Bacaan mandi Idul Adha adalah amalan yang dianjurkan ketika menyambut Hari Raya Idul Adha. Bacaan ini dilakukan setelah mandi besar atau mandi junub dengan niat menyucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Amalan membaca bacaan mandi Idul Adha memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah untuk mensucikan diri dari segala dosa dan kesalahan, memperbarui keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta sebagai bentuk persiapan untuk melaksanakan ibadah kurban dan shalat Idul Adha. Tradisi membaca bacaan mandi Idul Adha telah berkembang sejak zaman Rasulullah SAW dan terus diwariskan secara turun-temurun hingga sekarang.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Dengan membaca bacaan mandi Idul Adha, semoga kita semua dapat menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci, serta dapat melaksanakan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan ketaatan.
bacaan mandi idul adha
Aspek-aspek bacaan mandi Idul Adha sangat penting untuk dipahami agar amalan ini dapat dilaksanakan dengan benar dan khusyuk. Aspek-aspek tersebut meliputi:
- Niat
- Waktu
- Tata cara
- Doa
- Keutamaan
- Sunnah
- Wajib
- Makruh
- Sejarah
- Dalil
Dengan memahami berbagai aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan bacaan mandi Idul Adha dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Bacaan mandi Idul Adha merupakan bagian dari ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban dan shalat Idul Adha. Dengan mensucikan diri melalui bacaan mandi Idul Adha, diharapkan hati dan pikiran menjadi lebih bersih dan siap untuk menghadap Allah SWT.
Niat
Niat merupakan salah satu aspek terpenting dalam beribadah, termasuk dalam membaca bacaan mandi Idul Adha. Niat adalah tujuan atau kehendak hati untuk melakukan suatu ibadah. Dalam hal ini, niat membaca bacaan mandi Idul Adha adalah untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Niat menjadi penentu diterimanya suatu ibadah di sisi Allah SWT. Tanpa adanya niat, maka ibadah yang dilakukan tidak akan sah. Oleh karena itu, sebelum membaca bacaan mandi Idul Adha, pastikan untuk terlebih dahulu membulatkan tekad dan niat dalam hati untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan ikhlas karena Allah SWT.
Contoh niat membaca bacaan mandi Idul Adha: “Saya niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah SWT.” Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai mandi.
Dengan memahami pentingnya niat dalam membaca bacaan mandi Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Niat yang ikhlas akan membuat ibadah yang dilakukan menjadi lebih bernilai dan berpahala di sisi Allah SWT.
Waktu
Waktu merupakan aspek penting dalam membaca bacaan mandi Idul Adha. Waktu yang tepat untuk membaca bacaan mandi Idul Adha adalah setelah mandi besar atau mandi junub, yaitu setelah hadas besar seperti haid, nifas, dan berhubungan suami istri.
Waktu yang paling utama untuk membaca bacaan mandi Idul Adha adalah pada pagi hari sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Dengan membaca bacaan mandi Idul Adha pada waktu tersebut, diharapkan dapat mensucikan diri secara lahir dan batin sebelum menghadap Allah SWT dalam melaksanakan ibadah shalat Idul Adha.
Selain waktu utama tersebut, bacaan mandi Idul Adha juga dapat dibaca pada waktu-waktu lainnya, seperti setelah mandi besar atau mandi junub pada malam hari sebelum Idul Adha. Namun, membaca bacaan mandi Idul Adha pada waktu utama lebih dianjurkan karena memiliki keutamaan yang lebih besar.
Dengan memahami waktu yang tepat untuk membaca bacaan mandi Idul Adha, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
Tata cara
Tata cara membaca bacaan mandi Idul Adha merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan benar dan khusyuk. Tata cara ini meliputi beberapa langkah yang harus dilakukan secara berurutan.
- Niat
Sebelum memulai mandi, bacalah niat membaca bacaan mandi Idul Adha dalam hati. Niat ini diucapkan dalam hati dan tidak perlu diucapkan dengan lisan.
- Basuh kedua telapak tangan
Basuh kedua telapak tangan hingga bersih menggunakan air. Kemudian, usap kedua telapak tangan tersebut ke seluruh tubuh, dimulai dari kepala hingga kaki.
- Kumur-kumur dan istinsyaq
Kumur-kumur mulut dengan air sebanyak tiga kali, kemudian hirup air ke dalam hidung dan keluarkan kembali sebanyak tiga kali (istinsyaq).
- Mandi dengan sabun
Mandilah dengan sabun hingga bersih. Pastikan seluruh tubuh terbasuh dengan air, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara membaca bacaan mandi Idul Adha dengan benar, diharapkan umat Islam dapat mensucikan diri secara lahir dan batin sebelum menghadap Allah SWT dalam melaksanakan ibadah shalat Idul Adha. Tata cara ini merupakan bagian penting dari ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Doa
Doa merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan mandi Idul Adha. Doa dipanjatkan setelah selesai mandi untuk memohon kepada Allah SWT agar ibadah yang dilakukan diterima dan diridhai. Berikut ini adalah beberapa bagian dari doa yang biasa dibaca setelah mandi Idul Adha:
- Doa pembuka
Diawali dengan bacaan “Alhamdulillahilladzi ja’alana minal muslimin” atau doa pembuka lainnya.
- Doa tobat
Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
- Doa permohonan
Memohon kepada Allah SWT agar diampuni dosa-dosa, diterima ibadahnya, dan dilimpahkan keberkahan.
- Doa penutup
Diakhiri dengan bacaan “Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaik” atau doa penutup lainnya.
Membaca doa setelah mandi Idul Adha merupakan bentuk rasa syukur dan penghambaan kepada Allah SWT. Semoga dengan membaca doa tersebut, ibadah kita diterima dan diridhai oleh-Nya.
Keutamaan
Keutamaan membaca bacaan mandi Idul Adha sangatlah besar. Salah satu keutamaannya adalah dapat mensucikan diri dari segala dosa dan kesalahan, baik dosa besar maupun dosa kecil. Dengan membaca bacaan mandi Idul Adha, umat Islam diharapkan dapat menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan bermakna.
Keutamaan lainnya dari membaca bacaan mandi Idul Adha adalah dapat memperbarui keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan mensucikan diri secara lahir dan batin, umat Islam dapat lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah, serta lebih mudah untuk menerima hidayah dan bimbingan dari Allah SWT. Selain itu, membaca bacaan mandi Idul Adha juga dapat menjadi sarana untuk memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat, sehingga dapat lebih dekat dengan Allah SWT.
Dalam praktiknya, keutamaan membaca bacaan mandi Idul Adha dapat dirasakan oleh umat Islam yang melaksanakan ibadah ini dengan ikhlas dan penuh keyakinan. Misalnya, seorang yang membaca bacaan mandi Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci akan merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hatinya. Selain itu, ia juga akan lebih mudah untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Adha dengan khusyuk dan bermakna.
Memahami keutamaan membaca bacaan mandi Idul Adha dapat mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan benar. Dengan membaca bacaan mandi Idul Adha, umat Islam dapat mensucikan diri dari dosa dan kesalahan, memperbarui keimanan dan ketakwaan, serta lebih dekat dengan Allah SWT. Keutamaan ini menjadi bagian penting dari ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga perlu dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Sunnah
Bacaan mandi Idul Adha merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan. Dalam hal ini, bacaan mandi Idul Adha termasuk dalam kategori sunnah qauliyah, yaitu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW melalui perkataan.
Sunnah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam, karena menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sunnah juga menjadi salah satu sumber hukum Islam selain Al-Qur’an. Melaksanakan sunnah merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah SAW, sekaligus sebagai bukti keimanan kepada Allah SWT.
Dalam praktiknya, bacaan mandi Idul Adha memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Dengan membaca bacaan mandi Idul Adha, umat Islam diharapkan dapat menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan bermakna.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sunnah memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan bacaan mandi Idul Adha. Sunnah menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan bacaan mandi Idul Adha, dan dengan melaksanakan sunnah tersebut, umat Islam dapat memperoleh berbagai keutamaan dan manfaat. Oleh karena itu, memahami dan melaksanakan sunnah sangat penting bagi umat Islam, termasuk dalam hal membaca bacaan mandi Idul Adha.
Wajib
Dalam konteks bacaan mandi Idul Adha, aspek wajib merujuk pada hal-hal yang harus dilakukan atau dipenuhi agar bacaan mandi tersebut dianggap sah dan sempurna. Berikut ini adalah beberapa aspek wajib dalam bacaan mandi Idul Adha:
- Niat
Membaca bacaan mandi Idul Adha harus disertai dengan niat yang jelas untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
- Membaca Doa
Setelah selesai mandi, wajib membaca doa tertentu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar ibadah yang dilakukan diterima dan diridhai.
- Menggunakan Air Bersih
Air yang digunakan untuk mandi haruslah air bersih dan suci, tidak tercampur dengan najis atau kotoran.
- Membasuh Seluruh Tubuh
Seluruh tubuh harus dibasuh dengan air, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi, seperti sela-sela jari kaki dan jari tangan.
Dengan memahami dan melaksanakan aspek wajib dalam bacaan mandi Idul Adha, diharapkan ibadah yang dilakukan dapat menjadi lebih sempurna dan bermakna. Aspek wajib ini merupakan bagian penting dari sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Makruh
Dalam konteks bacaan mandi Idul Adha, makruh merujuk pada hal-hal yang lebih baik dihindari atau ditinggalkan saat melakukan ibadah tersebut. Meskipun tidak membatalkan ibadah, namun meninggalkan hal-hal makruh dapat menambah kesempurnaan dan kekhusyukan dalam beribadah.
- Menggunakan Air yang Tidak Bersih
Air yang digunakan untuk mandi Idul Adha sebaiknya adalah air yang bersih dan suci. Makruh hukumnya menggunakan air yang tercampur dengan najis atau kotoran, karena dapat mengurangi kesucian dan kebersihan saat beribadah.
- Tidak Membasuh Seluruh Tubuh
Saat mandi Idul Adha, disunnahkan untuk membasuh seluruh tubuh dengan air, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi. Makruh hukumnya jika tidak membasuh seluruh tubuh, karena dapat mengurangi kesempurnaan ibadah.
- Membaca Doa Setelah Mandi Tidak Sesuai Sunnah
Setelah selesai mandi Idul Adha, disunnahkan untuk membaca doa tertentu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Makruh hukumnya jika membaca doa setelah mandi tidak sesuai dengan sunnah, karena dapat mengurangi kesempurnaan ibadah.
- Berlebihan dalam Menggunakan Air
Meskipun dianjurkan untuk menggunakan air yang cukup saat mandi Idul Adha, namun makruh hukumnya jika berlebihan dalam menggunakan air. Hal ini karena dapat menimbulkan pemborosan dan tidak sesuai dengan ajaran Islam untuk berhemat.
Dengan memahami aspek makruh dalam bacaan mandi Idul Adha, diharapkan ibadah yang dilakukan dapat menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat. Menghindari hal-hal makruh dapat menjadi salah satu bentuk kesungguhan dan ketaatan umat Islam dalam beribadah kepada Allah SWT.
Sejarah
Sejarah memiliki keterkaitan yang erat dengan bacaan mandi Idul Adha. Tradisi membaca bacaan mandi Idul Adha telah berkembang sejak zaman Rasulullah SAW, dan terus diwariskan secara turun-temurun hingga sekarang. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca bacaan mandi Idul Adha sebagai bentuk pensucian diri sebelum melaksanakan ibadah shalat Idul Adha. Tradisi ini kemudian diikuti oleh para sahabat dan tabi’in, dan terus diamalkan oleh umat Islam hingga sekarang.
Salah satu contoh nyata pengaruh sejarah dalam bacaan mandi Idul Adha adalah doa yang dibaca setelah mandi. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW, dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi mandi Idul Adha. Doa tersebut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa, menerima ibadah, dan memberikan keberkahan. Doa ini menjadi bukti sejarah tentang bagaimana Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mensucikan diri dan beribadah kepada Allah SWT dengan cara yang benar.
Memahami sejarah bacaan mandi Idul Adha sangat penting untuk mengapresiasi dan melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Dengan memahami sejarahnya, umat Islam dapat mengetahui asal-usul dan makna dari tradisi ini, sehingga dapat lebih menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalil
Dalil merupakan dasar hukum atau landasan bagi pelaksanaan suatu ibadah, termasuk bacaan mandi Idul Adha. Dalil dapat berupa ayat Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW, atau ijma’ (kesepakatan) ulama. Memahami dalil yang berkaitan dengan bacaan mandi Idul Adha sangat penting untuk mengetahui dasar hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah ini dengan benar.
- Ayat Al-Qur’an
Salah satu dalil yang menjadi dasar hukum bacaan mandi Idul Adha adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6: “Dan jika kamu junub, maka mandilah.” Ayat ini secara umum memerintahkan umat Islam untuk mandi ketika dalam keadaan junub, termasuk sebelum melaksanakan ibadah shalat Idul Adha.
- Hadits Nabi Muhammad SAW
Selain ayat Al-Qur’an, dalil bacaan mandi Idul Adha juga terdapat dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa tertentu setelah mandi Idul Adha.
- Ijma’ Ulama
Dalil bacaan mandi Idul Adha juga diperkuat oleh ijma’ ulama. Mayoritas ulama sepakat bahwa membaca bacaan mandi Idul Adha hukumnya sunnah dan dianjurkan untuk dilaksanakan.
Dengan memahami dalil-dalil yang berkaitan dengan bacaan mandi Idul Adha, umat Islam dapat mengetahui dasar hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah ini dengan benar. Dalil-dalil tersebut menjadi landasan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Pertanyaan Umum tentang Bacaan Mandi Idul Adha
Pertanyaan umum ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan terkait bacaan mandi Idul Adha, mencakup aspek-aspek penting seperti niat, tata cara, keutamaan, dan dalilnya.
Pertanyaan 1: Apa itu bacaan mandi Idul Adha?
Jawaban: Bacaan mandi Idul Adha adalah doa-doa yang dibaca setelah mandi sunnah Idul Adha. Mandi sunnah Idul Adha dilakukan untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Pertanyaan 2: Kapan waktu yang tepat untuk membaca bacaan mandi Idul Adha?
Jawaban: Waktu yang tepat untuk membaca bacaan mandi Idul Adha adalah setelah selesai mandi sunnah Idul Adha, yaitu setelah hadas besar dan hadas kecil.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara membaca bacaan mandi Idul Adha?
Jawaban: Tata cara membaca bacaan mandi Idul Adha adalah sebagai berikut: niat, basuh kedua telapak tangan, kumur-kumur dan istinsyaq, mandi dengan sabun, dan membaca doa setelah mandi.
Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan membaca bacaan mandi Idul Adha?
Jawaban: Keutamaan membaca bacaan mandi Idul Adha antara lain mensucikan diri dari dosa-dosa, memperbarui keimanan dan ketakwaan, serta sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
Pertanyaan 5: Apa dalil yang mendasari bacaan mandi Idul Adha?
Jawaban: Dalil yang mendasari bacaan mandi Idul Adha adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6 dan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Pertanyaan 6: Apakah hukum membaca bacaan mandi Idul Adha?
Jawaban: Hukum membaca bacaan mandi Idul Adha adalah sunnah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Pertanyaan umum di atas dapat menjadi panduan bagi umat Islam dalam memahami dan melaksanakan bacaan mandi Idul Adha dengan baik dan benar. Memahami bacaan mandi Idul Adha merupakan bagian penting dalam mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara dan doa-doa yang dibaca dalam bacaan mandi Idul Adha.
Tips Membaca Bacaan Mandi Idul Adha dengan Benar
Membaca bacaan mandi Idul Adha merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Agar bacaan mandi Idul Adha dapat dilaksanakan dengan benar dan khusyuk, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Niatkan dengan Benar
Niatkan membaca bacaan mandi Idul Adha untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Tip 2: Bersihkan Diri dengan Sabun
Sebelum membaca bacaan mandi Idul Adha, bersihkan seluruh tubuh dengan sabun hingga bersih. Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat.
Tip 3: Basuh Seluruh Tubuh
Setelah membersihkan diri dengan sabun, basuh seluruh tubuh dengan air bersih. Pastikan air membasahi seluruh bagian tubuh, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi.
Tip 4: Baca Doa Setelah Mandi
Setelah selesai mandi, bacalah doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT.
Tip 5: Gunakan Air Bersih
Gunakan air yang bersih dan suci untuk mandi. Hindari menggunakan air yang tercampur dengan najis atau kotoran.
Tip 6: Jangan Berlebihan Menggunakan Air
Meskipun dianjurkan untuk menggunakan air yang cukup saat mandi, namun jangan berlebihan dalam penggunaannya. Hal ini untuk menghindari pemborosan.
Tip 7: Hindari Hal-hal Makruh
Hindari hal-hal makruh saat membaca bacaan mandi Idul Adha, seperti tidak membasuh seluruh tubuh atau membaca doa setelah mandi tidak sesuai dengan sunnah.
Tip 8: Khusyuk dan Tadabbur
Saat membaca bacaan mandi Idul Adha, khusyuklah dan tadabburilah artinya. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan makna ibadah yang dilakukan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat membaca bacaan mandi Idul Adha dengan benar dan khusyuk. Membaca bacaan mandi Idul Adha merupakan salah satu bentuk persiapan diri menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci. Dengan demikian, ibadah shalat Idul Adha dan ibadah lainnya dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk dan bermakna.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang doa-doa yang dibaca setelah mandi Idul Adha. Doa-doa ini merupakan bagian penting dari bacaan mandi Idul Adha dan memiliki makna yang sangat mendalam.
Kesimpulan
Bacaan mandi Idul Adha merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Bacaan ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti niat, waktu, tata cara, doa, keutamaan, sunnah, wajib, makruh, sejarah, dan dalil.
Beberapa poin penting yang saling berhubungan dalam bacaan mandi Idul Adha adalah:
- Niat menjadi dasar dilakukannya bacaan mandi Idul Adha, yaitu untuk mensucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil, serta sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
- Tata cara yang benar dalam membaca bacaan mandi Idul Adha mencakup membasuh kedua telapak tangan, kumur-kumur dan istinsyaq, mandi dengan sabun, dan membaca doa setelah mandi.
- Bacaan mandi Idul Adha memiliki beberapa keutamaan, seperti mensucikan diri dari dosa-dosa, memperbarui keimanan dan ketakwaan, serta sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
Menerapkan bacaan mandi Idul Adha dengan benar dapat membantu umat Islam mempersiapkan diri untuk menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan suci. Dengan demikian, ibadah pada hari raya tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk dan bermakna.