan bagi kami.”
Lafal doa menyerahkan zakat fitrah dapat diucapkan dengan suara keras atau lirih, tergantung pada situasi dan kondisi. Namun, yang terpenting adalah lafal doa diucapkan dengan jelas dan benar agar doa dapat diterima oleh Allah SWT.
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Waktu yang dimaksud adalah waktu pelaksanaan doa tersebut, yaitu saat menyerahkan zakat fitrah kepada amil atau petugas yang berwenang.
- Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan doa menyerahkan zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha. Waktu ini disebut juga dengan waktu pembayaran zakat fitrah. Jika zakat fitrah diserahkan sebelum atau sesudah waktu tersebut, maka tidak dianggap sah. - Waktu Terbaik
Waktu terbaik untuk menyerahkan zakat fitrah adalah segera setelah shalat Idul Fitri. Hal ini karena pada waktu tersebut, pahala yang didapat lebih besar dan dapat membantu fakir miskin untuk segera memenuhi kebutuhannya di hari raya. - Waktu Minimal
Waktu minimal untuk menyerahkan zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Adha. Jika zakat fitrah diserahkan setelah shalat Idul Adha, maka dianggap terlambat dan dikenakan denda atau . - Waktu Maksimal
Waktu maksimal untuk menyerahkan zakat fitrah adalah sebelum matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini karena pada waktu tersebut, kewajiban membayar zakat fitrah telah gugur.
Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan waktu doa menyerahkan zakat fitrah. Dengan memahami waktu yang tepat untuk menyerahkan zakat fitrah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga zakat yang kita keluarkan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Tempat
Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Tempat yang dimaksud adalah tempat di mana doa tersebut diucapkan saat menyerahkan zakat fitrah kepada amil atau petugas yang berwenang. Pemilihan tempat yang tepat akan mempengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan dalam berdoa.
- Tempat yang Bersih
Tempat yang bersih dan suci merupakan syarat utama dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Kebersihan tempat akan membuat kita lebih tenang dan fokus dalam berdoa, sehingga doa dapat lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT. - Tempat yang Tenang
Tempat yang tenang dan jauh dari keramaian akan membuat kita lebih mudah berkonsentrasi dalam berdoa. Dengan suasana yang tenang, kita dapat lebih menghayati makna doa dan memanjatkan doa dengan lebih baik. - Tempat yang Terhormat
Tempat yang terhormat dan dihormati oleh masyarakat, seperti masjid atau mushola, merupakan tempat yang sangat baik untuk menyerahkan zakat fitrah. Di tempat-tempat tersebut, biasanya sudah tersedia petugas atau amil yang siap menerima zakat fitrah dari masyarakat. - Tempat yang Mudah Diakses
Tempat yang mudah diakses oleh masyarakat merupakan pertimbangan penting dalam memilih tempat untuk menyerahkan zakat fitrah. Hal ini agar masyarakat tidak kesulitan dalam menyalurkan zakat fitrahnya, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk menunda atau tidak membayar zakat fitrah.
Dengan memperhatikan aspek tempat dalam doa menyerahkan zakat fitrah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga zakat yang kita keluarkan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Penerima
Penerima zakat fitrah merupakan salah satu komponen penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Keberadaan penerima menjadi sebab doa tersebut diucapkan dan menjadi salah satu syarat sahnya zakat fitrah. Doa menyerahkan zakat fitrah merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang dikeluarkan dapat diterima oleh penerima yang berhak dan memberikan manfaat bagi mereka.
Penerima zakat fitrah telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadits, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnu sabil. Masing-masing kategori penerima memiliki kriteria dan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi. Dengan menyerahkan zakat fitrah kepada penerima yang berhak, maka zakat tersebut akan tepat sasaran dan dapat membantu meringankan beban mereka.
Dalam praktiknya, doa menyerahkan zakat fitrah diucapkan saat menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat atau petugas yang berwenang. Penerima zakat fitrah kemudian akan mendistribusikan zakat tersebut kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan demikian, doa menyerahkan zakat fitrah menjadi salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial umat Islam terhadap sesama, khususnya mereka yang membutuhkan.
Cara
Cara merupakan salah satu aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Hal ini karena cara yang tepat akan menentukan sah atau tidaknya zakat yang dikeluarkan. Selain itu, cara yang baik juga akan membuat doa yang dipanjatkan lebih khusyuk dan bermakna.
- Lafaz yang Benar
Cara pertama yang perlu diperhatikan adalah mengucapkan lafaz doa yang benar. Lafaz doa yang benar bisa berbeda-beda tergantung madzhab yang dianut, namun pada intinya mengandung makna permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang dikeluarkan diterima dan memberikan keberkahan bagi yang mengeluarkan maupun yang menerima zakat. - Niat yang Tulus
Selain lafaz yang benar, cara lain yang perlu diperhatikan adalah niat yang tulus. Niat yang tulus adalah niat untuk beribadah kepada Allah SWT dan membantu fakir miskin, bukan karena ingin pamer atau mencari pujian dari orang lain. - Waktu yang Tepat
Cara selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah waktu yang tepat untuk menyerahkan zakat fitrah. Waktu yang tepat untuk menyerahkan zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha. - Tempat yang Layak
Terakhir, cara yang perlu diperhatikan adalah tempat yang layak untuk menyerahkan zakat fitrah. Tempat yang layak adalah tempat yang bersih, tenang, dan terhormat, seperti masjid atau mushola.
