Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan setelah shalat Isya. Istilah tarawih berasal dari kata “tarwihah” yang berarti “istirahat”, karena pada setiap dua rakaat, jamaah akan beristirahat sejenak. Shalat tarawih dilakukan dengan jumlah rakaat yang ganjil, minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat.
Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta menjaga silaturahmi antar sesama Muslim. Secara historis, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara shalat tarawih, keutamaannya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakannya.
Apa Arti Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah penting yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadan. Memahami makna dan aspek-aspek terkait shalat tarawih sangatlah krusial untuk melaksanakannya dengan baik dan khusyuk.
- Pengertian
- Hukum
- Waktu Pelaksanaan
- Jumlah Rakaat
- Tata Cara
- Keutamaan
- Sunnah Rawatib
- Bid’ah dalam Tarawih
- Hikmah
Setiap aspek ini saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang shalat tarawih. Misalnya, mengetahui pengertian shalat tarawih akan membantu memahami mengapa ibadah ini dilakukan. Mengetahui hukumnya akan menentukan kewajiban atau kesunnahannya. Memahami waktu pelaksanaan akan memastikan shalat tarawih dikerjakan pada waktu yang tepat. Demikian pula, aspek-aspek lainnya memberikan panduan dan wawasan yang mendalam tentang shalat tarawih.
Pengertian
Pengertian shalat tarawih merupakan aspek krusial dalam memahami makna dan hakikat ibadah ini. Secara etimologis, “tarawih” berasal dari kata “tarwihah” yang berarti “istirahat”. Istilah ini merujuk pada waktu istirahat yang diambil jamaah pada setiap dua rakaat shalat tarawih.
- Pengertian Secara Bahasa
Secara bahasa, shalat tarawih berarti “shalat yang dilakukan pada malam hari”. - Pengertian Secara Istilah
Secara istilah, shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan setelah shalat Isya. - Pengertian Menurut Tujuan
Dilihat dari tujuannya, shalat tarawih bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meningkatkan keimanan. - Pengertian Menurut Waktu Pelaksanaan
Dari segi waktu pelaksanaan, shalat tarawih dikerjakan pada waktu malam, yaitu setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh.
Dengan memahami pengertian shalat tarawih secara komprehensif, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Hukum Shalat Tarawih
Hukum shalat tarawih merupakan aspek penting dalam memahami kewajiban atau kesunnahan ibadah ini. Berikut adalah beberapa poin penting terkait hukum shalat tarawih:
- Hukum Asli
Hukum asli shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. - Hukum Bagi Laki-laki
Bagi laki-laki, shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah. Dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. - Hukum Bagi Perempuan
Bagi perempuan, shalat tarawih hukumnya sunnah ghairu muakkadah. Artinya, boleh dikerjakan di masjid atau di rumah. - Hukum Tarawih di Bulan Ramadan
Shalat tarawih hanya dikerjakan pada bulan Ramadan. Jika dikerjakan di luar bulan Ramadan, maka hukumnya menjadi shalat sunnah biasa.
Memahami hukum shalat tarawih sangat penting untuk menentukan kewajiban atau kesunnahan ibadah ini bagi individu. Dengan mengetahui hukumnya, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan syariat.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam memahami makna dan tata cara shalat tarawih. Shalat tarawih dikerjakan pada waktu malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh.
- Awal Waktu
Awal waktu shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu terbaik untuk memulai shalat tarawih adalah setelah selesai shalat witir. - Akhir Waktu
Akhir waktu shalat tarawih adalah menjelang waktu shalat Subuh. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih sebaiknya diakhiri sebelum sepertiga malam terakhir. - Waktu Istirahat
Dalam shalat tarawih, terdapat waktu istirahat yang disebut “tarwih”. Waktu istirahat ini dilakukan setelah setiap dua rakaat. Jamaah dapat duduk atau berdiri selama waktu istirahat. - Jumlah Waktu
Jumlah waktu yang digunakan untuk shalat tarawih bervariasi, tergantung pada jumlah rakaat yang dikerjakan. Umumnya, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8, 12, atau 20 rakaat.
Memahami waktu pelaksanaan shalat tarawih sangat penting untuk memastikan ibadah ini dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan mengetahui waktu yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang berlimpah.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam memahami makna dan tata cara shalat tarawih. Jumlah rakaat yang dikerjakan akan mempengaruhi waktu pelaksanaan, pahala yang diperoleh, dan kesesuaian dengan sunnah Rasulullah SAW.
- Jumlah Minimal
Jumlah rakaat shalat tarawih paling sedikit adalah 8 rakaat, termasuk rakaat witir.
- Jumlah Maksimal
Jumlah rakaat shalat tarawih paling banyak adalah 20 rakaat, termasuk rakaat witir.
- Jumlah Umum
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dikerjakan adalah 11 rakaat, termasuk rakaat witir.
- Jumlah Ganjil
Jumlah rakaat shalat tarawih harus ganjil, baik 8, 11, 13, 15, 17, 19, atau 20 rakaat.
Memahami jumlah rakaat shalat tarawih sangat penting untuk memastikan ibadah ini dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan mengetahui jumlah rakaat yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang berlimpah.
Tata Cara
Tata cara shalat tarawih merupakan aspek penting yang mencerminkan makna dan hakikat ibadah ini. Pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan tuntunan syariat akan menentukan keabsahan dan kesempurnaan ibadah tersebut. Berikut adalah beberapa poin penting terkait tata cara shalat tarawih:
- Niat
Sebelum memulai shalat tarawih, seseorang harus terlebih dahulu berniat dalam hatinya bahwa ia melaksanakan shalat sunnah tarawih. - Rakaat
Shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah, dengan jumlah rakaat yang ganjil, minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat. - Tata Urutan
Tata urutan shalat tarawih secara umum sama dengan shalat sunnah lainnya, yaitu dimulai dengan takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat atau ayat Al-Qur’an, ruku’, sujud, dan diakhiri dengan salam. - Tarwih
Setelah setiap dua rakaat, jamaah dianjurkan untuk beristirahat sejenak, yang disebut “tarwih”.
Memahami dan melaksanakan tata cara shalat tarawih dengan benar merupakan bentuk pengamalan ajaran agama yang baik. Dengan melaksanakan shalat tarawih sesuai tuntunan syariat, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kedekatan mereka kepada Allah SWT.
Keutamaan
Keutamaan shalat tarawih merupakan aspek penting yang patut dipahami dalam mengkaji makna dan hakikat ibadah ini. Pelaksanaan shalat tarawih yang dilandasi pemahaman akan keutamaannya akan meningkatkan motivasi dan kekhusyukan dalam menjalankannya.
- Penghapus Dosa
Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah sebagai penghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Pahala yang Berlipat Ganda
Shalat tarawih juga dijanjikan pahala yang berlipat ganda. Setiap rakaat shalat tarawih dihitung sebagai pahala satu kali ibadah haji atau umrah. - Mendekatkan Diri kepada Allah
Shalat tarawih merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan kecintaannya kepada Allah. - Melatih Kesabaran dan Kekhusyukan
Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah melatih kesabaran dan kekhusyukan. Jamaah dituntut untuk mengikuti gerakan imam dengan tenang dan khusyuk.
Memahami keutamaan shalat tarawih dapat menjadi motivasi yang kuat untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Dengan menjalankan shalat tarawih dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pengampunan dosa, pahala yang berlipat ganda, serta kedekatan dengan Allah SWT.
Sunnah Rawatib
Sunnah Rawatib adalah shalat-shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Shalat Sunnah Rawatib terbagi menjadi dua, yaitu Qabliyah (sebelum shalat fardhu) dan Ba’diyah (sesudah shalat fardhu). Hubungan antara Sunnah Rawatib dengan shalat tarawih terletak pada pengertian dan keutamaannya.
Shalat tarawih termasuk dalam kategori shalat sunnah. Secara bahasa, tarawih berarti “istirahat”. Dinamakan demikian karena pada setiap dua rakaat shalat tarawih, jamaah dianjurkan untuk beristirahat sejenak. Shalat tarawih dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya. Sementara itu, Sunnah Rawatib adalah shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Jadi, dapat dikatakan bahwa shalat tarawih merupakan salah satu jenis Sunnah Rawatib yang dikerjakan pada waktu tertentu, yaitu pada malam Ramadan.
Keutamaan shalat tarawih sangat besar, karena termasuk dalam ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Shalat tarawih juga menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meningkatkan keimanan. Dengan memahami hubungan antara Sunnah Rawatib dan shalat tarawih, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan kedua jenis shalat sunnah ini, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Bid’ah dalam Tarawih
Bid’ah dalam shalat tarawih merupakan segala bentuk amalan atau tambahan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam pelaksanaan shalat tarawih. Bid’ah dalam tarawih dapat merusak kesucian dan keaslian ibadah, sehingga perlu dihindari oleh umat Islam.
Salah satu dampak negatif bid’ah dalam tarawih adalah dapat mengalihkan fokus ibadah dari kekhusyukan kepada hal-hal yang bersifat lahiriah dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, sebagian orang melakukan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang sangat banyak, padahal Rasulullah SAW hanya mengerjakan 11 rakaat. Selain itu, ada juga yang membaca doa-doa panjang setelah shalat tarawih, padahal hal tersebut tidak diajarkan dalam sunnah.
Umat Islam perlu memahami dengan baik pengertian dan tata cara shalat tarawih yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan menghindari bid’ah dalam tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan sesuai dengan ajaran Islam.
Hikmah
Hikmah dalam shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Hikmah secara bahasa berarti kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil. Dalam konteks shalat tarawih, hikmah merujuk pada tujuan dan manfaat yang terkandung dalam ibadah ini.
Pelaksanaan shalat tarawih memiliki hikmah yang sangat besar, di antaranya:
- Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga menjadi sarana bagi umat Islam untuk menunjukkan ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT.
- Sebagai sarana pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Sebagai sarana peningkatan keimanan dan ketakwaan. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan khusyuk dan penuh penghayatan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Memahami hikmah dalam shalat tarawih sangat penting untuk mendorong umat Islam agar melaksanakan ibadah ini dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Dengan menjalankan shalat tarawih dengan benar dan ikhlas, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Tanya Jawab Seputar Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar shalat tarawih yang sering ditanyakan:
Pertanyaan 1: Apa itu shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan setelah shalat Isya.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat, termasuk rakaat witir.
Pertanyaan 3: Apakah shalat tarawih wajib dikerjakan?
Jawaban: Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih di antaranya adalah sebagai penghapus dosa, pahala berlipat ganda, mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan 5: Bolehkah shalat tarawih dikerjakan di rumah?
Jawaban: Shalat tarawih boleh dikerjakan di rumah, terutama bagi perempuan.
Pertanyaan 6: Apakah ada bid’ah dalam shalat tarawih?
Jawaban: Bid’ah dalam shalat tarawih adalah segala bentuk amalan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, seperti membaca doa-doa panjang setelah shalat tarawih.
Demikianlah beberapa tanya jawab seputar shalat tarawih. Semoga dapat menambah pemahaman dan memudahkan umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang tata cara shalat tarawih dan keutamaannya.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih yang Benar
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan benar, ada beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Niat dengan Benar
Sebelum memulai shalat tarawih, niatkan dalam hati untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid.
Tip 3: Ikuti Tata Cara yang Benar
Lakukan shalat tarawih sesuai dengan tata cara yang telah diajarkan, seperti membaca surat Al-Fatihah, ruku’, sujud, dan diakhiri dengan salam.
Tip 4: Khusyuk dan Tadabbur
Kerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tadabbur, yaitu merenungkan makna bacaan shalat.
Tip 5: Istirahat Secukupnya
Setelah setiap dua rakaat, dianjurkan untuk beristirahat sejenak atau tarwih.
Tip 6: Jaga Kekonsistenan
Usahakan untuk melaksanakan shalat tarawih secara konsisten selama bulan Ramadan.
Tip 7: Hindari Bid’ah
Hindari segala bentuk amalan tambahan dalam shalat tarawih yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan khusyuk, sehingga memperoleh keutamaan dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan keutamaan shalat tarawih, serta kaitannya dengan peningkatan keimanan dan ketakwaan.
Kesimpulan
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai penghapus dosa, sarana peningkatan keimanan, dan pende diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih juga menjadi salah satu ibadah yang paling banyak digemari oleh umat Islam di bulan Ramadan.
Untuk memperoleh keutamaan dan pahala shalat tarawih secara maksimal, penting bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan benar dan khusyuk. Hal ini meliputi niat yang ikhlas, mengikuti tata cara yang diajarkan Rasulullah SAW, dan menghindari segala bentuk bid’ah. Dengan melaksanakan shalat tarawih dengan baik, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan Ramadan dan meraih pahala yang berlimpah dari Allah SWT.