Bilal Shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah yang dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri setelah pelaksanaan Shalat Subuh. Shalat ini biasanya dilaksanakan berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.
Shalat Bilal Shalat Idul Fitri memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menambah pahala dan keberkahan
- Menghilangkan dosa-dosa kecil
- Mengharapkan ridha Allah SWT
Secara historis, Shalat Bilal Shalat Idul Fitri pertama kali dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada saat itu, beliau mengutus Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan dan iqamat shalat Idul Fitri di lapangan terbuka.
Shalat Bilal Shalat Idul Fitri merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Shalat ini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan umat Islam dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Bilal Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang sangat penting bagi umat Islam. Shalat ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari segi spiritual maupun sosial. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri, antara lain:
- Waktu Pelaksanaan
- Tempat Pelaksanaan
- Tata Cara Pelaksanaan
- Khutbah
- Takbir
- Keutamaan
- Hikmah
- Sejarah
- Sunnah
- Adab
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan sangat penting untuk diperhatikan agar pelaksanaan Shalat Idul Fitri dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan memahami dan melaksanakan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang terkandung dalam Shalat Idul Fitri.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri sangat penting untuk diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri, antara lain:
- Awal Waktu
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dimulai setelah matahari terbit dan meninggi kira-kira setinggi tombak. - Akhir Waktu
Waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri berakhir hingga masuk waktu Zuhur. - Waktu yang Utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri adalah pada pagi hari, segera setelah matahari terbit. - Waktu yang Dibolehkan
Jika karena suatu hal tidak dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri pada waktu yang utama, maka diperbolehkan untuk melaksanakannya pada waktu yang dibolehkan, yaitu sebelum masuk waktu Zuhur.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan pada waktu yang tepat akan memberikan pahala dan keberkahan yang lebih besar.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri, antara lain:
- Masjid
Tempat yang paling utama untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri adalah masjid. Masjid merupakan tempat yang bersih, suci, dan merupakan sarana untuk beribadah kepada Allah SWT.
- Lapangan
Selain masjid, Shalat Idul Fitri juga dapat dilaksanakan di lapangan terbuka. Lapangan yang digunakan harus bersih, suci, dan cukup luas untuk menampung jamaah yang hadir.
- Area Terbuka Lainnya
Jika tidak tersedia masjid atau lapangan, maka Shalat Idul Fitri dapat dilaksanakan di area terbuka lainnya yang bersih, suci, dan cukup luas. Area terbuka tersebut bisa berupa halaman sekolah, halaman kantor, atau lapangan olahraga.
- Syarat Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: bersih, suci, luas, aman, dan tidak mengganggu lalu lintas.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tempat pelaksanaan yang tepat akan memberikan ketenangan dan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri.
Tata Cara Pelaksanaan
Tata Cara Pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata Cara Pelaksanaan ini meliputi:
- Niat
Niat merupakan syarat sah dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri. Niat diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram.
- Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram merupakan gerakan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Qiraah
Qiraah adalah membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya pada rakaat pertama dan kedua.
- Rukuk dan Sujud
Rukuk dan sujud merupakan gerakan membungkuk dan bersujud pada saat shalat.
- Tasyahud dan Salam
Tasyahud dan salam merupakan gerakan duduk dan membaca doa pada akhir shalat.
Dengan memperhatikan Tata Cara Pelaksanaan ini, umat Islam dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata Cara Pelaksanaan yang benar akan memberikan kekhusyukan dan ketenangan dalam melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri.
Khutbah
Khutbah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian ibadah Shalat Idul Fitri. Khutbah disampaikan setelah pelaksanaan shalat dan memiliki peran yang sangat penting dalam melengkapi makna dan hikmah dari ibadah ini.
Khutbah Idul Fitri biasanya disampaikan oleh seorang khatib yang ditunjuk oleh panitia penyelenggara shalat. Khatib akan menyampaikan ceramah yang berisi pesan-pesan keagamaan, nasihat, dan bimbingan spiritual kepada jamaah yang hadir.
Isi khutbah Idul Fitri umumnya berkisar pada tema-tema berikut:
- Puji-pujian dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan.
- Penjelasan tentang makna dan hikmah Idul Fitri.
- Ajakan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan saling memaafkan.
- Nasihat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak setelah Ramadhan.
Khutbah Idul Fitri memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
- Menambah pengetahuan jamaah tentang ajaran Islam.
- Meningkatkan motivasi dan semangat jamaah untuk beribadah dan berbuat baik.
- Mempererat tali silaturahmi dan persatuan di antara umat Islam.
Dengan demikian, khutbah merupakan komponen yang sangat penting dalam ibadah Shalat Idul Fitri. Khutbah membantu jamaah untuk memahami makna dan hikmah dari ibadah ini, serta memberikan motivasi dan bimbingan spiritual untuk menjalani kehidupan setelah Ramadhan dengan lebih baik.
Takbir
Takbir merupakan salah satu bagian penting dalam ibadah Shalat Idul Fitri. Takbir adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan dengan suara yang lantang pada saat-saat tertentu selama pelaksanaan shalat. Takbir berfungsi sebagai tanda dimulainya dan berakhirnya setiap gerakan dalam shalat.
Dalam Shalat Idul Fitri, takbir diucapkan sebanyak 12 kali pada rakaat pertama dan 7 kali pada rakaat kedua. Takbir pada rakaat pertama diucapkan pada saat takbiratul ihram, saat berdiri setelah rukuk, dan saat sujud. Sedangkan takbir pada rakaat kedua diucapkan pada saat berdiri setelah rukuk dan saat sujud.
Takbir memiliki peran yang sangat penting dalam Shalat Idul Fitri. Takbir berfungsi sebagai penanda dimulainya dan berakhirnya setiap gerakan dalam shalat, sehingga dapat membantu jamaah untuk mengikuti rangkaian shalat dengan baik dan benar. Selain itu, takbir juga berfungsi untuk mengagungkan Allah SWT dan menunjukkan kekuasaan-Nya. Takbir diucapkan dengan suara yang lantang agar dapat didengar oleh seluruh jamaah, sehingga dapat menciptakan suasana yang khusyuk dan penuh kebersamaan.
Sebagai kesimpulan, takbir merupakan salah satu komponen penting dalam Shalat Idul Fitri. Takbir berfungsi sebagai tanda dimulainya dan berakhirnya setiap gerakan dalam shalat, sehingga dapat membantu jamaah untuk mengikuti rangkaian shalat dengan baik dan benar. Selain itu, takbir juga berfungsi untuk mengagungkan Allah SWT dan menunjukkan kekuasaan-Nya.
Keutamaan
Keutamaan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diketahui dalam pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri. Keutamaan ini mencakup berbagai hal yang dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi umat Islam yang melaksanakannya.
- Penghapus Dosa
Salah satu keutamaan Bilal Shalat Idul Fitri adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat selama setahun terakhir. - Pahala Berlipat
Pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri juga akan memberikan pahala yang berlipat ganda dibandingkan dengan shalat biasa. - Wujud Syukur
Bilal Shalat Idul Fitri merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan, khususnya setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh. - Menjalin Silaturahmi
Pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri juga menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Islam.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan sebaik-baiknya. Keutamaan ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga dapat memperkuat hubungan sosial dan persatuan di antara umat Islam.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah Bilal Shalat Idul Fitri. Hikmah adalah kebijaksanaan, pelajaran, atau nilai-nilai luhur yang dapat diambil dari pelaksanaan ibadah tersebut. Ada beberapa hikmah yang terkandung dalam Bilal Shalat Idul Fitri, antara lain:
- Mensyukuri Nikmat Allah SWT
Melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan, khususnya setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh. - Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Bilal Shalat Idul Fitri dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab, melalui ibadah ini, umat Islam diajarkan untuk berserah diri dan mengagungkan kebesaran Allah SWT. - Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri juga menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Islam. Hal ini karena ibadah ini biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka. - Menghapus Dosa-Dosa Kecil
Selain itu, Bilal Shalat Idul Fitri juga memiliki hikmah untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat selama setahun terakhir. Hikmah ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk senantiasa memperbaiki diri dan menjauhi perbuatan dosa.
Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan sebaik-baiknya. Hikmah ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga dapat memperkuat hubungan sosial dan persatuan di antara umat Islam.
Sejarah
Sejarah merupakan aspek penting dalam memahami Bilal Shalat Idul Fitri. Sejarah memberikan latar belakang dan konteks mengenai asal-usul, perkembangan, dan praktik ibadah ini. Berikut ini beberapa aspek penting dari sejarah Bilal Shalat Idul Fitri:
- Asal-Usul
Bilal Shalat Idul Fitri pertama kali dilaksanakan pada zaman Rasulullah SAW. Pada hari pertama Idul Fitri, Rasulullah SAW memerintahkan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan dan iqamat shalat di lapangan terbuka.
- Perkembangan
Setelah zaman Rasulullah SAW, Bilal Shalat Idul Fitri terus dilaksanakan oleh umat Islam. Pelaksanaan shalat ini mengalami perkembangan dan penyempurnaan seiring berjalannya waktu, baik dari segi tata cara maupun khutbah yang disampaikan.
- Tradisi
Bilal Shalat Idul Fitri telah menjadi tradisi yang diwarisi turun-temurun oleh umat Islam. Tradisi ini terus dilestarikan dan dilaksanakan hingga saat ini di berbagai belahan dunia.
- Makna Historis
Bilal Shalat Idul Fitri memiliki makna historis yang penting bagi umat Islam. Shalat ini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan umat Islam dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dengan memahami sejarah Bilal Shalat Idul Fitri, umat Islam dapat semakin mengapresiasi nilai dan makna ibadah ini. Sejarah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi dan praktik ibadah yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Sunnah
Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan, dilakukan, atau dibiarkan oleh Rasulullah SAW. Sunnah memiliki kedudukan yang penting dalam ajaran Islam, termasuk dalam pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri.
- Perintah Rasulullah SAW
Bilal Shalat Idul Fitri disunnahkan karena diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pada hari pertama dan kedua setelah bulan Ramadhan.
- Tata Cara Shalat
Tata cara pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri juga disunnahkan. Rasulullah SAW mengajarkan tata cara shalat Idul Fitri, mulai dari niat, takbiratul ihram, hingga salam. Tata cara ini disunnahkan untuk diikuti oleh umat Islam.
- Khutbah
Khutbah Idul Fitri juga termasuk sunnah. Rasulullah SAW biasa menyampaikan khutbah pada saat shalat Idul Fitri. Khutbah ini berisi pesan-pesan keagamaan, nasihat, dan bimbingan spiritual.
- Makan Sebelum Shalat
Makan sebelum shalat Idul Fitri juga disunnahkan. Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan sebelum berangkat shalat Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kekuatan selama melaksanakan shalat.
Dengan memahami sunnah-sunnah yang berkaitan dengan Bilal Shalat Idul Fitri, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Sunnah-sunnah ini berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan ibadah, sehingga dapat memberikan pahala dan keberkahan yang lebih besar.
Adab
Adab memegang peranan penting dalam pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri. Adab merupakan aturan-aturan kesopanan dan perilaku yang baik yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah ini. Dengan memperhatikan adab, Bilal Shalat Idul Fitri dapat dilaksanakan dengan lebih sempurna dan bermakna.
- Kesucian Diri
Sebelum melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri, umat Islam disunnahkan untuk membersihkan diri dengan mandi dan berwudhu. Kesucian diri ini merupakan simbol kebersihan lahir dan batin, sehingga dapat menghadap Allah SWT dengan lebih layak.
- Berpakaian Rapi dan Bersih
Umat Islam dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang rapi dan bersih saat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri. Hal ini menunjukkan penghormatan kepada Allah SWT dan sesama jamaah.
- Berangkat Shalat dengan Tertib
Saat berangkat ke tempat shalat, umat Islam disunnahkan untuk berangkat dengan tertib dan tidak berdesak-desakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama.
- Menghindari Perkataan dan Perbuatan Sia-sia
Saat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk menghindari perkataan dan perbuatan sia-sia yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat.
Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, umat Islam dapat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan lebih baik dan bermakna. Adab menjadi cerminan sikap hormat dan takzim kepada Allah SWT serta bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Pertanyaan Umum Bilal Shalat Idul Fitri
Pertanyaan Umum (FAQ) ini disusun untuk memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai aspek-aspek penting dari Bilal Shalat Idul Fitri. FAQ ini akan mengulas berbagai topik, termasuk hukum, tata cara pelaksanaan, keutamaan, dan adab dalam melaksanakan ibadah ini.
Pertanyaan 1: Apakah hukum melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri?
Jawaban: Bilal Shalat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat Islam yang mampu.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri?
Jawaban: Tata cara pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri terdiri dari dua rakaat dengan bacaan khusus pada setiap rakaatnya. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri.
Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri?
Jawaban: Keutamaan Bilal Shalat Idul Fitri di antaranya adalah menghapus dosa-dosa kecil, mendapatkan pahala besar, dan sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT.
Pertanyaan 4: Adab apa saja yang harus diperhatikan saat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri?
Jawaban: Adab yang harus diperhatikan antara lain menjaga kesucian diri, berpakaian rapi, berangkat shalat dengan tertib, dan menghindari perkataan dan perbuatan sia-sia.
Pertanyaan 5: Kapan waktu pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri?
Jawaban: Bilal Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit dan meninggi sekitar setinggi tombak.
Pertanyaan 6: Di mana tempat yang tepat untuk melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri?
Jawaban: Tempat yang paling utama untuk melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri adalah masjid, namun dapat juga dilaksanakan di lapangan atau tempat terbuka lainnya yang memenuhi syarat.
Dengan memahami jawaban atas pertanyaan umum ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ibadah yang dilaksanakan dengan sempurna akan memberikan manfaat dan keberkahan yang besar bagi pelakunya.
Aspek-aspek lain dari Bilal Shalat Idul Fitri, seperti sejarah, hikmah, dan sunnah-sunnah yang terkait, akan dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya.
Tips Melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri
Melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan baik dan sesuai tuntunan syariat sangat penting untuk mendapatkan pahala dan keberkahan yang optimal. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda melaksanakan ibadah ini dengan lebih sempurna:
1. Persiapan Diri dengan Baik
Sebelum berangkat shalat, pastikan Anda telah mandi, berwudhu, dan mengenakan pakaian yang rapi dan bersih.
2. Berangkat Shalat Tepat Waktu
Berangkatlah ke tempat shalat lebih awal untuk menghindari keramaian dan mendapatkan tempat yang baik.
3. Jaga Kekhusyukan Shalat
Saat melaksanakan shalat, fokuslah pada bacaan dan gerakan shalat. Hindari berbicara atau melakukan perbuatan yang dapat mengganggu kekhusyukan.
4. Dengarkan Khutbah dengan Tertib
Setelah shalat, dengarkan khutbah Idul Fitri dengan seksama. Khutbah biasanya berisi pesan-pesan penting dan bimbingan spiritual.
5. Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama
Setelah melaksanakan shalat dan mendengarkan khutbah, sempatkan waktu untuk bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama jamaah.
6. Menjaga Adab Shalat
Perhatikan adab-adab shalat, seperti tidak berdesak-desakan, tidak meludah di tempat shalat, dan tidak memotong shaf shalat.
7. Menjaga Kebersihan dan Ketertiban
Jagalah kebersihan dan ketertiban tempat shalat. Buang sampah pada tempatnya dan jangan meninggalkan barang-barang berharga di tempat shalat.
8. Berdoa dan Berzikir
Perbanyak doa dan zikir, baik sebelum, selama, maupun setelah melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan lebih baik dan memperoleh pahala serta keberkahan yang melimpah. Tips-tips ini juga akan membantu Anda menjaga adab dan meningkatkan kualitas ibadah secara keseluruhan.
Tips-tips di atas merupakan bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri. Dengan memperhatikan dan mengamalkannya, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih sempurna dan memperoleh manfaat yang optimal.
Kesimpulan
Perayaan Idul Fitri tidak lepas dari pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri yang memiliki keutamaan dan sunnah-sunnah yang menyertainya. Pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri yang sesuai dengan tuntunan syariat akan memberikan keberkahan dan pahala yang besar bagi umat Islam.
Beberapa poin penting yang saling berkaitan dalam pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri antara lain:
- Waktu pelaksanaan Bilal Shalat Idul Fitri yang dimulai setelah matahari terbit dan meninggi sekitar setinggi tombak.
- Tempat pelaksanaan yang utama adalah masjid, namun dapat juga dilaksanakan di lapangan atau tempat terbuka lainnya yang memenuhi syarat.
- Tata cara pelaksanaan yang terdiri dari dua rakaat dengan bacaan khusus pada setiap rakaatnya, dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri.
Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek penting tersebut, umat Islam dapat melaksanakan Bilal Shalat Idul Fitri dengan baik dan memperoleh manfaat serta keberkahan yang terkandung di dalamnya.