Dengan memperhatikan aspek cara dalam doa menyerahkan zakat fitrah, maka zakat yang kita keluarkan akan lebih bermakna dan insya Allah akan diterima oleh Allah SWT.
Jumlah
Jumlah merupakan salah satu aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Jumlah yang dimaksud adalah jumlah zakat fitrah yang akan dikeluarkan, yang harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Zakat fitrah memiliki ketentuan kadar tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang wajib mengeluarkannya. Jumlah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kilogram bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.
Jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan berdampak pada keabsahan zakat tersebut. Jika jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan, maka zakat tersebut tidak dianggap sah. Sebaliknya, jika jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan lebih dari ketentuan, maka kelebihan tersebut dianggap sebagai sedekah biasa. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui dan memahami jumlah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan agar zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT.
Dalam praktiknya, jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan biasanya dikonversikan ke dalam bentuk uang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam penyaluran dan pengelolaan zakat. Nilai tukar zakat fitrah dalam bentuk uang ditetapkan oleh masing-masing lembaga pengelola zakat di daerah setempat. Dengan demikian, setiap muslim dapat dengan mudah menyerahkan zakat fitrahnya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan, baik dalam bentuk bahan makanan pokok maupun dalam bentuk uang.
Dengan memahami hubungan antara jumlah dan doa menyerahkan zakat fitrah, diharapkan setiap muslim dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar. Dengan mengeluarkan zakat fitrah sesuai dengan ketentuan syariat, kita telah memenuhi kewajiban kita sebagai seorang muslim dan sekaligus membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, sehingga terwujud masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Syarat
Syarat merupakan aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Syarat-syarat ini menjadi ketentuan yang harus dipenuhi agar zakat fitrah yang dikeluarkan sah dan diterima oleh Allah SWT.
- Islam
Syarat pertama adalah beragama Islam. Hanya orang Islam yang wajib mengeluarkan zakat fitrah. - Merdeka
Syarat kedua adalah merdeka, bukan seorang hamba sahaya. - Mampu
Syarat ketiga adalah mampu. Mampu dalam hal ini berarti memiliki harta yang lebih dari kebutuhan pokok. - Mencapai Nisab
Syarat keempat adalah mencapai nisab. Nisab zakat fitrah adalah setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok.
Keempat syarat di atas harus dipenuhi secara kumulatif agar zakat fitrah yang dikeluarkan sah. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka zakat fitrah tersebut tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau perbuatan. Dalam konteks zakat fitrah, hikmah yang terkandung dalam doa menyerahkan zakat fitrah sangatlah mendalam dan memberikan banyak manfaat bagi yang mengeluarkannya maupun yang menerimanya.
Salah satu hikmah dari doa menyerahkan zakat fitrah adalah untuk membersihkan harta dan diri dari dosa dan kesalahan. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, seorang muslim telah memenuhi kewajibannya dan sekaligus membersihkan hartanya dari harta yang tidak halal atau tidak baik. Selain itu, zakat fitrah juga dapat menjadi penebus dosa-dosa kecil yang mungkin telah dilakukan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Hikmah lainnya dari doa menyerahkan zakat fitrah adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan kepedulian sosial antar sesama umat Islam. Zakat fitrah yang disalurkan kepada fakir miskin dan kaum duafa akan sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Dengan demikian, zakat fitrah dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan mewujudkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
Dengan memahami hikmah yang terkandung dalam doa menyerahkan zakat fitrah, setiap muslim akan semakin termotivasi untuk mengeluarkan zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Zakat fitrah yang dikeluarkan bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan ibadah yang memberikan banyak manfaat dan keberkahan bagi yang mengeluarkannya maupun yang menerimanya.
Keutamaan
Keutamaan merupakan aspek penting dalam doa menyerahkan zakat fitrah. Keutamaan adalah kelebihan atau kebaikan yang diperoleh dari suatu perbuatan atau ibadah. Dalam konteks zakat fitrah, keutamaan yang terkandung dalam doa menyerahkan zakat fitrah sangatlah besar dan memberikan banyak manfaat bagi yang mengeluarkannya.
Salah satu keutamaan doa menyerahkan zakat fitrah adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri, maka dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan lainnya dari doa menyerahkan zakat fitrah adalah mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah, maka akan mendapatkan pahala seperti orang yang memerdekakan seorang hamba.” (HR. Tirmidzi)
Dengan memahami keutamaan yang terkandung dalam doa menyerahkan zakat fitrah, setiap muslim akan semakin termotivasi untuk mengeluarkan zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Zakat fitrah yang dikeluarkan bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga merupakan ibadah yang memberikan banyak manfaat dan keberkahan bagi yang mengeluarkannya. Semoga kita semua dapat meraih keutamaan-keutamaan tersebut dengan senantiasa menunaikan zakat fitrah tepat waktu dan dengan penuh keikhlasan.
Pertanyaan Seputar Doa Menyerahkan Zakat Fitrah
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai doa menyerahkan zakat fitrah beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa saja syarat yang harus dipenuhi agar doa menyerahkan zakat fitrah diterima oleh Allah SWT?
Jawaban: Syarat yang harus dipenuhi agar doa menyerahkan zakat fitrah diterima oleh Allah SWT adalah sebagai berikut: beragama Islam, merdeka, mampu, dan mencapai nisab.
Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk menyerahkan zakat fitrah?
Jawaban: Waktu yang tepat untuk menyerahkan zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha.
Pertanyaan 3: Kepada siapa saja zakat fitrah boleh diberikan?
Jawaban: Zakat fitrah boleh diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Pertanyaan 4: Berapa jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan?
Jawaban: Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kilogram bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah setempat, seperti beras, gandum, atau kurma.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan dari doa menyerahkan zakat fitrah?
Jawaban: Keutamaan dari doa menyerahkan zakat fitrah adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Pertanyaan 6: Apakah boleh menyerahkan zakat fitrah dalam bentuk uang?
Jawaban: Boleh, namun disunahkan untuk menyerahkan zakat fitrah dalam bentuk bahan makanan pokok. Jika diserahkan dalam bentuk uang, maka harus sesuai dengan nilai tukar bahan makanan pokok yang berlaku di daerah setempat.
Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai doa menyerahkan zakat fitrah beserta jawabannya. Semoga dengan adanya FAQ ini dapat menambah pemahaman kita tentang doa menyerahkan zakat fitrah dan dapat membantu kita dalam menunaikan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar.
Selanjutnya, mari kita bahas mengenai aspek hukum doa menyerahkan zakat fitrah dalam pandangan fiqih Islam.
Tips Doa Menyerahkan Zakat Fitrah
Berikut adalah beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk melaksanakan doa menyerahkan zakat fitrah dengan baik dan benar:
Tip 1: Persiapkan Harta Zakat
Persiapkan harta zakat yang akan dikeluarkan, baik dalam bentuk bahan makanan pokok maupun uang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tip 2: Bersihkan Harta
Bersihkan harta yang akan dizakatkan dari harta yang tidak halal atau syubhat, agar zakat yang dikeluarkan benar-benar bersih dan berkah.
Tip 3: Niatkan dengan Benar
Niatkan dengan benar bahwa zakat yang dikeluarkan adalah untuk memenuhi kewajiban zakat fitrah dan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Tip 4: Ucapkan Doa dengan Jelas
Ucapkan doa menyerahkan zakat fitrah dengan jelas dan fasih, agar doa tersebut dapat diterima oleh Allah SWT.
Tip 5: Serahkan kepada Amil yang Amanah
Serahkan zakat fitrah kepada amil atau petugas yang amanah dan terpercaya, agar zakat tersebut dapat disalurkan kepada yang berhak.
Tip 6: Tunggu Bukti Penerimaan
Tunggu bukti penerimaan zakat fitrah dari amil atau petugas, sebagai tanda bahwa zakat telah diterima dan dicatat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat melaksanakan doa menyerahkan zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga zakat yang dikeluarkan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Tips-tips ini sangat penting untuk diperhatikan karena doa menyerahkan zakat fitrah merupakan bagian dari ibadah zakat, yang merupakan rukun Islam yang keempat. Dengan melaksanakan zakat fitrah dengan baik dan benar, kita telah memenuhi kewajiban kita sebagai seorang muslim dan sekaligus membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, sehingga terwujud masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Kesimpulan
Artikel ini telah memberikan banyak wawasan tentang doa menyerahkan zakat fitrah, mulai dari pengertian, syarat, tata cara, hingga keutamaan dan hikmahnya. Secara umum, doa menyerahkan zakat fitrah merupakan bagian penting dari ibadah zakat fitrah, yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam artikel ini adalah tentang syarat sahnya doa menyerahkan zakat fitrah, yaitu beragama Islam, merdeka, mampu, dan mencapai nisab. Poin penting lainnya adalah tentang tata cara doa menyerahkan zakat fitrah, yang meliputi lafaz doa, waktu, tempat, dan penerima zakat. Selain itu, artikel ini juga membahas tentang keutamaan dan hikmah doa menyerahkan zakat fitrah, yaitu diampuni dosanya, mendapatkan pahala yang besar, membersihkan harta dan diri dari dosa, serta mempererat tali silaturahmi dan kepedulian sosial.
Sebagai penutup, mari kita renungkan kembali tentang pentingnya doa menyerahkan zakat fitrah dalam ibadah zakat fitrah. Dengan memahami dan melaksanakan doa menyerahkan zakat fitrah dengan baik dan benar, kita telah memenuhi kewajiban kita sebagai seorang muslim dan sekaligus membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Semoga kita semua dapat senantiasa menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh kesadaran, sehingga zakat yang kita keluarkan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.