Bacaan niat sholat tarawih adalah kalimat yang diucapkan sebelum melaksanakan sholat tarawih. Bacaan niat ini berfungsi untuk mengkhususkan hati dan pikiran bahwa sholat yang akan dikerjakan adalah sholat tarawih. Contoh bacaan niat sholat tarawih adalah sebagai berikut:“Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Sholat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah sebagai penghapus dosa, sebagai pengganti sholat yang tertinggal, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Secara historis, sholat tarawih pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bacaan niat sholat tarawih, termasuk tata cara pengucapannya, hukum melaksanakannya, dan berbagai keutamaannya. Kita juga akan mengulas sejarah perkembangan sholat tarawih dan perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang pelaksanaannya.
bacaan niat sholat tarawih
Bacaan niat sholat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat tarawih. Bacaan niat ini berfungsi untuk mengkhususkan hati dan pikiran bahwa sholat yang akan dikerjakan adalah sholat tarawih. Berikut adalah 10 aspek penting terkait bacaan niat sholat tarawih:
- Lafadz niat
- Waktu pengucapan niat
- Tata cara pengucapan niat
- Hukum melaksanakan niat
- Keutamaan melaksanakan niat
- Syarat sah niat
- Macam-macam niat
- Niat berjamaah
- Niat mengqada sholat tarawih
- Hal-hal yang membatalkan niat
Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan sangat penting untuk dipahami agar sholat tarawih yang kita kerjakan sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya, lafadz niat harus diucapkan dengan benar dan tepat waktu, yaitu sebelum takbiratul ihram. Tata cara pengucapan niat juga harus diperhatikan, yaitu diucapkan dengan jelas dan tidak terputus-putus. Selain itu, kita juga perlu mengetahui hukum melaksanakan niat, yaitu wajib bagi setiap muslim yang akan melaksanakan sholat tarawih. Dengan memahami berbagai aspek terkait bacaan niat sholat tarawih, insya Allah sholat tarawih kita akan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT.
Lafadz niat
Lafadz niat merupakan salah satu rukun sholat, termasuk sholat tarawih. Lafadz niat adalah kalimat yang diucapkan dengan hati dan dilafazkan dengan lisan yang mengandung kehendak untuk melakukan ibadah sholat. Lafadz niat sholat tarawih diucapkan sebelum melaksanakan sholat tarawih dan berfungsi untuk mengkhususkan hati dan pikiran bahwa sholat yang akan dikerjakan adalah sholat tarawih. Lafadz niat sholat tarawih yang benar adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Lafadz niat sholat tarawih ini tidak boleh diubah atau ditambah-tambahi. Jika lafadz niat salah atau tidak sesuai dengan sunnah, maka sholat tarawih yang dikerjakan tidak dianggap sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengucapkan lafadz niat sholat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Dalam praktiknya, lafadz niat sholat tarawih diucapkan secara jahr (keras) pada rakaat pertama saja. Pada rakaat selanjutnya, lafadz niat tidak perlu diucapkan lagi. Namun, jika seseorang lupa mengucapkan lafadz niat pada rakaat pertama, maka ia dapat mengucapkan lafadz niat pada rakaat selanjutnya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Barangsiapa yang lupa mengucapkan niat pada rakaat pertama, maka hendaklah ia mengucapkan niat pada rakaat yang ia ingat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memahami hubungan antara lafadz niat dan bacaan niat sholat tarawih, kita dapat melaksanakan sholat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita.
Waktu pengucapan niat
Waktu pengucapan niat merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat sholat tarawih. Niat harus diucapkan sebelum melaksanakan sholat tarawih, tepatnya sebelum takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka sholat tarawih yang dikerjakan tidak dianggap sah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa niat merupakan syarat sah suatu ibadah, termasuk sholat tarawih. Niat harus diucapkan sebelum memulai ibadah, karena niat berfungsi untuk mengkhususkan hati dan pikiran bahwa ibadah yang akan dikerjakan adalah sholat tarawih. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka dikhawatirkan hati dan pikiran kita tidak terfokus pada sholat tarawih, sehingga sholat yang dikerjakan tidak dianggap sah.
Dalam praktiknya, waktu pengucapan niat sholat tarawih sangat singkat, yaitu hanya beberapa detik saja. Namun, waktu yang singkat ini sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, setiap muslim yang akan melaksanakan sholat tarawih harus memperhatikan waktu pengucapan niat, yaitu sebelum takbiratul ihram.
Tata cara pengucapan niat
Tata cara pengucapan niat merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat sholat tarawih. Niat yang diucapkan dengan benar dan sesuai dengan tata cara akan menjadikan sholat tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata cara pengucapan niat sholat tarawih:
- Lafadz niat diucapkan dengan jelas dan fasih
Lafadz niat sholat tarawih harus diucapkan dengan jelas dan fasih, tidak terbata-bata atau terlalu cepat. Hal ini bertujuan agar niat yang diucapkan dapat didengar dan dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. - Niat diucapkan dalam hati dan dilafadzkan dengan lisan
Niat sholat tarawih diucapkan dalam hati dan dilafadzkan dengan lisan. Hal ini bertujuan agar niat tersebut benar-benar tertanam dalam hati dan pikiran kita, serta diucapkan dengan jelas sehingga dapat didengar oleh diri sendiri dan orang lain. - Niat diucapkan sebelum takbiratul ihram
Niat sholat tarawih harus diucapkan sebelum takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka sholat tarawih yang dikerjakan tidak dianggap sah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memperhatikan tata cara pengucapan niat sholat tarawih, insya Allah sholat tarawih yang kita kerjakan akan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semua dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih.
Hukum melaksanakan niat
Dalam konteks bacaan niat sholat tarawih, hukum melaksanakan niat memiliki peran yang sangat penting. Hukum melaksanakan niat dalam sholat tarawih terbagi menjadi beberapa aspek, antara lain:
- Wajib
Melaksanakan niat dalam sholat tarawih hukumnya wajib bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan sholat tarawih. Niat merupakan salah satu rukun sholat, sehingga jika tidak ada niat, maka sholat yang dikerjakan tidak dianggap sah.
- Dilafalkan secara jahr
Niat sholat tarawih dilafalkan secara jahr (keras) pada rakaat pertama saja. Pada rakaat selanjutnya, niat tidak perlu dilafalkan lagi. Namun, jika seseorang lupa mengucapkan niat pada rakaat pertama, maka ia dapat mengucapkan niat pada rakaat selanjutnya.
- Diniatkan sebelum takbiratul ihram
Niat sholat tarawih harus diniatkan sebelum takbiratul ihram. Jika niat diniatkan setelah takbiratul ihram, maka sholat tarawih yang dikerjakan tidak dianggap sah.
- Lafadz niat harus sesuai dengan sunnah
Lafadz niat sholat tarawih harus sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Lafadz niat yang benar adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala” (Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala).
Dengan memahami hukum melaksanakan niat dalam bacaan niat sholat tarawih, insya Allah sholat tarawih yang kita kerjakan akan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semua dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih.
Keutamaan melaksanakan niat
Dalam konteks bacaan niat sholat tarawih, melaksanakan niat memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting. Keutamaan-keutamaan ini menjadi alasan mengapa setiap muslim harus memperhatikan dan melaksanakan niat dengan sebaik-baiknya.
- Menjadi syarat sah sholat
Niat merupakan salah satu rukun sholat, termasuk sholat tarawih. Jika seseorang tidak melaksanakan niat, maka sholatnya tidak dianggap sah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mendapatkan pahala yang sempurna
Seseorang yang melaksanakan niat dengan benar akan mendapatkan pahala yang sempurna dari sholat tarawih yang dikerjakannya. Pahala ini akan dilipatgandakan oleh Allah SWT, karena sholat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan.
- Terhindar dari kesalahan dalam sholat
Niat yang benar akan membantu seseorang untuk terhindar dari kesalahan dalam sholat. Hal ini karena niat akan mengarahkan hati dan pikiran seseorang untuk fokus pada ibadah sholat tarawih yang sedang dikerjakan.
- Mendapatkan ketenangan hati
Melaksanakan niat dengan benar akan memberikan ketenangan hati bagi seseorang. Hal ini karena niat yang benar akan membuat seseorang merasa yakin bahwa sholat tarawih yang dikerjakannya diterima oleh Allah SWT.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan melaksanakan niat dalam bacaan niat sholat tarawih, insya Allah kita akan lebih semangat dan termotivasi untuk melaksanakan niat dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan memberikan kita pahala yang berlipat ganda.
Syarat sah niat
Niat merupakan salah satu rukun sholat, termasuk sholat tarawih. Artinya, niat menjadi syarat sah sholat tarawih. Niat yang sah harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
- Diniatkan sebelum takbiratul ihram
- Sesuai dengan sunnah
- Dilafalkan dengan lisan (kecuali bagi yang tidak mampu)
Dalam bacaan niat sholat tarawih, syarat sah niat sangat penting diperhatikan. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka niat sholat tarawih tidak sah dan sholat yang dikerjakan tidak dianggap sah. Misalnya, jika seseorang mengucapkan niat setelah takbiratul ihram, maka niatnya tidak sah dan sholat tarawih yang dikerjakannya tidak diterima.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim yang akan melaksanakan sholat tarawih untuk memperhatikan syarat sah niat. Dengan memenuhi syarat sah niat, insya Allah sholat tarawih yang dikerjakan akan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT.
Macam-macam niat
Dalam bacaan niat sholat tarawih, terdapat macam-macam niat yang dapat diniatkan. Macam-macam niat tersebut antara lain:
- Niat sholat tarawih biasa (mutlaq)
- Niat sholat tarawih mengqada
- Niat sholat tarawih berjamaah
- Niat sholat tarawih mufaradah (sendiri)
Macam-macam niat tersebut memiliki pengaruh terhadap bacaan niat sholat tarawih. Misalnya, pada niat sholat tarawih biasa, bacaan niatnya adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala” (Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala). Sedangkan pada niat sholat tarawih mengqada, bacaan niatnya adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini qadha’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat mengqada karena Allah ta’ala).
Memahami macam-macam niat dalam sholat tarawih sangat penting agar bacaan niat yang diucapkan sesuai dengan jenis sholat tarawih yang ingin dikerjakan. Dengan demikian, sholat tarawih yang dikerjakan akan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT.
Niat berjamaah
Niat berjamaah merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat sholat tarawih. Niat berjamaah berarti diniatkan untuk mengikuti sholat tarawih secara berjamaah dengan imam. Niat berjamaah ini dibaca sebelum melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah. Lafadz niat berjamaah dalam sholat tarawih adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini ma’al imam lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat bersama imam karena Allah ta’ala.”
Niat berjamaah memiliki pengaruh terhadap bacaan niat sholat tarawih. Jika seseorang berniat untuk melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah, maka ia harus membaca lafadz niat berjamaah tersebut. Hal ini bertujuan agar sholat tarawih yang dikerjakan sesuai dengan niat yang telah diniatkan.
Memahami hubungan antara niat berjamaah dan bacaan niat sholat tarawih sangat penting agar sholat tarawih yang dikerjakan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT. Dengan membaca lafadz niat berjamaah dengan benar, insya Allah sholat tarawih yang dikerjakan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda karena dikerjakan secara berjamaah.
Niat mengqada sholat tarawih
Niat mengqada sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat sholat tarawih. Niat mengqada berarti diniatkan untuk mengganti sholat tarawih yang terlewat atau tidak sempat dikerjakan pada waktunya. Niat mengqada ini dibaca sebelum melaksanakan sholat tarawih qada.
- Lafadz niat
Lafadz niat mengqada sholat tarawih adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini qadha’an lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat mengqada karena Allah ta’ala.”
- Waktu pengucapan niat
Niat mengqada sholat tarawih diucapkan sebelum melaksanakan sholat tarawih qada, tepatnya sebelum takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka sholat tarawih qada yang dikerjakan tidak dianggap sah.
- Tata cara pengucapan niat
Tata cara pengucapan niat mengqada sholat tarawih sama dengan tata cara pengucapan niat sholat tarawih biasa, yaitu diucapkan dengan jelas dan fasih, baik dalam hati maupun dilafalkan dengan lisan.
- Hukum mengqada sholat tarawih
Hukum mengqada sholat tarawih adalah sunnah. Artinya, dianjurkan bagi setiap muslim yang memiliki utang sholat tarawih untuk menggantinya. Mengqada sholat tarawih dapat dilakukan kapan saja, baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan.
Dengan memahami aspek-aspek niat mengqada sholat tarawih, insya Allah kita dapat melaksanakan sholat tarawih qada dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan memberikan kita pahala yang berlipat ganda.
Hal-hal yang membatalkan niat
Dalam bacaan niat sholat tarawih, hal-hal yang membatalkan niat memiliki peran yang sangat penting. Hal ini karena niat merupakan salah satu rukun sholat, termasuk sholat tarawih. Jika niat batal, maka sholat tarawih yang dikerjakan tidak dianggap sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim yang akan melaksanakan sholat tarawih untuk mengetahui dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan niat.
Beberapa hal yang dapat membatalkan niat dalam sholat tarawih antara lain:
- Berbicara atau tertawa dengan sengaja
- Makan atau minum
- Bergerak atau berpindah tempat secara berlebihan
- Keluar dari masjid tanpa alasan yang syar’i
- Berniat untuk mengakhiri sholat
Jika salah satu hal tersebut terjadi saat sholat tarawih, maka niat sholat tarawih tersebut batal dan sholat harus diulang kembali dari awal. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk fokus dan konsentrasi saat melaksanakan sholat tarawih, serta menghindari hal-hal yang dapat membatalkan niat.
Pertanyaan Umum tentang Bacaan Niat Sholat Tarawih
Pertanyaan umum ini bertujuan untuk memberikan informasi dan menjawab pertanyaan yang sering diajukan terkait bacaan niat sholat tarawih. Di sini akan dibahas beberapa pertanyaan umum yang mungkin muncul mengenai bacaan niat sholat tarawih.
Pertanyaan 1: Apa saja hal yang membatalkan niat sholat tarawih?
Jawaban: Niat sholat tarawih dapat batal jika seseorang berbicara atau tertawa dengan sengaja, makan atau minum, bergerak atau berpindah tempat secara berlebihan, keluar dari masjid tanpa alasan yang syar’i, atau berniat untuk mengakhiri sholat.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara pengucapan niat sholat tarawih?
Jawaban: Niat sholat tarawih diucapkan dengan jelas dan fasih, baik dalam hati maupun dilafalkan dengan lisan. Niat diucapkan sebelum takbiratul ihram dan sesuai dengan lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala”.
Pertanyaan 3: Apakah hukum melaksanakan niat sholat tarawih?
Jawaban: Hukum melaksanakan niat sholat tarawih adalah wajib bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan sholat tarawih. Niat merupakan salah satu rukun sholat, sehingga jika tidak ada niat, maka sholat yang dikerjakan tidak dianggap sah.
Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan melaksanakan niat sholat tarawih?
Jawaban: Keutamaan melaksanakan niat sholat tarawih antara lain menjadi syarat sah sholat, mendapatkan pahala yang sempurna, terhindar dari kesalahan dalam sholat, dan mendapatkan ketenangan hati.
Pertanyaan 5: Bagaimana jika lupa mengucapkan niat sholat tarawih?
Jawaban: Jika lupa mengucapkan niat sholat tarawih pada rakaat pertama, maka niat dapat diucapkan pada rakaat selanjutnya. Namun, jika lupa mengucapkan niat pada semua rakaat, maka sholat tarawih yang dikerjakan tidak dianggap sah.
Pertanyaan 6: Bolehkah niat sholat tarawih diucapkan dalam hati saja?
Jawaban: Niat sholat tarawih harus diucapkan baik dalam hati maupun dilafalkan dengan lisan. Hal ini bertujuan agar niat tersebut benar-benar tertanam dalam hati dan pikiran, serta diucapkan dengan jelas sehingga dapat didengar oleh diri sendiri dan orang lain.
Demikian beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait bacaan niat sholat tarawih. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik tentang bacaan niat sholat tarawih. Untuk pembahasan lebih lanjut, kita akan mengulas tentang macam-macam niat dalam sholat tarawih pada bagian berikutnya.
Tips Bacaan Niat Sholat Tarawih
Membaca niat sholat tarawih dengan baik dan benar merupakan salah satu aspek penting dalam melaksanakan sholat tarawih. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda membaca niat sholat tarawih dengan lebih baik:
Tip 1: Pahami lafadz niat yang benar. Lafadz niat sholat tarawih yang benar adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala”.
Tip 2: Ucapkan niat dengan jelas dan fasih. Niat harus diucapkan dengan jelas dan fasih, baik dalam hati maupun dilafalkan dengan lisan.
Tip 3: Ucapkan niat sebelum takbiratul ihram. Niat harus diucapkan sebelum takbiratul ihram, tepatnya ketika berdiri tegak menghadap kiblat.
Tip 4: Fokus dan konsentrasi. Saat membaca niat, fokuslah pada artinya dan niatkan dengan sepenuh hati.
Tip 5: Hindari hal-hal yang membatalkan niat. Hal-hal yang membatalkan niat antara lain berbicara atau tertawa dengan sengaja, makan atau minum, dan berpindah tempat secara berlebihan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah bacaan niat sholat tarawih Anda akan lebih baik dan sholat tarawih yang Anda kerjakan akan lebih berkualitas. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang macam-macam niat dalam sholat tarawih. Memahami macam-macam niat ini penting agar bacaan niat yang kita ucapkan sesuai dengan jenis sholat tarawih yang ingin kita kerjakan.
Kesimpulan
Bacaan niat sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara sholat tarawih. Niat sholat tarawih harus diucapkan dengan benar dan tepat waktu, yaitu sebelum takbiratul ihram. Lafadz niat yang benar adalah “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala”. Terdapat beberapa macam niat sholat tarawih, seperti niat sholat tarawih biasa, niat sholat tarawih mengqada, niat sholat tarawih berjamaah, dan niat sholat tarawih mufaradah. Memahami perbedaan macam-macam niat ini sangat penting agar bacaan niat yang diucapkan sesuai dengan jenis sholat tarawih yang ingin dikerjakan.
Membaca niat sholat tarawih dengan baik dan benar akan menjadikan sholat tarawih yang kita kerjakan lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan bacaan niat sholat tarawih dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Marilah kita tingkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan ini dengan melaksanakan sholat tarawih dengan sempurna, dimulai dari membaca niat sholat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.