Bacaan Surat Tarawih 23 Rakaat

jurnal


Bacaan Surat Tarawih 23 Rakaat


Bacaan Surat Tarawih 23 Rakaat adalah bacaan khusus yang diamalkan umat Muslim saat melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadan. Bacaan ini terdiri dari 23 rakaat, dengan setiap rakaatnya memiliki dua kali ruku’ dan diakhiri dengan witir tiga rakaat. Contoh bacaan surat yang dibaca dalam tarawih 23 rakaat antara lain Surat Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ali Imran, dan seterusnya.

Membaca surat tarawih 23 rakaat memiliki banyak keutamaan, antara lain sebagai bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, memperoleh pahala berlimpah, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim. Secara historis, bacaan surat tarawih 23 rakaat telah diamalkan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bacaan surat tarawih 23 rakaat, termasuk tata cara pelaksanaannya, nya, serta tips-tips untuk mengoptimalkan ibadah tarawih.

Bacaan Surat Tarawih 23 Rakaat

Dalam melaksanakan ibadah tarawih di bulan Ramadan, terdapat beberapa aspek penting terkait bacaan surat tarawih 23 rakaat yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini meliputi:

  • Jumlah rakaat
  • Jumlah ruku’
  • Jumlah witir
  • Surat-surat yang dibaca
  • Tata cara pelaksanaan
  • Keutamaan
  • Sejarah
  • Tips pelaksanaan
  • Etika berjamaah
  • Kesalahan umum

Dengan memahami dan memperhatikan aspek-aspek tersebut, pelaksanaan ibadah tarawih dengan bacaan surat 23 rakaat dapat dilakukan dengan optimal, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat merupakan aspek penting dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat. Bacaan tarawih terdiri dari 23 rakaat, yang dikerjakan dalam 11 bagian atau salam. Setiap bagian terdiri dari 2 rakaat, kecuali pada rakaat terakhir yang terdiri dari 3 rakaat witir.

  • Pembagian Rakaat
    Bacaan tarawih 23 rakaat dibagi menjadi 11 bagian, dengan masing-masing bagian terdiri dari 2 rakaat, kecuali rakaat terakhir yang terdiri dari 3 rakaat witir.
  • Jumlah Keseluruhan
    Secara keseluruhan, bacaan tarawih 23 rakaat terdiri dari 23 rakaat, termasuk 3 rakaat witir.
  • Sunnah Muakkadah
    Mengerjakan tarawih dengan jumlah 23 rakaat termasuk sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
  • Dalil
    Dasar pelaksanaan tarawih 23 rakaat diriwayatkan dari beberapa hadis, di antaranya hadis Aisyah yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan tarawih sebanyak 23 rakaat.

Jumlah rakaat dalam bacaan tarawih 23 rakaat memiliki makna dan keutamaan tertentu. Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga dengan mengerjakannya sebanyak 23 rakaat sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, seorang muslim dapat memperoleh pahala yang berlimpah.

Jumlah Ruku’

Jumlah ruku’ memiliki kaitan erat dengan bacaan surat tarawih 23 rakaat. Dalam setiap rakaat tarawih, terdapat dua kali ruku’, sehingga secara keseluruhan terdapat 46 ruku’ dalam bacaan tarawih 23 rakaat. Jumlah ruku’ ini menjadi salah satu ciri khas ibadah tarawih.

Jumlah ruku’ yang genap dalam bacaan tarawih 23 rakaat memiliki makna dan hikmah tertentu. Ruku’ merupakan salah satu gerakan terpenting dalam salat, yang melambangkan sikap tunduk dan merendahkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan dua kali ruku’ dalam setiap rakaat tarawih, seorang muslim dapat semakin khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT.

Dalam praktiknya, jumlah ruku’ yang genap dalam bacaan tarawih 23 rakaat memberikan manfaat bagi jamaah. Dengan adanya dua kali ruku’ dalam setiap rakaat, jamaah dapat lebih mudah mengatur napas dan menjaga kekhusyukan selama salat tarawih. Selain itu, jumlah ruku’ yang genap juga memudahkan jamaah untuk menghitung jumlah rakaat yang telah dikerjakan.

Dengan demikian, jumlah ruku’ merupakan salah satu aspek penting dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat. Jumlah ruku’ yang genap dalam setiap rakaat tarawih memiliki makna dan hikmah tertentu, serta memberikan manfaat bagi jamaah dalam menjalankan ibadah tarawih.

Jumlah Witir

Jumlah witir memiliki kaitan erat dengan bacaan surat tarawih 23 rakaat. Tarawih 23 rakaat terdiri dari 20 rakaat sunnah dan 3 rakaat witir. Witir merupakan rakaat penutup dalam ibadah tarawih yang dikerjakan sebanyak ganjil, yaitu 1 rakaat. Sehingga, dengan mengerjakan tarawih 23 rakaat, seorang muslim telah mengerjakan 3 rakaat witir.

Witir merupakan salah satu komponen penting dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat. Witir memiliki keutamaan tersendiri dan menjadi penyempurna ibadah tarawih. Rasulullah SAW bersabda, “Salat malam itu dua-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir tidak bisa bangun malam, maka shalatlah witir satu rakaat. Itu lebih sempurna dan lebih utama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam praktiknya, jumlah witir yang ganjil dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat memiliki makna dan hikmah tertentu. Witir melambangkan doa dan harapan seorang muslim untuk memperoleh ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Dengan mengerjakan witir, seorang muslim dapat mengakhiri ibadah tarawih dengan doa dan harapan terbaik.

Surat-surat yang Dibaca

Dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat, terdapat sejumlah surat yang dibaca. Pemilihan surat-surat ini tidak sembarangan, melainkan memiliki makna dan keutamaan tertentu. Surat-surat yang dibaca dalam tarawih 23 rakaat antara lain:

  • Surat Al-Fatihah
  • Surat Al-Baqarah
  • Surat Ali Imran
  • Surat An-Nisa
  • Surat Al-Maidah

Surat-surat tersebut dipilih karena memiliki kandungan ayat-ayat yang berkaitan dengan keutamaan bulan Ramadan, anjuran beribadah, dan doa-doa memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, surat-surat tersebut juga memiliki panjang yang cukup untuk dibaca dalam setiap rakaat tarawih.

Membaca surat-surat tertentu dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas ibadah tarawih. Surat-surat tersebut dapat membantu jamaah untuk lebih memahami makna dan keutamaan bulan Ramadan, serta menggugah hati untuk beribadah dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Selain itu, membaca surat-surat tersebut juga dapat menjadi sarana untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur’an.

Dengan demikian, surat-surat yang dibaca dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat merupakan komponen penting yang memiliki makna dan keutamaan tertentu. Surat-surat tersebut dapat membantu jamaah untuk lebih memahami makna dan keutamaan bulan Ramadan, menggugah hati untuk beribadah dengan lebih khusyuk dan ikhlas, serta menjadi sarana untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur’an.

Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan merupakan aspek penting dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat. Dengan memahami dan menerapkan tata cara pelaksanaan yang benar, ibadah tarawih dapat dilakukan dengan lebih optimal dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Niat
    Setiap rakaat tarawih harus dimulai dengan niat. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai salat.
  • Rakaat
    Bacaan surat tarawih 23 rakaat terdiri dari 23 rakaat, yang dikerjakan dalam 11 bagian atau salam. Setiap bagian terdiri dari 2 rakaat, kecuali pada rakaat terakhir yang terdiri dari 3 rakaat witir.
  • Ruku’ dan Sujud
    Dalam setiap rakaat tarawih, terdapat dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Ruku’ dan sujud dilakukan dengan tuma’ninah, yaitu dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.
  • Doa dan Salam
    Setelah selesai semua rakaat, diakhiri dengan doa dan salam. Doa dibaca setelah salam terakhir, dan salam diucapkan dua kali ke kanan dan ke kiri.

Menerapkan tata cara pelaksanaan yang benar dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat sangat penting untuk keabsahan dan kesempurnaan ibadah. Dengan memahami dan menerapkan tata cara pelaksanaan yang benar, seorang muslim dapat menjalankan ibadah tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Keutamaan

Keutamaan bacaan surat tarawih 23 rakaat merupakan salah satu aspek penting yang menjadikan ibadah ini sangat dianjurkan. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain:

  • Pahala Berlimpah
    Mengerjakan tarawih dengan bacaan surat 23 rakaat dapat memperoleh pahala yang berlimpah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang mengatakan, “Barang siapa yang mengerjakan salat malam di bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Khusyuk dan Tenang
    Membaca surat-surat panjang dalam tarawih 23 rakaat dapat membantu menenangkan hati dan pikiran, sehingga ibadah tarawih dapat dikerjakan dengan lebih khusyuk. Selain itu, membaca surat-surat panjang juga dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap isi Al-Qur’an.
  • Silaturahmi Antarumat
    Tarawih 23 rakaat biasanya dikerjakan secara berjamaah, sehingga dapat mempererat tali silaturahmi antarumat Muslim. Saling sapa dan berbincang sebelum atau sesudah tarawih dapat memperkuat ukhuwah islamiyah.
  • Melatih Kesabaran
    Mengerjakan tarawih 23 rakaat membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sehingga dapat melatih kesabaran dan keistiqamahan. Dengan sabar mengerjakan tarawih hingga selesai, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Keutamaan-keutamaan bacaan surat tarawih 23 rakaat dapat memotivasi umat Muslim untuk mengerjakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan ibadah tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sejarah

Sejarah memiliki hubungan erat dengan bacaan surat tarawih 23 rakaat. Tarawih merupakan ibadah sunnah yang telah dipraktikkan oleh umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Pada masa awal perkembangan Islam, tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang bervariasi. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat tarawih distandarisasi menjadi 23 rakaat.

Penetapan jumlah rakaat tarawih menjadi 23 rakaat oleh Khalifah Umar bin Khattab memiliki alasan tersendiri. Menurut riwayat, Khalifah Umar ingin ibadah tarawih dikerjakan dengan lebih teratur dan tidak memberatkan bagi umat Islam. Beliau juga mempertimbangkan waktu yang tersedia selama bulan Ramadan, sehingga jumlah 23 rakaat dianggap paling sesuai.

Sejak saat itu, bacaan surat tarawih 23 rakaat menjadi tradisi yang dipraktikkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Jumlah rakaat yang telah distandarisasi memudahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan tertib dan teratur. Selain itu, bacaan surat tarawih 23 rakaat juga menjadi salah satu ciri khas ibadah Ramadan yang membedakannya dengan ibadah salat sunnah lainnya.

Tips Pelaksanaan

Tips pelaksanaan memiliki hubungan erat dengan bacaan surat tarawih 23 rakaat. Ibadah tarawih yang dilakukan dengan baik dan benar akan memberikan dampak yang lebih besar bagi pelakunya. Berikut ini beberapa tips pelaksanaan bacaan surat tarawih 23 rakaat yang perlu diperhatikan:

Pertama, persiapkan diri dengan baik. Pastikan tubuh dalam keadaan bersih dan suci dengan berwudhu. Kenakan pakaian yang bersih dan sopan. Kedua, hadir tepat waktu di masjid atau tempat ibadah lainnya. Ketiga, ikuti tata cara pelaksanaan tarawih dengan benar, mulai dari niat, gerakan salat, hingga doa penutup.

Keempat, baca surat-surat dalam tarawih dengan tartil dan fasih. Kelima, khusyuk dan fokus dalam melaksanakan ibadah tarawih. Hindari segala bentuk gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan. Keenam, berdoa dengan sungguh-sungguh setelah selesai melaksanakan tarawih. Mohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.

Dengan memperhatikan tips pelaksanaan bacaan surat tarawih 23 rakaat, seorang muslim dapat melaksanakan ibadah dengan lebih baik dan meraih keutamaannya secara optimal. Tarawih yang dikerjakan dengan khusyuk dan benar akan memberikan ketenangan hati, pahala yang berlimpah, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

Etika berjamaah

Dalam ibadah bacaan surat tarawih 23 rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah, etika memegang peranan yang sangat penting. Etika berjamaah yang baik dapat meningkatkan kekhusyukan, kenyamanan, dan pahala dalam melaksanakan ibadah.

Etika berjamaah dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat mencakup berbagai aspek, seperti datang tepat waktu, menjaga kebersihan dan kerapian, tidak mengganggu kekhusyukan orang lain, dan mengikuti imam dengan tertib. Dengan memperhatikan etika berjamaah, ibadah tarawih dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi, meningkatkan kebersamaan, dan menciptakan suasana ibadah yang kondusif.

Salah satu contoh nyata etika berjamaah dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat adalah menjaga ketenangan dan ketertiban selama pelaksanaan ibadah. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari obrolan yang tidak perlu, tidak keluar masuk masjid tanpa keperluan mendesak, dan tidak membuat kegaduhan yang dapat mengganggu kekhusyukan orang lain. Dengan menjaga etika berjamaah, ibadah tarawih dapat menjadi pengalaman spiritual yang bermakna dan memberikan ketenangan batin bagi setiap jamaah.

Memahami dan menerapkan etika berjamaah dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat memiliki banyak manfaat praktis. Selain dapat meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah, etika berjamaah juga dapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran, kedisiplinan, dan rasa menghargai orang lain. Dengan demikian, bacaan surat tarawih 23 rakaat tidak hanya menjadi ibadah ritual, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas pribadi dan mempererat hubungan sosial antar sesama umat Islam.

Kesalahan Umum

Dalam pelaksanaan bacaan surat tarawih 23 rakaat, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan. Kesalahan-kesalahan ini dapat mengurangi kekhusyukan, kenyamanan, dan pahala dalam beribadah. Berikut ini beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  • Tidak Memahami Tata Cara
    Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak memahami tata cara pelaksanaan tarawih 23 rakaat dengan benar. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam jumlah rakaat, urutan gerakan salat, atau bacaan surat. Kesalahan tata cara dapat mengurangi kekhusyukan dan pahala dalam beribadah.
  • Tidak Menjaga Kekhusyukan
    Kesalahan umum lainnya adalah tidak menjaga kekhusyukan selama pelaksanaan tarawih. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti mengobrol dengan sesama jamaah, bermain ponsel, atau pikiran yang melayang. Tidak menjaga kekhusyukan dapat mengurangi pahala ibadah dan membuat ibadah menjadi kurang bermakna.
  • Melafalkan Surat dengan Tergesa-gesa
    Saat membaca surat-surat dalam tarawih, kesalahan umum yang sering terjadi adalah melafalkannya dengan tergesa-gesa. Melafalkan surat dengan tergesa-gesa dapat mengurangi keindahan bacaan dan mempersulit pemahaman maknanya. Sebaiknya surat-surat dibaca dengan tartil dan fasih, sehingga dapat meningkatkan kekhusyukan dan pemahaman.
  • Tidak Memperhatikan Etika Berjamaah
    Dalam tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah, kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan etika berjamaah. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran atau pemahaman tentang etika berjamaah. Tidak memperhatikan etika berjamaah dapat mengganggu kekhusyukan orang lain dan mengurangi pahala ibadah.

Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum tersebut, diharapkan ibadah bacaan surat tarawih 23 rakaat dapat dilaksanakan dengan lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat dan pahala yang optimal bagi pelakunya.

Pertanyaan Umum tentang Bacaan Surat Tarawih 23 Rakaat

Pertanyaan umum ini disusun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar dan umum yang mungkin muncul terkait bacaan surat tarawih 23 rakaat. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup berbagai aspek, seperti jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, dan keutamaannya.

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat dalam bacaan surat tarawih 23 rakaat?

Jawaban: Bacaan surat tarawih 23 rakaat terdiri dari 23 rakaat, dikerjakan dalam 11 bagian atau salam. Setiap bagian terdiri dari 2 rakaat, kecuali pada rakaat terakhir yang terdiri dari 3 rakaat witir.

Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara pelaksanaan bacaan surat tarawih 23 rakaat?

Jawaban: Tata cara pelaksanaan bacaan surat tarawih 23 rakaat meliputi niat, mengerjakan 23 rakaat dengan dua kali ruku’ dan dua kali sujud pada setiap rakaat, diakhiri dengan doa dan salam.

Pertanyaan 3: Apa keutamaan membaca surat tarawih 23 rakaat?

Jawaban: Membaca surat tarawih 23 rakaat memiliki keutamaan mendapat pahala berlimpah, melatih kesabaran, meningkatkan kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi.

Pertanyaan 4: Apakah boleh membaca surat yang berbeda-beda dalam setiap rakaat tarawih?

Jawaban: Sebaiknya membaca surat yang sama dalam setiap rakaat, sesuai dengan urutan yang dianjurkan, agar lebih tertib dan fokus dalam beribadah.

Pertanyaan 5: Bagaimana jika tidak sempat menyelesaikan 23 rakaat tarawih?

Jawaban: Jika tidak sempat menyelesaikan 23 rakaat, kerjakan semampu dan seikhlasnya. Pahala tetap akan diberikan sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan.

Pertanyaan 6: Apa hukum melaksanakan tarawih 23 rakaat bagi wanita?

Jawaban: Tarawih 23 rakaat hukumnya sunnah bagi wanita, sama seperti hukumnya bagi pria. Wanita boleh melaksanakannya di rumah atau di masjid, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.

Pertanyaan umum ini dapat membantu dalam memahami bacaan surat tarawih 23 rakaat dengan lebih baik. Dengan melaksanakan ibadah tarawih sesuai dengan tuntunan syariat, seorang muslim dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Aspek-aspek lain terkait bacaan surat tarawih 23 rakaat, seperti tips pelaksanaan, etika berjamaah, dan sejarahnya, akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.

Tips Pelaksanaan Bacaan Surat Tarawih 23 Rakaat

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan ibadah bacaan surat tarawih 23 rakaat, berikut adalah beberapa tips yang dapat diperhatikan:

Tip 1: Persiapan Diri
Berwudhu dengan sempurna, mengenakan pakaian yang bersih dan sopan, serta hadir tepat waktu di masjid atau tempat ibadah lainnya.

Tip 2: Fokus dan Khusyuk
Hindari segala bentuk gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan, seperti mengobrol, bermain ponsel, atau melamun.

Tip 3: Bacaan Surat dengan Tartil
Baca surat-surat dalam tarawih dengan tartil dan fasih, perhatikan makhraj dan tajwidnya.

Tip 4: Ikuti Imam dengan Tertib
Dalam tarawih berjamaah, ikuti gerakan dan bacaan imam dengan tertib, jangan terburu-buru atau ketinggalan.

Tip 5: Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Setelah selesai melaksanakan tarawih, sempatkan untuk berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.

Tip 6: Jaga Etika Berjamaah
Hormati sesama jamaah dengan menjaga ketenangan, tidak mengganggu, dan mematuhi aturan yang berlaku.

Tip 7: Sabar dan Istikamah
Tarawih merupakan ibadah yang cukup panjang, tanamkan kesabaran dan keistiqamahan untuk menyelesaikannya dengan baik.

Tip 8: Muhasabah Diri
Setelah melaksanakan tarawih, lakukan muhasabah diri untuk mengevaluasi kualitas ibadah yang telah dikerjakan, dan berusaha meningkatkannya di kemudian hari.

Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, diharapkan pelaksanaan ibadah bacaan surat tarawih 23 rakaat dapat lebih optimal, memberikan pahala yang berlimpah, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Tips-tips praktis ini menjadi upaya untuk membantu umat Islam melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih baik. Dengan mengamalkan tips ini, diharapkan ibadah tarawih dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keutamaannya.

Kesimpulan

Bacaan surat tarawih 23 rakaat merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya mendapatkan pahala berlimpah, melatih kesabaran, meningkatkan kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi. Tata cara pelaksanaan bacaan surat tarawih 23 rakaat terdiri dari 23 rakaat, dikerjakan dalam 11 bagian atau salam, dengan dua kali ruku’ dan dua kali sujud pada setiap rakaat.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan ibadah bacaan surat tarawih 23 rakaat, terdapat beberapa tips yang dapat diperhatikan, seperti mempersiapkan diri dengan baik, fokus dan khusyuk, membaca surat dengan tartil, mengikuti imam dengan tertib, berdoa dengan sungguh-sungguh, menjaga etika berjamaah, serta sabar dan istikamah. Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, diharapkan ibadah bacaan surat tarawih 23 rakaat dapat lebih optimal, memberikan pahala yang berlimpah, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Youtube Video:



Artikel Terkait

Bagikan:

jurnal

Saya adalah seorang penulis yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hobi saya menulis artikel yang bermanfaat untuk teman-teman yang membaca artikel saya.

Artikel Terbaru