Niat Zakat Fitrah Untuk Orang Tua

jurnal


Niat Zakat Fitrah Untuk Orang Tua

Niat zakat fitrah untuk orang tua adalah ungkapan niat seseorang ketika membayar zakat fitrah atas nama orang tuanya. Misalnya, “Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah atas nama ayahku, (sebut nama ayah), sejumlah satu sha’ beras atau senilai dengannya.” Niat ini diucapkan dalam hati atau lisan ketika menyerahkan zakat fitrah tersebut.

Membayar zakat fitrah untuk orang tua memiliki beberapa keutamaan, di antaranya menyambung tali silaturahmi, melunasi kewajiban orang tua yang sudah meninggal, dan memperoleh pahala berlipat ganda. Praktik membayar zakat fitrah untuk orang tua telah dilakukan sejak masa Rasulullah SAW.

Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang niat zakat fitrah untuk orang tua, termasuk tata cara pembayarannya, ketentuan yang berlaku, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Niat Zakat Fitrah untuk Orang Tua

Niat zakat fitrah untuk orang tua memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, meliputi:

  • Pengertian
  • Hukum
  • Tata cara
  • Waktu
  • Jumlah
  • Ketentuan
  • Hikmah
  • Dalil
  • Syarat
  • Rukun

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan memiliki peran penting dalam pelaksanaan zakat fitrah untuk orang tua. Misalnya, hukum zakat fitrah untuk orang tua adalah wajib bagi yang mampu, tata caranya mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan, dan hikmahnya adalah untuk menyambung tali silaturahmi dan melunasi kewajiban orang tua yang telah meninggal.

Pengertian

Pengertian niat zakat fitrah untuk orang tua adalah ungkapan kehendak seseorang untuk mengeluarkan zakat fitrah atas nama orang tuanya yang telah meninggal atau masih hidup. Niat ini diucapkan dalam hati atau lisan ketika menyerahkan zakat fitrah tersebut.

  • Unsur-unsur Niat
    Niat zakat fitrah untuk orang tua terdiri dari beberapa unsur, seperti:

    • Kehendak untuk mengeluarkan zakat fitrah.
    • Nama orang tua yang akan dizakati.
    • Jumlah zakat fitrah yang akan dikeluarkan.
  • Contoh Niat
    Contoh niat zakat fitrah untuk orang tua: “Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah atas nama ayahku, (sebut nama ayah), sejumlah satu sha’ beras atau senilai dengannya.”
  • Implikasi Hukum
    Niat zakat fitrah untuk orang tua memiliki implikasi hukum, yaitu wajib bagi yang mampu dan memiliki kewajiban terhadap orang tuanya.
  • Hikmah Niat
    Hikmah niat zakat fitrah untuk orang tua adalah untuk menyambung tali silaturahmi, melunasi kewajiban orang tua yang sudah meninggal, dan memperoleh pahala berlipat ganda.

Dengan memahami pengertian niat zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mempererat hubungan silaturahmi dengan orang tua.

Hukum

Hukum zakat fitrah untuk orang tua adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu dan memiliki kewajiban terhadap orang tuanya. Kewajiban ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:

  1. Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 177: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibunya dengan cara yang ma’ruf“.
  2. Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud: “Kewajiban anak terhadap orang tuanya adalah berbakti kepada keduanya, memberikan nafkah kepada keduanya, dan membayar zakat fitrah untuk keduanya“.

Dari dalil-dalil tersebut, dapat dipahami bahwa membayar zakat fitrah untuk orang tua merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini tidak hanya berlaku bagi orang tua yang masih hidup, tetapi juga bagi orang tua yang sudah meninggal dunia.

Niat zakat fitrah untuk orang tua merupakan bagian penting dari pelaksanaan zakat fitrah. Niat ini menunjukkan bahwa zakat fitrah yang dikeluarkan tersebut diniatkan untuk orang tua, sehingga pahalanya akan sampai kepada mereka. Tanpa adanya niat, zakat fitrah yang dikeluarkan tidak akan dianggap sah dan tidak akan sampai kepada orang tua yang dimaksud.

Dengan memahami hukum zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mempererat hubungan silaturahmi dengan orang tua.

Tata cara

Tata cara niat zakat fitrah untuk orang tua merupakan aspek penting dalam pelaksanaan zakat fitrah. Tata cara ini meliputi beberapa hal, antara lain:

  • Niat
    Niat zakat fitrah untuk orang tua harus diucapkan dalam hati atau lisan ketika menyerahkan zakat fitrah. Niat tersebut berisi kehendak untuk mengeluarkan zakat fitrah atas nama orang tua, jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan, dan nama orang tua yang akan dizakati.
  • Waktu
    Zakat fitrah untuk orang tua dapat dikeluarkan mulai dari terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah pada malam Idul Fitri atau pagi harinya sebelum shalat Idul Fitri.
  • Tempat
    Zakat fitrah untuk orang tua dapat disalurkan melalui lembaga amil zakat yang terpercaya atau langsung kepada orang tua yang berhak menerima.
  • Jumlah
    Jumlah zakat fitrah untuk orang tua adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya. Jika zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk uang, maka jumlahnya disesuaikan dengan harga beras atau makanan pokok lainnya di daerah masing-masing.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara niat zakat fitrah untuk orang tua dengan baik, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan benar dan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Selain itu, pembayaran zakat fitrah untuk orang tua juga merupakan salah satu bentuk bakti dan kasih sayang kepada orang tua.

Waktu

Waktu merupakan aspek penting dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Waktu yang dimaksud meliputi waktu niat, waktu pembayaran, dan waktu sampainya zakat fitrah kepada orang tua.

  • Waktu Niat
    Waktu niat zakat fitrah untuk orang tua dapat dilakukan mulai dari terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Niat ini diucapkan dalam hati atau lisan ketika menyerahkan zakat fitrah.
  • Waktu Pembayaran
    Waktu pembayaran zakat fitrah untuk orang tua adalah sama dengan waktu pembayaran zakat fitrah pada umumnya, yaitu mulai dari terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah pada malam Idul Fitri atau pagi harinya sebelum shalat Idul Fitri.
  • Waktu Sampai
    Waktu sampainya zakat fitrah kepada orang tua tidak ditentukan secara pasti. Namun, sebaiknya zakat fitrah segera disalurkan kepada orang tua setelah pembayaran dilakukan, agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh orang tua.

Dengan memahami aspek waktu dalam niat zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga pahalanya dapat segera sampai kepada orang tua dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Jumlah

Jumlah merupakan aspek penting dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Jumlah yang dimaksud meliputi jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan untuk setiap orang tua dan jumlah keseluruhan zakat fitrah yang dikeluarkan.

  • Jumlah Zakat Fitrah per Orang Tua
    Jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan untuk setiap orang tua adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya. Jika zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk uang, maka jumlahnya disesuaikan dengan harga beras atau makanan pokok lainnya di daerah masing-masing.
  • Jumlah Keseluruhan Zakat Fitrah
    Jumlah keseluruhan zakat fitrah yang dikeluarkan tergantung pada jumlah orang tua yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Jika kedua orang tua masih hidup, maka jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan adalah dua sha’ atau sekitar 5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya. Jika salah satu orang tua sudah meninggal, maka jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya.
  • Implikasi Jumlah
    Jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan memiliki implikasi terhadap pahala yang diperoleh. Semakin banyak jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan, semakin besar pula pahala yang diperoleh.
  • Contoh Jumlah
    Misalnya, seorang muslim memiliki ayah dan ibu yang masih hidup. Maka, jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah dua sha’ atau sekitar 5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya. Jika harga beras di daerah tersebut adalah Rp 10.000 per kilogram, maka jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah Rp 50.000.

Dengan memahami aspek jumlah dalam niat zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mempererat hubungan silaturahmi dengan orang tua.

Ketentuan

Ketentuan merupakan aspek penting dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Ketentuan ini meliputi syarat, rukun, dan tata cara pelaksanaan zakat fitrah. Jika ketentuan-ketentuan tersebut tidak terpenuhi, maka zakat fitrah yang dikeluarkan tidak dianggap sah dan tidak sampai kepada orang tua yang dimaksud.

Salah satu ketentuan penting dalam zakat fitrah untuk orang tua adalah adanya hubungan nasab atau hubungan perwalian antara pemberi zakat dan orang tua yang dizakati. Artinya, zakat fitrah hanya boleh dikeluarkan untuk orang tua yang masih hidup dan memiliki hubungan darah atau hubungan perwalian dengan pemberi zakat. Ketentuan ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud: “Kewajiban anak terhadap orang tuanya adalah berbakti kepada keduanya, memberikan nafkah kepada keduanya, dan membayar zakat fitrah untuk keduanya“.

Ketentuan lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan waktu pembayaran zakat fitrah. Zakat fitrah untuk orang tua harus dibayarkan mulai dari terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Ketentuan ini bertujuan agar zakat fitrah dapat segera disalurkan kepada orang tua yang berhak menerima, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh mereka.

Dengan memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam niat zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga pahalanya dapat segera sampai kepada orang tua dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Hikmah

Hikmah merupakan aspek penting dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Hikmah adalah kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sebuah amalan. Dalam konteks niat zakat fitrah untuk orang tua, terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil, antara lain:

  • Silaturahmi dan Bakti
    Zakat fitrah untuk orang tua merupakan salah satu wujud silaturahmi dan bakti anak kepada orang tuanya. Dengan menunaikan zakat fitrah untuk orang tua, seorang anak menunjukkan rasa kasih sayang dan perhatiannya kepada kedua orang tuanya.
  • Melunasi Kewajiban
    Membayar zakat fitrah untuk orang tua juga merupakan salah satu cara untuk melunasi kewajiban anak kepada orang tuanya. Kewajiban ini didasarkan pada ajaran agama dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat.
  • Pahala Berlipat Ganda
    Meniatkan zakat fitrah untuk orang tua akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Hal ini karena zakat fitrah merupakan amalan yang dianjurkan dalam agama dan memiliki nilai sosial yang tinggi.
  • Mempererat Hubungan
    Niat zakat fitrah untuk orang tua dapat mempererat hubungan antara anak dan orang tua. Dengan menunaikan zakat fitrah untuk orang tua, seorang anak akan merasa lebih dekat dan lebih berbakti kepada orang tuanya.

Demikianlah beberapa hikmah yang terkandung dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Hikmah-hikmah tersebut menjadi pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa berbakti kepada orang tua dan menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan sebaik-baiknya.

Dalil

Dalil merupakan dasar hukum atau bukti yang digunakan untuk menetapkan suatu hukum atau aturan dalam agama Islam. Dalam konteks niat zakat fitrah untuk orang tua, dalil menjadi dasar hukum yang menunjukkan kewajiban anak untuk menunaikan zakat fitrah atas nama orang tuanya.

  • Dalil Al-Qur’an
    Dalil Al-Qur’an yang menjadi dasar hukum zakat fitrah untuk orang tua terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 177, yang artinya: “… dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibunya dengan cara yang ma’ruf“.
  • Dalil Hadis
    Dalil hadis yang memperkuat hukum zakat fitrah untuk orang tua diriwayatkan oleh Abu Daud, yang artinya: “Kewajiban anak terhadap orang tuanya adalah berbakti kepada keduanya, memberikan nafkah kepada keduanya, dan membayar zakat fitrah untuk keduanya“.
  • Dalil Ijma’
    Ijma’ atau kesepakatan ulama juga menjadi dalil yang memperkuat hukum zakat fitrah untuk orang tua. Para ulama sepakat bahwa anak wajib menunaikan zakat fitrah untuk orang tuanya yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.
  • Dalil Qiyas
    Dalil qiyas atau analogi juga dapat digunakan untuk memperkuat hukum zakat fitrah untuk orang tua. Anak wajib memberikan nafkah kepada orang tuanya, dan zakat fitrah merupakan salah satu bentuk nafkah yang wajib ditunaikan.

Dengan memahami dalil-dalil tersebut, umat Islam dapat mengetahui secara jelas dasar hukum kewajiban zakat fitrah untuk orang tua. Dalil-dalil ini menjadi landasan yang kuat untuk melaksanakan amalan zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga pahalanya dapat segera sampai kepada orang tua dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Syarat

Syarat merupakan aspek penting dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Syarat ini merupakan ketentuan atau kriteria yang harus dipenuhi agar zakat fitrah yang dikeluarkan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Islam

    Orang tua yang dizakati harus beragama Islam. Hal ini karena zakat fitrah merupakan ibadah khusus bagi umat Islam.

  • Merdeka

    Orang tua yang dizakati harus merdeka, bukan budak. Hal ini karena budak tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan zakat.

  • Mampu

    Anak yang mengeluarkan zakat fitrah harus mampu secara finansial. Artinya, anak tersebut memiliki harta yang lebih dari kebutuhan pokoknya dan keluarganya.

  • Hubungan Nasab

    Terdapat hubungan nasab atau perwalian antara anak yang mengeluarkan zakat fitrah dengan orang tua yang dizakati. Hal ini berarti zakat fitrah hanya boleh dikeluarkan untuk orang tua kandung, orang tua angkat, atau anak yatim yang menjadi tanggung jawabnya.

Dengan memahami dan memenuhi syarat-syarat dalam niat zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga pahalanya dapat segera sampai kepada orang tua dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Rukun

Rukun merupakan salah satu aspek penting dalam niat zakat fitrah untuk orang tua. Rukun adalah syarat atau ketentuan yang harus dipenuhi agar suatu ibadah sah dan diterima oleh Allah SWT. Dalam konteks zakat fitrah untuk orang tua, terdapat dua rukun yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. Niat
    Niat merupakan syarat pertama dan terpenting dalam zakat fitrah untuk orang tua. Niat harus diucapkan dalam hati atau lisan ketika mengeluarkan zakat fitrah, dengan menyebutkan bahwa zakat tersebut diniatkan untuk orang tua yang dimaksud.
  2. Menyerahkan zakat fitrah
    Setelah berniat, rukun selanjutnya adalah menyerahkan zakat fitrah kepada orang tua yang berhak menerima atau kepada amil zakat yang terpercaya. Zakat fitrah dapat diserahkan dalam bentuk makanan pokok atau uang tunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jika salah satu rukun tersebut tidak terpenuhi, maka zakat fitrah untuk orang tua tidak dianggap sah dan tidak sampai kepada orang tua yang dimaksud. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa kedua rukun tersebut terpenuhi dengan baik.

Sebagai contoh, jika seseorang berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk orang tuanya, tetapi tidak menyerahkan zakat tersebut, maka zakat fitrah tersebut tidak dianggap sah. Demikian pula, jika seseorang menyerahkan zakat fitrah kepada orang tuanya, tetapi tidak berniat untuk dizakati, maka zakat tersebut juga tidak dianggap sah.

Dengan memahami dan melaksanakan rukun-rukun dalam niat zakat fitrah untuk orang tua, umat Islam dapat menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga pahalanya dapat segera sampai kepada orang tua dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Pertanyaan Umum tentang Niat Zakat Fitrah untuk Orang Tua

Pertanyaan umum berikut mengulas aspek-aspek penting niat zakat fitrah untuk orang tua, termasuk syarat, ketentuan, dan hikmah di baliknya.

Pertanyaan 1: Apakah syarat wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk orang tua?

Jawaban: Syarat wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk orang tua adalah beragama Islam, merdeka, mampu secara finansial, dan memiliki hubungan nasab atau perwalian dengan orang tua yang dizakati.

Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk menunaikan zakat fitrah untuk orang tua?

Jawaban: Zakat fitrah untuk orang tua dapat ditunaikan mulai terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan untuk orang tua?

Jawaban: Jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan untuk setiap orang tua adalah satu sha’ atau sekitar 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya.

Pertanyaan 4: Apa saja hikmah dari meniatkan zakat fitrah untuk orang tua?

Jawaban: Hikmah dari meniatkan zakat fitrah untuk orang tua antara lain mempererat hubungan silaturahmi, melunasi kewajiban anak, memperoleh pahala berlipat ganda, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pertanyaan 5: Apakah boleh meniatkan zakat fitrah untuk orang tua yang telah meninggal dunia?

Jawaban: Ya, diperbolehkan meniatkan zakat fitrah untuk orang tua yang telah meninggal dunia, sebagai bentuk bakti dan sedekah jariyah.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menunaikan zakat fitrah untuk orang tua yang jauh dari tempat tinggal kita?

Jawaban: Zakat fitrah untuk orang tua yang jauh dari tempat tinggal dapat ditunaikan melalui lembaga amil zakat atau ditransfer langsung ke rekening orang tua.

Pertanyaan umum ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang niat zakat fitrah untuk orang tua. Memahami dan melaksanakan niat zakat fitrah dengan baik akan memberikan pahala yang berlipat ganda dan mempererat hubungan silaturahmi dengan orang tua.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan dan manfaat menunaikan zakat fitrah untuk orang tua.

Tips Menunaikan Niat Zakat Fitrah untuk Orang Tua

Menunaikan zakat fitrah untuk orang tua merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Berikut adalah beberapa tips untuk menunaikannya dengan baik dan benar:

Tip 1: Niatkan dengan Tulus
Niatkan zakat fitrah untuk orang tua dengan tulus ikhlas, semata-mata karena Allah SWT.

Tip 2: Tepati Waktu
Tunaikan zakat fitrah tepat waktu, yaitu mulai terbenam matahari pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan.

Tip 3: Pilih Makanan Berkualitas
Jika menunaikan zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok, pilihlah makanan yang berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi.

Tip 4: Sesuaikan Jumlah
Sesuaikan jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan dengan harga makanan pokok di daerah masing-masing.

Tip 5: Serahkan Langsung
Sebaiknya serahkan zakat fitrah langsung kepada orang tua, jika memungkinkan.

Tip 6: Melalui Amil Zakat
Jika tidak dapat diserahkan langsung, zakat fitrah dapat disalurkan melalui lembaga amil zakat yang terpercaya.

Tip 7: Doakan Orang Tua
Saat menyerahkan zakat fitrah, doakan agar orang tua selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan.

Tip 8: Tingkatkan Silaturahmi
Manfaatkan momen menunaikan zakat fitrah untuk orang tua untuk meningkatkan silaturahmi dan mempererat hubungan keluarga.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, umat Islam dapat menunaikan niat zakat fitrah untuk orang tua dengan baik dan benar, sehingga pahalanya dapat segera sampai kepada orang tua dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Tips-tips ini merupakan bagian penting dari niat zakat fitrah untuk orang tua, karena dapat membantu umat Islam untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan lebih optimal dan memperoleh manfaat yang maksimal.

Simpulan

Niat zakat fitrah untuk orang tua memiliki banyak hikmah dan manfaat, antara lain menyambung tali silaturahmi, melunasi kewajiban anak, dan memperoleh pahala berlipat ganda. Untuk menunaikan kewajiban ini dengan baik, perlu memperhatikan syarat, rukun, dan ketentuan yang berlaku. Umat Islam dianjurkan untuk meniatkan zakat fitrah untuk orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.

Menunaikan niat zakat fitrah untuk orang tua merupakan wujud bakti dan kasih sayang anak kepada orang tuanya. Dengan menunaikan kewajiban zakat fitrah, umat Islam dapat mempererat hubungan dengan orang tua, sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Marilah kita sama-sama menunaikan niat zakat fitrah untuk orang tua dengan sebaik-baiknya, agar pahala dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Tags

Artikel Terbaru