Berat Zakat Fitrah Beras

jurnal


Berat Zakat Fitrah Beras

Zakat fitrah beras adalah sejumlah beras yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Besarnya zakat fitrah beras yang dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

Zakat fitrah beras memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah dapat membersihkan harta benda, menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, serta dapat menjadi bekal di akhirat. Selain itu, zakat fitrah juga dapat membantu meringankan beban kaum fakir dan miskin.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Secara historis, zakat fitrah beras telah diwajibkan sejak zaman Rasulullah SAW. Pada awalnya, zakat fitrah ditunaikan dengan menggunakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, zakat fitrah beras menjadi bentuk yang paling umum digunakan karena lebih praktis dan mudah dibagikan kepada yang berhak.

Berat Zakat Fitrah Beras

Berat zakat fitrah beras merupakan salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh setiap muslim. Berat zakat fitrah yang tepat akan memastikan bahwa kewajiban zakat terpenuhi dengan baik.

  • 2,5 Kg atau 3,5 Liter
  • Makanan Pokok
  • Beras
  • Zakat Fitrah
  • Rasulullah SAW
  • Wajib
  • Setiap Muslim
  • Bulan Ramadan
  • Membersihkan Harta
  • Menyucikan Diri

Berat zakat fitrah beras yang telah ditetapkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa memiliki makna dan hikmah tersendiri. Berat tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seseorang selama satu hari. Selain itu, beras sebagai makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikannya sebagai pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai zakat fitrah.

2,5 Kg atau 3,5 Liter

Berat zakat fitrah beras yang telah ditetapkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter merupakan ukuran yang telah disepakati oleh para ulama dan telah diamalkan oleh umat Islam selama berabad-abad. Penetapan ukuran ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diketahui.

  • Ukuran Pokok
    Ukuran 2,5 kg atau 3,5 liter merupakan ukuran pokok yang digunakan untuk menentukan besarnya zakat fitrah beras. Ukuran ini tidak boleh dikurangi atau ditambah, kecuali dalam keadaan darurat.
  • Kebutuhan Pokok
    Ukuran 2,5 kg atau 3,5 liter beras dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seseorang selama satu hari. Ini sesuai dengan tujuan zakat fitrah yang salah satunya adalah untuk membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pangan mereka.
  • Makanan Pokok
    Beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. beras sebagai zakat fitrah akan memudahkan penyaluran dan pemanfaatannya oleh penerima zakat.
  • Standarisasi
    Penetapan ukuran zakat fitrah beras yang seragam memudahkan dalam pengelolaan dan penyaluran zakat. Ukuran ini menjadi standar yang digunakan oleh lembaga-lembaga pengelola zakat untuk mempermudah proses pengumpulan dan pendistribusian zakat.

Dengan memahami aspek-aspek penting dari ukuran 2,5 kg atau 3,5 liter beras dalam zakat fitrah, umat Islam dapat memenuhi kewajiban zakat mereka dengan benar dan tepat waktu, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.

Makanan Pokok

Makanan pokok merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan berat zakat fitrah beras. Berat zakat fitrah beras yang telah ditetapkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter diukur berdasarkan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan zakat fitrah bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin, dan makanan pokok merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Di Indonesia, beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, beras menjadi standar yang digunakan untuk menentukan berat zakat fitrah beras. Selain beras, makanan pokok lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung zakat fitrah adalah gandum, kurma, dan jagung. Namun, karena beras merupakan makanan pokok yang paling umum dikonsumsi di Indonesia, maka beras menjadi pilihan yang paling praktis dan mudah untuk digunakan sebagai zakat fitrah.

Penetapan makanan pokok sebagai dasar penentuan berat zakat fitrah beras memiliki beberapa hikmah. Pertama, hal ini memastikan bahwa setiap muslim yang wajib membayar zakat fitrah dapat memenuhi kewajibannya dengan cara yang mudah dan sesuai dengan kemampuannya. Kedua, hal ini menjamin bahwa fakir miskin yang menerima zakat fitrah akan mendapatkan bantuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama satu hari.

Beras

Dalam konteks zakat fitrah, beras memegang peranan penting dalam menentukan besarnya zakat yang wajib dikeluarkan. Berat zakat fitrah beras yang telah ditetapkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter diukur berdasarkan beras sebagai makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

  • Jenis Beras
    Beras yang digunakan untuk zakat fitrah dapat berupa beras putih, beras merah, atau beras ketan. Jenis beras ini memiliki kandungan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seseorang selama satu hari.
  • Harga Beras
    Harga beras di pasaran dapat mempengaruhi besarnya zakat fitrah yang dikeluarkan. Jika harga beras sedang tinggi, maka nilai zakat fitrah yang dibayarkan juga akan lebih tinggi.
  • Kualitas Beras
    Kualitas beras juga perlu diperhatikan saat membayar zakat fitrah. Beras yang digunakan haruslah beras yang berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi.

Dengan memahami berbagai aspek beras yang terkait dengan berat zakat fitrah beras, umat Islam dapat memastikan bahwa kewajiban zakat mereka terpenuhi dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, hal ini juga menjamin bahwa fakir miskin yang menerima zakat fitrah akan mendapatkan bantuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama satu hari.

Zakat Fitrah

Zakat Fitrah merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Besarnya zakat fitrah yang dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras untuk setiap jiwa. Pembayaran zakat fitrah ini memiliki beberapa aspek yang berkaitan dengan berat zakat fitrah beras.

  • Tujuan Zakat Fitrah

    Zakat fitrah bertujuan untuk membersihkan harta benda, menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, dan membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokok mereka.

  • Waktu Pelaksanaan

    Zakat fitrah wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan, mulai dari awal bulan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.

  • Penerima Zakat Fitrah

    Zakat fitrah diberikan kepada fakir miskin, orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok mereka.

  • Jenis Makanan Pokok

    Berat zakat fitrah beras diukur berdasarkan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Di Indonesia, beras merupakan makanan pokok yang paling umum digunakan.

Dengan memahami berbagai aspek zakat fitrah yang berkaitan dengan berat zakat fitrah beras, umat Islam dapat memastikan bahwa kewajiban zakat mereka terpenuhi dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, hal ini juga menjamin bahwa fakir miskin yang menerima zakat fitrah akan mendapatkan bantuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama satu hari.

Rasulullah SAW

Rasulullah SAW memiliki peran penting dalam penetapan berat zakat fitrah beras yang digunakan hingga saat ini. Beliau adalah orang pertama yang memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai kewajiban setiap muslim yang mampu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat Id, maka zakatnya diterima. Barang siapa yang mengeluarkannya setelah shalat Id, maka zakatnya dianggap sebagai sedekah biasa.”

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya mengeluarkan zakat fitrah tepat waktu, yaitu sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Beliau juga menetapkan besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan, yaitu sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter beras untuk setiap jiwa.

Penetapan berat zakat fitrah beras oleh Rasulullah SAW memiliki hikmah yang besar. Pertama, hal ini memastikan bahwa setiap muslim yang mampu dapat memenuhi kewajiban zakatnya dengan cara yang mudah dan sesuai dengan kemampuannya. Kedua, hal ini menjamin bahwa fakir miskin yang menerima zakat fitrah akan mendapatkan bantuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama satu hari.

Wajib

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43 yang artinya, “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” Besarnya zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras untuk setiap jiwa.

Kewajiban zakat fitrah memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah untuk membersihkan harta benda, menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, dan membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokok mereka. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, seorang muslim dapat menunjukkan ketakwaannya kepada Allah SWT dan kepeduliannya terhadap sesama.

Dalam praktiknya, kewajiban zakat fitrah dapat dipenuhi dengan cara yang mudah dan sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Umat Islam dapat mengeluarkan zakat fitrah berupa beras atau makanan pokok lainnya yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Besarnya zakat fitrah yang dikeluarkan dapat disesuaikan dengan harga beras atau makanan pokok lainnya pada saat itu.

Dengan memahami kewajiban zakat fitrah dan besarnya zakat yang harus dikeluarkan, setiap muslim dapat memenuhi kewajiban agamanya dengan baik dan tepat waktu. Hal ini akan membawa keberkahan dan kemuliaan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Setiap Muslim

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43 yang artinya, “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” Besarnya zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras untuk setiap jiwa.

Kewajiban zakat fitrah berlaku bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat, yaitu baligh, berakal, dan memiliki kelebihan harta benda dari kebutuhan pokoknya. Hal ini menunjukkan bahwa zakat fitrah merupakan kewajiban yang bersifat universal, artinya berlaku bagi seluruh umat Islam tanpa terkecuali.

Dengan memahami kewajiban zakat fitrah bagi setiap muslim, maka umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan baik dan benar. Hal ini akan membawa keberkahan dan kemuliaan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Bulan Ramadan

Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain itu, bulan Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah, termasuk mengeluarkan zakat fitrah.

  • Kewajiban Zakat Fitrah

    Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan. Besarnya zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras untuk setiap jiwa. Kewajiban zakat fitrah ini bertujuan untuk membersihkan harta benda, menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, dan membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokok mereka.

  • Waktu Pelaksanaan

    Zakat fitrah wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan, mulai dari awal bulan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Waktu pelaksanaan zakat fitrah ini sangat penting untuk diperhatikan, karena jika terlambat dikeluarkan maka zakat fitrah tersebut dianggap sebagai sedekah biasa.

  • Jenis Makanan Pokok

    Berat zakat fitrah beras diukur berdasarkan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Di Indonesia, beras merupakan makanan pokok yang paling umum digunakan. Namun, jika masyarakat setempat memiliki makanan pokok lain, seperti gandum atau kurma, maka zakat fitrah dapat dikeluarkan menggunakan makanan pokok tersebut.

  • Penerima Zakat Fitrah

    Zakat fitrah diberikan kepada fakir miskin, yaitu orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok mereka. Penerima zakat fitrah dapat berupa individu, keluarga, atau lembaga sosial yang mengurus fakir miskin.

Dengan memahami berbagai aspek Bulan Ramadan yang berkaitan dengan berat zakat fitrah beras, umat Islam dapat memastikan that kewajiban zakat mereka terpenuhi dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, hal ini juga menjamin that fakir miskin yang menerima zakat fitrah akan mendapatkan bantuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama satu hari.

Membersihkan Harta

Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah membersihkan harta. Membersihkan harta dalam konteks zakat fitrah beras memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami.

  • Menghilangkan Sifat Kikir

    Zakat fitrah mengajarkan umat Islam untuk tidak kikir dalam bersedekah. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat fitrah, umat Islam dapat melatih diri untuk menjadi lebih dermawan dan tidak terikat dengan harta dunia.

  • Menyucikan Harta

    Zakat fitrah juga berfungsi untuk menyucikan harta yang kita miliki. Harta yang telah dikeluarkan untuk zakat fitrah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT dan menjadi harta yang bersih dan berkah.

  • Membayar Utang Puasa

    Zakat fitrah dapat menjadi pengganti bagi orang-orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadan secara penuh. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, mereka dapat menutupi kekurangan dalam menjalankan ibadah puasa.

  • Membantu Fakir Miskin

    Zakat fitrah juga merupakan bentuk kepedulian umat Islam terhadap sesama, khususnya fakir miskin. Harta yang dikeluarkan untuk zakat fitrah akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga dapat membantu meringankan beban ekonomi mereka.

Aspek-aspek membersihkan harta dalam zakat fitrah beras ini menunjukkan bahwa ibadah ini tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Dengan memahami dan mengamalkan zakat fitrah dengan baik, umat Islam dapat meraih pahala yang besar dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Menyucikan Diri

Zakat fitrah tidak hanya berfungsi sebagai bentuk sedekah yang dapat membantu fakir miskin, tetapi juga memiliki aspek spiritual yang penting, yaitu menyucikan diri. Menyucikan diri dalam konteks zakat fitrah beras memiliki beberapa aspek mendasar yang perlu dipahami.

  • Pembersihan Dosa-Dosa Kecil

    Menunaikan zakat fitrah dapat menjadi penghapus dosa-dosa kecil yang mungkin telah dilakukan selama bulan Ramadan. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat fitrah, umat Islam dapat mengganti kesalahan-kesalahan kecil seperti khilaf dalam ucapan atau perbuatan.

  • Pensucian Jiwa

    Zakat fitrah juga berfungsi untuk mensucikan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti keserakahan dan kikir. Dengan mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, umat Islam dapat melatih diri untuk menjadi lebih dermawan dan ikhlas.

  • Peningkatan Taqwa

    Menunaikan zakat fitrah merupakan salah satu bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menjalankan perintah-Nya dan memenuhi kewajiban zakat, umat Islam dapat menunjukkan ketaatan dan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

  • Persiapan Diri Menjelang Hari Raya

    Zakat fitrah juga dapat menjadi persiapan diri menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dengan menyucikan diri dari dosa-dosa kecil dan sifat-sifat buruk, umat Islam dapat menyambut hari kemenangan dengan hati yang bersih dan suci.

Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek pensucian diri dalam zakat fitrah beras, umat Islam dapat meraih pahala yang besar dan mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, zakat fitrah juga dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.

Tanya Jawab Umum Berat Zakat Fitrah Beras

Tanya jawab berikut akan mengulas beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan mengenai berat zakat fitrah beras, untuk membantu umat Islam memenuhi kewajibannya dengan baik dan benar.

Pertanyaan 1: Berapa berat zakat fitrah beras yang harus dikeluarkan?

Jawaban: Berat zakat fitrah beras yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 kg atau 3,5 liter untuk setiap jiwa.

Pertanyaan 2: Mengapa beras yang dijadikan ukuran zakat fitrah?

Jawaban: Beras dipilih sebagai ukuran zakat fitrah karena merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Pertanyaan 3: Apakah boleh mengeluarkan zakat fitrah selain beras?

Jawaban: Boleh, asalkan menggunakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, seperti gandum, kurma, atau jagung, dengan berat setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras.

Pertanyaan 4: Kapan waktu pembayaran zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah wajib dikeluarkan mulai dari awal bulan Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.

Pertanyaan 5: Siapa saja yang wajib mengeluarkan zakat fitrah?

Jawaban: Setiap muslim yang baligh, berakal, dan memiliki kelebihan harta benda dari kebutuhan pokoknya wajib mengeluarkan zakat fitrah.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat mengeluarkan zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah dapat membersihkan harta, menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, membantu fakir miskin, dan sebagai bekal di akhirat.

Demikian tanya jawab umum mengenai berat zakat fitrah beras. Dengan memahami ketentuan-ketentuan ini, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrahnya dengan baik dan benar.

Selanjutnya, mari kita bahas cara menghitung dan menyalurkan zakat fitrah agar dapat tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran.

Tips Menunaikan Zakat Fitrah Tepat Waktu dan Efektif

Menunaikan zakat fitrah tepat waktu dan efektif sangat penting dalam menjalankan ibadah Ramadan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti untuk memastikan zakat fitrah tersalurkan dengan baik:

1. Hitung Jumlah Tanggungan: Hitung jumlah anggota keluarga atau tanggungan yang wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.

2. Tentukan Jenis Makanan Pokok: Pastikan jenis makanan pokok yang akan digunakan untuk zakat fitrah, apakah beras atau makanan pokok lainnya yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

3. Siapkan Nominal Zakat: Hitung nilai zakat fitrah berdasarkan harga makanan pokok yang berlaku saat ini, yaitu 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

4. Keluarkan Zakat Tepat Waktu: Tunaikan zakat fitrah mulai dari awal Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.

5. Pilih Lembaga Penyalur Terpercaya: Salurkan zakat fitrah melalui lembaga atau amil zakat yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

6. Dokumentasikan Pembayaran: Simpan bukti pembayaran zakat fitrah sebagai dokumentasi.

7. Niatkan dengan Ikhlas: Keluarkan zakat fitrah dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.

8. Berdoa Saat Menyalurkan: Panjatkan doa saat menyalurkan zakat fitrah agar diterima dan bermanfaat bagi yang berhak.

Dengan mengikuti tips-tips ini, umat Islam dapat menunaikan zakat fitrah dengan tepat waktu, efektif, dan sesuai dengan ketentuan syariat. Zakat fitrah yang tersalurkan dengan baik akan sangat bermanfaat bagi fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan, sehingga dapat membantu meringankan beban mereka dan mewujudkan keadilan sosial.

Selanjutnya, kita akan membahas aspek penting lainnya dalam menunaikan zakat fitrah, yaitu memahami hikmah dan manfaat di balik kewajiban ini.

Kesimpulan

Pembahasan tentang berat zakat fitrah beras dalam artikel ini memberikan beberapa pemahaman penting. Pertama, berat zakat fitrah beras yang telah ditetapkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa memiliki dasar hukum yang jelas dan telah diamalkan oleh umat Islam selama berabad-abad. Kedua, beras sebagai makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikannya sebagai pilihan yang tepat dan mudah untuk digunakan sebagai zakat fitrah. Ketiga, zakat fitrah memiliki banyak manfaat, baik bagi yang mengeluarkan maupun yang menerima, seperti membersihkan harta, menyucikan diri dari dosa-dosa kecil, dan membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Dengan memahami berat zakat fitrah beras dan hikmah di balik kewajiban ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat fitrah dengan baik dan benar. Zakat fitrah yang dikeluarkan tepat waktu dan tersalurkan kepada yang berhak akan membawa keberkahan dan kemuliaan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar. Mari tunaikan zakat fitrah kita dengan ikhlas dan penuh kesadaran, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap sesama.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru