Bacaan saat tarawih adalah amalan membaca Al-Qur’an yang dilakukan pada malam-malam bulan Ramadhan, khususnya saat melaksanakan shalat tarawih. Bacaan ini biasanya dilakukan secara berjamaah, dengan dipimpin oleh seorang imam atau qari.
Membaca Al-Qur’an saat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya: meningkatkan pahala ibadah, menambah ilmu agama, dan melatih kefasihan membaca Al-Qur’an. Selain itu, bacaan tarawih juga memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam, sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
Jaga Kesehatan si kecil dengan cari my baby di shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVkHI1Ih
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bacaan saat tarawih, mulai dari tata cara, keutamaan, hingga sejarah dan perkembangannya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang salah satu amalan penting di bulan Ramadhan.
Bacaan Saat Tarawih
Bacaan saat tarawih merupakan amalan penting di bulan Ramadhan. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam bacaan tarawih, di antaranya:
- Waktu Pelaksanaan
- Tata Cara
- Keutamaan
- Jenis Bacaan
- Jumlah Rakaat
- Doa Setelah Tarawih
- Sejarah
- Adab
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk kesatuan dalam pelaksanaan bacaan tarawih. Misalnya, waktu pelaksanaan bacaan tarawih adalah pada malam-malam bulan Ramadhan, khususnya setelah shalat Isya. Tata cara bacaan tarawih juga memiliki aturan tertentu, seperti jumlah rakaat yang biasanya 8 atau 20 rakaat. Selain itu, ada juga keutamaan membaca Al-Qur’an saat tarawih, di antaranya pahala yang berlipat ganda dan diampuni dosa-dosa.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan bacaan saat tarawih sangat penting untuk diperhatikan. Biasanya, bacaan tarawih dilakukan pada malam-malam bulan Ramadhan, khususnya setelah shalat Isya.
- Malam Pertama Ramadhan
Pada malam pertama Ramadhan, bacaan tarawih biasanya dimulai setelah shalat Isya dan dilanjutkan hingga menjelang waktu imsak.
- Sepanjang Bulan Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, bacaan tarawih dilakukan setiap malam setelah shalat Isya. Jumlah rakaat bisa bervariasi, tergantung pada kebiasaan masing-masing masjid atau mushala.
- Malam Terakhir Ramadhan
Pada malam terakhir Ramadhan, biasanya dilakukan bacaan tarawih yang lebih panjang, hingga menjelang waktu subuh. Bacaan tarawih pada malam terakhir Ramadhan juga dikenal sebagai “tarawih witir”.
Waktu pelaksanaan bacaan tarawih yang tepat sangat penting untuk memastikan kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah. Oleh karena itu, jamaah diharapkan dapat hadir tepat waktu dan mengikuti bacaan tarawih dengan baik.
Tata Cara
Tata cara bacaan saat tarawih merupakan aspek penting yang harus diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Tata cara bacaan tarawih meliputi beberapa hal, seperti jumlah rakaat, bacaan pada setiap rakaat, dan gerakan shalat. Berikut penjelasannya:
Jumlah rakaat bacaan tarawih biasanya 8 atau 20 rakaat, tergantung pada kebiasaan masing-masing masjid atau mushala. Setiap rakaat terdiri dari bacaan surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, serta gerakan shalat seperti ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Bacaan surat pada setiap rakaat biasanya berbeda-beda, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan jamaah.
Tata cara bacaan tarawih yang benar akan sangat mempengaruhi kualitas ibadah tarawih itu sendiri. Tata cara yang baik akan membantu jamaah untuk lebih fokus dan khusyuk dalam membaca Al-Qur’an dan melaksanakan shalat tarawih. Selain itu, tata cara yang benar juga akan membantu jamaah untuk lebih memahami makna dan kandungan Al-Qur’an yang dibaca.
Keutamaan
Keutamaan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari bacaan saat tarawih. Keutamaan bacaan tarawih dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Berikut beberapa keutamaan bacaan saat tarawih:
Pertama, bacaan tarawih dapat menghapus dosa-dosa. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa melaksanakan shalat tarawih karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua, bacaan tarawih dapat meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang shalat tarawih pada bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukan ibadah selama setahun penuh.” (HR. Ahmad)
Ketiga, bacaan tarawih dapat memberikan ketenangan dan ketentraman hati. Ketika seseorang membaca Al-Qur’an dengan khusyuk dan tadabbur, maka hatinya akan menjadi tenang dan tenteram. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’d ayat 28:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tentram.”
Selain itu, bacaan tarawih juga dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiah. Ketika umat Islam berkumpul bersama untuk membaca Al-Qur’an, maka akan terjalin ikatan persaudaraan yang semakin kuat.
Jenis Bacaan
Jenis bacaan merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan saat tarawih. Jenis bacaan yang dipilih akan sangat mempengaruhi kualitas dan kekhusyukan ibadah tarawih itu sendiri. Ada beberapa jenis bacaan yang biasa digunakan saat tarawih, antara lain:
- Surat-surat pendek, seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
- Surat-surat panjang, seperti Al-Baqarah, Ali Imran, dan An-Nisa.
- Ayat-ayat pilihan dari Al-Qur’an, seperti ayat-ayat tentang keutamaan bulan Ramadhan, ayat-ayat tentang surga dan neraka, dan ayat-ayat tentang doa dan permohonan.
Pilihan jenis bacaan saat tarawih biasanya disesuaikan dengan kemampuan jamaah. Untuk jamaah yang sudah lancar membaca Al-Qur’an, bisa memilih surat-surat yang lebih panjang. Sedangkan untuk jamaah yang masih belum lancar membaca Al-Qur’an, bisa memilih surat-surat yang lebih pendek atau ayat-ayat pilihan.
Jenis bacaan yang tepat akan membantu jamaah untuk lebih fokus dan khusyuk dalam membaca Al-Qur’an dan melaksanakan shalat tarawih. Selain itu, jenis bacaan yang tepat juga akan membantu jamaah untuk lebih memahami makna dan kandungan Al-Qur’an yang dibaca.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan saat tarawih. Jumlah rakaat yang dilakukan akan mempengaruhi lama dan kualitas bacaan tarawih itu sendiri. Biasanya, jumlah rakaat bacaan tarawih adalah 8 atau 20 rakaat, tergantung pada kebiasaan masing-masing masjid atau mushala.
Jumlah rakaat bacaan tarawih ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bacaan tarawih. Jumlah rakaat yang lebih banyak akan memberikan waktu yang lebih lama bagi jamaah untuk membaca Al-Qur’an dan melaksanakan shalat tarawih. Hal ini tentu saja akan semakin meningkatkan kekhusyukan dan pahala yang diperoleh.
Selain itu, jumlah rakaat bacaan tarawih juga dapat menjadi indikator tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukan ibadah selama setahun penuh.” (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan bacaan tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jumlah rakaat yang lebih banyak akan memberikan manfaat yang lebih besar, baik dari segi pahala maupun kualitas ibadah itu sendiri.
Doa Setelah Tarawih
Doa setelah tarawih merupakan bagian penting dari ibadah tarawih. Doa ini biasanya dibacakan oleh imam setelah selesai melaksanakan shalat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan ampunan, rahmat, dan pertolongan.
- Permohonan Ampunan
Dalam doa setelah tarawih, umat Islam memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Mereka mengakui kelemahan dan keterbatasan diri, serta memohon rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
- Permohonan Rahmat
Selain memohon ampunan, umat Islam juga memohon rahmat dari Allah SWT. Rahmat adalah karunia dan kasih sayang Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya. Dalam doa setelah tarawih, umat Islam memohon agar Allah SWT memberikan rahmat-Nya berupa kesehatan, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.
- Permohonan Pertolongan
Dalam doa setelah tarawih, umat Islam juga memohon pertolongan dari Allah SWT. Mereka memohon agar Allah SWT memberikan pertolongan dalam menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup. Mereka juga memohon agar Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Doa setelah tarawih memiliki peran yang sangat penting dalam ibadah tarawih. Doa ini menjadi jembatan bagi umat Islam untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon segala sesuatu yang mereka butuhkan. Dengan memanjatkan doa setelah tarawih, umat Islam menunjukkan rasa syukur dan kepasrahan mereka kepada Allah SWT, serta berharap mendapatkan ridha dan ampunan-Nya.
Sejarah
Sejarah merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari bacaan saat tarawih. Sejarah bacaan tarawih memberikan gambaran tentang asal-usul, perkembangan, dan praktik bacaan tarawih dari masa ke masa.
- Asal-usul
Asal-usul bacaan tarawih tidak diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa bacaan tarawih dimulai pada masa Khalifah Umar bin Khaththab atau Khalifah Utsman bin Affan.
- Perkembangan
Bacaan tarawih terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pada awalnya, bacaan tarawih dilakukan secara individual. Namun, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, bacaan tarawih mulai dilakukan secara berjamaah.
- Tradisi
Bacaan tarawih menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia selama bulan Ramadhan. Tradisi ini terus dilestarikan hingga saat ini.
- Pengaruh
Bacaan tarawih memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan ilmu qira’at. Bacaan tarawih menjadi salah satu sarana untuk mempelajari dan mempraktikkan ilmu qira’at.
Dengan memahami sejarah bacaan tarawih, kita dapat lebih mengapresiasi dan menghargai amalan ini. Sejarah bacaan tarawih juga dapat menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi keislaman yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya.
Adab
Adab merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan saat tarawih. Adab dalam bacaan tarawih meliputi segala bentuk perilaku dan sikap yang baik dan sesuai dengan tuntunan agama Islam.
- Sikap Khusyuk
Sikap khusyuk sangat penting dalam bacaan tarawih. Jamaah harus fokus dan konsentrasi dalam membaca Al-Qur’an dan melaksanakan shalat tarawih. Sikap khusyuk dapat dilakukan dengan cara menundukkan pandangan, meluruskan punggung, dan menghindari gerakan-gerakan yang tidak perlu.
- Suara yang Merdu
Suara yang merdu menjadi salah satu adab dalam bacaan tarawih. Imam atau qari yang memimpin bacaan tarawih sebaiknya memiliki suara yang merdu dan enak didengar. Suara yang merdu akan membuat jamaah lebih nyaman dan fokus dalam mengikuti bacaan tarawih.
- Tajwid yang Benar
Tajwid merupakan ilmu tentang cara membaca Al-Qur’an dengan benar. Adab dalam bacaan tarawih mengharuskan jamaah untuk membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Tajwid yang benar akan menjaga makna dan keindahan bacaan Al-Qur’an.
- Waktu yang Tepat
Adab dalam bacaan tarawih juga meliputi waktu yang tepat. Jamaah harus datang ke masjid atau mushala tepat waktu agar tidak mengganggu bacaan tarawih yang sedang berlangsung. Selain itu, imam atau qari juga harus memulai dan mengakhiri bacaan tarawih pada waktu yang tepat.
Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, bacaan tarawih akan menjadi lebih bermakna dan berpahala. Adab dalam bacaan tarawih merupakan wujud penghormatan kita terhadap kitab suci Al-Qur’an dan ibadah shalat tarawih.
Pertanyaan Umum tentang Bacaan Saat Tarawih
Bagian ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan bacaan saat tarawih. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun untuk mengantisipasi pertanyaan atau memberikan klarifikasi lebih lanjut tentang berbagai aspek bacaan saat tarawih.
Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan bacaan saat tarawih?
Jawaban: Bacaan saat tarawih biasanya dilakukan setelah shalat Isya pada malam-malam bulan Ramadhan, khususnya pada sepuluh malam terakhir.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat bacaan saat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat bacaan saat tarawih umumnya adalah 8 atau 20 rakaat, tergantung pada kebiasaan masing-masing masjid atau mushala.
Pertanyaan 3: Apa saja jenis bacaan yang dibaca saat tarawih?
Jawaban: Jenis bacaan yang dibaca saat tarawih antara lain surat-surat pendek, surat-surat panjang, dan ayat-ayat pilihan dari Al-Qur’an.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan membaca Al-Qur’an saat tarawih?
Jawaban: Keutamaan membaca Al-Qur’an saat tarawih antara lain menghapus dosa-dosa, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan memberikan ketenangan hati.
Pertanyaan 5: Bagaimana adab membaca Al-Qur’an saat tarawih?
Jawaban: Adab membaca Al-Qur’an saat tarawih antara lain membaca dengan tajwid yang benar, suara yang merdu, dan sikap yang khusyuk.
Pertanyaan 6: Apakah ada doa khusus yang dibaca setelah tarawih?
Jawaban: Ya, terdapat doa khusus yang dibaca setelah tarawih yang berisi permohonan ampunan, rahmat, dan pertolongan kepada Allah SWT.
Dengan memahami pertanyaan umum yang dibahas dalam FAQ ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang bacaan saat tarawih. Aspek-aspek penting yang dibahas seperti waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, jenis bacaan, keutamaan, adab, dan doa setelah tarawih akan menjadi panduan dalam melaksanakan ibadah tarawih secara optimal.
Selanjutnya, artikel ini akan berlanjut untuk membahas persiapan dan keistimewaan bacaan saat tarawih, memberikan panduan praktis dan wawasan lebih mendalam tentang amalan penting di bulan Ramadhan ini.
Tips Membaca Al-Qur’an saat Tarawih
Membaca Al-Qur’an saat tarawih merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membaca Al-Qur’an saat tarawih:
1. Persiapan yang Baik
Sebelum membaca Al-Qur’an saat tarawih, persiapkan diri Anda dengan berwudhu, membersihkan diri, dan memakai pakaian yang rapi dan bersih.
2. Pilih Mushaf yang Sesuai
Pilihlah mushaf Al-Qur’an yang sesuai dengan kemampuan Anda. Jika Anda belum lancar membaca Al-Qur’an, gunakan mushaf dengan tulisan yang besar dan jelas.
3. Baca dengan Tartil
Bacalah Al-Qur’an dengan tartil, yaitu dengan jelas, tidak tergesa-gesa, dan memperhatikan tajwid.
4. Pahami Maknanya
Jangan hanya membaca Al-Qur’an tanpa memahami maknanya. Sebelum membaca, cobalah untuk memahami arti dari ayat-ayat yang akan Anda baca.
5. Fokus dan Khusyuk
Fokuslah pada bacaan Anda dan hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan Anda, seperti berbicara atau melihat ke arah lain.
6. Renungkan Maknanya
Setelah membaca Al-Qur’an, renungkanlah maknanya dan kaitkan dengan kehidupan Anda. Hal ini akan membuat bacaan Anda lebih bermakna.
7. Berdoa Sebelum dan Sesudah Membaca
Sebelum dan sesudah membaca Al-Qur’an, sempatkan untuk berdoa. Mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam membaca Al-Qur’an dan diberikan pemahaman atas maknanya.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membaca Al-Qur’an saat tarawih dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat yang lebih besar. Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar akan meningkatkan kekhusyukan ibadah tarawih dan memberikan ketenangan hati.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas keistimewaan membaca Al-Qur’an saat tarawih. Kita akan melihat bagaimana amalan ini dapat memberikan keberkahan, pahala yang berlipat ganda, dan menjadi salah satu jalan untuk meraih keutamaan bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Bacaan saat tarawih merupakan amalan penting di bulan Ramadhan yang memiliki banyak keutamaan. Dengan memahami sejarah, tata cara, adab, dan tips membaca Al-Qur’an saat tarawih, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Beberapa poin utama yang dibahas dalam artikel ini meliputi:
- Bacaan saat tarawih memiliki sejarah panjang dan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
- Tata cara dan adab membaca Al-Qur’an saat tarawih sangat penting untuk diperhatikan agar ibadah dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan bermakna.
- Membaca Al-Qur’an saat tarawih dapat memberikan banyak manfaat, seperti menghapus dosa, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan memberikan ketenangan hati.
Dengan memahami pentingnya bacaan saat tarawih, marilah kita terus berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan. Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi bekal bagi kita di akhirat kelak. Ramadhan Mubarak!