Adab berpuasa di bulan Ramadhan adalah perilaku atau sikap yang baik dan terpuji yang harus dilakukan oleh umat Islam saat menjalankan ibadah puasa. Adab ini mencakup berbagai aspek, seperti menahan diri dari makan dan minum, menjaga lisan dan perbuatan, serta meningkatkan ibadah dan amalan kebaikan.
Adab berpuasa sangat penting karena dapat membantu umat Islam untuk memperoleh pahala yang berlimpah, meningkatkan kualitas ibadah, dan membersihkan diri dari dosa-dosa. Selain itu, adab berpuasa juga memiliki manfaat sosial, seperti mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam dan menumbuhkan rasa empati terhadap mereka yang kurang beruntung.
Salah satu perkembangan sejarah penting terkait adab berpuasa adalah ditetapkannya kewajiban puasa Ramadhan pada tahun kedua Hijriah. Kewajiban ini tercantum dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183. Sejak saat itu, adab berpuasa menjadi bagian integral dari ibadah puasa Ramadhan yang dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Adab Berpuasa di Bulan Ramadhan
Adab berpuasa di bulan Ramadhan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh umat Islam untuk memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kualitas ibadah puasa. Berikut adalah 9 adab berpuasa yang perlu diperhatikan:
- Niat
- Ikhlas
- Menahan diri
- Menjaga lisan
- Menjaga perbuatan
- Meningkatkan ibadah
- Meningkatkan amalan kebaikan
- Menghindari perbuatan sia-sia
- Menjaga kebersihan diri
Niat yang ikhlas menjadi dasar utama dalam berpuasa. Umat Islam harus memiliki niat yang tulus untuk berpuasa karena Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi lainnya. Menahan diri dari makan dan minum, menjaga lisan dan perbuatan, serta menghindari perbuatan sia-sia merupakan bentuk pengendalian diri yang dapat meningkatkan kualitas puasa. Meningkatkan ibadah dan amalan kebaikan, seperti shalat tarawih dan bersedekah, dapat menambah pahala dan keberkahan selama bulan Ramadhan. Menjaga kebersihan diri juga penting untuk menghormati bulan suci Ramadhan dan menjaga kesehatan selama berpuasa.
Niat
Niat merupakan dasar utama dalam berpuasa. Niat yang ikhlas karena Allah SWT menjadi syarat diterimanya ibadah puasa. Tanpa niat yang tulus, puasa yang dilakukan tidak akan bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, sebelum memulai puasa, umat Islam harus membulatkan tekad dan memantapkan niat untuk berpuasa karena Allah SWT.
Niat juga menjadi penentu kualitas puasa yang dijalankan. Puasa yang didasari niat yang ikhlas dan benar akan lebih mudah dijalani dan akan mendatangkan pahala yang berlimpah. Sebaliknya, puasa yang dilakukan tanpa niat yang ikhlas atau diniatkan untuk tujuan duniawi akan terasa berat dan tidak akan mendapatkan pahala yang sempurna.
Contoh nyata niat dalam adab berpuasa di bulan Ramadhan adalah ketika seseorang berniat untuk berpuasa karena ingin menjalankan perintah Allah SWT, mendapatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Niat ini akan menjadi motivasi yang kuat untuk menjaga adab berpuasa, seperti menahan diri dari makan dan minum, menjaga lisan dan perbuatan, serta meningkatkan ibadah dan amalan kebaikan.
Memahami hubungan antara niat dan adab berpuasa di bulan Ramadhan memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam dapat menggunakan pemahaman ini untuk meningkatkan kualitas puasa mereka dengan memurnikan niat dan memperkuat tekad mereka untuk berpuasa karena Allah SWT. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu umat Islam untuk menghindari perbuatan yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum dengan sengaja, serta menjaga perilaku dan ucapan mereka selama berpuasa.
Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Ikhlas adalah melakukan ibadah puasa dengan tulus karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia. Ikhlas dalam berpuasa akan membuat ibadah puasa menjadi lebih berkualitas dan berpahala.
- Niat yang Benar
Puasa yang ikhlas dimulai dari niat yang benar, yaitu berniat puasa karena Allah SWT semata. Niat yang benar akan menjadi dasar yang kuat untuk menjaga adab berpuasa lainnya, seperti menahan diri dari makan dan minum, menjaga lisan dan perbuatan, serta meningkatkan ibadah dan amalan kebaikan.
- Mengharap Ridha Allah SWT
Orang yang ikhlas berpuasa akan selalu mengharapkan ridha Allah SWT, bukan pujian atau balasan dari manusia. Ia akan berpuasa dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak ada orang lain yang melihatnya.
- Menghindari Riya
Riya adalah perbuatan memperlihatkan amalan ibadah kepada orang lain agar mendapat pujian. Orang yang ikhlas berpuasa akan menghindari riya dengan tidak menceritakan puasanya kepada orang lain atau melakukan amalan ibadah lainnya hanya untuk dilihat orang lain.
- Menjaga Kualitas Ibadah
Ikhlas dalam berpuasa akan membuat seseorang menjaga kualitas ibadah puasanya. Ia akan berusaha untuk menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, baik lahir maupun batin. Selain itu, ia juga akan berusaha untuk meningkatkan ibadah dan amalan kebaikan selama bulan Ramadhan.
Ikhlas dalam berpuasa di bulan Ramadhan sangat penting karena akan membuat ibadah puasa menjadi lebih berkualitas dan berpahala. Selain itu, ikhlas juga dapat membantu seseorang untuk menghindari riya dan menjaga kualitas ibadah puasanya.
Menahan Diri
Menahan diri merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Menahan diri artinya menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, baik lahir maupun batin. Menahan diri dalam berpuasa dapat diwujudkan dalam berbagai aspek, antara lain:
- Menahan Diri dari Makan dan Minum
Menahan diri dari makan dan minum merupakan aspek paling dasar dari puasa. Umat Islam harus menahan diri dari segala jenis makanan dan minuman, mulai dari yang halal hingga yang haram, dari waktu imsak hingga waktu berbuka puasa. - Menahan Diri dari Berhubungan Suami Istri
Berhubungan suami istri dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, umat Islam harus menahan diri dari berhubungan suami istri selama berpuasa, baik di siang maupun malam hari. - Menahan Diri dari Merokok
Merokok juga dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, umat Islam harus menahan diri dari merokok selama berpuasa, baik di siang maupun malam hari. - Menahan Diri dari Berkata Kotor dan Berbuat Keji
Menahan diri dari berkata kotor dan berbuat keji merupakan aspek penting dalam puasa. Umat Islam harus menjaga lisan dan perbuatannya selama berpuasa, karena berkata kotor dan berbuat keji dapat mengurangi nilai puasa.
Dengan menahan diri dari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah puasanya dan memperoleh pahala yang berlimpah. Menahan diri juga dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Menjaga Lisan
Menjaga lisan merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Menjaga lisan artinya menahan diri dari berkata-kata kotor, kasar, atau menyakitkan hati orang lain. Menjaga lisan juga berarti menghindari perkataan yang tidak bermanfaat atau sia-sia.
Menjaga lisan sangat penting dalam berpuasa karena dapat mempengaruhi kualitas puasa seseorang. Berkata-kata kotor atau menyakitkan hati orang lain dapat mengurangi pahala puasa, bahkan dapat membatalkan puasa jika disertai dengan niat yang buruk. Oleh karena itu, umat Islam harus berusaha untuk menjaga lisannya selama berpuasa, baik di siang maupun malam hari.
Contoh nyata menjaga lisan dalam adab berpuasa di bulan Ramadhan adalah ketika seseorang menahan diri dari berkata kasar atau menyindir orang lain, meskipun sedang merasa lapar atau haus. Selain itu, menjaga lisan juga berarti menghindari perkataan yang tidak bermanfaat atau sia-sia, seperti bergosip atau membicarakan hal-hal yang tidak penting.
Memahami hubungan antara menjaga lisan dan adab berpuasa di bulan Ramadhan memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam dapat menggunakan pemahaman ini untuk meningkatkan kualitas puasa mereka dengan menjaga lisannya dari perkataan yang tidak baik atau tidak bermanfaat. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu umat Islam untuk menghindari perbuatan yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata kotor atau menyakitkan hati orang lain.
Menjaga Perbuatan
Menjaga perbuatan merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Menjaga perbuatan artinya menahan diri dari segala perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa atau bahkan membatalkannya. Menjaga perbuatan dapat diwujudkan dalam berbagai aspek, antara lain:
- Menjaga Perbuatan Buruk
Menjaga perbuatan buruk artinya menghindari segala perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, seperti mencuri, berjudi, dan berzina. Perbuatan buruk dapat membatalkan puasa dan mengurangi pahala puasa. - Menjaga Perkataan
Menjaga perkataan artinya menahan diri dari berkata-kata kotor, kasar, atau menyakitkan hati orang lain. Menjaga perkataan juga berarti menghindari perkataan yang tidak bermanfaat atau sia-sia. - Menjaga Pandangan
Menjaga pandangan artinya menahan diri dari melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, seperti pornografi dan aurat lawan jenis yang tidak halal untuk dilihat. Menjaga pandangan dapat membantu menjaga hati dan pikiran tetap bersih selama berpuasa. - Menjaga Hati
Menjaga hati artinya menahan diri dari segala bentuk pikiran dan perasaan negatif, seperti dengki, iri, dan sombong. Menjaga hati dapat membantu menjaga hati tetap tenang dan damai selama berpuasa.
Dengan menjaga perbuatan, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah puasanya dan memperoleh pahala yang berlimpah. Menjaga perbuatan juga dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Meningkatkan Ibadah
Meningkatkan ibadah merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Ibadah adalah segala bentuk pengabdian kepada Allah SWT, baik yang bersifat ritual maupun non-ritual. Meningkatkan ibadah selama bulan Ramadhan dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain memperbanyak shalat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah.
Meningkatkan ibadah selama bulan Ramadhan memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
- Membersihkan diri dari dosa-dosa.
- Menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.
Selain itu, meningkatkan ibadah selama bulan Ramadhan juga dapat membantu umat Islam untuk lebih mudah menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berkata-kata kotor. Dengan demikian, meningkatkan ibadah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas puasa secara keseluruhan.
Contoh nyata peningkatan ibadah dalam adab berpuasa di bulan Ramadhan adalah ketika seseorang memperbanyak shalat sunnah, seperti shalat tarawih dan shalat witir, serta membaca Al-Qur’an lebih banyak dari biasanya. Selain itu, meningkatkan ibadah juga dapat diwujudkan melalui kegiatan sosial, seperti bersedekah kepada fakir miskin dan membantu sesama.
Memahami hubungan antara meningkatkan ibadah dan adab berpuasa di bulan Ramadhan memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam dapat menggunakan pemahaman ini untuk meningkatkan kualitas puasa mereka dengan memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu umat Islam untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Meningkatkan amalan kebaikan
Meningkatkan amalan kebaikan merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Amalan kebaikan adalah segala perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, baik yang bersifat ibadah maupun sosial. Meningkatkan amalan kebaikan selama bulan Ramadhan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti bersedekah, membantu sesama, dan memperbanyak zikir.
- Bersedekah
Bersedekah adalah memberikan sebagian harta atau kekayaan kepada orang yang membutuhkan. Bersedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan uang, makanan, atau pakaian. Bersedekah sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan karena dapat membantu membersihkan harta dari dosa dan memberikan pahala yang berlipat ganda. - Membantu sesama
Membantu sesama merupakan perbuatan baik yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Membantu sesama dapat dilakukan dalam berbagai cara, seperti membantu orang yang kesusahan, menjenguk orang sakit, atau memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Membantu sesama dapat memberikan pahala yang besar dan dapat membantu mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. - Memperbanyak zikir
Zikir adalah mengingat Allah SWT dengan menyebut asma-Nya, membaca Al-Qur’an, atau melakukan dzikir-dzikir lainnya. Memperbanyak zikir selama bulan Ramadhan sangat dianjurkan karena dapat membantu menenangkan hati, meningkatkan keimanan, dan mendapatkan pahala yang besar.
Dengan meningkatkan amalan kebaikan selama bulan Ramadhan, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda, membersihkan diri dari dosa, dan mempererat tali silaturahmi antar sesama. Meningkatkan amalan kebaikan juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas puasa secara keseluruhan dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah bulan Ramadhan berakhir.
Menghindari perbuatan sia-sia
Menghindari perbuatan sia-sia merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Perbuatan sia-sia adalah perbuatan yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai di sisi Allah SWT. Menghindari perbuatan sia-sia selama berpuasa dapat membantu meningkatkan kualitas puasa dan memperoleh pahala yang lebih besar.
Menghindari perbuatan sia-sia memiliki hubungan yang erat dengan adab berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, termasuk perbuatan sia-sia. Perbuatan sia-sia dapat membuang-buang waktu dan tenaga, serta dapat mengalihkan fokus dari ibadah puasa.
Contoh nyata menghindari perbuatan sia-sia dalam adab berpuasa di bulan Ramadhan adalah dengan tidak menghabiskan waktu untuk bergosip, mengobrol yang tidak bermanfaat, atau bermain game yang berlebihan. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah dan introspeksi diri malah terbuang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Memahami hubungan antara menghindari perbuatan sia-sia dan adab berpuasa di bulan Ramadhan memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam dapat menggunakan pemahaman ini untuk meningkatkan kualitas puasa mereka dengan menghindari perbuatan sia-sia dan memanfaatkan waktu mereka selama bulan Ramadhan untuk beribadah dan melakukan amalan kebaikan.
Menjaga Kebersihan Diri
Menjaga kebersihan diri merupakan salah satu adab penting dalam berpuasa di bulan Ramadhan. Kebersihan diri mencakup kebersihan lahir dan batin. Kebersihan lahir mencakup kebersihan badan, pakaian, dan lingkungan sekitar. Sedangkan kebersihan batin mencakup kebersihan hati dan pikiran dari segala bentuk kotoran, seperti dengki, iri, dan sombong.
Menjaga kebersihan diri memiliki hubungan yang erat dengan adab berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, termasuk menjaga kebersihan diri. Kebersihan diri dapat membantu meningkatkan kualitas puasa dan memperoleh pahala yang lebih besar. Contoh nyata menjaga kebersihan diri dalam adab berpuasa di bulan Ramadhan adalah dengan menjaga kebersihan mulut dan tubuh saat berpuasa. Menjaga kebersihan mulut dapat dilakukan dengan menyikat gigi dan berkumur secara teratur, sedangkan menjaga kebersihan tubuh dapat dilakukan dengan mandi dan memakai pakaian yang bersih.
Memahami hubungan antara menjaga kebersihan diri dan adab berpuasa di bulan Ramadhan memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam dapat menggunakan pemahaman ini untuk meningkatkan kualitas puasa mereka dengan menjaga kebersihan diri lahir dan batin. Dengan menjaga kebersihan diri, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan menjadikan puasa mereka lebih bermakna.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Adab Berpuasa di Bulan Ramadhan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang adab berpuasa di bulan Ramadhan, beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa saja yang termasuk adab berpuasa di bulan Ramadhan?
Jawaban: Adab berpuasa di bulan Ramadhan mencakup berbagai aspek, antara lain menahan diri dari makan dan minum, menjaga lisan dan perbuatan, meningkatkan ibadah, meningkatkan amalan kebaikan, menghindari perbuatan sia-sia, dan menjaga kebersihan diri.
Pertanyaan 2: Mengapa adab berpuasa sangat penting?
Jawaban: Adab berpuasa sangat penting karena dapat membantu umat Islam untuk memperoleh pahala yang berlimpah, meningkatkan kualitas ibadah puasa, dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara menjaga lisan selama berpuasa?
Jawaban: Menjaga lisan selama berpuasa dapat dilakukan dengan menahan diri dari berkata-kata kotor, kasar, atau menyakitkan hati orang lain. Selain itu, juga perlu menghindari perkataan yang tidak bermanfaat atau sia-sia.
Pertanyaan 4: Apa saja contoh perbuatan yang dapat membatalkan puasa?
Jawaban: Perbuatan yang dapat membatalkan puasa antara lain makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, merokok, muntah dengan sengaja, dan mengeluarkan mani dengan sengaja.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara menghindari perbuatan sia-sia selama berpuasa?
Jawaban: Menghindari perbuatan sia-sia selama berpuasa dapat dilakukan dengan memanfaatkan waktu untuk beribadah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, atau melakukan amalan kebaikan lainnya.
Pertanyaan 6: Apa manfaat menjaga kebersihan diri selama berpuasa?
Jawaban: Menjaga kebersihan diri selama berpuasa dapat membantu meningkatkan kualitas puasa dan memperoleh pahala yang lebih besar. Selain itu, menjaga kebersihan diri juga dapat menjaga kesehatan dan membuat tubuh lebih segar selama berpuasa.
Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang adab berpuasa di bulan Ramadhan. Dengan memahami adab berpuasa, umat Islam dapat meningkatkan kualitas puasanya dan memperoleh pahala yang berlimpah.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan tujuan di balik ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan
Untuk meningkatkan kualitas ibadah puasa di bulan Ramadhan, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tips 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan puasa karena Allah SWT, bukan karena ingin terlihat baik atau mengharapkan pujian dari orang lain.
Tips 2: Jaga Lisan dan Perbuatan
Hindari berkata kasar, berbohong, atau melakukan perbuatan tercela. Jaga lisan dan perbuatan agar puasa tetap berkualitas.
Tips 3: Perbanyak Ibadah
Tingkatkan ibadah wajib dan sunnah, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan berdzikir. Perbanyak ibadah untuk mendapatkan pahala berlimpah.
Tips 4: Berbagi Kebaikan
Bersedekah, membantu sesama, atau melakukan kebaikan lainnya. Berbagi kebaikan akan menyempurnakan ibadah puasa dan mempererat tali silaturahmi.
Tips 5: Hindari Perbuatan Sia-sia
Manfaatkan waktu puasa untuk hal-hal yang bermanfaat. Hindari perbuatan sia-sia yang hanya membuang waktu dan mengurangi pahala puasa.
Tips 6: Jaga Kebersihan Diri
Meskipun tidak makan dan minum, tetap jaga kebersihan diri. Mandi, gosok gigi, dan pakai pakaian yang bersih agar tetap segar dan sehat selama berpuasa.
Tips 7: Kendalikan Emosi
Lapar dan haus terkadang dapat memicu emosi negatif. Kendalikan emosi dengan bersabar dan berzikir. Hindari marah atau berkata kasar saat berpuasa.
Tips 8: Berdoa dan Berzikir
Perbanyak doa dan zikir sepanjang bulan Ramadhan. Doakan kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, dan sesama. Berzikir akan menenangkan hati dan memperkuat iman selama berpuasa.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa di bulan Ramadhan. Puasa yang berkualitas akan mendatangkan pahala yang berlimpah, membersihkan diri dari dosa-dosa, dan membentuk pribadi yang lebih baik.
Tips-tips ini juga akan mengantarkan kita pada pembahasan akhir tentang hikmah dan tujuan di balik ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Artikel ini telah mengkaji secara mendalam tentang adab berpuasa di bulan Ramadhan. Terdapat beberapa poin penting yang dapat disimpulkan:
- Adab berpuasa meliputi berbagai aspek, seperti menahan diri dari makan dan minum, menjaga lisan dan perbuatan, meningkatkan ibadah, meningkatkan amalan kebaikan, menghindari perbuatan sia-sia, dan menjaga kebersihan diri.
- Dengan menjaga adab berpuasa, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah, meningkatkan kualitas ibadah puasa, dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
- Menerapkan adab berpuasa tidak hanya bermanfaat untuk ibadah, tetapi juga membentuk pribadi yang lebih baik, meningkatkan pengendalian diri, dan mempererat tali silaturahmi.
Memahami dan mengamalkan adab berpuasa di bulan Ramadhan sangat penting bagi umat Islam. Karena dengan berpuasa secara baik sesuai tuntunan, kita dapat memaksimalkan hikmah dan tujuan puasa yang telah Allah SWT tetapkan bagi kita. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kemudahan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya.
Youtube Video:
