Zakat harta atau yang disebut zakat mal merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat harta dibayarkan sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki.
Zakat harta memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk membersihkan harta dari hak orang lain, meningkatkan kepedulian sosial, dan membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan. Dalam sejarah Islam, zakat harta telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama negara yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang zakat harta, mulai dari pengertian, hukum, syarat, hingga cara perhitungan dan penyalurannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang zakat harta.
Zakat Harta Disebut Zakat
Zakat harta atau yang disebut zakat mal merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat harta memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:
- Pengertian
- Hukum
- Syarat
- Nisab
- Waktu Penunaian
- Cara Penyaluran
- Manfaat
- Hikmah
- Sejarah
- Dalil
Aspek-aspek ini saling berkaitan dan sangat penting untuk dipahami agar dapat melaksanakan zakat harta dengan benar. Misalnya, pengertian zakat harta perlu dipahami terlebih dahulu agar dapat membedakannya dengan jenis zakat lainnya. Hukum zakat harta juga perlu diketahui untuk mengetahui kewajiban dan konsekuensinya bagi umat Islam. Syarat zakat harta harus dipenuhi agar zakat yang ditunaikan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Pengertian
Pengertian zakat harta sangat penting untuk dipahami karena menjadi dasar dalam pelaksanaan zakat harta. Zakat harta diartikan sebagai harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah mencapai nisab dan haul dengan kadar tertentu untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Memahami pengertian ini dengan benar akan berdampak pada sah atau tidaknya zakat yang ditunaikan.
Pengertian zakat harta juga berkaitan dengan jenis harta apa saja yang wajib dizakati. Dalam fiqh Islam, harta yang wajib dizakati meliputi emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, hewan ternak, dan lain sebagainya. Memahami pengertian zakat harta akan membantu kita mengetahui harta apa saja yang wajib dizakati sehingga tidak keliru dalam mengeluarkan zakat.
Selain itu, pengertian zakat harta juga akan membantu kita memahami hikmah di balik pensyariatan zakat harta. Zakat harta tidak hanya berfungsi sebagai ibadah ritual, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan ekonomis. Zakat harta dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami pengertian zakat harta, kita akan lebih termotivasi untuk menunaikan zakat harta dengan ikhlas dan penuh kesadaran.
Hukum
Hukum zakat harta dalam Islam sangat jelas dan tegas. Zakat harta hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Kewajiban zakat harta ini didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoakan mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
Sementara itu, dalam As-Sunnah, Rasulullah SAW bersabda:
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa Ramadan, dan mengerjakan haji ke Baitullah bagi yang mampu melaksanakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari dalil-dalil tersebut, dapat dipahami bahwa zakat harta merupakan kewajiban yang sangat penting dalam Islam. Zakat harta bukan hanya sekedar ibadah ritual, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan ekonomis. Zakat harta dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Syarat
Syarat merupakan aspek penting dalam zakat harta yang harus dipenuhi agar zakat yang dikeluarkan sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat-syarat zakat harta meliputi:
- Islam
Zakat harta hanya wajib dikeluarkan oleh umat Islam yang berakal dan balig. - Kepemilikan
Harta yang dizakati harus dimiliki secara penuh dan sempurna oleh orang yang mengeluarkan zakat. - Mencapai Nisab
Harta yang dizakati harus mencapai nisab yang telah ditentukan oleh syariat Islam. - Mencapai Haul
Harta yang dizakati harus telah dimiliki selama satu tahun atau lebih (haul).
Memenuhi syarat-syarat zakat harta sangat penting karena akan berdampak pada sah atau tidaknya zakat yang dikeluarkan. Oleh karena itu, setiap muslim yang ingin menunaikan zakat harta harus memastikan bahwa hartanya telah memenuhi syarat-syarat tersebut.
Nisab
Nisab merupakan salah satu syarat wajib zakat harta yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar zakatnya sah. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Jika harta yang dimiliki belum mencapai nisab, maka tidak wajib dizakati. Nisab berbeda-beda tergantung pada jenis hartanya.
- Nisab Emas dan Perak
Nisab emas adalah 85 gram, sedangkan nisab perak adalah 595 gram. Jika seseorang memiliki emas atau perak senilai nisab atau lebih, maka wajib dizakati sebesar 2,5% dari total harta tersebut.
- Nisab Uang
Nisab uang adalah setara dengan nisab emas, yaitu 85 gram emas. Jika seseorang memiliki uang senilai 85 gram emas atau lebih, maka wajib dizakati sebesar 2,5% dari total uang tersebut.
- Nisab Hasil Pertanian
Nisab hasil pertanian adalah 527 kilogram gabah atau beras. Jika seseorang memiliki hasil pertanian senilai nisab atau lebih, maka wajib dizakati sebesar 10% dari total hasil pertanian tersebut.
- Nisab Hewan Ternak
Nisab hewan ternak berbeda-beda tergantung pada jenis hewan ternaknya. Misalnya, nisab sapi adalah 30 ekor, nisab kambing adalah 40 ekor, dan nisab unta adalah 5 ekor. Jika seseorang memiliki hewan ternak senilai nisab atau lebih, maka wajib dizakati sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memahami nisab dengan benar sangat penting agar tidak keliru dalam menunaikan zakat harta. Seorang muslim harus memastikan bahwa hartanya telah mencapai nisab sebelum mengeluarkan zakat. Jika harta yang dimiliki belum mencapai nisab, maka tidak wajib dizakati.
Waktu Penunaian
Waktu penunaian zakat merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam zakat harta. Waktu penunaian zakat harta berbeda-beda tergantung pada jenis hartanya. Secara umum, waktu penunaian zakat harta adalah:
- Zakat Emas, Perak, dan Uang
Zakat emas, perak, dan uang wajib ditunaikan setiap tahun, terhitung sejak harta tersebut mencapai nisab dan haul. - Zakat Hasil Pertanian
Zakat hasil pertanian wajib ditunaikan setelah panen, ketika hasil pertanian sudah sampai nisab. - Zakat Hewan Ternak
Zakat hewan ternak wajib ditunaikan setiap tahun, terhitung sejak hewan ternak tersebut mencapai nisab.
Waktu penunaian zakat harta sangat penting diperhatikan karena jika terlambat menunaikan zakat, maka akan dikenakan denda atau kifarat. Selain itu, menunaikan zakat harta tepat waktu juga merupakan bentuk ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT dan kepeduliannya terhadap sesama.
Cara Penyaluran
Cara penyaluran zakat harta merupakan aspek penting dalam zakat harta yang harus diperhatikan agar zakat yang dikeluarkan dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi penerimanya. Terdapat beberapa cara penyaluran zakat harta yang dapat dilakukan, di antaranya:
- Penyaluran Langsung
Penyaluran langsung adalah cara penyaluran zakat harta yang dilakukan dengan memberikan zakat secara langsung kepada penerima yang berhak. Cara ini merupakan cara yang paling sederhana dan mudah dilakukan.
- Penyaluran melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Penyaluran melalui LAZ adalah cara penyaluran zakat harta yang dilakukan dengan menyerahkan zakat kepada LAZ yang telah memiliki izin resmi dari pemerintah. LAZ akan menyalurkan zakat yang diterimanya kepada penerima yang berhak sesuai dengan ketentuan syariah.
- Penyaluran melalui Masjid
Penyaluran melalui masjid adalah cara penyaluran zakat harta yang dilakukan dengan menyerahkan zakat kepada pengurus masjid untuk kemudian disalurkan kepada penerima yang berhak di sekitar masjid tersebut.
- Penyaluran melalui Program Khusus
Penyaluran melalui program khusus adalah cara penyaluran zakat harta yang dilakukan dengan menyalurkan zakat melalui program-program khusus yang diselenggarakan oleh lembaga tertentu, seperti program bantuan pendidikan, program bantuan kesehatan, atau program pemberdayaan ekonomi.
Pemilihan cara penyaluran zakat harta dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan penyalur zakat. Yang terpenting adalah zakat yang disalurkan dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi penerimanya.
Manfaat
Zakat harta memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
- Membersihkan Harta
Zakat dapat membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin telah bercampur di dalamnya, sehingga harta menjadi lebih berkah. - Meningkatkan Kepedulian Sosial
Zakat menumbuhkan kepedulian sosial dengan membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan, sehingga tercipta masyarakat yang lebih harmonis. - Membantu Fakir Miskin
Zakat merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi fakir miskin dan masyarakat yang kurang mampu, sehingga membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup. - Memperkuat Perekonomian
Zakat dapat memperkuat perekonomian dengan meningkatkan daya beli masyarakat miskin dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang dilakukan oleh lembaga amil zakat.
Dengan demikian, zakat harta tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberi zakat dan masyarakat secara keseluruhan. Zakat menjadi salah satu pilar penting dalam ajaran Islam yang mendorong terciptanya masyarakat adil dan sejahtera.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam zakat harta. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang terkandung dalam suatu perintah atau amalan ibadah, termasuk zakat harta. Memahami hikmah di balik zakat harta akan semakin memotivasi kita untuk menunaikannya dengan ikhlas dan penuh kesadaran.
Hikmah zakat harta sangatlah banyak. Di antaranya adalah untuk membersihkan harta dari hak orang lain, menumbuhkan kepedulian sosial, membantu fakir miskin, dan memperkuat perekonomian. Dengan menunaikan zakat harta, kita tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Salah satu contoh nyata hikmah zakat harta adalah ketika zakat digunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan adanya bantuan dari zakat, anak-anak tersebut dapat memperoleh pendidikan yang layak dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup mereka di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa zakat harta tidak hanya berdampak pada penerima zakat, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.
Memahami hikmah di balik zakat harta memiliki banyak manfaat praktis. Pertama, dapat meningkatkan motivasi kita untuk menunaikan zakat harta dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Kedua, dapat membantu kita menyakinkan orang lain yang masih ragu untuk menunaikan zakat. Ketiga, dapat menjadi dasar untuk mengembangkan program-program pengelolaan zakat yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Sejarah
Sejarah zakat harta merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipelajari untuk memahami perkembangan dan implementasi zakat harta dari masa ke masa. Sejarah zakat harta dapat memberikan wawasan tentang bagaimana zakat harta diterapkan pada zaman Rasulullah SAW, para sahabat, dan generasi umat Islam berikutnya.
- Zakat pada Masa Rasulullah SAW
Pada masa Rasulullah SAW, zakat harta telah menjadi kewajiban yang diterapkan secara luas. Rasulullah SAW sendiri menjadi teladan dalam menunaikan zakat harta, sehingga menjadi contoh bagi para sahabat dan umat Islam lainnya.
- Zakat pada Masa Khulafaur Rasyidin
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, para khulafaur rasyidin melanjutkan tradisi menunaikan zakat harta. Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab memainkan peran penting dalam mengatur dan mengelola zakat harta, sehingga menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara Islam.
- Zakat pada Masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah
Pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah, zakat harta menjadi salah satu pilar utama perekonomian negara. Lembaga-lembaga amil zakat didirikan untuk mengelola zakat harta dan menyalurkannya kepada yang berhak.
- Zakat pada Masa Modern
Pada masa modern, zakat harta kembali menjadi perhatian umat Islam. Berbagai lembaga amil zakat modern didirikan untuk mengelola dan menyalurkan zakat harta secara profesional dan akuntabel.
Memahami sejarah zakat harta sangat penting untuk menghargai tradisi dan nilai-nilai yang terkandung dalam zakat harta. Sejarah zakat harta juga dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam masa kini untuk terus menunaikan zakat harta dengan ikhlas dan penuh kesadaran.
Dalil
Dalil merupakan salah satu aspek penting dalam zakat harta yang menjadi dasar hukum atau landasan syariat bagi pelaksanaan zakat harta. Dalil zakat harta terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menunaikan zakat hartanya.
Dalil zakat harta dalam Al-Qur’an antara lain terdapat dalam surat At-Taubah ayat 103 yang artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoakan mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Ayat ini secara jelas memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat harta.
Selain itu, dalil zakat harta juga terdapat dalam As-Sunnah, yaitu hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang terkenal tentang zakat harta adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa Ramadan, dan mengerjakan haji ke Baitullah bagi yang mampu melaksanakannya.” Hadits ini menunjukkan bahwa zakat harta merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Islam.
Memahami dalil zakat harta sangat penting karena akan memberikan keyakinan dan motivasi bagi umat Islam untuk menunaikan zakat hartanya. Dalil zakat harta juga menjadi dasar bagi para ulama dalam menetapkan ketentuan-ketentuan zakat harta, seperti nisab, kadar, dan waktu penunaian zakat harta.
Pertanyaan Seputar Zakat Harta
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) berikut disusun untuk memberikan penjelasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang zakat harta bagi umat Islam. Pertanyaan-pertanyaan ini mengantisipasi pertanyaan umum dan mengklarifikasi beberapa aspek penting terkait “zakat harta di sebut zakat”.
Pertanyaan 1: Apakah yang dimaksud dengan zakat harta?
Jawaban: Zakat harta adalah kewajiban mengeluarkan sebagian harta tertentu yang dimiliki oleh seorang muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu, untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.
Pertanyaan 2: Apa saja syarat wajib zakat harta?
Jawaban: Syarat wajib zakat harta meliputi: beragama Islam, balig, berakal, memiliki harta yang mencapai nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati), dan harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun (haul).
Pertanyaan 3: Berapa nisab zakat harta?
Jawaban: Nisab zakat harta berbeda-beda tergantung pada jenis hartanya. Misalnya, nisab zakat emas adalah 85 gram, nisab zakat perak adalah 595 gram, dan nisab zakat uang adalah setara dengan nilai 85 gram emas.
Pertanyaan 4: Kapan waktu penunaian zakat harta?
Jawaban: Waktu penunaian zakat harta adalah ketika harta tersebut telah mencapai nisab dan haul, dan dapat ditunaikan kapan saja selama setahun.
Pertanyaan 5: Kepada siapa saja zakat harta boleh disalurkan?
Jawaban: Zakat harta boleh disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu: fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab (hamba sahaya), gharim (orang yang berutang), fi sabilillah (pejuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).
Pertanyaan 6: Apa saja manfaat menunaikan zakat harta?
Jawaban: Menunaikan zakat harta memiliki banyak manfaat, antara lain: membersihkan harta dari hak orang lain, meningkatkan kepedulian sosial, membantu fakir miskin, memperkuat perekonomian, serta mendatangkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Pertanyaan dan jawaban di atas memberikan pemahaman dasar tentang zakat harta bagi umat Islam. Untuk pembahasan yang lebih mendalam dan komprehensif, silakan baca artikel tentang zakat harta yang tersedia di website ini.
Tips dalam Mengeluarkan Zakat Harta
Berikut adalah beberapa tips dalam mengeluarkan zakat harta yang sesuai dengan syariat Islam:
Tip 1: Hitung Nisab dengan Benar
Pastikan harta yang Anda miliki telah mencapai nisab yang telah ditetapkan, yaitu 85 gram emas untuk zakat emas dan perak, dan setara dengan 85 gram emas untuk zakat uang.
Tip 2: Perhatikan Waktu Haul
Zakat harta wajib dikeluarkan setelah harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun (haul). Hitunglah haul harta Anda dengan tepat untuk menghindari keterlambatan penunaian zakat.
Tip 3: Bersihkan Harta dari Hak Orang Lain
Sebelum mengeluarkan zakat harta, pastikan bahwa harta tersebut telah bersih dari hak orang lain, seperti utang atau tanggungan lainnya. Bersihkan harta Anda agar zakat yang Anda keluarkan benar-benar bermanfaat.
Tip 4: Salurkan Zakat kepada yang Berhak
Zakat harta harus disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab (hamba sahaya), gharim (orang yang berutang), fi sabilillah (pejuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).
Tip 5: Tunaikan Zakat dengan Ikhlas
Menunaikan zakat harta bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan ibadah. Tunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran agar mendapat pahala yang berlimpah.
Kesimpulan:
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menunaikan zakat harta dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Zakat harta yang dikeluarkan dengan ikhlas dan tepat sasaran akan membawa keberkahan dan pahala bagi Anda.
Tips-tips ini juga merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap pentingnya zakat harta dalam kehidupan bermasyarakat muslim. Di bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang manfaat zakat harta bagi individu dan masyarakat.
Kesimpulan
Artikel ini telah memberikan pemahaman yang komprehensif tentang “zakat harta di sebut zakat”, yang merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Islam. Zakat harta memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Beberapa poin penting yang saling berhubungan dari artikel ini adalah:
- Zakat harta wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat, seperti beragama Islam, balig, berakal, memiliki harta yang mencapai nisab, dan harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun (haul).
- Zakat harta dapat membersihkan harta dari hak orang lain dan meningkatkan kepedulian sosial, sehingga dapat membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan.
- Menunaikan zakat harta merupakan salah satu bentuk ibadah yang mendatangkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Dengan memahami dan mengimplementasikan zakat harta dengan benar, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan bertakwa kepada Allah SWT.