Istilah “berapa fidyah puasa sehari” mengacu pada sejumlah uang atau makanan pokok yang wajib dibayarkan oleh umat Muslim sebagai pengganti ibadah puasa yang tidak dapat dijalankan. Misalnya, seseorang yang tidak mampu berpuasa karena sakit atau bepergian jauh, maka wajib membayar fidyah sebesar satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Pembayaran fidyah memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai bentuk penyucian diri dari dosa meninggalkan puasa, serta sebagai bentuk kepedulian sosial karena makanan pokok yang dibayarkan akan diberikan kepada fakir miskin.
Dalam sejarah Islam, kewajiban membayar fidyah telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 184 yang menjelaskan tentang keringanan berpuasa bagi orang-orang yang sakit atau bepergian, dengan konsekuensi membayar fidyah.
Berapa Fidyah Puasa Sehari
Pembayaran fidyah puasa memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar dapat dilaksanakan dengan benar. Berikut adalah 10 aspek penting tersebut:
- Jenis makanan pokok
- Takaran makanan pokok
- Orang yang wajib membayar
- Waktu pembayaran
- Penerima fidyah
- Niat pembayaran
- Hukum membayar fidyah
- Hikmah membayar fidyah
- Dampak tidak membayar fidyah
- Ketentuan membayar fidyah di luar bulan Ramadan
Sepuluh aspek di atas saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan dalam pelaksanaan pembayaran fidyah puasa. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah fidyah dengan baik dan benar, serta memperoleh manfaatnya secara optimal.
Jenis makanan pokok
Jenis makanan pokok merupakan salah satu aspek penting dalam pembayaran fidyah puasa. Makanan pokok yang dimaksud adalah makanan yang menjadi makanan utama atau makanan sehari-hari masyarakat di suatu daerah.
- Beras
Beras merupakan makanan pokok yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Satu mud beras setara dengan 0,65 kg atau sekitar 3 gelas.
- Gandum
Gandum juga merupakan makanan pokok yang banyak dikonsumsi di beberapa negara, seperti negara-negara di Timur Tengah. Satu mud gandum setara dengan 0,55 kg atau sekitar 3 gelas.
- Kurma
Kurma merupakan makanan pokok yang banyak dikonsumsi di negara-negara Arab. Satu mud kurma setara dengan 0,65 kg atau sekitar 20-30 butir kurma.
- Jagung
Jagung merupakan makanan pokok yang banyak dikonsumsi di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Meksiko. Satu mud jagung setara dengan 0,7 kg atau sekitar 3,5 gelas.
Selain keempat jenis makanan pokok tersebut, masih banyak jenis makanan pokok lainnya yang dapat digunakan untuk membayar fidyah puasa, seperti tepung, roti, dan lain-lain. Pemilihan jenis makanan pokok disesuaikan dengan makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat di daerah setempat.
Takaran makanan pokok
Takaran makanan pokok merupakan aspek penting dalam pembayaran fidyah puasa karena menentukan jumlah makanan yang harus dibayarkan. Takaran makanan pokok untuk fidyah puasa telah ditentukan dalam syariat Islam, yaitu satu mud untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
- Ukuran mud
Satu mud adalah ukuran takaran yang setara dengan 675 gram atau sekitar 3 genggam tangan orang dewasa.
- Jenis makanan pokok
Jenis makanan pokok yang digunakan untuk fidyah puasa dapat berupa beras, gandum, kurma, atau tepung. Pemilihan jenis makanan pokok disesuaikan dengan makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat di daerah setempat.
- Konversi ukuran
Untuk memudahkan pembayaran fidyah puasa, takaran makanan pokok dapat dikonversi ke dalam satuan kilogram atau liter. Misalnya, satu mud beras setara dengan 0,65 kg atau sekitar 3 gelas.
- Implikasi takaran makanan pokok
Takaran makanan pokok yang tepat sangat penting diperhatikan karena akan mempengaruhi jumlah fidyah puasa yang harus dibayarkan. Jika takaran makanan pokok kurang dari satu mud, maka pembayaran fidyah puasa tidak dianggap sah.
Dengan memahami takaran makanan pokok yang tepat, umat Islam dapat menjalankan ibadah fidyah puasa dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal.
Orang yang wajib membayar
Dalam Islam, terdapat beberapa kategori orang yang wajib membayar fidyah puasa. Kewajiban membayar fidyah ini timbul karena adanya halangan atau ketidakmampuan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa kategori orang yang wajib membayar fidyah puasa:
- Orang yang sakit dan tidak dapat berpuasa
- Orang yang bepergian jauh dan tidak dapat berpuasa
- Orang tua yang sudah tidak mampu berpuasa
- Wanita hamil atau menyusui yang tidak dapat berpuasa
- Orang yang mengalami gangguan jiwa
Kewajiban membayar fidyah bagi orang-orang yang disebutkan di atas merupakan bentuk keringanan dari Allah SWT. Dengan membayar fidyah, mereka tetap dapat menebus kewajiban berpuasa yang ditinggalkan tanpa harus mengulang puasa di waktu yang lain.
Jumlah fidyah yang harus dibayar adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Jenis makanan pokok yang digunakan untuk membayar fidyah dapat berupa beras, gandum, kurma, atau tepung. Pemilihan jenis makanan pokok disesuaikan dengan makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat di daerah setempat.
Pembayaran fidyah puasa dapat dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadan, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar terhindar dari kewajiban membayar fidyah yang lebih besar. Fidyah puasa dapat dibayarkan kepada fakir miskin atau orang yang membutuhkan.
Waktu pembayaran
Waktu pembayaran fidyah puasa merupakan aspek penting yang berkaitan dengan kewajiban membayar fidyah puasa. Sebab, waktu pembayaran fidyah menentukan besarnya fidyah yang harus dibayarkan.
Jika fidyah puasa dibayarkan sebelum masuk bulan Ramadan, maka besarnya fidyah yang harus dibayarkan adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Namun, jika fidyah puasa dibayarkan setelah masuk bulan Ramadan, maka besarnya fidyah yang harus dibayarkan adalah dua kali lipat, yaitu dua mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Ketentuan waktu pembayaran fidyah puasa ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang terlambat membayar fidyah puasa hingga masuk bulan Ramadan berikutnya, maka ia wajib memberi makan 60 orang miskin.”
Dengan demikian, waktu pembayaran fidyah puasa sangat berpengaruh terhadap besarnya fidyah yang harus dibayarkan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membayar fidyah puasa sesegera mungkin setelah bulan Ramadan, agar terhindar dari kewajiban membayar fidyah yang lebih besar.
Penerima fidyah
Penerima fidyah merupakan salah satu aspek penting dalam pembayaran fidyah puasa. Sebab, fidyah puasa yang dibayarkan harus diberikan kepada orang yang berhak menerimanya agar sah dan bernilai ibadah.
- Fakir miskin
Fakir miskin merupakan kelompok masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Mereka berhak menerima fidyah puasa karena dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
- Anak yatim
Anak yatim merupakan anak yang telah kehilangan orang tuanya. Mereka berhak menerima fidyah puasa karena membutuhkan perhatian dan bantuan khusus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Budak
Budak merupakan kelompok masyarakat yang tidak memiliki kebebasan dan hak asasi yang sama seperti manusia lainnya. Mereka berhak menerima fidyah puasa karena dapat membantu meringankan beban hidup mereka.
- Ibnu sabil
Ibnu sabil merupakan orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal. Mereka berhak menerima fidyah puasa karena dapat membantu mereka melanjutkan perjalanan dan sampai ke tujuan.
Pemberian fidyah puasa kepada penerima yang berhak sangat dianjurkan karena dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Bagi pemberi fidyah, dapat menjadi penebus dosa dan bentuk kepedulian sosial. Bagi penerima fidyah, dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup dan meringankan beban hidupnya.
Niat pembayaran
Dalam konteks pembayaran fidyah puasa, niat memegang peranan penting karena menentukan sah atau tidaknya pembayaran fidyah yang dilakukan. Niat harus diucapkan secara lisan atau dalam hati pada saat melakukan pembayaran fidyah.
- Jenis niat
Niat pembayaran fidyah puasa dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu niat membayar fidyah puasa secara umum dan niat membayar fidyah puasa untuk hari tertentu. Niat membayar fidyah puasa secara umum diucapkan jika seseorang ingin membayar fidyah puasa untuk beberapa hari sekaligus, sedangkan niat membayar fidyah puasa untuk hari tertentu diucapkan jika seseorang ingin membayar fidyah puasa untuk satu hari tertentu.
- Waktu niat
Niat pembayaran fidyah puasa diucapkan pada saat melakukan pembayaran fidyah. Jika niat diucapkan sebelum atau sesudah melakukan pembayaran fidyah, maka pembayaran fidyah tersebut tidak dianggap sah.
- Lafal niat
Lafal niat pembayaran fidyah puasa tidak ditentukan secara khusus, namun harus mengandung makna pembayaran fidyah puasa. Misalnya, “Saya berniat membayar fidyah puasa untuk satu hari yang telah saya tinggalkan.” atau “Saya berniat membayar fidyah puasa secara umum untuk beberapa hari yang telah saya tinggalkan.”
- Implikasi niat
Niat yang benar merupakan syarat sahnya pembayaran fidyah puasa. Jika niat tidak diucapkan atau diucapkan dengan tidak benar, maka pembayaran fidyah puasa tersebut tidak dianggap sah dan tidak dapat menggugurkan kewajiban membayar fidyah puasa.
Dengan memahami aspek-aspek niat pembayaran fidyah puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah fidyah puasa dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal.
Hukum membayar fidyah
Hukum membayar fidyah puasa merupakan aspek penting dalam pembahasan “berapa fidyah puasa sehari”. Hukum ini mengatur tentang kebolehan, kewajiban, dan tata cara pembayaran fidyah puasa bagi umat Islam.
- Kewajiban membayar fidyah
Pembayaran fidyah puasa wajib hukumnya bagi orang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit, bepergian jauh, atau usia lanjut.
- Besaran fidyah
Besaran fidyah puasa adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Jenis makanan pokok yang digunakan dapat berupa beras, gandum, kurma, atau tepung.
- Waktu pembayaran fidyah
Pembayaran fidyah puasa dapat dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadan, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar terhindar dari kewajiban membayar fidyah yang lebih besar.
- Penerima fidyah
Fidyah puasa harus diberikan kepada fakir miskin, anak yatim, budak, atau ibnu sabil.
Dengan memahami hukum membayar fidyah puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar, serta memperoleh manfaatnya secara optimal.
Hikmah membayar fidyah
Hikmah membayar fidyah puasa sangatlah besar, di antaranya adalah:
- Sebagai penebus dosa bagi orang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa karena udzur syar’i.
- Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap fakir miskin dan kaum yang membutuhkan.
- Sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Dengan membayar fidyah puasa, umat Islam dapat menebus dosa yang dilakukan karena tidak menjalankan ibadah puasa. Selain itu, pembayaran fidyah puasa juga dapat membantu meringankan beban hidup fakir miskin dan kaum yang membutuhkan. Dengan demikian, hikmah membayar fidyah puasa sangatlah besar dan memiliki dampak positif bagi individu maupun masyarakat.
Pembayaran fidyah puasa juga dapat memberikan manfaat bagi orang yang melaksanakannya, di antaranya:
- Dapat menggugurkan kewajiban puasa yang ditinggalkan.
- Meraih pahala dari Allah SWT karena telah bersedekah kepada fakir miskin.
- Terhindar dari siksa api neraka.
Dengan memahami hikmah dan manfaat membayar fidyah puasa, umat Islam diharapkan dapat lebih termotivasi untuk menjalankan ibadah ini dengan baik dan benar. Pembayaran fidyah puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki dampak positif bagi individu maupun masyarakat.
Dampak tidak membayar fidyah
Tidak membayar fidyah puasa merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan dalam Islam dan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara spiritual maupun sosial. Salah satu dampak tidak membayar fidyah puasa adalah kewajiban untuk mengganti puasa yang ditinggalkan pada waktu yang lain, yaitu dengan puasa qadha.
Kewajiban puasa qadha ini tidak dapat digugurkan kecuali dengan membayar fidyah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Barang siapa yang tidak berpuasa karena sakit atau bepergian, maka ia wajib mengganti puasa tersebut pada hari-hari lainnya. Jika ia tidak mampu berpuasa qadha, maka ia wajib memberi makan 60 orang miskin.”
Selain kewajiban puasa qadha, tidak membayar fidyah puasa juga dapat menimbulkan dampak sosial, yaitu terputusnya tali silaturahmi dan kepedulian terhadap sesama. Sebab, fidyah puasa yang dibayarkan akan disalurkan kepada fakir miskin dan kaum yang membutuhkan. Dengan tidak membayar fidyah puasa, berarti seseorang telah memutuskan tali silaturahmi dan kepedulian terhadap sesama.
Ketentuan Membayar Fidyah di Luar Bulan Ramadan
Ketentuan membayar fidyah di luar bulan Ramadan merupakan aspek penting dalam pembahasan “berapa fidyah puasa sehari”. Ketentuan ini mengatur tentang tata cara dan ketentuan membayar fidyah puasa bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan pada waktunya, baik karena alasan sakit, bepergian jauh, atau halangan lainnya.
- Waktu Pembayaran
Pembayaran fidyah di luar bulan Ramadan dapat dilakukan kapan saja, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah bulan Ramadan berakhir. Hal ini untuk menghindari kewajiban membayar fidyah yang lebih besar, yaitu dua kali lipat dari fidyah yang dibayar pada bulan Ramadan.
- Besaran Fidyah
Besaran fidyah yang harus dibayarkan di luar bulan Ramadan adalah dua kali lipat dari fidyah yang dibayar pada bulan Ramadan, yaitu dua mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
- Jenis Makanan Pokok
Jenis makanan pokok yang digunakan untuk membayar fidyah di luar bulan Ramadan sama dengan fidyah yang dibayar pada bulan Ramadan, yaitu beras, gandum, kurma, atau tepung.
- Penerima Fidyah
Penerima fidyah di luar bulan Ramadan sama dengan penerima fidyah pada bulan Ramadan, yaitu fakir miskin, anak yatim, budak, atau ibnu sabil.
Dengan memahami ketentuan membayar fidyah di luar bulan Ramadan, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar, serta memperoleh manfaatnya secara optimal. Pembayaran fidyah puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki dampak positif bagi individu maupun masyarakat.
Tanya Jawab Seputar Fidyah Puasa
Berikut adalah tanya jawab seputar “berapa fidyah puasa sehari” yang mungkin menjadi pertanyaan banyak orang.
Pertanyaan 1: Siapa saja yang wajib membayar fidyah puasa?
Orang yang wajib membayar fidyah puasa adalah mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa karena udzur syar’i, seperti sakit, bepergian jauh, atau usia lanjut.
Pertanyaan 2: Berapa besaran fidyah puasa?
Besaran fidyah puasa adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Jenis makanan pokok yang digunakan dapat berupa beras, gandum, kurma, atau tepung.
Pertanyaan 3: Kapan waktu pembayaran fidyah puasa?
Pembayaran fidyah puasa dapat dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadan, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar terhindar dari kewajiban membayar fidyah yang lebih besar.
Pertanyaan 4: Kepada siapa fidyah puasa dibayarkan?
Fidyah puasa dibayarkan kepada fakir miskin, anak yatim, budak, atau ibnu sabil.
Pertanyaan 5: Apa hukum tidak membayar fidyah puasa?
Tidak membayar fidyah puasa hukumnya haram dan dapat menimbulkan dosa. Selain itu, orang yang tidak membayar fidyah puasa wajib mengganti puasa yang ditinggalkan pada waktu yang lain.
Pertanyaan 6: Bagaimana tata cara membayar fidyah puasa di luar bulan Ramadan?
Tata cara membayar fidyah puasa di luar bulan Ramadan adalah sama dengan tata cara pembayaran fidyah puasa pada bulan Ramadan. Namun, besaran fidyah yang harus dibayarkan di luar bulan Ramadan adalah dua kali lipat dari fidyah yang dibayarkan pada bulan Ramadan.
Demikianlah tanya jawab seputar “berapa fidyah puasa sehari”. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Ke depannya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah membayar fidyah puasa dan dampaknya bagi individu maupun masyarakat.
Lanjut Membaca…
Tips Membayar Fidyah Puasa
Pembayaran fidyah puasa merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan karena udzur syar’i. Agar pembayaran fidyah puasa dapat dilakukan dengan benar dan sah, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Tentukan jumlah fidyah yang harus dibayar
Besaran fidyah puasa adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Jenis makanan pokok yang digunakan dapat berupa beras, gandum, kurma, atau tepung.
Tip 2: Pilih makanan pokok yang berkualitas baik
Fidyah puasa sebaiknya dibayarkan dengan makanan pokok yang berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan berbagi kepada fakir miskin dan kaum yang membutuhkan.
Tip 3: Bayarkan fidyah puasa sesegera mungkin
Pembayaran fidyah puasa sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah bulan Ramadan berakhir. Hal ini untuk menghindari kewajiban membayar fidyah yang lebih besar, yaitu dua kali lipat dari fidyah yang dibayar pada bulan Ramadan.
Tip 4: Salurkan fidyah puasa kepada pihak yang berhak
Fidyah puasa harus disalurkan kepada pihak yang berhak menerima, seperti fakir miskin, anak yatim, budak, atau ibnu sabil. Penyaluran fidyah puasa dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat atau secara langsung kepada pihak yang membutuhkan.
Tip 5: Niatkan pembayaran fidyah puasa dengan benar
Saat membayar fidyah puasa, niatkan bahwa pembayaran tersebut sebagai bentuk penebus dosa karena tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Niat yang benar akan membuat pembayaran fidyah puasa menjadi sah dan bernilai ibadah.
Tip 6: Dokumentasikan pembayaran fidyah puasa
Sebagai bukti pembayaran fidyah puasa, simpanlah dokumentasi atau catatan pembayaran tersebut. Dokumentasi ini dapat berupa struk pembayaran atau tanda terima dari lembaga amil zakat.
Tip 7: Bayarkan fidyah puasa di luar bulan Ramadan jika tidak mampu
Jika tidak mampu membayar fidyah puasa pada bulan Ramadan, maka fidyah puasa dapat dibayarkan di luar bulan Ramadan. Namun, besaran fidyah yang harus dibayarkan di luar bulan Ramadan adalah dua kali lipat dari fidyah yang dibayar pada bulan Ramadan.
Tip 8: Hindari menunda pembayaran fidyah puasa
Pembayaran fidyah puasa merupakan kewajiban yang harus ditunaikan. Menunda pembayaran fidyah puasa dapat menimbulkan dosa dan kewajiban untuk mengganti puasa yang ditinggalkan pada waktu yang lain.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, pembayaran fidyah puasa dapat dilakukan dengan benar dan sah. Pembayaran fidyah puasa merupakan bentuk kepedulian dan berbagi kepada sesama, serta menjadi penebus dosa karena tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hal ini sejalan dengan semangat ibadah puasa Ramadan, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang dampak positif membayar fidyah puasa bagi individu maupun masyarakat. Pemahaman yang komprehensif tentang fidyah puasa akan membantu umat Islam menjalankan ibadah ini dengan baik dan benar.
Kesimpulan
Artikel ini telah mengupas tuntas tentang “berapa fidyah puasa sehari”, memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kewajiban, tata cara, dan dampak membayar fidyah puasa. Beberapa poin utama yang perlu ditekankan adalah:
- Kewajiban Membayar Fidyah: Fidyah puasa wajib dibayarkan oleh mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa karena udzur syar’i, seperti sakit, bepergian jauh, atau usia lanjut.
- Besaran dan Waktu Pembayaran: Besaran fidyah puasa adalah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Pembayaran fidyah puasa sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah bulan Ramadan berakhir, atau dua kali lipat jika dibayarkan di luar bulan Ramadan.
- Penerima dan Dampak Positif: Fidyah puasa disalurkan kepada fakir miskin dan kaum yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian dan berbagi. Selain menggugurkan kewajiban puasa yang ditinggalkan, pembayaran fidyah puasa juga mendatangkan pahala dari Allah SWT dan memberikan dampak positif bagi individu maupun masyarakat.
Dengan memahami aspek-aspek penting tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah fidyah puasa dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Pembayaran fidyah puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah puasa Ramadan. Oleh karena itu, marilah kita tunaikan kewajiban ini dengan penuh keikhlasan dan kepedulian kepada sesama.
Youtube Video:
