Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Shalat Tarawih memiliki keutamaan dan pahala yang besar, sehingga banyak umat Islam berlomba-lomba untuk mengerjakannya.
Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang umum dikerjakan adalah 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat Shalat Witir. Namun, ada juga yang mengerjakan 8 rakaat, 12 rakaat, atau bahkan 36 rakaat. Jumlah rakaat yang dikerjakan disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Selain memiliki keutamaan dan pahala yang besar, Shalat Tarawih juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
– Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
– Mensucikan diri dari dosa-dosa.
– Menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.
– Mendapatkan ketenangan dan kedamaian hati.
ada berapakah rakaat shalat tarawih
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dikerjakan dapat bervariasi, mulai dari 8 rakaat hingga 36 rakaat. Berikut adalah 10 aspek penting yang perlu diketahui terkait dengan jumlah rakaat Shalat Tarawih:
- Jumlah rakaat ganjil (20 rakaat + 3 rakaat witir)
- Dikerjakan secara berjamaah
- Dilakukan setelah Shalat Isya
- Sunnah muakkadah
- Memiliki keutamaan dan pahala yang besar
- Dapat dikerjakan di masjid atau di rumah
- Membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang
- Dilakukan dengan tuma’ninah
- Menjaga kekhusyukan
- Menghindari perbuatan yang dapat membatalkan shalat
Dengan memahami aspek-aspek penting tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Jumlah rakaat ganjil (20 rakaat + 3 rakaat witir)
Dalam melaksanakan Shalat Tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan dianjurkan ganjil. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, dan apabila kamu khawatir masuk waktu Shubuh, maka shalatlah satu rakaat, yang menjadi witir bagi shalat malammu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Jumlah rakaat
Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat Shalat Witir. Jumlah rakaat ini merupakan ijtihad dari para ulama berdasarkan hadits-hadits yang ada.
- Keutamaan rakaat ganjil
Shalat ganjil memiliki keutamaan tersendiri, karena dianggap lebih sempurna dan lebih disukai oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Allah itu Maha Ganjil, menyukai yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
- Shalat Witir
Shalat Witir merupakan shalat sunnah yang dikerjakan setelah Shalat Tarawih. Shalat Witir terdiri dari 3 rakaat, dan merupakan penutup dari rangkaian Shalat Tarawih.
Dengan memahami ketentuan jumlah rakaat ganjil dalam Shalat Tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Dikerjakan secara berjamaah
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan perbandingan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada beberapa keutamaan mengerjakan Shalat Tarawih secara berjamaah, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam
- Menjaga kekhusyukan dan kekompakan dalam beribadah
- Menambah semangat dan motivasi dalam beribadah
Dalam praktiknya, Shalat Tarawih secara berjamaah biasanya diimami oleh seorang imam yang memimpin jalannya shalat. Imam akan menentukan jumlah rakaat yang dikerjakan, biasanya 8 rakaat, 12 rakaat, atau 20 rakaat. Jumlah rakaat ini disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi jamaah yang hadir.
Dengan memahami keutamaan dan tata cara mengerjakan Shalat Tarawih secara berjamaah, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Dilakukan setelah Shalat Isya
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Salah satu ciri khas dari Shalat Tarawih adalah dikerjakan setelah Shalat Isya. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang artinya, “Shalat Tarawih itu dua rakaat-dua rakaat, dikerjakan setelah Shalat Isya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada beberapa alasan mengapa Shalat Tarawih dikerjakan setelah Shalat Isya, di antaranya:
- Untuk memberikan waktu istirahat setelah Shalat Isya
- Agar tidak berbenturan dengan Shalat Wajib Isya
- Untuk memudahkan jamaah yang ingin mengerjakan Shalat Tarawih secara berjamaah
Dalam praktiknya, Shalat Tarawih biasanya dimulai sekitar 30 menit setelah Shalat Isya. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi jamaah setelah mengerjakan Shalat Isya. Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dikerjakan biasanya 8 rakaat, 12 rakaat, atau 20 rakaat. Jumlah rakaat ini disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi jamaah yang hadir.
Dengan memahami hubungan antara “Dilakukan setelah Shalat Isya” dan “ada berapakah rakaat shalat tarawih”, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Sunnah muakkadah
Dalam konteks Shalat Tarawih, “Sunnah muakkadah” merujuk pada hukum melaksanakan Shalat Tarawih yang sangat dianjurkan, mendekati wajib. Shalat Tarawih termasuk dalam kategori ibadah sunnah muakkadah karena memiliki dasar yang kuat dari hadits Nabi Muhammad SAW dan telah diamalkan secara berkesinambungan oleh umat Islam.
- Dianjurkan secara tegas
Shalat Tarawih disunnahkan secara tegas dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Dianjurkan bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mengerjakan Shalat Tarawih, meskipun tidak wajib.
- Pahala besar
Shalat Tarawih memiliki keutamaan dan pahala yang besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Pahala Shalat Tarawih dilipatgandakan oleh Allah SWT, sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
- Dilakukan secara berjamaah
Shalat Tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Shalat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan Shalat Tarawih yang dikerjakan secara individu.
- Menjaga ukhuwah
Shalat Tarawih secara berjamaah dapat mempererat ukhuwah dan kebersamaan di antara umat Islam. Shalat Tarawih berjamaah menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ikatan persaudaraan.
Dengan memahami aspek “Sunnah muakkadah” dalam Shalat Tarawih, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Memiliki keutamaan dan pahala yang besar
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Salah satu keutamaan melaksanakan Shalat Tarawih adalah pahala yang besar yang dijanjikan Allah SWT bagi umat Islam yang mengerjakannya.
- Pengampunan dosa
Shalat Tarawih diyakini dapat menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan Shalat Tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Pahala seperti haji dan umrah
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan Shalat Tarawih pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukan haji dan umrah.” (HR. Ibnu Majah)
- Derajat yang tinggi di surga
Selain pengampunan dosa dan pahala yang besar, Shalat Tarawih juga dapat meningkatkan derajat seseorang di surga. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan Shalat Tarawih selama tujuh malam dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
- Kebahagiaan di dunia dan akhirat
Menjalankan Shalat Tarawih juga dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di dunia, Shalat Tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, sehingga hati menjadi tenang dan tentram. Di akhirat, Shalat Tarawih akan menjadi syafaat bagi orang yang mengerjakannya.
Dengan memahami keutamaan dan pahala yang besar dari Shalat Tarawih, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk mengerjakan ibadah ini dengan penuh keimanan dan keikhlasan, sehingga dapat memperoleh ganjaran yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Dapat dikerjakan di masjid atau di rumah
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang dapat dikerjakan di masjid atau di rumah. Kemudahan ini memberikan keleluasaan bagi umat Islam untuk melaksanakan Shalat Tarawih sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.
- Tempat yang Afdhal
Secara afdhal, Shalat Tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan beribadah di masjid.
- Membangun Ukhuwah
Shalat Tarawih berjamaah di masjid menjadi sarana untuk membangun ukhuwah islamiyah. Shalat berjamaah dapat mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan di antara umat Islam.
- Shalat di Rumah
Meski afdhal dikerjakan di masjid, Shalat Tarawih juga dapat dikerjakan di rumah bagi yang memiliki halangan atau kesulitan untuk pergi ke masjid. Shalat Tarawih di rumah tetap sah dan mendapat pahala.
- Kekhusyukan
Baik dikerjakan di masjid atau di rumah, yang terpenting adalah kekhusyukan dalam melaksanakan Shalat Tarawih. Kekhusyukan dapat diperoleh dengan menjaga ketenangan, fokus pada ibadah, dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan.
Dengan memahami aspek “Dapat dikerjakan di masjid atau di rumah” dalam Shalat Tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang
Membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam pelaksanaan Shalat Tarawih. Hal ini didasarkan pada praktik Rasulullah SAW yang sering membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang dalam Shalat Tarawih yang beliau kerjakan.
Membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang dalam Shalat Tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
- Meningkatkan kekhusyukan dan ketaatan dalam beribadah
- Menambah pemahaman dan kecintaan terhadap Al-Qur’an
Dalam praktiknya, surat atau ayat Al-Qur’an yang dibaca dalam Shalat Tarawih biasanya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi jamaah. Imam atau orang yang memimpin shalat akan menentukan surat atau ayat yang akan dibaca pada setiap rakaat. Biasanya, surat atau ayat yang dibaca dalam Shalat Tarawih adalah surat atau ayat yang panjang, seperti surat Al-Baqarah, Ali Imran, atau An-Nisa.
Dengan memahami hubungan antara “Membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang” dan “ada berapakah rakaat shalat tarawih”, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah Shalat Tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Dilakukan dengan tuma’ninah
Dalam melaksanakan Shalat Tarawih, aspek “Dilakukan dengan tuma’ninah” memiliki peran yang sangat penting. Tuma’ninah berarti ketenangan dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan gerakan dan bacaan shalat. Hal ini sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW yang bersabda, “Hendaklah kalian shalat dengan tuma’ninah, karena sesungguhnya tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Gerakan yang Sempurna
Melakukan shalat dengan tuma’ninah memungkinkan gerakan shalat dilakukan dengan sempurna dan sesuai dengan sunnah. Tuma’ninah pada gerakan shalat antara lain pada saat berdiri, rukuk, sujud, dan duduk.
- Membaca dengan Jelas
Tuma’ninah juga berpengaruh pada bacaan shalat. Membaca dengan tuma’ninah membuat bacaan menjadi jelas, tartil, dan sesuai dengan tajwid. Dengan begitu, makna dan pesan dari ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca dapat dipahami dengan baik.
- Mendapatkan Pahala yang Sempurna
Shalat yang dilakukan dengan tuma’ninah akan mendapatkan pahala yang lebih sempurna. Hal ini dikarenakan tuma’ninah menunjukkan kekhusyukan dan ketaatan dalam beribadah, yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
- Menghindari Kesalahan
Melakukan shalat dengan tuma’ninah dapat membantu menghindari kesalahan dalam shalat. Tergesa-gesa dalam shalat dapat menyebabkan gerakan yang tidak sempurna, bacaan yang salah, atau bahkan batalnya shalat.
Dengan memahami dan menerapkan aspek “Dilakukan dengan tuma’ninah” dalam Shalat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang sempurna dan terhindar dari kesalahan. Selain itu, tuma’ninah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan dan ketaatan dalam beribadah, yang pada akhirnya akan membawa manfaat dan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Menjaga kekhusyukan
Dalam melaksanakan ibadah Shalat Tarawih, aspek “Menjaga kekhusyukan” memegang peranan yang sangat penting. Kekhusyukan merupakan kondisi di mana seorang hamba dapat memfokuskan hati dan pikirannya kepada Allah SWT, sehingga terhindar dari gangguan dan hal-hal yang dapat mengurangi kualitas ibadah.
Menjaga kekhusyukan dalam Shalat Tarawih memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas dan pahala yang diperoleh. Shalat yang dikerjakan dengan penuh kekhusyukan akan menjadi lebih bermakna dan mendapatkan balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Sebaliknya, shalat yang dikerjakan tanpa kekhusyukan akan mengurangi pahala dan menjadi sia-sia.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kekhusyukan dalam Shalat Tarawih antara lain: hadir di masjid atau tempat shalat dengan tepat waktu, memahami makna bacaan shalat, menghindari pikiran atau aktivitas yang dapat mengganggu, serta memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah SWT. Dengan menjaga kekhusyukan, seorang Muslim dapat memperoleh pengalaman spiritual yang mendalam dan semakin dekat dengan Allah SWT.
Dalam konteks “ada berapakah rakaat shalat tarawih”, menjaga kekhusyukan menjadi sangat penting karena jumlah rakaat yang banyak dalam Shalat Tarawih dapat menjadi tantangan bagi sebagian orang untuk tetap fokus dan khusyuk. Kekhusyukan yang terjaga akan membantu seorang Muslim untuk menyelesaikan seluruh rangkaian Shalat Tarawih dengan baik, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang maksimal.
Menghindari perbuatan yang dapat membatalkan shalat
Dalam pelaksanaan ibadah Shalat Tarawih, aspek “Menghindari perbuatan yang dapat membatalkan shalat” memiliki kaitan yang sangat erat dengan “ada berapakah rakaat shalat tarawih”. Hal ini dikarenakan menjaga kesempurnaan shalat, termasuk menghindari perbuatan yang dapat membatalkannya, merupakan salah satu syarat sahnya shalat.
Perbuatan yang dapat membatalkan shalat antara lain: berbicara, tertawa terbahak-bahak, makan dan minum, berpaling dari arah kiblat, dan keluarnya sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur). Jika seorang Muslim melakukan salah satu dari perbuatan tersebut saat mengerjakan Shalat Tarawih, maka shalatnya menjadi batal dan harus diulang dari awal.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui dan menghindari perbuatan yang dapat membatalkan shalat, termasuk saat melaksanakan Shalat Tarawih. Dengan menjaga kesempurnaan shalat, seorang Muslim dapat memperoleh pahala yang maksimal dan terhindar dari pengulangan shalat.
Pertanyaan Umum tentang “ada berapakah rakaat shalat tarawih”
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya mengenai “ada berapakah rakaat shalat tarawih” untuk menambah pemahaman dan menghindari kesalahpahaman.
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat Shalat Tarawih yang disunnahkan?
Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang disunnahkan adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat Shalat Witir.
Pertanyaan 2: Mengapa jumlah rakaat Shalat Tarawih ganjil?
Jumlah rakaat Shalat Tarawih dianjurkan ganjil karena sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW dan dianggap lebih sempurna dalam beribadah.
Pertanyaan 3: Bolehkah mengerjakan Shalat Tarawih kurang dari 20 rakaat?
Secara hukum, mengerjakan Shalat Tarawih kurang dari 20 rakaat diperbolehkan, namun pahalanya akan berkurang.
Pertanyaan 4: Apakah diperbolehkan menjamak Shalat Tarawih?
Tidak diperbolehkan menjamak Shalat Tarawih, karena Shalat Tarawih termasuk shalat sunnah.
Pertanyaan 5: Bagaimana jika tidak sanggup mengerjakan 20 rakaat Shalat Tarawih?
Jika tidak sanggup mengerjakan 20 rakaat, dapat mengerjakan sesuai kemampuan, namun tetap dianjurkan untuk berusaha mengerjakan minimal 8 rakaat.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan mengerjakan Shalat Tarawih?
Keutamaan mengerjakan Shalat Tarawih antara lain mendapatkan pahala yang besar, pengampunan dosa, dan derajat yang tinggi di surga.
Dengan memahami jawaban-jawaban ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik dan benar untuk memperoleh keutamaannya.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang salah satu aspek penting dalam Shalat Tarawih, yaitu “Dilakukan secara berjamaah”.
Tips untuk Menjaga Kekhusyukan Shalat Tarawih
Menjaga kekhusyukan dalam Shalat Tarawih sangat penting untuk memperoleh pahala dan keberkahan yang maksimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
Tips 1: Pahami Makna Bacaan Shalat
Pahamilah makna dari ayat-ayat Al-Qur’an dan doa yang dibaca dalam Shalat Tarawih. Hal ini akan membantu memfokuskan hati dan pikiran kepada Allah SWT.
Tips 2: Hindari Gangguan
Pilih tempat shalat yang tenang dan hindari dari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti suara bising atau pikiran yang mengembara.
Tips 3: Berdzikir dan Berdoa
Perbanyak dzikir dan doa kepada Allah SWT sebelum, selama, dan setelah Shalat Tarawih. Hal ini akan membantu menjaga hati tetap terpaut kepada Allah SWT.
Tips 4: Perhatikan Gerakan Shalat
Lakukan gerakan shalat dengan tenang dan tuma’ninah. Hindari tergesa-gesa atau gerakan yang asal-asalan.
Tips 5: Rasakan Kehadiran Allah SWT
Yakinilah bahwa Allah SWT hadir dan melihat kita saat shalat. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan dan rasa takut kepada Allah SWT.
Tips 6: Jangan Takut Salah
Jangan khawatir jika melakukan kesalahan dalam shalat. Fokuslah untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan terus menjaga kekhusyukan.
Tips 7: Berjamaah dengan Orang Shalih
Berjamaah dengan orang-orang yang shalih dapat membantu menjaga kekhusyukan dan semangat dalam beribadah.
Tips 8: Niatkan Karena Allah SWT
Niatkan ibadah Shalat Tarawih semata-mata karena Allah SWT. Jauhkan dari riya’ dan keinginan untuk dipuji.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan kekhusyukan dalam Shalat Tarawih dapat terjaga, sehingga pahala dan keberkahan yang diperoleh semakin besar.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang aspek penting lainnya dalam Shalat Tarawih, yaitu “Membaca Surat atau Ayat Al-Qur’an yang Panjang”.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai “ada berapakah rakaat shalat tarawih” dalam artikel ini memberikan beberapa poin penting yang perlu dipahami umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini. Pertama, jumlah rakaat Shalat Tarawih yang disunnahkan adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat Shalat Witir. Dianjurkan untuk mengerjakannya secara berjamaah di masjid, membaca surat atau ayat Al-Qur’an yang panjang, dan menjaga kekhusyukan. Selain itu, perlu dihindari perbuatan yang dapat membatalkan shalat agar ibadah yang dilakukan menjadi sempurna dan mendapatkan pahala yang besar.
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek penting yang telah dibahas, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh keutamaan dan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT.