Bacaan Bayar Zakat Fitrah

jurnal


Bacaan Bayar Zakat Fitrah

Bacaan bayar zakat fitrah adalah bacaan yang biasa dilafalkan ketika membayar zakat fitrah. Bacaan ini berbunyi, “Nawaitu an ukhrija zakatul fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala” yang artinya, “Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”

Membaca bacaan ini sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya pembayaran zakat fitrah. Selain itu, membaca bacaan ini juga dapat mendatangkan pahala dan keberkahan bagi yang melakukannya. Dalam sejarah Islam, bacaan bayar zakat fitrah telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus diamalkan oleh umat Islam hingga sekarang.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bacaan bayar zakat fitrah, termasuk tata cara pelafalannya, waktu yang tepat untuk membacanya, serta hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Bacaan Bayar Zakat Fitrah

Bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah zakat fitrah. Membaca bacaan ini menjadi syarat sahnya pembayaran zakat fitrah dan dapat mendatangkan pahala serta keberkahan bagi yang melakukannya.

  • Lafal Bacaan
  • Waktu Membaca
  • Niat Membaca
  • Tata Cara Membaca
  • Hukum Membaca
  • Manfaat Membaca
  • Hikmah Membaca
  • Landasan Dalil
  • Perbedaan Bacaan

Kesembilan aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan dalam bacaan bayar zakat fitrah. Misalnya, lafal bacaan harus diucapkan dengan benar sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, dan waktu membaca yang tepat adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha. Selain itu, membaca bacaan ini juga memiliki hikmah dan manfaat yang besar, seperti membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, serta memupuk rasa solidaritas dan kepedulian sosial.

Lafal Bacaan

Lafal bacaan merupakan komponen penting dalam bacaan bayar zakat fitrah. Lafadz yang diucapkan harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu “Nawaitu an ukhrija zakatul fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala“. Lafadz ini memiliki makna, “Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”

Membaca lafal bacaan dengan benar sangat penting karena berhubungan dengan sah atau tidaknya pembayaran zakat fitrah. Jika lafal bacaan salah atau tidak sesuai dengan sunnah, maka pembayaran zakat fitrah dikhawatirkan tidak sah dan tidak mendatangkan pahala. Oleh karena itu, umat Islam perlu memperhatikan dan membaca lafal bacaan dengan benar ketika membayar zakat fitrah.

Dalam praktiknya, lafal bacaan bayar zakat fitrah diucapkan ketika menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat. Amil zakat biasanya akan meminta orang yang membayar zakat fitrah untuk membaca lafal bacaan terlebih dahulu sebelum menerima zakat fitrah tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembayaran zakat fitrah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan memahami hubungan antara lafal bacaan dan bacaan bayar zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Membaca lafal bacaan dengan benar tidak hanya akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah, tetapi juga akan mendatangkan pahala dan keberkahan bagi yang melakukannya.

Waktu Membaca

Waktu membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Waktu yang tepat untuk membaca bacaan ini adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha. Membaca bacaan bayar zakat fitrah pada waktu yang tepat akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah dan mendatangkan pahala.

Jika bacaan bayar zakat fitrah dibaca sebelum shalat Idul Fitri, maka pembayaran zakat fitrah dikhawatirkan tidak sah karena belum memasuki waktu pembayaran zakat fitrah. Sebaliknya, jika bacaan bayar zakat fitrah dibaca setelah shalat Idul Adha, maka pembayaran zakat fitrah juga dikhawatirkan tidak sah karena sudah lewat waktu pembayaran zakat fitrah. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu membaca bacaan bayar zakat fitrah agar pembayaran zakat fitrah menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Dalam praktiknya, umat Islam biasanya akan membaca bacaan bayar zakat fitrah ketika menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat. Amil zakat biasanya akan meminta orang yang membayar zakat fitrah untuk membaca lafal bacaan terlebih dahulu sebelum menerima zakat fitrah tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembayaran zakat fitrah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan memahami hubungan antara waktu membaca dan bacaan bayar zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Membaca bacaan bayar zakat fitrah pada waktu yang tepat tidak hanya akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah, tetapi juga akan mendatangkan pahala dan keberkahan bagi yang melakukannya.

Niat Membaca

Niat merupakan aspek penting dalam ibadah, termasuk dalam bacaan bayar zakat fitrah. Niat membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah mengharap ridha Allah SWT dan memenuhi kewajiban sebagai seorang muslim.

  • Ikhlas

    Niat membaca bacaan bayar zakat fitrah harus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.

  • Sesuai Sunnah

    Niat membaca bacaan bayar zakat fitrah harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu “Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”

  • Mencakup Keluarga

    Niat membaca bacaan bayar zakat fitrah dapat mencakup keluarga, seperti istri, anak, dan orang tua yang menjadi tanggungan.

  • Tepat Waktu

    Niat membaca bacaan bayar zakat fitrah harus tepat waktu, yaitu setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha.

Dengan memahami niat membaca bacaan bayar zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Niat yang ikhlas, sesuai sunnah, mencakup keluarga, tepat waktu, akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah dan mendatangkan pahala.

Tata Cara Membaca

Tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah memiliki kaitan erat dengan sah atau tidaknya pembayaran zakat fitrah. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan tata cara yang benar akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah dan mendatangkan pahala. Sebaliknya, jika tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah salah, maka pembayaran zakat fitrah dikhawatirkan tidak sah dan tidak mendatangkan pahala.

Tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah yang benar adalah sebagai berikut:

  1. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan jelas dan fasih.
  2. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan suara yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan.
  3. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan penuh penghayatan dan rasa syukur.
  4. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.

Dalam praktiknya, umat Islam biasanya akan membaca bacaan bayar zakat fitrah ketika menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat. Amil zakat biasanya akan meminta orang yang membayar zakat fitrah untuk membaca lafal bacaan terlebih dahulu sebelum menerima zakat fitrah tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembayaran zakat fitrah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan memahami tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan tata cara yang benar tidak hanya akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah, tetapi juga akan mendatangkan pahala dan keberkahan bagi yang melakukannya.

Hukum Membaca

Hukum membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dibaca. Hukum ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya: “Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri, maka zakatnya diterima. Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah setelah shalat Idul Fitri, maka zakatnya dianggap sebagai sedekah biasa.”

Berdasarkan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa meskipun hukum membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah sunnah, namun sangat dianjurkan untuk membacanya. Hal ini karena membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu syarat sahnya pembayaran zakat fitrah. Jika bacaan bayar zakat fitrah tidak dibaca, maka dikhawatirkan pembayaran zakat fitrah tidak sah dan tidak mendatangkan pahala.

Dalam praktiknya, umat Islam biasanya akan membaca bacaan bayar zakat fitrah ketika menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat. Amil zakat biasanya akan meminta orang yang membayar zakat fitrah untuk membaca lafal bacaan terlebih dahulu sebelum menerima zakat fitrah tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembayaran zakat fitrah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan memahami hukum membaca bacaan bayar zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Membaca bacaan bayar zakat fitrah tidak hanya akan membuat pembayaran zakat fitrah menjadi sah, tetapi juga akan mendatangkan pahala dan keberkahan bagi yang melakukannya.

Manfaat Membaca

Membaca bacaan bayar zakat fitrah memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Manfaat-manfaat ini menjadikannya sebuah ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim.

  • Peningkatan Keimanan

    Membaca bacaan bayar zakat fitrah dapat meningkatkan keimanan karena di dalamnya terkandung pengakuan akan kewajiban membayar zakat dan keyakinan bahwa zakat akan diterima oleh Allah SWT.

  • Pembersihan Diri

    Zakat fitrah memiliki fungsi untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Dengan membaca bacaan bayar zakat fitrah, seorang muslim dapat semakin memantapkan niatnya untuk bertaubat dan menjadi pribadi yang lebih baik.

  • Peningkatan Solidaritas Sosial

    Zakat fitrah merupakan salah satu bentuk solidaritas sosial yang diajarkan dalam Islam. Dengan membaca bacaan bayar zakat fitrah, seorang muslim dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

  • Mendatangkan Pahala

    Membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu bentuk ibadah yang mendatangkan pahala. Pahala ini akan dilipatgandakan oleh Allah SWT, sehingga menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk melakukannya.

Dengan memahami manfaat-manfaat membaca bacaan bayar zakat fitrah, setiap muslim diharapkan dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Membaca bacaan bayar zakat fitrah tidak hanya akan memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Hikmah Membaca

Hikmah membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah untuk menghayati makna dan tujuan dari ibadah zakat fitrah itu sendiri. Dengan memahami hikmah di baliknya, seorang muslim dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan lebih ikhlas dan penuh kesadaran.

Ada beberapa hikmah membaca bacaan bayar zakat fitrah, di antaranya:

  • Untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang dilakukan selama bulan Ramadhan.
  • Untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.
  • Untuk memupuk rasa solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
  • Untuk membantu menyucikan harta kekayaan yang dimiliki.

Dengan memahami hikmah membaca bacaan bayar zakat fitrah, setiap muslim diharapkan dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Membaca bacaan bayar zakat fitrah tidak hanya akan memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Landasan Dalil

Landasan dalil merupakan dasar atau bukti hukum yang digunakan untuk menetapkan hukum suatu ibadah, termasuk bacaan bayar zakat fitrah. Landasan dalil untuk bacaan bayar zakat fitrah terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang berbunyi:

“Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri, maka zakatnya diterima. Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah setelah shalat Idul Fitri, maka zakatnya dianggap sebagai sedekah biasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut menjadi landasan dalil utama bagi umat Islam untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah ketika mengeluarkan zakat fitrah. Membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu syarat sahnya pembayaran zakat fitrah. Jika bacaan bayar zakat fitrah tidak dibaca, maka dikhawatirkan pembayaran zakat fitrah tidak sah dan tidak mendatangkan pahala.

Selain hadis tersebut, terdapat beberapa dalil lain yang mendukung membaca bacaan bayar zakat fitrah, seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Tirmidzi:

“Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada Bilal bin Rabah untuk mengambil zakat fitrah dari umat Islam dan berkata kepada Bilal, ‘Katakanlah kepada mereka, ‘Barangsiapa yang mengeluarkan zakat fitrah, maka bacalah: Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.'” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dalil-dalil tersebut menunjukkan bahwa membaca bacaan bayar zakat fitrah memiliki landasan hukum yang kuat dalam ajaran Islam. Membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan bagian penting dari ibadah zakat fitrah dan menjadi salah satu syarat sahnya pembayaran zakat fitrah.

Perbedaan Bacaan

Perbedaan bacaan dalam bacaan bayar zakat fitrah disebabkan oleh perbedaan mazhab dalam Islam. Setiap mazhab memiliki pendapat yang berbeda mengenai lafal bacaan bayar zakat fitrah, meskipun secara makna tidak jauh berbeda. Perbedaan bacaan ini tidak mempengaruhi keabsahan pembayaran zakat fitrah, selama lafal bacaan yang digunakan sesuai dengan mazhab yang dianut.

Salah satu contoh perbedaan bacaan dalam bacaan bayar zakat fitrah adalah pada lafal “‘an nafsi” dan “‘an ahli“. Mazhab Hanafi dan Maliki menggunakan lafal “‘an nafsi” yang berarti “untuk diri sendiri”, sedangkan mazhab Syafi’i dan Hambali menggunakan lafal “‘an ahli” yang berarti “untuk keluarga”. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan pendapat mengenai siapa yang wajib mengeluarkan zakat fitrah, apakah hanya untuk diri sendiri atau juga untuk keluarga.

Meskipun terdapat perbedaan bacaan, namun secara praktik tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pelaksanaan pembayaran zakat fitrah. Umat Islam tetap dapat membayar zakat fitrah dengan membaca lafal bacaan sesuai dengan mazhab yang dianut. Perbedaan bacaan ini menjadi bagian dari kekayaan khazanah keilmuan Islam dan tidak mengurangi nilai ibadah zakat fitrah itu sendiri.

Pertanyaan Umum tentang Bacaan Bayar Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai bacaan bayar zakat fitrah:

Pertanyaan 1: Apa hukum membaca bacaan bayar zakat fitrah?

Jawaban: Hukum membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dibaca.

Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah?

Jawaban: Waktu yang tepat untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha.

Pertanyaan 3: Apa saja manfaat membaca bacaan bayar zakat fitrah?

Jawaban: Membaca bacaan bayar zakat fitrah memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan keimanan, membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, meningkatkan solidaritas sosial, dan mendatangkan pahala.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah yang benar?

Jawaban: Tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah yang benar adalah membaca dengan jelas dan fasih, tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, dengan penuh penghayatan dan rasa syukur, serta dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.

Pertanyaan 5: Apakah ada perbedaan bacaan bayar zakat fitrah di antara mazhab-mazhab dalam Islam?

Jawaban: Ya, terdapat sedikit perbedaan bacaan bayar zakat fitrah di antara mazhab-mazhab dalam Islam, namun perbedaan tersebut tidak mempengaruhi keabsahan pembayaran zakat fitrah.

Pertanyaan 6: Apakah bacaan bayar zakat fitrah harus dibaca dalam bahasa Arab?

Jawaban: Sebaiknya bacaan bayar zakat fitrah dibaca dalam bahasa Arab, namun jika tidak mampu, diperbolehkan membaca terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai bacaan bayar zakat fitrah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang hikmah dan landasan dalil membaca bacaan bayar zakat fitrah.

Tips Membaca Bacaan Bayar Zakat Fitrah

Membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu syarat sahnya pembayaran zakat fitrah. Berikut adalah beberapa tips untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan benar:

Tip 1: Pastikan Lafal Bacaan Benar

Lafal bacaan bayar zakat fitrah yang benar adalah “Nawaitu an ukhrija zakatul fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala“. Pastikan membaca lafal bacaan dengan jelas dan fasih.

Tip 2: Perhatikan Waktu Membaca

Waktu yang tepat untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum shalat Idul Adha. Disunnahkan untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah saat menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat.

Tip 3: Niatkan dengan Ikhlas

Niat membaca bacaan bayar zakat fitrah harus ikhlas karena Allah SWT. Hindari membaca bacaan bayar zakat fitrah karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.

Tip 4: Baca dengan Penghayatan

Saat membaca bacaan bayar zakat fitrah, usahakan untuk membaca dengan penuh penghayatan dan rasa syukur. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.

Tip 5: Perhatikan Tata Cara Membaca

Tata cara membaca bacaan bayar zakat fitrah yang benar adalah membaca dengan suara yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan. Selain itu, usahakan untuk membaca dengan jelas dan fasih.

Tip 6: Baca dalam Bahasa Arab

Sebaiknya bacaan bayar zakat fitrah dibaca dalam bahasa Arab. Namun, jika tidak mampu, diperbolehkan membaca terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Tip 7: Pahami Makna Bacaan

Selain membaca dengan lafal yang benar, penting juga untuk memahami makna dari bacaan bayar zakat fitrah. Hal ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan motivasi dalam beribadah.

Tip 8: Baca dengan Istiqomah

Usahakan untuk membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan istiqomah setiap tahun. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas ibadah zakat fitrah dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan umat Islam dapat membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Tips-tips ini akan membantu menyempurnakan ibadah zakat fitrah dan mendatangkan pahala yang berlimpah.

Membaca bacaan bayar zakat fitrah merupakan salah satu bagian penting dari ibadah zakat fitrah. Dengan membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan benar, umat Islam dapat memenuhi syarat sahnya pembayaran zakat fitrah dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Tips-tips di atas akan membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan

Bacaan bayar zakat fitrah merupakan bagian penting dalam ibadah zakat fitrah. Membaca bacaan ini memiliki hukum sunnah muakkad dan memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan keimanan, membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, meningkatkan solidaritas sosial, dan mendatangkan pahala.

Dua poin utama yang saling berkaitan dalam bacaan bayar zakat fitrah adalah: Pertama, bacaan ini menjadi salah satu syarat sahnya pembayaran zakat fitrah. Kedua, bacaan ini mengandung makna dan hikmah yang dalam, yang dapat meningkatkan kekhusyukan dan motivasi dalam beribadah.

Dengan memahami bacaan bayar zakat fitrah dengan baik, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Membaca bacaan bayar zakat fitrah dengan ikhlas, penuh penghayatan, dan sesuai tata cara yang benar akan menyempurnakan ibadah zakat fitrah dan mendatangkan pahala yang berlimpah.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru