Bacaan Niat Tarawih adalah bacaan yang diucapkan sebelum melaksanakan salat tarawih. Bacaan ini berisi ikrar atau niat untuk melaksanakan salat tarawih, yang merupakan salat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Contoh bacaan niat tarawih adalah sebagai berikut: “Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Membaca niat sebelum salat tarawih sangat penting karena merupakan syarat sahnya salat. Manfaat membaca niat juga dapat membuat hati menjadi lebih fokus dan khusyuk saat melaksanakan salat tarawih. Dalam sejarah Islam, bacaan niat tarawih telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus diamalkan hingga sekarang.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bacaan niat tarawih, mulai dari bacaan lengkapnya, keutamaan membacanya, hingga tata cara pelaksanaannya. Kita juga akan mengulas berbagai pandangan ulama tentang bacaan niat tarawih dan sejarah perkembangannya.
Bacaan Niat Tarawih
Bacaan niat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan salat tarawih. Berikut adalah 10 aspek penting yang perlu dipahami:
- Lafal niat
- Waktu niat
- Tempat niat
- Tata cara niat
- Jenis niat
- Keutamaan niat
- Sunnah niat
- Bid’ah niat
- Sah niat
- Batal niat
Setiap aspek memiliki keterkaitan yang erat dengan bacaan niat tarawih. Misalnya, lafal niat harus diucapkan dengan benar dan jelas, waktu niat dilakukan sebelum memulai salat, dan tempat niat dilakukan di dalam hati. Memahami aspek-aspek ini akan membantu umat Islam melaksanakan salat tarawih dengan benar dan khusyuk.
Lafal Niat
Lafal niat adalah bacaan yang diucapkan dengan tujuan untuk memulai suatu ibadah. Dalam salat tarawih, lafal niat diucapkan sebelum memulai salat, yaitu setelah takbiratul ihram. Laf al niat tarawih berisi ikrar atau niat untuk melaksanakan salat tarawih, yang merupakan salat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Contoh lafal niat tarawih adalah sebagai berikut: “Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Lafal niat merupakan komponen penting dalam bacaan niat tarawih. Tanpa lafal niat, maka salat tarawih yang dilakukan tidak akan sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengucapkan lafal niat dengan benar dan jelas sebelum memulai salat tarawih. Laf al niat juga dapat membantu hati menjadi lebih fokus dan khusyuk saat melaksanakan salat tarawih.
Dalam praktiknya, terdapat berbagai lafal niat tarawih yang dapat digunakan. Namun, secara umum lafal niat tarawih memiliki kesamaan, yaitu berisi ikrar atau niat untuk melaksanakan salat tarawih. Umat Islam dapat memilih salah satu lafal niat tarawih yang sesuai dengan mazhab atau kebiasaan yang dianutnya.
Waktu Niat
Waktu niat merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat tarawih. Niat harus diucapkan pada waktu yang tepat agar salat tarawih yang dilakukan menjadi sah. Dalam konteks bacaan niat tarawih, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait waktu niat, di antaranya:
- Sebelum Takbiratul Ihram
Niat diucapkan sebelum takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka salat tarawih yang dilakukan tidak sah.
- Setelah Berdiri Tegak
Niat diucapkan setelah berdiri tegak sempurna setelah takbiratul ihram. Niat tidak boleh diucapkan saat sedang rukuk atau sujud.
- Dalam Hati
Niat diucapkan dalam hati. Tidak perlu diucapkan dengan lisan.
- Sebelum Salam
Niat harus diucapkan sebelum salam. Jika niat diucapkan setelah salam, maka salat tarawih yang dilakukan tidak sah.
Dengan memperhatikan waktu niat, umat Islam dapat memastikan bahwa salat tarawih yang dilakukannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Waktu niat yang tepat juga akan membantu hati menjadi lebih fokus dan khusyuk saat melaksanakan salat tarawih.
Tempat Niat
Tempat niat dalam bacaan niat tarawih merujuk pada lokasi atau kedudukan hati ketika mengucapkan niat. Dalam konteks ini, tempat niat sangat penting karena menentukan sah atau tidaknya salat tarawih yang dilakukan. Menurut para ulama, tempat niat yang tepat untuk bacaan niat tarawih adalah di dalam hati.
Penempatan niat di dalam hati memiliki beberapa alasan. Pertama, niat merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat atau didengar. Oleh karena itu, tempat yang paling tepat untuk niat adalah di dalam hati, yang merupakan pusat kesadaran dan pikiran manusia. Kedua, penempatan niat di dalam hati dapat membantu seseorang untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih. Dengan memusatkan niat di dalam hati, seseorang dapat terhindar dari gangguan pikiran atau hal-hal lain yang dapat mengurangi kekhusyukan salat.
Secara praktis, penerapan tempat niat dalam bacaan niat tarawih dapat dilakukan dengan cara menghadirkan kesadaran dan fokus pada niat yang diucapkan. Ketika mengucapkan niat, seseorang harus benar-benar menyadari dan memahami makna dari niat tersebut. Selain itu, seseorang juga perlu menghindari pikiran atau perasaan lain yang dapat mengganggu kekhusyukan niat. Dengan demikian, niat yang diucapkan akan sampai pada tempat yang tepat, yaitu di dalam hati.
Memahami tempat niat dalam bacaan niat tarawih memiliki beberapa manfaat. Pertama, dapat membantu seseorang untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sah. Kedua, dapat membantu seseorang untuk lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih. Ketiga, dapat meningkatkan kualitas ibadah salat tarawih secara keseluruhan.
Tata cara niat
Tata cara niat merupakan aspek penting dalam bacaan niat tarawih. Tata cara niat yang benar akan berpengaruh pada sah atau tidaknya salat tarawih yang dilakukan. Secara umum, tata cara niat dalam bacaan niat tarawih meliputi beberapa hal berikut:
Pertama, niat harus diucapkan dalam hati. Tidak diperbolehkan mengucapkan niat dengan lisan. Kedua, niat harus diucapkan sebelum memulai salat, yaitu setelah takbiratul ihram. Ketiga, niat harus diucapkan dengan jelas dan tegas. Keempat, niat harus sesuai dengan jenis salat yang akan dikerjakan. Dalam hal ini, niat yang diucapkan adalah niat salat tarawih.
Tata cara niat yang benar akan menghasilkan bacaan niat tarawih yang sah dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan tata cara niat ketika membaca niat tarawih. Dengan memahami dan menerapkan tata cara niat yang benar, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar.
Sebagai contoh, tata cara niat dalam bacaan niat tarawih dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat berikut dalam hati: “Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Kalimat niat tersebut diucapkan dengan jelas dan tegas setelah takbiratul ihram dan sebelum memulai salat.
Memahami tata cara niat dalam bacaan niat tarawih memiliki beberapa manfaat. Pertama, dapat membantu umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sah. Kedua, dapat membantu umat Islam untuk lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih. Ketiga, dapat meningkatkan kualitas ibadah salat tarawih secara keseluruhan.
Jenis niat
Dalam bacaan niat tarawih, jenis niat merupakan aspek penting yang perlu dipahami. Jenis niat mengacu pada variasi atau kategori niat yang dapat diucapkan dalam bacaan niat tarawih. Memahami jenis niat akan membantu umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
- Niat Muqayyad
Niat muqayyad adalah niat yang dibatasi pada suatu waktu atau tempat tertentu. Misalnya, “Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala pada malam ini di masjid ini.” Niat jenis ini biasanya diucapkan ketika seseorang ingin melaksanakan salat tarawih pada waktu dan tempat tertentu.
- Niat Mutlaq
Niat mutlaq adalah niat yang tidak dibatasi pada suatu waktu atau tempat tertentu. Misalnya, “Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Niat jenis ini biasanya diucapkan ketika seseorang ingin melaksanakan salat tarawih tanpa ada batasan waktu atau tempat tertentu.
- Niat Ta’yin
Niat ta’yin adalah niat yang ditujukan untuk mengganti salat tarawih yang terlewat. Misalnya, “Saya niat mengganti salat tarawih satu rakaat yang terlewat kemarin karena Allah Ta’ala.” Niat jenis ini biasanya diucapkan ketika seseorang ingin mengganti salat tarawih yang terlewat pada waktu yang berbeda.
- Niat Ada’
Niat ada’ adalah niat yang diucapkan ketika seseorang ragu-ragu tentang jumlah rakaat salat tarawih yang telah dikerjakan. Misalnya, “Saya niat salat tarawih satu rakaat atau dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Niat jenis ini biasanya diucapkan ketika seseorang lupa berapa rakaat salat tarawih yang telah dikerjakan.
Memahami jenis niat dalam bacaan niat tarawih sangat penting karena dapat membantu umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan mengetahui jenis-jenis niat yang dapat diucapkan, umat Islam dapat memilih niat yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka masing-masing.
Keutamaan niat
Niat merupakan salah satu aspek terpenting dalam ibadah, termasuk dalam salat tarawih. Keutamaan niat dalam bacaan niat tarawih sangatlah besar, karena niat menjadi penentu sah atau tidaknya suatu ibadah. Niat yang benar dan ikhlas akan menjadikan ibadah salat tarawih lebih bernilai dan diterima oleh Allah SWT.
Bacaan niat tarawih yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat akan mengantarkan umat Islam pada pahala yang berlipat ganda. Sebab, niat yang benar mencerminkan kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah. Selain itu, niat yang benar juga dapat membantu umat Islam untuk lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih berkualitas.
Sebagai contoh, ketika seseorang mengucapkan niat “Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala,” maka niat tersebut mengandung keutamaan yang besar. Niat tersebut menunjukkan bahwa seseorang bermaksud untuk melaksanakan salat tarawih dengan ikhlas karena Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi atau riya’. Niat yang benar ini akan menjadi dasar bagi diterimanya ibadah salat tarawih oleh Allah SWT.
Sunnah niat
Sunnah niat merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat tarawih. Sunnah niat adalah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam bacaan niat tarawih, meskipun tidak menjadi syarat wajib sahnya salat tarawih. Dengan melaksanakan sunnah niat, umat Islam dapat memperoleh pahala tambahan dan meningkatkan kualitas ibadah salat tarawih.
- Lafal sunnah niat
Lafal sunnah niat dalam bacaan niat tarawih adalah “ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Laf al ini diucapkan setelah niat wajib, yaitu “ushalli fardhatat tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
- Waktu sunnah niat
Waktu sunnah niat adalah setelah niat wajib dan sebelum takbiratul ihram. Sunnah niat diucapkan dalam hati.
- Keutamaan sunnah niat
Keutamaan sunnah niat adalah dapat menambah pahala salat tarawih. Selain itu, sunnah niat juga dapat membantu umat Islam untuk lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih.
- Hukum meninggalkan sunnah niat
Hukum meninggalkan sunnah niat adalah makruh. Artinya, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sunnah niat dalam bacaan niat tarawih, meskipun tidak menjadi syarat wajib sahnya salat tarawih.
Dengan memahami dan melaksanakan sunnah niat dalam bacaan niat tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah salat tarawih dan memperoleh pahala tambahan. Sunnah niat merupakan salah satu bentuk kesempurnaan ibadah salat tarawih yang dianjurkan untuk diamalkan oleh seluruh umat Islam.
Bid’ah Niat
Dalam konteks bacaan niat tarawih, bid’ah niat merujuk pada segala bentuk penambahan, pengurangan, atau perubahan pada bacaan niat yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Bid’ah niat dapat membatalkan sahnya salat tarawih dan mengurangi nilai pahalanya. Berikut beberapa aspek penting terkait bid’ah niat dalam bacaan niat tarawih:
- Menambah Laf al Niat
Menambah lafal niat yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti menambah kalimat “sunnah” atau “fardhu” sebelum kata “tarawih.” Misalnya, “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
- Mengurangi Laf al Niat
Mengurangi lafal niat yang seharusnya diucapkan, seperti menghilangkan kata “karena Allah Ta’ala” atau “dua rakaat.” Misalnya, “Saya niat salat tarawih.”
- Mengubah Laf al Niat
Mengubah lafal niat dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang berbeda dari yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Misalnya, “Saya niat menunaikan ibadah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
- Meniatkan Hal Lain
Meniatkan selain salat tarawih dalam bacaan niat. Misalnya, “Saya niat salat tarawih dua rakaat dan witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Bid’ah niat dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam, mengikuti kebiasaan yang salah, atau karena ingin menambah-nambahkan amalan ibadah. Umat Islam harus berhati-hati dan menghindari segala bentuk bid’ah niat dalam bacaan niat tarawih agar ibadahnya tetap sesuai dengan tuntunan syariat dan diterima oleh Allah SWT.
Sah niat
Sah niat merupakan aspek penting dalam bacaan niat tarawih yang menentukan sah atau tidaknya salat tarawih yang dikerjakan. Niat yang sah harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:
- Lahirnya Niat
Niat harus diucapkan dalam hati. Tidak diperbolehkan mengucapkan niat dengan lisan.
- Tepatnya Waktu Niat
Niat harus diucapkan sebelum takbiratul ihram. Niat yang diucapkan setelah takbiratul ihram tidak sah.
- Kejelasan Laf al Niat
Laf al niat harus diucapkan dengan jelas dan tegas. Niat yang diucapkan dengan ragu-ragu atau tidak jelas tidak sah.
- Sesuai dengan Perbuatan
Niat harus sesuai dengan perbuatan yang akan dilakukan. Dalam hal ini, niat harus untuk melaksanakan salat tarawih.
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, niat dalam bacaan niat tarawih dapat dikatakan sah. Niat yang sah akan membuat salat tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Batal Niat
Batal niat merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan niat tarawih yang perlu dipahami. Batal niat adalah keadaan di mana niat yang telah diucapkan dalam bacaan niat tarawih menjadi tidak sah atau tidak berlaku lagi. Batal niat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Berbicara ketika Salat
Berbicara atau mengeluarkan suara yang tidak termasuk dalam bacaan salat dapat membatalkan niat salat, termasuk niat salat tarawih. - Melakukan Gerakan yang Membatalkan Salat
Melakukan gerakan yang membatalkan salat, seperti makan, minum, atau tertawa terbahak-bahak, juga dapat membatalkan niat salat tarawih. - Keluar dari Tempat Salat
Keluar dari tempat salat tanpa alasan yang dibenarkan dapat membatalkan niat salat tarawih. - Berubahnya Niat
Jika niat awal untuk melaksanakan salat tarawih berubah menjadi niat untuk melaksanakan salat lainnya, maka niat salat tarawih menjadi batal.
Ketika niat salat tarawih batal, maka salat tarawih yang sedang dikerjakan menjadi tidak sah dan harus diulangi kembali. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga niat agar tetap sah selama melaksanakan salat tarawih. Salah satu cara untuk menjaga niat tetap sah adalah dengan fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih, serta menghindari segala hal yang dapat membatalkan niat.
Pertanyaan Umum tentang Bacaan Niat Tarawih
Pertanyaan umum berikut akan membantu pembaca memahami bacaan niat tarawih dengan lebih baik.
Pertanyaan 1: Apa saja syarat sah niat salat tarawih?
Jawaban: Niat harus diucapkan dalam hati, diucapkan sebelum takbiratul ihram, diucapkan dengan jelas dan tegas, dan sesuai dengan perbuatan yang akan dilakukan, yaitu salat tarawih.
Pertanyaan 2: Apa hukum jika niat salat tarawih diucapkan setelah takbiratul ihram?
Jawaban: Niat yang diucapkan setelah takbiratul ihram tidak sah, sehingga salat tarawih yang dikerjakan juga tidak sah.
Pertanyaan 3: Apakah boleh menambahkan lafal “sunnah” atau “fardhu” dalam niat salat tarawih?
Jawaban: Tidak boleh, karena menambah lafal tersebut termasuk bid’ah niat yang dapat membatalkan sahnya salat tarawih.
Pertanyaan 4: Apa yang dimaksud dengan niat ta’yin?
Jawaban: Niat ta’yin adalah niat untuk mengganti salat tarawih yang terlewat pada waktu yang berbeda.
Pertanyaan 5: Bolehkah mengucapkan niat salat tarawih dan witir sekaligus?
Jawaban: Tidak boleh, karena niat harus sesuai dengan perbuatan yang akan dilakukan. Jika ingin melaksanakan salat witir, maka harus mengucapkan niat salat witir secara terpisah.
Pertanyaan 6: Apa hikmah membaca niat salat tarawih?
Jawaban: Membaca niat salat tarawih dapat membantu seseorang untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan salat tarawih, serta menjadi syarat sahnya salat tarawih.
Dengan memahami pertanyaan umum ini, diharapkan pembaca dapat melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang bacaan niat tarawih yang benar dan lengkap.
Tips Penting dalam Membaca Niat Tarawih
Membaca niat tarawih dengan benar merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan salat tarawih. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu Anda membaca niat tarawih dengan baik dan benar:
Ucapkan niat dalam hati. Niat tarawih tidak boleh diucapkan dengan lisan, melainkan harus diucapkan dalam hati.
Ucapkan niat sebelum takbiratul ihram. Niat tarawih harus diucapkan sebelum memulai salat, yaitu sebelum mengucapkan takbiratul ihram.
Ucapkan niat dengan jelas dan tegas. Pastikan Anda mengucapkan niat dengan jelas dan tegas agar niat Anda dapat diterima oleh Allah SWT.
Gunakan lafal niat yang sesuai. Terdapat beberapa lafal niat tarawih yang dapat digunakan. Pilihlah salah satu lafal niat yang sesuai dengan mazhab atau kebiasaan yang Anda anut.
Hindari bid’ah niat. Bid’ah niat adalah segala bentuk penambahan, pengurangan, atau perubahan pada bacaan niat yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Hindarilah segala bentuk bid’ah niat agar salat tarawih Anda tetap sah.
Fokus dan khusyuk. Saat membaca niat tarawih, usahakan untuk fokus dan khusyuk agar niat Anda dapat diterima oleh Allah SWT.
Niatkan karena Allah SWT. Pastikan Anda membaca niat tarawih karena Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi atau riya’.
Hafalkan lafal niat. Untuk memudahkan Anda membaca niat tarawih, sebaiknya hafalkan lafal niat yang akan Anda gunakan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membaca niat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan membuat salat tarawih Anda lebih bernilai dan diterima oleh Allah SWT.
Tips-tips ini juga akan membantu Anda dalam memahami bacaan niat tarawih lebih dalam dan mengamalkannya dengan baik. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari ibadah salat tarawih.
Kesimpulan
Bacaan niat tarawih merupakan aspek krusial dalam pelaksanaan salat tarawih. Niat yang benar dan sesuai syariat menjadi syarat sahnya salat tarawih. Memahami bacaan niat tarawih secara mendalam akan membantu umat Islam melaksanakan salat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah.
Beberapa poin utama yang menjadi sorotan artikel ini antara lain:
- Lafal niat tarawih yang benar dan sesuai tuntunan syariat harus diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram.
- Jenis-jenis niat tarawih, seperti niat mutlaq, niat muqayyad, niat ta’yin, dan niat ada’, perlu dipahami agar niat yang diucapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
- Sunnah niat dalam bacaan niat tarawih dianjurkan untuk diamalkan karena dapat menambah pahala dan membantu fokus saat salat, sementara bid’ah niat harus dihindari karena dapat membatalkan sahnya salat.
Memahami bacaan niat tarawih bukan hanya sebatas pengetahuan, tetapi juga merupakan bentuk pengamalan ajaran Islam. Dengan melaksanakan salat tarawih dengan niat yang benar dan sesuai tuntunan syariat, umat Islam dapat meraih keutamaan dan keberkahan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.